You are on page 1of 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka Konsep Mengenai Hubungan Karakteristik Kepala Keluarga dan
Kondisi Fisik Rumah terhadap Pencahayaan Alami dalam Rumah dapat dilihat pada
bagan 3.1 berikut ini :

Persyaratan Fisik Rumah :


1. Dinding Rumah
2. Dinding Dapur
3. Lantai
4. Ventilasi
Kondisi Rumah
5. Kondisi Pintu
6. Langit-Langit -Sehat
7. Jendela -Tidak Sehat
8. Kondisi Jendela

Bagan 3.1
Kerangka Konsep
HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEPALA KELUARGA DAN KONDISI FISIK
RUMAH TERHADAP PENCAHAYAAN ALAMI DALAM RUMAH DI RT 14
RW 04 KELURAHAN NAGASWIDAK KECAMATANSEBERANG ULU II
KOTA PALEMBANG
TAHUN 2015

B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian yang bersifat
deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang diarahkan untuk menggunakan standar ukur
angka berupa checklist, meteran dan menguraikan dan menjelaskan persyaratan fisik
rumah menggunakan Chi Square Test.
Rancangan penelitian yang dibuat oleh penulis, dilakukan dengan
menggunakan metode Cross Sectional Study, dimana variabel sebab atau resiko dan
akibat atau kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara
simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2005).

C. Waktu dan Lokasi Penelitian


1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2017.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Puntikayu Kota Palembang
Tahun 2017.

D. Populasi dan Sampel


1.Populasi
Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasi objek penelitian adalah rumah
yang bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Puntikayu Kota Palembang
Tahun 2017. yaitu berjumlah 6786 orang.
2. Sampel
a. Jumlah dan besar sampel
Untuk menentukan besar sampel penulis menggunakan rumus Notoatmodjo yaitu
sebagai berikut :
N
n
1 N (d 2 )
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Besar populasi
d = Tingkat kepercayaan (95% atau 0,05)
Maka diperoleh :
N
n
1 N (d 2 )
N
n
1 N (0,05 2 )
6786
n
1 6786(0,0025)
6786
n
17.965
n = 378 responden
Sehingga dengan menggunakan rumus diatas, berdasarkan tingkat kepercayaan 95%
(0,05) sampel yang diambil sebanyak 378 responden.
b. Prosedur Pemilihan sampel
Untuk pemilihan sampel sebanyak 378 orang, maka penulis melakukan
pemilihan sampel secara acak dengan menggunakan sistem undi atau lotere. Dari
6786 populasi Kepala Keluarga bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas
Puntikayu, setelah dilakukan sampling maka didapatkan sebanyak 378 rumah yang
akan menjadi responden. Kemudian akan dilakukan pemilihan secara acak dari
jumlah populasi yang ada, menjadi sebanyak jumlah yang telah dilakukan
sampling.
E. Adapun prosedur pemilihan sampel secara acak adalah pertama seluruh nama dari
populasi Kepala Keluarga bertempat tinggal di Wilayah Kerja Puskesmas Puntikayu
Kota Palembang di urutkan kemudian ditulis pada kertas. Seluruh nama tersebut
dimasukkan ke dalam suatu wadah kemudian secara acak akan dilakukan pengambilan
nama-nama tersebut sebanyak julmlah yang telah di sampling. Nama-nama yang
terpilih itulah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian.
F. Metode dan Instrument Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
a. Data Primer : Data yang diperoleh dari hasil observasi langsung kepada
responden yang digunakan untuk dianalisa lebih lanjut.
b. Data Sekunder : Data yang didapat dari instansi terkait atau berwenang
sebagai bahan pertimbangan dalam penulisan karya tulis
ilmiah, seperti Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
dan Dinas Kesehatan Kota Palembang.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Sebagai alat pengumpul data, penulis menggunakan menggunakan alat ukur
berupa checklist dan meteran.
3. Cara Pengumpulan Data
a. Dilakukan observasi/pengamatan tentang dinding rumah, dinding dapur, lantai,
ventilasi, kondisi pintu, langit-langit, jendela, kondisi jendela.

30
G. Metode Analisa Data
Dalam penelitian ini, data yang akan didapatkan berupa angka-angka. Oleh
karena itu data tersebut akan dianalisa menggunakan metode statistik yang dilakukan
dengan bantuan sistem komputerisasi yaitu menggunakan program SPSS. Rumus yang
akan digunakan adalah Chi Square Test karena penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui suatu pengaruh.
a. Analisa Univariat
Analisa univariat yang digunakan untuk mengetahui distribusi responden
berdasarkan faktor yang mempengaruhi pesyaratan fisik rumah (dinding rumah,
dinding dapur, lantai, ventilasi, kondisi pintu, langit-langit, jendela, kondisi
jendela),(Notoatmodjo, 2005).
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat akan digunakan untuk menguji adanya kemaknaan dan
melihat hubungan masing-masing variabel bebas (independent) dan terikat
(dependent). Uji statistik dilakukan menggunakan program SPSS dengan uji Chi
Square Test untuk melihat faktor yang mempengaruhi pencahayaan dalam rumah.

H. Definisi Operasional
1. Variabel Dependent (Kondisi Rumah)
a. Pengertian
rumah adalah suatu bangunan fisik yang digunakan untuk tempat berlindung,
dimana lingkungan dan bangunan termasuk fasilitas dan perlengkapan pelayanan
yang diperlukan, berguna untuk kesehatan jasmani, rohani dan keadaan
sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu.(Sarudji, 2010)
b. Alat ukur : checklist
c. Cara ukur : Observasi
d. Hasil ukur :
1) Sehat
2) Tidak Sehat
e. Skala ukur : Nominal

2. Variabel Independent (Dinding)


a. Pengertian
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan kadang melindungi
suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu bangunan dan menyokong
struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan,
atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka. Tiga jenis utama
dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas (boundary), serta
dinding penahan (retaining).(Wikipedia,2007)
b. Alat ukur : Checklist
c. Cara ukur : Observasi
d. Hasil ukur :
1) Bukan Tembok
2) Semi Permanen
3) Permanen (pasangan batu bata yang diplester/papan kedap air
e. Skala ukur : Ordinal
3. Variabel Independent (Dinding dapur)
a. Pengertian
Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah, di mana
seseorang melakukan suatu aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan
atau pangan. Aktivitas seperti ini dinamakan dengan kegiatan memasak. Di sisi
lain, kata dapur juga bisa mengacu pada aktivitas memasak ini maupun hasil
daripada aktivitas ini.(Wikipedia,2007)
b. Alat ukur : Checklist
c. Cara ukur : Observasi
d. Hasil ukur :
1) Bukan Tembok
2) Semi Permanen
3) Permanen (Pasangan batu bata yang dplester/papan kedap air)
e. Skala ukur : Ordinal
4. Variabel Independent (Lantai)
a. Pengertian
Lantai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak
lembab.Bahan lantai harus kedap air, mudah dibersihkan dan tidak menghasilkan
debu (Ditjen PPM dan PL, 2002).
b. Alat ukur : Checklist
c. Cara ukur : Observasi
d. Hasil ukur :
1) Tanah
2) Papan dan berdebu
3) Ubin/plester
e. Skala ukur : Ordinal

32
5. Variabel Independent (Ventilasi)
a. Pengertian
Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas
lantai.(menurut Sanropie,1989)
b. Alat Ukur : Checklist
c. Cara Ukur : Observasi
d. Hasil Ukur :
1) Tidak Ada
2) 10% Luas Lantai
3) 10% Luas Lantai
e. Skala Ukur : Ordinal
6. Variabel Independent (Ukuran Pintu)
a. Pengertian
Pintu adalah akses utama penghuni rumah yang menggunakan ukuran lebar 70
cm-100 cm dengan ketinggian pintu minimal 210 cm (Raka, 2014).
b. Alat ukur : Meteran
c. Cara ukur : Checklist
d. Hasil ukur :
1) < lebar 70 cm, tinggi < 210 cm
2) lebar 70 cm-100 cm, tinggi 210 cm
e. Skala ukur : Ordinal
7. Variabel Independent (Langit-Langit)
a. Pengertian
Langit-langit yang memenuhi syarat (Depkes RI, 1999) bahan bangunan tidak
terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat membahayakan
kesehatan dan langit-langit harus mudah dibersihkan.
b. Alat Ukur : Observasi
c. Cara Ukur : checklist
d. Hasil Ukur :
1) Tidak Ada
2) Ada Tapi Kotor
3) Ada Tapi Bersih
e. Skala Ukur : Ordinal
8. Variabel Independent (Ukuran Jendela)
a. Pengertian
Jendela adalah elemen utama di setiap rumah yang berfungsi tempat utama
pergantian sirkulasi udara yang memiliki ukuran minimal 80 cm x 80 cm
(Wikipedia, 2007).
b. Alat ukur : Meteran
c. Cara ukur : Checklist
d. Hasil ukur :
1) <15-20 % / Luas Lantai
2) 15-20 % / Luas Lantai
e. Skala ukur : Ordinal
9. Kondisi Jendela
a. Pengertian
Perlu diperhatikan dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat
langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain
(WHO,1995)
b. Alat Ukur : Observasi
c. Cara Ukur : checklist
d. Hasil Ukur :
1) Tidak Menutup Rapat
2) Menutup Rapat
e. Skala Ukur : Ordinal

34

You might also like