You are on page 1of 2

Deskripsi kasus

Pasien perempuan usia 21 tahun datang dengan keluhan demam dan


lemas. Sudah minum parasetamol dan demam sempat turun namun demam
kembali tinggi. Pasien tidak ada keluhan pada perut, BAB ataupun BAK dalam
keadaan baik. Os di terima oleh dokter X, dan kemudian di lakukan anamnesis,
pemeriksaan fisik dengan begitu kilat, tidak lebih dari 5 menit. Kemudian dokter
X, mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang berupa NS1, IgM dan
IgG dengue, IgM dan IgG tyfoid, dan pemeriksaan urin rutin, foto thorax dan juga
darah rutin secara serentak.

Identifikasi Masalah

Dari kasus diatas didapatkan beberapa masalah :

Pertama dokter X tidak melakukan anamesis dan pemeriksaan fisik dengan baik
untuk menunjang ke arah mana diagnosis pasien. Sehingga dokter melakukan
begitu banyak pemeriksaan penunjang yang seharusnya belum atau tidak perlu
dilakukan saat itu. hal ini juga berkaitan dengan cost/biaya yang akan
dikeluarkan oleh pasien, sehingga menyebabkan pemborosan.

Analisis dan refleksi permasalahan

Kasus seperti diatas bukan hanya terjadi sekali, namun banyak terjadi
pada dokter-dokter dilingkungan kerja kita. Penerapan skill komunikasi terhadap
pasien sangatlah penting, karena dengan komunikasi yang baik, 70% diagnosis
dapat ditegakkan oleh dokter tanpa perlu melakukan pemeriksaan penunjang
yang seharusnya tidak perlu dilakukan.

Usulan pemecahan masalah dan solusi

Pada kasus seperti diatas, dibutuhankan kesadaran diri dari dokter untuk
memperbaiki diri, dalam hal ini dalam bersikap dan melayani pasien. Lingkungan
kerja juga dapat membantu kinerja dokter dngan saling mengingatkan untuk
memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien, baik dri tim perawat, bidan dan
dokter. Menurut saya, Komunikasi yang baik antara tim medis untuk saling
mengingatkan satu sama lain, akan memberikan dampak postif terhadap
pelayanan kepada pasien.

Penutup

Dokter adalah profesi yang mulia. Dokter sebagai penegak diagnosis,


yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah pasien, bukan untuk
membahayakan ataupun merugikan pasien. Untuk menjadi sebagai dokter yang
ideal, diperlukan hati yang tulus, dan rasa tanggung jawab yang besar.
Referensi

Boelen C, THE FIVE STAR DOKTOR. An asset to health care reform?

You might also like