Di Indonesia, sebagian besar dari 90% wanita yang mengalami keputihan adalah remaja putri. Hal ini dikarenakan minimnya pengetahuan kesehatan reproduksi, remaja kerap menjadi salah satu persoalan yang membuat mereka salah dalam mengambil keputusan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang flour albus di SMA Negeri 5 Lhokseumawe tahun 2013. Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan remaja putri tentang flour albus di ukur dengan kategori baik, cukup dan kurang. Terdiri dari 20 pertanyaan pada kuesioner. Penelitian bersifat deskriptif dilaksanakan di SMA Negeri 5 Lhokseumawe pada tanggal 10 sampai dengan 13 Juni tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas I dan II di SMA Negeri 5 Lhokseumawe. Sampel yang diambil dalam penelitian secara acak yang berjumlah 133 orang. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner. Tehnik pengolahan data dilakukan secara manual melalui langkah editing, coding, dan tabulating serta analisa data secara deskriptif. Data yang telah dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, sehingga diperoleh hasil pengetahuan remaja putri tentang flour albus di SMA Negeri 5 Lhokseumawe Tahun 2013 berada pada kategori kurang yaitu 90 responden (67,7%), kategori cukup 26 responden (19,5%), dan kategori baik 17 responden (12,8%). Hal ini dikarenakan bagi mereka keputihan bukan penyakit berbahaya dan merupakan hal biasa yang dialami oleh wanita usia subur, padahal tanpa mereka sadari keputihan jika tidak ditangani akan mengganggu kesehatan reproduksi. Diharapkan bagi remaja putri agar mau mencari informasi tentang kesehatan reproduksi pada remaja khususnya tentang keputihan agar dapat terhindar dari penyakit infeksi kelamin, hal ini dapat diperoleh informasi melalui buku bacaan ataupun media elektronik dan media massa.
Daftar bacaan : 8 buku (2001-2012) + 13 bahan internet
Kata Kunci : Pengetahuan Remaja Putri, Flour Albus