Professional Documents
Culture Documents
I. Pengkajian
A. Identitas klien
Nama : An.A
Umur : 13Tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Suku/Bangsa : Minahasa/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Toli-toli, panasakan. lingk. IV, Sulteng
Tgl MRS : 19 Juli 2014 Jam: 08.00wit
Tgl pengkajian : 19Juli 2014 Jam: 09:40
No. RM : 169411
Penanggung jawab
Nama : Tn.R
Umur : 24 Tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : TNI
Agama : Islam
Alamat : Toli-toli, panasakan. lingk. IV, Sulteng
Hub. Dgn Klien : Kakak Kandung
B. Data Biologis
1. Keluhan Utama
Sesak nafas, mudah lelah, pusing sampai mata berkuang-kunang nafsu makan hilang.
2. Riwayat Keluhan sekarang
Pasien datang ke rumah sakit RSMI pada tanggal 19 juli 2014 pukul 08.00 wit, pasien dalam keadaan
lemah datang bersama kakaknya B, namun kodisi tubuh pasien yang semakin melemah menyebabkan pasien
sesak nafas dan pingsan. Kakak pasien mengatakan sekitar 2 bulan yang lalu, A merasa tubuhnya mudah
lelah, pusing sampai mata berkunang-kunang, dan nafsu makaannya mulai menurun, pasien mengatakan
merasa mual jika dia makan. A juga sesekali sesak nafas bila telah melakukan aktivitas. 2 hari yang lalu,
sebelum datang kerumah sakit, raut wajah A semakin pucat.
3. Riwayat Kesehatan Lalu
Keluarga klien mengatakan 2 tahun yang lalu ibunya meninggal karena penyakit yang sama seperti yang
diadiknya saat ini.
Personal Hygiene :
2/hari 1/hari
Frekuensi Mandi Pakai sabun Hanya dilap
Menggunakan sabun
2/hari Tidak pernah
Frekuensi gosok gigi
2/minggu Tidak pernah
Frekuensi Keramas
1) Pola nutrisi
Jenis minuman :
Frekuensi minum Air putih,susu Air putih
5-6 gelas/hari 3-4 gelas/hari
2) Pola Eliminas
3) Pola aktivitas
5) Pola Kognitif
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh sehingga bisa bermain bersama teman-teman
6) Pola Persepsi diri
Pasien berharap dirinya dapat sembuh sehingga sang kakak tidak perlu khawatir
7) Pola Hubungan Peran
Memiliki seorang kakak laki-laki, kedua orang tua pasien telah meninggal dan pasien terlihat sangat
akrab dengan kakaknya.
8) Pola Reproduksi Seksualitas
Tidak terkaji
9) Pola Penangan Masalah
Pasien selalu ditemani oleh kakaknya
2) Pola Keyakinan
Pasien beragama islam, sebelum sakit pasien rajin sholat 5 waktu bersama kakaknya selama sakit pasien
sholat ditempat tidur.
GCS :14
E:5
V:5
M:4
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60mmHg
Nadi : 90/m
Respirasi : 28/m
Suhu Tubuh : 35,5C
Berat Badan
Berat Badan sebelum sakit : 45kg
Berat Badan selama sakit : 45kg
4. Tinggi Badan : 150cm
- Inspeksi ` : Dapat digerakan kedua tangan, jari-jari lengkap, tidak ada odema, kuku tangan tampak
panjang.
- Palpasi : Tidak ada odema, teraba nyeri tekan pada tulang dan sendi, CRF >3detik
m. Ekstremitas Bawah
4 4
n. Kulit
Terapi :
a. Inf. NaCl 0.9% 20 tpm
b. Inj. Rantin 2 x 2ml IV
c. Inj. Dexa 2 x 10mg IV
d. Transfuse PRC 3 kolf.
Klasifikasi Data
Analisa Data
2. DS : Anoreksia Resiko
Pasien mengatakan ketidakseimbangan
nafsu makan berkurang , nutrisi kurang dari
dan jika makan selalu kebutuhan tubuh
merasa mual.
DO :
Pasien tampak lemas,
pasien tampak anemis,
pasien tampak pucat.
TD : 100/60 mmHg
N : 90x/m
RR : 28 x/menit
SB : 35,5C
Hb : 7 gr/dl
Wajah klien tampak
pucat, konjungtiva
tampak anemis,
Ujung jari klien tampak
sianosis.
Akral klien teraba
dingin.
4 4
TTV
TD : 100/60 mmHg
RR : 28 x/mnt
N : 90x/mnt
S : 35,5C
Hb : 7gr/dl
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi Hb dan darah.
Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
No Hari/tanggal Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah dilakukan 1. Monitor adanya paretese. 1. Mengetahui adanya
2. Batasi gerakan pada kepala,
perifer berhubungan dengan tindakan keperawatan takikardi dan
leher dan punggung.
penurunan konsentrasi Hb dan selama 3x24 jam adalah hipotensi karena
darah yang ditandai dengan : ketidakefektifan perfusi gangguan fungsi
DS : jaringan perifer teratasi, ginjal dan gangguan
Pasien mengatakan sesak napas dengan kriteria hasil : produksi hormone
bila telah melakukan aktivitas, Pasien tidak merasa eritropoentin yang
kelelahan, pusing sampai mata sesak napas, wajah menyebabkan
berkunag-kunang sejak 2 hari pasien tidak tampak stimulus
yang lalu. pucat dan akral hangat. pembentukan sel
DO : darah merah
Pasien tampak pucat, pasien disumsum tulang
tampak lemas, konjungtiva belakang menurun
tampak anemis. dan produksi
Terpasang oksigen 4 liter eritrosit menurun.
(nasal kanul)
akral teraba dingin.
Pergerakan sendi terbatas,
Kekuatan otot : 4 4
4
4
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 14
Tanda-tanda Vital
TD : 100/60mmhg
R : 28/m
N : 90/m
SB : 35.5C
Hb : 7gr/dl
2. Resiko ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan 1. Monitor jumlah nutrisi dan 1. Memberikan
kurang dari kebutuhan tubuh tindakan keperawatan kandungan kalori. suplemen asam folat
2. Anjurkan pasien untuk
berhubungan dengan anoreksia selama 3x24 jam yang dapat
meningkatkan intake Fe.
yang ditandai dengan : ketidakseimbangan merangsang
3. Berikan informasi tentang
DS : nutrisi kurang dari pembentukan sel
kebutuhan nutrisi.
Pasien mengatakan kebutuhan tubuh darah merah dan
nafsu makan berkurang , dan jika teratasi dengan criteria memberikan diit
makan selalu merasa mual. hasil : pasien makan kaya zat besi untuk
habis 1 porsi, pasien mengembalikan zat
DO : tampak segar, tidak besi yang hilang.
Pasien tampak lemas, pasien 2. Agar tidak terjadi
mual, muntah, Hb
tampak anemis, pasien tampak dalam batas normal kehilangan
pucat. komponen
(14,0 18,0)
TD : 100/60 mmHg pembentuk eritrosit
N : 90x/m
sehingga eritrosit
RR : 28 x/menit
SB : 35,5C terbentuk sempurna
Hb : 7 gr/dl dan tidak mudah
Wajah klien tampak pucat,
pecah juga tidak
konjungtiva tampak anemis,
mengalami
Ujung jari klien tampak hemolisis.
3. Untuk menurunkan
sianosis.
kelemahan, sehingga
Akral klien teraba dingin. dapat meningkatkan
pemasukkan dan
mencegah terjadinya
distensi gaster,
monitor kadar
albumin, total
protein, Hb.
1.
2. 1. Mengkaji mual dan muntah S : Pasien mengatakan tampak lemas dan pucat,
2. Menganjurkan kepada
infuse NaCl mengalir 12 tetes/menit, makan hanya
keluarga dan pasien untuk
habis porsi.
diberi asupan nutrisi kepada
O : Pasien belum bisa menghabiskan makan
pasien.
3. Menjelaskan kepada keluarga dalam 1 porsi
untuk memperbanyak asupan A :Masalah teratasi sebagian, pasien dapat
nutrisi yang kaya akan zat besi menghabiskan 1/2 porsi makanan,
dan kalori P : Melanjutkan intervensi dalam pemberian
asupan nutrisi yang kaya akan zat besi dan kalori.