Professional Documents
Culture Documents
DENGAN COMBUSTIO
GRADE IIA 8% E.C. ELECTRICAL INJURY HIGH VOLTAGE REGION
EXTREMITAS INFERIOR + POST AMPUTASI BELOW ELBOW D/S DI
RUANG BURN UNIT RSUP SANGLAH BALI
oleh:
Afiq Zulfikar Zulmi
NIM 122311101049
NIM : 122311101049
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
NIP. NIP.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS
JEMBER
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT
DARURAT (INSTALASI RAWAT INTENSIF)
I. Identitas Klien
1. Diagnosa medik
Combustio grade iia 8% e.c. electrical injury high voltage region extremitas
inferior + post amputasi below elbow D/S
Genogram:
Keterangan:
2. Pernafasan
Inspeksi : Perkembangan dada simetris antara kanan dan kiri, irama
nafas teratur, klien tidak tampak menggunakan otot bantu pernapasan,
frekuensi pernapasan: 20x/menit, dan klien tanpa menggunakan alat bantu
nafas.
Palpasi : vokal fremitus teraba sama antara kanan dan kiri di kedua
lapang paru.
Perkusi : suara paru sonor dikedua lapang paru.
Auskultasi : Vesikuler dikedua lapang paru, tidak terdapat suara
tambahan.
3. Kardiovaskuler
Inspeksi : bentuk dada simetris, tidak ada jejas, tidak terlihat ictus
cordis
Palpasi : denyutan ictus kordis teraba di ICS ke-5, CRT <2dtk,
akral ekstremitas atas dan bawah hangat
Perkusi : Redup pada batas jantung
Auskultasi : S1 S2 tunggal, S1 terdengar pada ICS IV mid klavikula,
S2 terdengar pada ICS II linea sternalis, irama reguler
5. Gastrointestinal
Keadaan membran mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan di daerah
mulut klien, klien tidak mengalami nyeri telan, tidak ada pembesaran
tonsil, bising usus: 8x/menit, klien mengatakan BAB sehari 1 kali.
Pola nutrisi/ metabolik (ABCD) (saat di rumah sakit)
- Antropometeri
Tinggi badan klien : 160 cm
Berat badan klien saat MRS : 45 kg
Indeks Massa Tubuh (IMT) : 45/(1,60)2 = 17,6
Interpretasi :
Berdasarkan hasil perhitungan IMT, klien termasuk dalam kategori
kurus dengan rentang normalnya 18,50-24,49.
- Biomedical sign :
Hb 12,5 gr/dL
Interpretasi :
Nilai Hb Klien tidak dalam rentang normal (13,5-17,5)
- Clinical Sign :
Klien tampak lemah, turgor kulit menurun, klien dan keluarga
mengatakan bahwa setiap kali klien makan klien bisa menghabiskan 1
porsi yang disediakan. Klien tidak merasakan mual dan tidak muntah,
mukosa bibir lembab.
- Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
No Pola Nutrisi Sebelum MRS Saat MRS
1. Frekuensi 3 kali/hari 3 kali sehari
makan
2. Porsi makan 1 porsi tiap kali 1 porsi makan yang
makan disediakan
3. Varian Nasi, sayur Nasi, sayur, ikan,
makanan santan/sayur bening, susu
tempe, tahu, ikan
(kadang-kadang)
4. Nafsu makan Baik Baik
5. Hidrasi Minum 5 gelas Minum 5 gelas
dalam sehari dalam sehari
Interpretasi:
Intake makanan dan cairan klien sebelum dan saat MRS tidak banyak
mengalami perubahan.
- Balance cairan:
Intake:
Minum : 1800 cc/24 jam
Output:
Urin : 1000 cc/24 jam
IWL : 10% x 4500 / 24 jam = 450
Balance Cairan: Intake-Output
: 1800-1450
: +350 ml
6. Muskuloskeletal & integument
Inspeksi : kulit berwarna coklat, tertutup balutan pada kedua tangan
post amputasi dan kedua kaki. klien tidak mengalami deformitas tulang,
tidak terpasang infus
Palpasi : elastisitas kulit menurun, nyeri tekan pada area luka bakar
7. Genito urinary
Inspeksi: Klien tidak terpasang kateter
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di daerah kandung kemih.
Klien mampu BAK secara spontan tanpa bantuan alat, frekuensi 8x dalam
sehari, total keluaran urine sekitar 250 cc/6 jam, urine berwarna kuning,
bau khas urine, tidak disertai darah saat berkemih, klien tidak merasa nyeri
saat berkemih.
BAK
No Pola eliminasi Sebelum MRS Setelah MRS
1 Frekuensi 5-7 kali/hari 8 kali/24 jam
2 Jumlah 7x200cc/hari= 1400 cc/hari 250cc/6 jam
No
Item Penilaian Skor Hasil
.
1 Usia
a. Kurang dari 60 tahun 0 0
b. Lebih dari 60 tahun 1
c. Lebih dari 80 tahun 2
2. Defisit sensoris
a. Kacamata bukan bifokal 0 0
b. Kacamata bifokal 1
c. Gangguan pendengaran 1
d. Kacamata multifokal 2
e. Katarak/glaukoma 2
f. Hampir tidak melihat/buta 3
3. Aktivitas
a. Mandiri 0
b. ADL dibantu sebagian 2
c. ADL dibantu penuh 3 3
4. Riwayat jatuh
a. Tidak pernah 0 0
b. Jatuh < 1 tahun 1
c. Jatuh < 1 bulan 2
d. Jatuh pada saat dirawat sekarang 3
5. Kognisi
a. Orientasi baik 0 0
b. Kesulitan mengerti perintah 2
c. Gangguan memori 2
d. Kebingungan 3
e. Disorientasi 3
6. Pengobatan dan penggunaan alat kesehatan
a. > 4 jenis pengobatan 1
b. Antihipertensi/hipoglikemik/antidepresan 2
c. Sedatif/psikotropika/narkotika 2
d. Infus/epidural/spinal/dower catheter/traksi 2 2
7. Mobilitas
a. Mandiri 0
b. Menggunakan alat bantu berpindah 1
c. Koordinasi/keseimbangan buruk 2
d. Dibantu sebagian 3
e. Dibantu penuh/bed rest/nurse asist 4 4
f. Lingkungan dg banyak furnitur 4
8. Pola BAK/BAB
a. Teratur 0 0
b. Inkontinensia urine/feses 1
c. Nokturia 2
d. Urgensi/frekuensi 3
9. Kormobiditas
a. Diabetes/penyakit jantung/stroke/ISK, dll 0
b. Gangguan saraf pusat/parkinson
c. Pasca bedah 0-24 jam
Total skor 9
Keterangan
Resiko rendah 0-7
Resiko sedang 8-13
Resiko tinggi 14
Interprestasi:
Penilaian resiko jatuh klien total skor 9 sehingga klien pada resiko sedang
untuk jatuh.
10. Spiritual
Meskipun klien harus di amputasi kedua tangannya, klien sudah mulai bisa
menerima dengan keadaannya sekarang, keluarga tetap mengarahkan dan
menganjurkan klien untuk selalu berdoa apapun yang telah terjadi.
Keluarga klien mengatakan ini cobaan hidup dari Tuhan yang harus dia
jalani dan tetap berusaha untuk lekas sembuh.
Interpretasi : Sistem nilai dan keyakinan klien baik.