You are on page 1of 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan dan memiliki nilai

ekonomis yang tinggi saat ini mulai ramai dikembangkan. Salah satunya

adalah thermoelektrik generator. Thermoelektrik generator memiliki nilai

ekonomis yang tinggi dan tidak menimbulkan polusi sehingga sangat ramah

lingkungan. Prinsip dasar dari thermoelektrik generator adalah memanfaatkan

perbedaan suhu yang terjadi dilingkungan menjadi energi listrik..


Didalam kapal, terutama dalam kamar mesin terdapat banyak sekali

komponen yang menghasilkan panas dari hasil pembakaran (exhaust gas)

yang terbuang percuma. Pada mesin utama kapal efisiensi termal yang optimal

yang bisa dimanfaatkan hanya sekitar 25-30%, sedangkan sisanya terbuang

dalam berbagai bentuk seperti 30-35% terbuang sebagai gas buang

(Perpustakaan Digital Politeknik Negri Bandung). Tentunya persentase gas

buang tersebut memiliki potensi panas yang sangat besar untuk dimanfaatkan

sebagai sumber energi baru menggunakan thermoelektrik generator.

Termoelektrik generator menggunakan sebuah elemen yang disebut peltier.

Elemen peltier pada awalnya banyak digunakan sebagai pendingin CPU

computer maupun sebagai pendingin pada minicoolbox. Namun seiring

perkembangannya yang berdasar pada hasil penelitian yang dilakukan Thomas

Johann Seebeck (bahwa sebuah jarum kompas akan dibelokkan ketika sebuah

rangkaian tertutup yang tersusun dari dua logam yang saling berhubungan di

dua tempat dengan perbedaan temperatur antara sambungan yang membuat

1
arus pada rangkaian, dan menghasilkan medan magnet) kini elemen peltier

banyak digunakan sebagai pembangkit listrik.


Thermoelektrik terbuat dari solid state material (material zat padat) yang

dapat mengkonversi energi dari perbedaan temperatur ke beda potensial (efek

Seebeck), atau dari arus listrik menjadi perbedaan temperature (efek Peltier).

Penelitian seperti ini pernah dilakukan sebelumnya yaitu Konversi Energi

Panas Pengerak Utama Kapal berbasis Thermoelektrik oleh Agli Haryanto

dengan menggunakan 2 buah peltier dengan fariasi sususnan tunnggal, seri

dan pararel. Hasil penelitian dapat di lihat sebagai barikut.

Sumber : Agli Haryanto.2015

Pada penelitian tersebut 2 buah peltier yang disusun secara secara seri hanya

menghasilkan daya(watt) 8,4 sedangkan 2 buah peltier yang disusun secara

paralel hanya menghasilkan daya(watt) 7,67 .Dari hasil penelitian tersebut,

maka peneliti tertarik menvariasikan model elektrik generator dengan

menggunakan 6 buah peltier yang disusun secara seri dan paralel dengan

putaran mesin yang sama pada penelitian sebelumnya yang akan dituangkan

2
dalam judul penelitian PEMANFAATAN ENERGI PANAS MESIN DIESEL

SEBAGAI ENERGI LISTRIK

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Berapa besar potensi listrik yang dapat dihasilkan dari perbedaan

temperature gas buang pada mesin dengan suhu lingkungannya melalui

thermoelektrik generator.

2. Apakah termoelektrik generator layak digunakan sebagai energy terbarukan

diatas kapal.

1.3. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui besar energi listrik yang dapat dihasilkan dari panas mesin

diesel melalui thermoelektrik.

2. Untuk mengetahui berapa besar daya yang dihasilkan pada saat menggunakan

rangkaian seri dan parallel.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

3
1. Menjadi alternatif penyedia energi listrik yang murah dan ramah lingkungan

diatas kapal.

2. Menjadi sumber energi baru yang bisa dimanfaatkan di atas kapal.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Panas mesin penggerak utama kapal diambil pada saat putaran servis mesin

diesel MITSUBISHI type 4DR50A yang berada dilaboratorium Jurusan

Perkapalan FT-UH.

2. Pengambilan nilai temperatur langsung pada permukaan peltier dengan

menghitung perpindahan panas yang terjadi pada heatsink.

3. Menggunakan elemen peltier yang disusunan secara seri dan pararel.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penulisan skripsi ini, disusun

secara singkat sistematika penyusunan laporan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan

masalah, tujuan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

4
Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam proses analisa

dan penyelesaian masalah pada penelitian.

BAB III Data dan MetodePenelitian

Bab ini menjelaskan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, perolehan

data, penyajian data dan tahapan-tahapan penelitian.

BAB IV Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil yang diperoleh dari pengolahan data dan

Analisa.

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

Daftar Pustaka

Lampiran

You might also like