You are on page 1of 14

Asuhan Keperawatan Morbili

A. Konsep Dasar Medis

1. Definisi

Morbili adalah penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh infeksi virus yang
umumnya menyerang anak.
Campak memiliki gejala klinis khas 3 stadium (1) stadium masa tunas berlangsung kira kira 10-12
hari, (2) stadium prodromal (kataral (3) stadium akhir dengan keluarnya ruam

2. Etiologi & Penularannya

Virus campak termasuk golongan paramyxovirus, penyebabnya ialah virus morbili.


penularannya dengan droplet dan kontak, penularan secara droplet melalui udara-udara, sejak 1-2 hari
sebelum timbul gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam dan sedikit virus sudah dapat
menimbulkan infeksi. Virus campak tidak memiliki daya tahan tinggi dan berada di secret nasofaring
dan di dalam darah, minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat sesudah timbulnya
ruam. Virus tetap aktif minimal 34 jam pada temperature kamar, 15 minggu didalam pengawetan
beku, minimal 4 minggu disimpan dalam temperature 355C, dan beberapa hari pada suhu 05C. Virus
tidak aktif pada pH rendah.

Morbili dapat ditularkan dengan beberapa cara,antara lain :

1) Percikan ludah yang mengandung virus

2) Kontak langsung dengan penderita

3) Penggunaan peralatan makan & minum bersama.

4) Penderita dapat menularkan infeksi dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan
selama ruam kulit ada.

5) Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :

1) Bayi berumur lebih dari 1 tahun

2) Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi

3) Daya tahan tubuh yang lemah

4) Belum pernah terkena campak

5) Belum pernah mendapat vaksinasi campak

6) Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

3. Patofisiologi
4. Manifestasi Klinis
Stadium penyakit campak :

1) Stadium kataral (prodormal)

Stadium berlangsung 4-5 hari


Panas
Malaise
Batuk
Fotofobia
Konjungtivis
Koriza
Akhir stadium (24 jam) timbul bercak koplik berwarna putih kelabu, dikelilingi oleh eritema
Lokasi di mukosa bukalis berhadapan dengan molar bawah
Gambaran darah tepi ialah limfositosis dan leukopenia

2) Stadium erupsi

Koriza dan batuk-batuk bertambah


Timbul enantema atau titik merah di palatum durum dan palatum mole
Muncul eritema berbentuk macula-papula disertai naiknya suhu badan
Eritema timbul di belakang telinga, di bagian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan
bagian belakang bawah
Rasa gatal
Muka bengkak
Pembesaran kelenjar getah bening di sudut mandibula dan didaerah leher belakang
Diare
Muntah
Black measles yaitu morbili yang disertai perdarahan pada kulit, mulut, hidung dan traktus
digestivus

3) Stadium konvalensi

Erupsi berkurang meninggalkan bekas yang berwarna lebih tua (hiperpigmentasi) yang lama
kelamaan akan hilang sendiri
Kulit bersisi
Suhu turun sampai menjadi normal kecuali bila ada komplikasi

B. Konsep dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
a. Observasi umum :

Kaji kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam pemeriksaan.

Inspeksi penampilan umum anak.

Perhatikan :

1) Bernapas anak : sesak, batuk, coryza.

2) Ruam pada kulit, konjungtivitis dan fotofobia.

3) Suhu tubuh anak.

4) Pola tidur anak.

5) Pola eliminasi.

6) Pemeriksaan Fisik :

Mata : terdapat konjungtivitis, fotophobia.

Kepala : sakit kepala.

Hidung : Banyak terdapat secret, influenza, rhinitis/koriza, perdarahan hidung (pada stadium
erupsi ).

Mulut & bibir : Mukosa bibir kering, stomatitis, batuk, mulut terasa pahit.

Kulit : Permukaan kulit ( kering ), turgor kulit, rasa gatal, ruam makuler pada leher, muka,
lengan dan kaki (pada stad. Konvalensi), evitema, panas (demam).

Pernafasan : Pola nafas, RR, batuk, sesak nafas, wheezing, ronchi, sputum.

Tumbuh Kembang : BB, TB, BB Lahir, Tumbuh kembang R/ imunisasi.

Pola Defekasi : BAK, BAB, Diare.

Keadaan Umum : Kesadaran, TTV.

b. Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan

1) Riwayat ibu hamil yang menderita morbili.

2) Riwayat imunisasi.

3) Riwayat kontak dengan penderita morbili.

4) Riwayat pengobatan/upaya pengobatan.

5) Makan makanan kurang gizi.

6) Kurangnya hygiene personal dan lingkungan.

c. Pola Nutrisi Metabolik

1) Apakah terjadi penurunan berat badan.


2) Apakah ada alergi makanan.

3) Apakah anoreksia.

4) Mual, muntah.

5) Kaji makanan kesukaan untuk memodifikasi diet.

d. Pola Eliminasi

1) Diare

2) BAK : volume, berapa kali sehari, kepekatan urin.

e. Pola Aktivitas dan Latihan

1) Kelemahan, letih, lesu

2) Kebutuhan harian.

f. Pola Tidur dan Istirahat

1) Jumlah jam tidur

2) Pemakaian obat tidur

3) Lingkungan nyaman/tidak

4) Kebiasaan sebelum tidur.

g. Pola Persepsi dan Kognitif

1) Apakah anak rewel/cengeng/cemas

2) Penerimaan anak terhadap tindakan perawatan/medis

3) Konjungtivitis

4) Nyeri edema

5) Kejang

6) Gatal

H. Pola Peran dan Hubungan Sosial

1) Hubungan dengan orangtua dan saudara


2) Peran anak dalam keluarga

3) Kecemasan orangtua.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko penyebaran infeksi b/d organisme purulen

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret

3. Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat

5. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi

6. Nyeri akut b/d agen injury

3. DISCHARGE PLANNING

1) Jalani pola hidup yang bersih dan higienis


2) Hindari penularan melalui ciuman, penggunaan handuk atau pisau cukur bersama
3) Hindari memencet atau memecahkan lepuhan karena dapat menyebabkan infeksi sekunder
4) Jangan menggosok atau menyentuh mata sehabis menyentuh lepuhan karena dapat
menyebabkan penyebaran virus ke kornea yang mengakibatkan kebutaan
5) Cucilah tangan setiap kali sesudah menyentuh herpes
6) Banyak minum air putih
7) Makan makanan yang banyak mengandung nutrisi supaya dapat membuat daya tahan tubuh
meningkat
8) Berikan imunisasi campak aktif pada bayi berumur 9 bulan atau lebih
9) Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping.
10) Anjurkan orang tua untukmelengkapi imunisasi jika belum lengkap
11) Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai jadwalInformasikan jika terjadi tanda tanda
kekambuhan (demam, batuk).

4. ASUHAN KEPERAWATAN

N Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi (NIC) Etiologi


o (NANDA) Hasil (NOC)
1 Resiko penyebaran NOC : NIC :
infeksi b/d organisme v Immune Status Infection Control (Kontrol
purulen v Knowledge : infeksi)
Infection control Bersihkan lingkungan
Definisi : Peningkatan v Risk control setelah dipakai pasien lain
resiko masuknya Kriteria Hasil : Pertahankan teknik isolasi
organisme patogen v Klien bebas dari Batasi pengunjung bila
tanda dan gejala perlu
Faktor-faktor resiko : infeksi Instruksikan pada
Prosedur Infasif v Mendeskripsikan pengunjung untuk mencuci
Ketidakcukupan proses penularan tangan saat berkunjung dan
pengetahuan untuk penyakit, factor yang setelah berkunjung meninggalkan
menghindari paparan mempengaruhi pasien
patogen penularan serta Gunakan sabun
Trauma penatalaksanaannya, antimikrobia untuk cuci tangan
Kerusakan jaringan v Menunjukkan Cuci tangan setiap sebelum
dan peningkatan paparan kemampuan untuk dan sesudah tindakan kperawtan
lingkungan mencegah timbulnya Gunakan baju, sarung
Ruptur membran infeksi tangan sebagai alat pelindung
amnion v Jumlah leukosit Pertahankan lingkungan
Agen farmasi dalam batas normal aseptik selama pemasangan alat
(imunosupresan) v Menunjukkan Ganti letak IV perifer dan
Malnutrisi perilaku hidup sehat line central dan dressing sesuai
Peningkatan paparan dengan petunjuk umum
lingkungan patogen Gunakan kateter intermiten
Imonusupresi untuk menurunkan infeksi
Ketidakadekuatan kandung kencing
imum buatan Tingktkan intake nutrisi
Tidak adekuat Berikan terapi antibiotik
pertahanan sekunder bila perlu
(penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan Infection Protection (proteksi
respon inflamasi) terhadap infeksi)
Tidak adekuat Monitor tanda dan gejala
pertahanan tubuh primer infeksi sistemik dan lokal
(kulit tidak utuh, trauma Monitor hitung granulosit,
jaringan, penurunan kerja WBC
silia, cairan tubuh statis, Monitor kerentanan
perubahan sekresi pH, terhadap infeksi
perubahan peristaltik) Batasi pengunjung
Penyakit kronik Saring pengunjung
terhadap penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi
k/p
Berikan perawatan kuliat
pada area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi
yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan
keluarga tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan
infeksi
Laporkan kultur positif

2 Bersihan jalan nafas NOC : NIC :


tidak efektif b/d v Respiratory status : Airway suction
penumpukan secret. Ventilation Pastikan kebutuhan oral /
v Respiratory status : tracheal suctioning
Definisi : Airway patency Auskultasi suara nafas
Ketidakmampuan untuk sebelum dan sesudah suctioning.
membersihkan sekresi Kriteria Hasil : Informasikan pada klien dan
atau obstruksi dari v Mendemonstrasikan keluarga tentang suctioning
saluran pernafasan untuk batuk efektif dan Minta klien nafas dalam
mempertahankan suara nafas yang sebelum suction dilakukan.
kebersihan jalan nafas. bersih, tidak ada Berikan O2 dengan
sianosis dan dyspneu menggunakan nasal untuk
(mampu bernafas memfasilitasi suksion nasotrakeal
Batasan Karakteristik :
Dispneu, Penurunan dengan mudah, tidak Gunakan alat yang steril sitiap
suara nafas ada pursed lips) melakukan tindakan
Orthopneu v Menunjukkan jalan Anjurkan pasien untuk istirahat
Cyanosis nafas yang dan napas dalam setelah kateter
Kelainan suara nafas paten(klien tidak dikeluarkan dari nasotrakeal
(rales, wheezing) merasa tercekik, Monitor status oksigen pasien
Kesulitan berbicara irama nafas, Ajarkan keluarga bagaimana
Batuk, tidak efekotif frekuensi pernafasan cara melakukan suksion
atau tidak ada dalam rentang Hentikan suksion dan berikan
Mata melebar normal, tidak ada oksigen apabila pasien
Produksi sputum suara nafas menunjukkan bradikardi,
Gelisah abnormal) peningkatan saturasi O2, dll.
Perubahan frekuensi v Mampu
dan irama nafas mengidentifikasikan Airway Management
dan mencegah factor Buka jalan nafas, guanakan
yang dapat teknik chin lift atau jaw thrust
Faktor-faktor yang menghambat jalan bila perlu
berhubungan: nafas Posisikan pasien untuk
Lingkungan : memaksimalkan ventilasi
merokok, menghirup Identifikasi pasien perlunya
asap rokok, perokok pemasangan alat jalan nafas
pasif-POK, infeksi buatan
Fisiologis : disfungsi Pasang mayo bila perlu
neuromuskular, Lakukan fisioterapi dada
hiperplasia dinding jika perlu
bronkus, alergi jalan Keluarkan sekret dengan
nafas, asma. batuk atau suction
Obstruksi jalan nafas : Auskultasi suara nafas,
spasme jalan nafas, catat adanya suara tambahan
sekresi tertahan, Lakukan suction pada mayo
banyaknya mukus, Kolaborasi pemberian
adanya jalan nafas bronkodilator bila perlu
buatan, sekresi bronkus, Berikan pelembab udara
adanya eksudat di Kassa basah NaCl Lembab
alveolus, adanya benda Atur intake untuk cairan
asing di jalan nafas. mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

3 Kerusakan integritas NOC : Tissue NIC : Pressure Management


kulit b/d penurunan Integrity : Skin and Anjurkan pasien untuk
imunitas Mucous Membranes menggunakan pakaian yang
Kriteria Hasil : longgar
v Integritas kulit yang Hindari kerutan padaa
baik bisa tempat tidur
dipertahankan
Jaga kebersihan kulit agar
(sensasi, elastisitas,
tetap bersih dan kering
temperatur, hidrasi,
pigmentasi) Mobilisasi pasien (ubah
v Tidak ada luka/lesi posisi pasien) setiap dua jam
pada kulit sekali
v Perfusi jaringan Monitor kulit akan adanya
baik kemerahan
v Menunjukkan Oleskan lotion atau
pemahaman dalam minyak/baby oil pada derah yang
proses perbaikan tertekan
kulit dan mencegah
Monitor aktivitas dan
terjadinya sedera
mobilisasi pasien
berulang
v Mampu melindungi Monitor status nutrisi
kulit dan pasien
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan alami
4 Ketidakseimbangan NOC : Nutrition Management
nutrisi kurang dari v Nutritional Status : Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d food and Fluid Kolaborasi dengan ahli gizi
intake tidak adekuat Intake untuk menentukan jumlah kalori
Kriteria Hasil : dan nutrisi yang dibutuhkan
Definisi : Intake nutrisi v Adanya pasien.
tidak cukup untuk peningkatan berat Anjurkan pasien untuk
keperluan metabolisme badan sesuai dengan meningkatkan intake Fe
tubuh. tujuan Anjurkan pasien untuk
v Berat badan ideal meningkatkan protein dan vitamin
Batasan karakteristik : sesuai dengan tinggi C
- Berat badan 20 % atau badan Berikan substansi gula
lebih di bawah ideal v Mampu Yakinkan diet yang dimakan
- Dilaporkan adanya mengidentifikasi mengandung tinggi serat untuk
intake makanan yang kebutuhan nutrisi mencegah konstipasi
kurang dari RDA v Tidak ada tanda Berikan makanan yang terpilih
(Recomended Daily tanda malnutrisi ( sudah dikonsultasikan dengan
Allowance) v Tidak terjadi ahli gizi)
- Membran mukosa dan penurunan berat Ajarkan pasien bagaimana
konjungtiva pucat badan yang berarti membuat catatan makanan harian.
- Kelemahan otot yang Monitor jumlah nutrisi dan
digunakan untuk kandungan kalori
menelan/mengunyah Berikan informasi tentang
- Luka, inflamasi pada kebutuhan nutrisi
rongga mulut Kaji kemampuan pasien untuk
- Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi yang
sesaat setelah dibutuhkan
mengunyah makanan
- Dilaporkan atau fakta Nutrition Monitoring
adanya kekurangan BB pasien dalam batas normal
makanan Monitor adanya penurunan
- Dilaporkan adanya berat badan
perubahan sensasi rasa Monitor tipe dan jumlah
- Perasaan aktivitas yang biasa dilakukan
ketidakmampuan untuk Monitor interaksi anak atau
mengunyah makanan orangtua selama makan
- Miskonsepsi Monitor lingkungan selama
- Kehilangan BB dengan makan
makanan cukup Jadwalkan pengobatan dan
- Keengganan untuk tindakan tidak selama jam makan
makan Monitor kulit kering dan
- Kram pada abdomen perubahan pigmentasi
- Tonus otot jelek Monitor turgor kulit
- Nyeri abdominal Monitor kekeringan, rambut
dengan atau tanpa kusam, dan mudah patah
patologi Monitor mual dan muntah
- Kurang berminat Monitor kadar albumin, total
terhadap makanan protein, Hb, dan kadar Ht
- Pembuluh darah kapiler Monitor makanan kesukaan
mulai rapuh Monitor pertumbuhan dan
- Diare dan atau perkembangan
steatorrhea Monitor pucat, kemerahan, dan
- Kehilangan rambut kekeringan jaringan konjungtiva
yang cukup banyak Monitor kalori dan intake
(rontok) nuntrisi
- Suara usus hiperaktif Catat adanya edema,
- Kurangnya informasi, hiperemik, hipertonik papila lidah
misinformasi dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
Faktor-faktor yang magenta, scarlet
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan
faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.

5 Kurang pengetahuan b/d NOC : NIC :


kurangnya informasi v Kowlwdge : disease Teaching : disease Process
process v Berikan penilaian tentang
Definisi : v Kowledge : health tingkat pengetahuan pasien
Tidak adanya atau Behavior tentang proses penyakit yang
kurangnya informasi Kriteria Hasil : spesifik
kognitif sehubungan v Pasien dan keluarga v Jelaskan patofisiologi dari
dengan topic spesifik. menyatakan penyakit dan bagaimana hal ini
pemahaman tentang berhubungan dengan anatomi dan
Batasan karakteristik : penyakit, kondisi, fisiologi, dengan cara yang tepat.
memverbalisasikan prognosis dan v Gambarkan tanda dan gejala
adanya masalah, program pengobatan yang biasa muncul pada penyakit,
ketidakakuratan v Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat
mengikuti instruksi, mampu v Gambarkan proses penyakit,
perilaku tidak sesuai. melaksanakan dengan cara yang tepat
prosedur yang v Identifikasi kemungkinan
Faktor yang berhubungan dijelaskan secara penyebab, dengna cara yang tepat
: keterbatasan kognitif, benar v Sediakan informasi pada pasien
interpretasi terhadap v Pasien dan keluarga tentang kondisi, dengan cara yang
informasi yang salah, mampu menjelaskan tepat
kurangnya keinginan kembali apa yang v Hindari harapan yang kosong
untuk mencari informasi, dijelaskan v Sediakan bagi keluarga atau SO
tidak mengetahui perawat/tim informasi tentang kemajuan
sumber-sumber kesehatan lainnya pasien dengan cara yang tepat
informasi. v Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
v Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
v Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
v Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
v Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada
pemberiperawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat

6 Nyeri akut b/d agen NOC : Pain Management


injury v Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri
v Pain control, secara komprehensif termasuk
Definisi : v Comfort level lokasi, karakteristik, durasi,
Sensori yang tidak Kriteria Hasil : frekuensi, kualitas dan faktor
menyenangkan dan v Mampu mengontrol presipitasi
pengalaman emosional nyeri (tahu penyebab Observasi reaksi nonverbal dari
yang muncul secara nyeri, mampu ketidaknyamanan
aktual atau potensial menggunakan tehnik Gunakan teknik komunikasi
kerusakan jaringan atau nonfarmakologi terapeutik untuk mengetahui
menggambarkan adanya untuk mengurangi pengalaman nyeri pasien
kerusakan (Asosiasi nyeri, mencari Kaji kultur yang
Studi Nyeri bantuan) mempengaruhi respon nyeri
Internasional): serangan v Melaporkan bahwa Evaluasi pengalaman nyeri
mendadak atau pelan nyeri berkurang masa lampau
intensitasnya dari ringan dengan Evaluasi bersama pasien dan
sampai berat yang dapat menggunakan tim kesehatan lain tentang
diantisipasi dengan akhir manajemen nyeri ketidakefektifan kontrol nyeri
yang dapat diprediksi dan v Mampu mengenali masa lampau
dengan durasi kurang nyeri (skala, Bantu pasien dan keluarga
dari 6 bulan. intensitas, frekuensi untuk mencari dan menemukan
dan tanda nyeri) dukungan
Batasan karakteristik : v Menyatakan rasa Kontrol lingkungan yang dapat
Laporan secara verbal nyaman setelah nyeri mempengaruhi nyeri seperti suhu
atau non verbal berkurang ruangan, pencahayaan dan
Fakta dari observasi kebisingan
Posisi antalgic untuk Kurangi faktor presipitasi nyeri
menghindari nyeri Pilih dan lakukan penanganan
Gerakan melindungi nyeri (farmakologi, non
Tingkah laku berhati- farmakologi dan inter personal)
hati Kaji tipe dan sumber nyeri
Muka topeng untuk menentukan intervensi
Gangguan tidur (mata Ajarkan tentang teknik non
sayu, tampak capek, sulit farmakologi
atau gerakan kacau, Berikan analgetik untuk
menyeringai) mengurangi nyeri
Terfokus pada diri Evaluasi keefektifan kontrol
sendiri nyeri
Fokus menyempit Tingkatkan istirahat
(penurunan persepsi Kolaborasikan dengan dokter
waktu, kerusakan proses jika ada keluhan dan tindakan
berpikir, penurunan nyeri tidak berhasil
interaksi dengan orang Monitor penerimaan pasien
dan lingkungan) tentang manajemen nyeri
Tingkah laku
distraksi, contoh : jalan- Analgesic Administration
jalan, menemui orang Tentukan lokasi, karakteristik,
lain dan/atau aktivitas, kualitas, dan derajat nyeri
aktivitas berulang-ulang) sebelum pemberian obat
Respon autonom Cek instruksi dokter tentang
(seperti diaphoresis, jenis obat, dosis, dan frekuensi
perubahan tekanan darah, Cek riwayat alergi
perubahan nafas, nadi Pilih analgesik yang diperlukan
dan dilatasi pupil) atau kombinasi dari analgesik
Perubahan autonomic ketika pemberian lebih dari satu
dalam tonus otot Tentukan pilihan analgesik
(mungkin dalam rentang tergantung tipe dan beratnya nyeri
dari lemah ke kaku) Tentukan analgesik pilihan,
Tingkah laku rute pemberian, dan dosis optimal
ekspresif (contoh : Pilih rute pemberian secara IV,
gelisah, merintih, IM untuk pengobatan nyeri secara
menangis, waspada, teratur
iritabel, nafas Monitor vital sign sebelum dan
panjang/berkeluh kesah) sesudah pemberian analgesik
Perubahan dalam pertama kali
nafsu makan dan minum Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Faktor yang berhubungan Evaluasi efektivitas analgesik,
: tanda dan gejala (efek samping
Agen injuri (biologi,
kimia, fisik, psikologis)

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & Nanda
(North American Nursing Diagnosis Association) Nic-Noc, Panduan Penyusunan Asuhan
Keperawatan Profesional. Yogyakarta : MediaAction

Doengoes Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Alih Bahasa : Yasmin Asih, Editor : Tim Editor
EGC Edisi 26. Jakarta: EGC

Doengoes Marilyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC

Poorwo Soedarmo, SS., dkk. (Ed.). Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis. Edisi Kedua.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Jakarta. 2008;109-121.

Rampengan, T.H. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak Edisi 2. EGC. Jakarta. 2008;4;79-87.
Hasan,R.2005. Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Universitas Indonesia.

Wong, D.L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Hidayat, Aziz Alimul A. 2008. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.

Ana, Boma. 2012. Asuhan Keperawatan Pada Penyakit


Campak.http://bommaannha.blogspot.co.id/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-penyakit-campak.html
(Diakses 20 September 2015)

Rasyid, Abu. 2013. Askep Anak Dengan


Morbili.http://asuhankeperawatankesehatan.blogspot.co.id/2013/02/askep-anak-dengan-morbili.html (
Diakses 20 September 2015)

http://fianpandia.blogspot.co.id/2015/02/askep-morbili.html

https://williafadhmad.wordpress.com/2012/10/22/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan-penyakit-
morbili-campak/

http://bintangomamori.blogspot.co.id/2015/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

You might also like