You are on page 1of 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala berkat anugerah dari-Nya


penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Manfaat Kegiatan Bela
Negara atau Wajib Militer Ringan ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad
Salallahu Alaihi Wassalam yang telah membimbing kepada kita yakni ajaran
agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi
seluruh alam semesta.Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan
makalah yang menjadi tugas dari mata kuliah Pengantar
Trasnportasi&Logistik Manfaat Kegiatan Bela Negara atau Wajib Militer
Ringan. Disamping itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini,terutama kedua orang tua
penulis yang menyediakan fasilitas secara moril dan materil.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini bisa
bermanfaat dan silahkan ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar
kedepannya bisa diperbaiki.

Jakarta, Juni 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar
1

Daftar
Isi
2
BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang
Masalah3-4
B. Rumusan
Masalah.4
C. Tujuan
Penulisan5

BAB II Pembahasan
A. Pengertian Bela
Negara.6
B. Dasar Hukum Bela
Negara..7
C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Terhadap Bela Negara
8-9
D. Wujud Bela
Negara.9-10
E. Manfaat Kegiatan Bela
Negara..11-12
F. Kegiatan
partisipan13-14
BAB III
Penutup
.15
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Era Globalisasi ini membawa banyak perubahan di segala bidang pada
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Perubahan tersebut ada yang
membawa dampak positif serta memberi manfaat kepada masyarakat,di sisi
lain dari positif, terkandung unsur negatif dari Globalisasi yang merusak
keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.Setelah Orde Lama tumbang,timbul pemerintahan Orde baru yang
menyebabkan keterbukaan arus informasi dari seluruh dunia seolah tidak
dapat dipilah dan dipilih.Berbagai ideologi dari luar Indonesia menarik
perhatian untuk dipelajari dan diimplementasikan,khususnya generasi muda
entah itu ekstrim ke kiri dan ekstrim ke kanan.Selama 30 tahun dibelenggu
oleh sistem pemerintahan Otoriter,mereka para generasi muda mencoba
untuk menemukan jati diri untuk bangsa.
Dampak negatif dari reformasi ialah,menurunnya sikap Patriotisme dan
Nasionalisme pada negara ini.Perbedaan pendapat di dalam kehidupan
bermasyarakat maupun di pemerintahan adalah suatu hal yang wajar
dan demokratis.Namun,ada saja sebagian masyarakat awam dan lebih
buruknya lagi yang tidak berpendidikan memperkeruh suasana demokrasi di
Indonesia akibat kurangnya pengetahuan serta wawasan suatu bidang
tertentu,tak jarang konflik kepentingan
pribadi,kelompok,suku,agama,separatisme dan tindakan anarkis terjadi di
antara kita yang mengatasnamakan Demokrasi.Hal tersebut membuat
semangat untuk membela negara seolah olah surut.Sikap apatis dan
egoisme menjadi masalah terbesar bangsa hingga saat ini.
Sebagian masyarakat menganggap Bela Negara itu merupakan kewajiban
Tentara Nasional Indonesia (TNI),dan jajaran Polisi Republik Indonesia saja
karena mengandung unsur Militer dan Militerisme.Padahal berdasarkan pasal
30 UUD 1945,bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga
negara Republik Indonesia.Bela Negara adalah upaya untuk
mempertahankan Republik Indonesia dari ancaman dalam dan luar negeri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan bela negara ?
2. Apa dasar hukum bela negara ?
3. Bagaimana hak dan kewajiban warga negara terhadap bela negara ?
4. Apa wujud bela negara ?
5. Apa manfaat kegiatan bela negara ?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari penulisan makalah, terlebih


dahulu perlu dirumuskan tujuan yang terarah . Adapun tujuan pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memenuhi kewajiban dengan menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar
Transportasi dan Logistik
2. Membuka wawasan dan merubah cara pandang para pembaca tentang
Bela Negara
3. Memahami hak dan kewajiban warga negara terhadap kegiatan Bela
Negara
4. Menambah semangat para pembaca akan bela negara

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Kewajiban dalam membela negara
bukan hanya tugas TNI atau POLRI dan Perangkat penjaga keamanan
lainnya saja,tetapi tugas seluruh masyarakat Indonesia yang disesuaikan
dengan kemampuan dan profesinya masing-masing individu atau kelompok
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Konsep dalam Bela Negara ini dapat dikategorikan menjadi 2 tipe,secara
fisik,yakni dengan menghadapi ancaman dan serangan musuh dari luar dan
dalam negeri dengan senjata sebagai upaya untuk mempertahankan
kedaulatan bangsa,dan tipe kedua secara non-fisik,seperti menanamkan
sikap cinta tanah air,saling gotong-royong dalam hal kebaikan,berprestasi,dan
mengharumkan bangsa Indonesia.
Dalam konteks masa kini,bela negara bagi warga sipil tidak diharuskan untuk
menjadi seorang tentara fisik ,namun warga sipil diberi Pelatihan dan
Pendidkan secara militer namun ringan dan disesuaikan dengan kebutuhan
suatu instansi atau lembaga baik instansi pemerintah maupun
swasta.Pendidikan dan Pelatihan ini,hanya sebatas Pelatihan baris
berbaris,pembentukan karakter individu maupun kelompok,mengasah
kepekaan dan solidaritas bersama,kerjasama tim,olahraga,meningkatkan
kedisiplinan,serta pendidikan seputar wawasan kebangsaan,meningkatkan
fisik dan mental,dan tentu tanpa kekerasan fisik.

B. Dasar Hukum Bela Negara

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 30 tertulis bahwa Tiap-


tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara. dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang. Mau tidak mau kita sebagai warga negara Indonesia mempunyai
kewajiban untuk mempertahankan negara ini dari ancaman dalam maupun
luar negeri.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara:

a. Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
b. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
c. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam
Negara Rl. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen UUD 45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
g. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tenteng Pertahanan Negara.
C.Hak dan Kewajiban Warga Negara Terhadap Bela Negara

Hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara termuat dalam
UUD 1945 Pasal 27 ayat (3). Pasal tersebut menyatakan bahwa setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini
berarti bahwa sebagai warga negara, kita memiliki hak sekaligus kewajiban
untuk membela negara.

Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang


sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup suatu negara. Jika suatu
negara tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar negeri
dan atau dari dalam negeri, maka suatu negara tidak akan dapat
mempertahankan keberadaannya. Demikian pula, negara Indonesia yang
bertekad bulat untuk mempertahankan kemerdekaan serta kedaulatan.

Pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam


Pembukaan UUD 1945 dan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945
menyatakan tentang pertahanan negara sebagai berikut:
1. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
2. Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
3. Hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha
pembelaan negara.
4. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

D.Wujud Bela Negara

Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan
dengan cara lain :

1. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.


2. Mengikuti Pendidikan Kewarganegaraan
3. Sebagai pelajar, belajar tentang kewarganegaraan akan mempersiapkan
kita untuk mempertahankan NKRI. Karena di dalam Pendidikan
Kewarganegaraan, fokusnya pada pembentukan diri yang berarti dari segi
agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga
negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkualitas seperti yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Dalam pendidikan
Kewarganegaraan, siswa disiapkan untuk berpikir secara kritis, rasional, dan
kreatif serta menanggapi isu kewarganegaraan, bertindak secara
bertanggung jawab dalam setiap kegiatan bermasyarakat, berkembang
secara positif untuk membentuk kualitas masyarakat Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa lain, dan berinteraksi dengan bangsa lain di
dunia, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
4. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling).

5. Pelatihan Dasar Militer


Pelatihan militer adalah usaha untuk membantu TNI dan Polri dalam menjaga
keamanan dan ketertiban negara. Meskipun penjaga keamanan dan
ketertiban merupakan tugas utama TNI dan Polri. Tetapi tugas menjaga
keamanan dan ketertiban adalah tugas semua warga negara.

6. Mengabdikan Diri sebagai Prajurit TNI dan Polri


7. Sistem pertahanan negara kita adalah pertahanan dan keamanan rakyat
semesta, yaitu TNI dan Polri sebagai komponen utama dan rakyat sebagai
komponen pendukung. Hal itu sesuai dengan UUD 1945 pasal 30 ayat 1-5. Di
dalam UUD tersebut, dikatakan bahwa TNI sebagai alat pertahanan negara
memilki tugas mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah,
melindungi kehormatan dan keselamatan negara, melakukan operasi militer
selain perang, dan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan
perdamaian regional dan internasional. Sedangkan tugas Polri adalah sebagai
alat negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat dan menegakkan hukum.

8. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negara


E.Manfaat Kegiatan Bela Negara

Dalam kegiatan ini,para partisipan sipil diajarkan ilmu dasar militer yang
disesuaikan dengan kondisi yang dapat membawa manfaat secara langsung
maupun tidak langsung.Manfaatnya sebagai berikut.
1.Membentuk Sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan kegiatan lain
2.Membentuk jiwa korsa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan
3.Membentuk fisik dan mental yang tangguh
4.Menanamkan rasa Kecintaan pada bangsa dan Patriotisme sesuai dengan
prestasi/kemampuan masing-masing individu
5.Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok
6.Membentuk refleks Fast response terhadap perintah dari pemimpin
7.Membentuk Jiwa Korsa Semangat pada individu
8.Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu
9.Membentuk Team Work yang baik antar rekan
10.Berbakti pada orang tua,bangsa,agama
11.Membentuk kreativitas individu untuk menyiasati dalam segala kondisi
yang terbatas maupun tidak
12.Melatih ilmu-ilmu dasar militer yang berguna untuk kehidupan sipil
13.Melatih Individu agar bisa membela diri secara fisik
14.Melatih kecepatan,ketangkasan,ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan
15.Mengetahui wawasan kebangsaan NKRI
16.Menghilangan sikap negatif seperti keegoisan,apatis,boros,tidak
disiplin,malas,dll.
17.Melatih cara siswa untuk berinteraksi secara langsung satu sama lain
tanpa ponsel pintar
18.Membentuk pola pikir yang kritis akan suatu hal baru sebelum dicoba
19.Menangkal ideologi-idelogi yang membahayakan stabilitas NKRI
20.Membentuk karakter bagi partisipan
21.Membentuk kepedulian antar sesama
22.Agar partisipan banyak mensyukuri ketimbang mengeluh dalam menjalani
hidup
23.Membentuk perilaku jujur,adil,tegas,tepat
24.Membentuk keberanian partisipan tanpa ragu dalam menghadapi
tantangan di dunia kerja

BAB III
PENUTUP

Era Globalisasi ini membawa banyak perubahan di segala bidang pada


Negara Kesatuan Republik Indonesia.Perubahan tersebut ada yang
membawa dampak positif serta memberi manfaat kepada masyarakat,di sisi
lain dari positif, terkandung unsur negatif dari Globalisasi yang merusak
keutuhan wilayah dan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Untuk itulah diperlukan Sumber Daya Manusia
Indonesia yang siap menghadapi ancaman baik dari dalam maupun luar
negeri.
Kegiatan Bela Negara ini mungkin masih ada pro dan kontra,ada yang
menolak dan ada yang menerima,tapi dilihat dari sisi baiknya,ada segudang
manfaat bagi masyarakat sipil,karena pada dasarnya manusia itu harus diatur
agar terjaganya keseimbangan dan stabilitas NKRI.

http://www.mediapustaka.com/2014/10/makalah-bela-negara-
makalah-hak-dan.html diakses pada jam 23.15 tanggal 04/06/2016
Artikel Gambar :
pendidikankarakter.stmt-trisakti.ac.id diakses pada jam 22.59 tanggal
04/06/2016
http://srimarluki95.blogspot.co.id/2014/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.htmldiakses pada jam 23.40 tanggal 04/06/2016

You might also like