You are on page 1of 7

NAMA :

NIM :

SMTR/PRODI/FAK :

MATA KULIAH : Filsafat Pendidikan

DOSEN : MOH. FAIZIN AHWAN, M.Pd.I

TUGAS : Resensi tentang buku Dasar-Dasar Logika Implementatif

IDENTITAS BUKU

Judul buku : DASAR-DASAR LOGIKA IMPLEMENTATIF

Penulis : Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I

Penerbit : Jaudar Press, Surabaya

Cetakan : III Surabaya 2014

Tebal : viii + 163 halaman

ISBN : 978-602-18881-1-7

Harga : Rp. 25.000


1.1 PENULIS

Moh. Faizin, S.Ag, M.Pd.I, lahir di Gresik, 15 Agustus 1972. Beliau menjabat sebagai

Lektor di Uin Sunan Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan dengan golongan III dan

pangkat D.

1.3 SAMPUL

Penerbit lain biasanya membuat sampul semenarik mungkin dengan judul bukunya.

Menurut saya, sampul buku ini sederhana, dari segi warna maupun gambarnya. Sampul buku ini

bergambar abstrak dengan warna yang menarik. Gambar pada buku ini sebuah rubik, permainan

ini sederhana yang tersusun dari kotak-kotak kecil persegi yang membentuk bangun kubus,

namun untuk memainkanya kita butuh logika berfikir. Kemudian abstraksi dari gambar kepala

manusia yang didalamnya ada otak. Otak pada gambar itu di abstraksikan dengan icon-icon

sebuah kotak pertanyaan yang mana icon tersebut menggambarkan bahwa otak manusia tidak

pernah berhenti berfikir. Gambar- gambar abstraksi seperti inilah yang menarik karena sebelum

kita membaca isi dari bukunya, kita sudah diajak untuk berfikir untuk menafsiri gambar karena

logika yaitu proses berfikir secara sistematis.

1.5 REFERENSI

Ditinjau dari buku ini yang disusun pada tahun 2012 pada percetakan pertama, 2013 pada

percetakan kedua, 2014 pada percetakan ketiga, maka buku ini tergolong baru diterbitkan.

Meskipun buku ini tergolong buku baru namun buku-buku referensinya cukup banyak yaitu

buku-buku tahun 2000, buku-buku tahun 80-an dan 90-an bahkan ada buku referensi tahun 70-
an. Sedangkan ilmu logika adalah ilmu yang berhubungan dengan proses penalaran manusia.

Tentu saja hal ini tidak lepas dari pengaruh-pengaruh dari luar. Misalnya, sekarang adalah era

globalisasi sehingga manusia cenderung berfikir secara global, bebas, dan lebih sistematis.

Dengan kata lain ilmu logika itu juga mengalami perkembangan. Ilmu logika itu menyesuaikan

dengan zaman karena ilmu logika itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada setiap

zaman dengan cara berfikir.

2.1 PENYUSUNAN

Menurut saya, buku ini telah disusun secara sistematis. Dalam buku ini, dijelaskan

pengertian logika berdasarkan pengertian estimologi dan menurut para ahli. Bab I sampai bab II

berisi uraian tentang pengertian dan ruang lingkup logika yan meliputi pokok-pokok bahasan :

1. Apa yang dimaksud logika beserta Pengertiannya.


2. Objek logika
3. Sejarah logika
4. Manfaat belajar logika
5. Hubungan logika dengan Psikologi, Bahasa dan Metafisika
6. Pembagian logika
7. Unsur-unsur penalaran
8. Pengertian dan Term
9. Pembagian dan Penggolongan
10. Definisi
11. Dasar-dasal penalaran
Sedangkan bab III sampai dengan bab VI berisi uraian tentang penalaran proposisi

kategoris yang meliputi pokok-pokok bahasan :


1. Penalaran langsung proposisi kategoris
2. Silogisme kategoris
3. Pengolahan proposisi majemuk
4. Silogisme majemuk dan dilemma
Sedangkan bab VII berisi tentang sesat berfikir yang meliputi pokok-pokok bahasan :
1. Kesesasatan formal dan bahasa
2. Strategi menghindari kekeliruan berfikir
Dalam Buku Ajar Logika Implementatif, secara singkat logika dapat dikatakan sebagai

ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir lurus. Sedangkan ilmu pengetahuan sendiri
adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan itu merupkan suatu kesatuan

yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Penjelasan ini

terjadi dengan menunjukkan sebab musababnya.


Setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek kajian. Objek sendiri dalam

pengertiannya adalah sesuatu yang merupakan bahan dari penilitian atau pembentukan

pengetahuan. Objek dalam setiap ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu objek material

dan objek formal.


Objek material adalah suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan

pengetahuan itu. Ataupun hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh disiplin ilmu. Objek

material mencakup apa saja yang konkret ataupun hal yang abstrak. Objek material dalam ilmu

logika adalah berfikir. Maksud berfikir disini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia.
Objek formal yaitu sudut pandang yang ditunjukkan pada bahan dari penelitian atau

pembentukan pengetahuan itu, atau sudut pandang dari mana objek material itu disorot. Objek

formal dalam ilmu logika ialah menjari jawaban. Maksudnya adalah mencari jawaban dari

bagaimana manusia dapat berfikir dengan semestinya.


Logika berdasarkan maknanya di bedakan menjadi logika makna luas dan logika makna

sempit. Logika makna sempit dimaksud sipakai searati dengan logika deduktif atau logika

formal. Sedangkan logika makna luas adalah pemakaianya mencakup kesimpulan dari berbagai

bukti dan bagaimana system penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan

mengenai logika itu sendiri. Logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat

sekaligus.
Berdasarkan azas-azasnya logika dibagi atas logika deduktif dan logika induktif. Logika

deduktif ialah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang menurunkan

kesimpulan sebagai keharusan. Sedangkan logika induktif yaitu ragam logika yang mempelajari

asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada kesimpulan

umumyang bersifat boleh jadi.


Berdasarkan objeknya logika dibedakan atas logika formal dan logika material. Logika

formal mempelajari asas, aturan atau hokum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir

dengan benar dan mencapai kebenaran. Sedangkan logika material mempelajari sumber-sumber

dan asal dari pengetahuan, alat mengetahuan, proses terjadinya pengetahuan,dan akhirnya

merumuskan metode ilmu pengetahuan. Berdasarkan keasliannya logika dibagi atas logika murni

dan logika terapan.


Pada bab selanjutnya buku ini membahas tentang unsur-unsur penalaran. Penalaran

merupakan konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai

pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lainyang telah

diketahui.pernyataan itu sendiri atas pengertian pengertian sebagai unsurnyayang antara

pengertian satu dengan yang lain ada batas-batas tertentu untuk menghindari kekaburan arti.
Unsur-unsur disini bukan bagian-bagian yang menyusun suatu penalaran, tetapi segala

ssuatu sebagai prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu karena penalaran adalah suatu proses

yang sifatnya dinamis tergantung pada pangkal pikirannya.


Penalaran pada buku ini dibahas tentang penalaran langsung proposisi kategoris. Penalaran

langsung adalah penalaran yang didasarkan pada sebuah proporsi, kemudian di susul proporsi

lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama. Sedangkan proporsi kategoris

sendiri berarti suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat

serta dapat dinilai benar atau salah.


Kemudian pada buku ini dibahas pula silogisme, silogisme disini berarti suatu bentuk

pemikiran kesimpulan secara deduktif dan tidak langsung yang mana kesimpulannya ditarik dari

dua premis yang tersedia sekaligus, yaitu premis mayor dan premis minor. Selanjutnya ada pula

pembahasan tentang pengolahan proposisi majemuk, silogisme majemuk dan dilema.


Pada bab terakhir buku ini membahas tentang kesesatan berfikir dalam kancah formal dan

bahasa. Kesesatan piker itu karena kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh beberapa hal yang

mengakibatkan kekeliruan dan itu sering tidak disadari, baik yang berfikir maupun yang
mengikuti buah pikiran itu. Sumber-sumber kesesatan berpikir adalah kekeliruan formal yang

diakibatkan karena melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi bentuk penalaran yang

shahih, kemudian kesesatan berpikir informal yang disebabkan banyak factor.

2.2 KELEBIHAN BUKU

Buku tulisan Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I ini ditulis dengan sistematis. Hubungan antar bab

cukup koherensif sehingga pola pikir kita tersistematika jika kita mengikuti alur buku ini dengan

benar. Penyusunan sub bab dalam tiap bab cukup sistematis. Pada setiap bab dijelaskan mulai

dari pengertian, macam-macamnya, dan juga hal-hal penting lainya. Bahasa yang digunakan

cukup komunikatif dan sederhana sehingga lebih mudah dipahami. Buku ini juga memuat soal-

soal latihan yang ada pada setiap babnya yang bisa dijadikan sebagai evaluasi, sehingga setelah

memahami setiap bab diakhir bab kita dapat mengukur tingkat pemahaman kita dalam setiap bab

tersebut.

2.3 KEKURANGAN BUKU

Pada buku tulisan Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I lebih banyak kekurangannya pada penulisan

pada setiap katanya seperti: Majemuk menjadi Majemik (daftar isi bab V hlm : viii), kemudian

setelah tanda titik tidak di beri tanda spasi seperti : budinya.Budi (hlm 2 paragraf 3), kemudian

kesalahan kata dan spasi seperti: tolahdari (hlm.4 paragraf 4), dan penggunaan huruf kapital dan

huruf kecil pada penulisan gelar seperti penulisan nama pada pengarang pada sampul buku :

MOH. FAIZIN AHWAN, M.PD.I


2.4 KRITISASI ISI BUKU
Buku Dasar-dasar Logika Implementatif karya Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I ini berisi

penjelasan yang singkat, padat, dan jelas. Debgan demikian, maksud dari penulis mudah untuk

dipahami. Akan tetapi penjelasan yang terlalu sederhana ini justru tidak memberikan pemahaman

yang utuh. Sehingga pembaca hanya memahami dasar-dasarnya saja, untuk kemudian pembaca

akan merasa kesulitan dalam pengaplikasiannya dan harus membaca berulang-ulang agar dapat

dimengerti maksudnya, memang singkat, padat, jelas, tapi sulit diaplikasikan.


Buku ini hanya menjelaskan poin-poin pentingnya saja. Sehingga terkadang dalam

membuat pengertian atau definisi sesuatu pun langsung pada pengertian menurut para ilmuwan

atau pun yang diambil dari buku-buku lain dan hanya mengutip definisi dari orang lain tanpa ada

perspektif definisi dari pengarangnya sendiri.

You might also like