Professional Documents
Culture Documents
A. Latar Belakang
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini disebabkan karena masih
tingginya angka kesakitan dan angka kematian karena ISPA khususnya pneumonia,
terutama pada bayi dan balita. Di Amerika, pneumonia menempati peringkat ke-6 dari
semua penyebab kematian dan peringkat pertama dari seluruh penyakit infeksi. Di
Spanyol angka kematian akibat pneumonia mencapai 25%, sedangkan di Inggris dan
Amerika sekitar 12% atau 25-30 per 100.000 penduduk, sedangkan untuk angka
kematian akibat ISPA dan Pneumonia pada tahun 1999 untuk negara Jepang yaitu 10%,
Singapura sebesar 10,6%, Thailand sebesar 4,1%, Brunei sebesar 3,2% dan Philipina
tahun 1995 sebesar 11,1% . ISPA menyebabkan 40% dari kematian anak usia 1 bulan
sampai tahun. Hal ini berarti dari seluruh jumlah anak umur 1 bulan sampai 4 tahun yang
meninggal, lebih dari sepertiganya meninggal karena ISPA atau diantara 10 kematian 4
diantaranya meninggal disebabkan oleh ISPA. Sebagian besar hasil penelitian di negara
berkembang menunjukkan bahwa 20-35% kematian bayi dan anak balita disebabkan oleh
ISPA. Diperkirakan bahwa 2-5 juta bayi dan balita di berbagai negara setiap tahun mati
karena ISPA (WHO, 1986).
Di Indonesia, ISPA masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
utama terutama pada bayi (0-11 bulan) dan balita (1-4 tahun). Diperkirakan kejadian
ISPA pada balita di Indonesia yaitu sebesar 10-20%. Berdasarkan hasil SKRT, penyakit
ISPA pada tahun 1986 berada di urutan ke-4 (12,4%) sebagai penyebab kematian bayi,
sedangkan pada tahun 1992 dan 1995 menjadi penyebab kematian bayi yang utama yaitu
37,7% dan 33,5% (Depkes RI, 2001). Hasil SKRT pada tahun 1998 juga menunjukkan
bahwa penyakit ISPA merupakan penyebab kematian utama pada bayi (36%). Dan hasil
SKRT pada tahun 2001 menunjukkan bahwa prevalensi tinggi ISPA yaitu sebesar 39%
pada bayi dan 42% pada balita (Depkes RI, 2001).
B. Tujuan
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu dapat memahami dan
mengerti tentang ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Akut ) pada anak.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, keluarga dapat :
a. Mengulang kembali pengertian ISPA
b. Mengulang kembali etiologi dari ISPA
c. Menyebutkan kembali 2 gejala awal ISPA
d. Menyebutkan kembali 5 dari 9 tanda dan gejala ISPA
e. Mengulang kembali Tanda Bahaya Anak Yang Harus Dilarikan Ke Pusat
Pelayanan Terdekat
f. Menyebutkan kembali 3 dari 5 Tindakan Anak Bila Terserang ISPA
g. Mengulang kembali cara membuat laruan jeruk nipis-kecap
C. MATERI
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala awal ISPA
4. Tanda dan Gejala ISPA
5. Tanda bahaya anak yang harus dilarikan ke pusat pelayanan terdekat
6. Tindakan anak bila terserang ISPA
7. Cara membuat laruan jeruk nipis-kecap
D. METODE
Ceramah
E. MEDIA
Leaflet
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 2 menit Pembukaan : 1. Menjawab salam
1. Memberi salam 2. Mendengarkan
2. Menjelaskan dan memperhatikan
tujuan pembelajaran
2 8 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi mendengarkan
penyuluhan secara
berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian ISPA
2. Etiologi ISPA
3. Gejala Awal ISPA
4. Tanda dan
Bahaya ISPA
5. Tanda Bahaya
Anak yang harus
dilarikan ke pusat
layanan
6. Tindakan Anak
Bila Terserang
ISPA
7. Cara membuat
laruan jeruk
nipis-kecap