Professional Documents
Culture Documents
NIM :
SMTR/PRODI/FAK :
IDENTITAS BUKU
ISBN : 978-602-18881-1-7
Moh. Faizin, S.Ag, M.Pd.I, lahir di Gresik, 15 Agustus 1972. Beliau menjabat sebagai
Lektor di Uin Sunan Ampel Surabaya Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan dengan golongan III dan
pangkat D.
1.3 SAMPUL
Penerbit lain biasanya membuat sampul semenarik mungkin dengan judul bukunya.
Menurut saya, sampul buku ini sederhana, dari segi warna maupun gambarnya. Sampul buku ini
bergambar abstrak dengan warna yang menarik. Gambar pada buku ini sebuah rubik, permainan
ini sederhana yang tersusun dari kotak-kotak kecil persegi yang membentuk bangun kubus,
namun untuk memainkanya kita butuh logika berfikir. Kemudian abstraksi dari gambar kepala
manusia yang didalamnya ada otak. Otak pada gambar itu di abstraksikan dengan icon-icon
sebuah kotak pertanyaan yang mana icon tersebut menggambarkan bahwa otak manusia tidak
pernah berhenti berfikir. Gambar- gambar abstraksi seperti inilah yang menarik karena sebelum
kita membaca isi dari bukunya, kita sudah diajak untuk berfikir untuk menafsiri gambar karena
1.5 REFERENSI
Ditinjau dari buku ini yang disusun pada tahun 2012 pada percetakan pertama, 2013 pada
percetakan kedua, 2014 pada percetakan ketiga, maka buku ini tergolong baru diterbitkan.
Meskipun buku ini tergolong buku baru namun buku-buku referensinya cukup banyak yaitu
buku-buku tahun 2000, buku-buku tahun 80-an dan 90-an bahkan ada buku referensi tahun 70-
an. Sedangkan ilmu logika adalah ilmu yang berhubungan dengan proses penalaran manusia.
Tentu saja hal ini tidak lepas dari pengaruh-pengaruh dari luar. Misalnya, sekarang adalah era
globalisasi sehingga manusia cenderung berfikir secara global, bebas, dan lebih sistematis.
Dengan kata lain ilmu logika itu juga mengalami perkembangan. Ilmu logika itu menyesuaikan
dengan zaman karena ilmu logika itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada pada setiap
2.1 PENYUSUNAN
Menurut saya, buku ini telah disusun secara sistematis. Dalam buku ini, dijelaskan
pengertian logika berdasarkan pengertian estimologi dan menurut para ahli. Bab I sampai bab II
berisi uraian tentang pengertian dan ruang lingkup logika yan meliputi pokok-pokok bahasan :
ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk berfikir lurus. Sedangkan ilmu pengetahuan sendiri
adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok tertentu. Kumpulan itu merupkan suatu kesatuan
yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Penjelasan ini
pengertiannya adalah sesuatu yang merupakan bahan dari penilitian atau pembentukan
pengetahuan. Objek dalam setiap ilmu pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu objek material
pengetahuan itu. Ataupun hal yang diselidiki, dipandang, atau disorot oleh disiplin ilmu. Objek
material mencakup apa saja yang konkret ataupun hal yang abstrak. Objek material dalam ilmu
logika adalah berfikir. Maksud berfikir disini adalah kegiatan pikiran, akal budi manusia.
Objek formal yaitu sudut pandang yang ditunjukkan pada bahan dari penelitian atau
pembentukan pengetahuan itu, atau sudut pandang dari mana objek material itu disorot. Objek
formal dalam ilmu logika ialah menjari jawaban. Maksudnya adalah mencari jawaban dari
sempit. Logika makna sempit dimaksud sipakai searati dengan logika deduktif atau logika
formal. Sedangkan logika makna luas adalah pemakaianya mencakup kesimpulan dari berbagai
bukti dan bagaimana system penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan
mengenai logika itu sendiri. Logika juga dapat dipakai untuk menyebut tiga cabang filsafat
sekaligus.
Berdasarkan azas-azasnya logika dibagi atas logika deduktif dan logika induktif. Logika
deduktif ialah ragam logika yang mempelajari asas-asas penalaran yang menurunkan
kesimpulan sebagai keharusan. Sedangkan logika induktif yaitu ragam logika yang mempelajari
asas penalaran yang betul dari sejumlah sesuatu yang khusus sampai pada kesimpulan
formal mempelajari asas, aturan atau hokum berfikir yang harus ditaati, agar orang dapat berfikir
dengan benar dan mencapai kebenaran. Sedangkan logika material mempelajari sumber-sumber
dan asal dari pengetahuan, alat mengetahuan, proses terjadinya pengetahuan,dan akhirnya
merumuskan metode ilmu pengetahuan. Berdasarkan keasliannya logika dibagi atas logika murni
merupakan konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai
pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lainyang telah
pengertian satu dengan yang lain ada batas-batas tertentu untuk menghindari kekaburan arti.
Unsur-unsur disini bukan bagian-bagian yang menyusun suatu penalaran, tetapi segala
ssuatu sebagai prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu karena penalaran adalah suatu proses
langsung adalah penalaran yang didasarkan pada sebuah proporsi, kemudian di susul proporsi
lain sebagai kesimpulan dengan menggunakan term yang sama. Sedangkan proporsi kategoris
sendiri berarti suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan dua term sebagai subjek dan predikat
pemikiran kesimpulan secara deduktif dan tidak langsung yang mana kesimpulannya ditarik dari
dua premis yang tersedia sekaligus, yaitu premis mayor dan premis minor. Selanjutnya ada pula
bahasa. Kesesatan piker itu karena kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh beberapa hal yang
mengakibatkan kekeliruan dan itu sering tidak disadari, baik yang berfikir maupun yang
mengikuti buah pikiran itu. Sumber-sumber kesesatan berpikir adalah kekeliruan formal yang
diakibatkan karena melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi bentuk penalaran yang
Buku tulisan Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I ini ditulis dengan sistematis. Hubungan antar bab
cukup koherensif sehingga pola pikir kita tersistematika jika kita mengikuti alur buku ini dengan
benar. Penyusunan sub bab dalam tiap bab cukup sistematis. Pada setiap bab dijelaskan mulai
dari pengertian, macam-macamnya, dan juga hal-hal penting lainya. Bahasa yang digunakan
cukup komunikatif dan sederhana sehingga lebih mudah dipahami. Buku ini juga memuat soal-
soal latihan yang ada pada setiap babnya yang bisa dijadikan sebagai evaluasi, sehingga setelah
memahami setiap bab diakhir bab kita dapat mengukur tingkat pemahaman kita dalam setiap bab
tersebut.
Pada buku tulisan Moh. Faizin Ahwan, M.Pd.I lebih banyak kekurangannya pada penulisan
pada setiap katanya seperti: Majemuk menjadi Majemik (daftar isi bab V hlm : viii), kemudian
setelah tanda titik tidak di beri tanda spasi seperti : budinya.Budi (hlm 2 paragraf 3), kemudian
kesalahan kata dan spasi seperti: tolahdari (hlm.4 paragraf 4), dan penggunaan huruf kapital dan
huruf kecil pada penulisan gelar seperti penulisan nama pada pengarang pada sampul buku :
penjelasan yang singkat, padat, dan jelas. Debgan demikian, maksud dari penulis mudah untuk
dipahami. Akan tetapi penjelasan yang terlalu sederhana ini justru tidak memberikan pemahaman
yang utuh. Sehingga pembaca hanya memahami dasar-dasarnya saja, untuk kemudian pembaca
akan merasa kesulitan dalam pengaplikasiannya dan harus membaca berulang-ulang agar dapat
membuat pengertian atau definisi sesuatu pun langsung pada pengertian menurut para ilmuwan
atau pun yang diambil dari buku-buku lain dan hanya mengutip definisi dari orang lain tanpa ada