Professional Documents
Culture Documents
Dalam merancang sistem penyimpanan daya dibutuhkan pemahaman tentang berbagai hal yang
mendukung diantaranya adalah thermoelektrik, baterai, inverter dan solar charge controller.
a. Thermoelektrik
Prinsip kerja dari Termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu jika 2 buah
berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang satu dengan ujung
yang lain. Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversienergi panas menjadi listrik
diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaianyang menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari
dipakai.
b. Akumulator (accu atau aki)
kumulator (accu atau aki) adalah sebuah alat yang dapat menyimpan energi (umumnya energi
listrik) dalam bentuk energi kimia. Contoh dari akumulator adalah baterai dan kapasitor. Pada
umumnya di Indonesia, kata akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti sebagai baterai
mobil/motor. Sedangkan dalam bahasa inggris, kata akumulator dapat mengacu kepada baterai,
kapasitor, kompulsator, dll. Di dalam standar internasional setiap satu cell akumulator memiliki
tegangan sebesar 2 volt, sehingga akumulator 12 volt memiliki 6 cell sedangkan akumulator 24 volt
memiliki 12 cell.
c. Inverter
Inverter adalah sebuah alat yang mengubah listrik arus searah (DC) untukalternating current (AC),
AC dapat dikonversi pada setiap tegangan yangdiperlukan dan frekuensi dengan menggunakan
transformator yang tepat,switching, dan sirkuit kontrol. Ada beberapa topologi inverter yang ada
sekarangini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (push-pullinverter)
sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni (tanpaharmonisa). Inverter satu fasa,
tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada jugayang namanya inverter multilevel (kapasitor split,
Perlu diketahui bahwa tegangan yang dihasilkan oleh sollar cell berkisar diatas 17 Volt sedangkan
aki atau battery hanya membutuhkan tegangan berkisar 10-13,8 Volt untuk melakukan
pengisiannya. Jika tegangan yang masuk sebesar 17 volt maka aki atau battery akan rusak, sehingga
dibutuhkan sebuah alat yang bernama sollar charge controller ini agar tegangan yang dihasilkan
oleh sollar cell dapat distabilkan oleh sollar charge controller sehingga battery anda aman dari
kerusakan. Fungsi dari solar charge controller ini juga memiliki fungsi yaitu untuk mengatur agar
tidak terjadi over charger atau kelebihan pengisian yang dilakukan sollar cell ke battery.
Berikut adalah diaram sistem alir energi.
Solar Charge
Controller
Secara garis besar system kerja thermoelektrik adalah energi panas dikonversi menjadi energi listrik dimana
daya dari hasil pengkonversian tersebut akan di alirkan ke baterai.Kemudian charging baterai ini akan di
kontrol oleh sollar charge controller untuk indikasi baterai telah dalam kondisi penuh atau tidak.Daya yang