You are on page 1of 3

D.

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengamatan
Tabel 5.1 Hasil Pengamatan Kapasitas Menahan Air Pada Berbagai
Jenis Substrat
Kl Berat
Volume
p Jenis Bahan Subst V1- B2-
Air yg
Substrat/komposisi rat V2 B1
Menete
Substrat Basah (ml) (gr)
s (ml)
(gr)
1 Pasir Malang 740 925 260 125
2 Pasir Malang 775 975 225 200
3 Serat Aren 650 400 350 700
4 Bagase 550 1100 450 550
5 Bagase 550 1100 450 390
6 Pasir Malang 750 945 240 165
7
8 Pasir Merapi 650 1800 350 200
9 Pakis 820 400 180 280
10 Serat Aren 380 630 620 220
11 Pasir Malang 615 1100 385 300
12
13 Bagase 500 1000 500 460
14 Serat Aren 860 210 140 145
15 Serat Aren 300 201 200 61
16 Serat Aren 680 290 320 245
17 Pakis 825 350 175 185
18 199,
Pakis 800,5 210 95
5
19 Pakis 750 330 250 190
20 Sekam 500 700 500 200
21 Sekam 300 1100 700 500
22 Sekam 480 700 520 400
23 Bagase + Pasir 550 1200 450 400
24 Bagase + Pasir 510 1300 490 400
25 Bagase + Pasir 550 850 450 450
26 Bagase + Pakis 800 600 200 330
27 Bagase + Pakis 470 750 530 500
28 Bagase + Pakis 630 600 370 300
Sumber: Data Rekapan
2. Pembahasan
Sistem hidroponik substrat merupakan metode budidaya
tanaman di mana akar tanaman tumbuh pada media porus selain
tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman
memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup. Substrat adalah
dapat menyerap dan menghantarkan air, tidak mempengaruhi pH
air, tidak berubah warna tidak mudah lapuk.
Di Indonesia, media agregat yang baik dan murah adalah arang
sekam. Media ini sudah banyak digunakan oleh para petani
hidroponik maupun pengusaha hidroponik yang besar. Selain arang
sekam, pasir juga sangat baik untuk media hidroponik. Harga pasir
lebih mahal tetapi umur penggunaannya lebih lama. Menurut Jensen
et al (2000), hasil penelitian pada tomat media pasir juga
menunjukkan keunggulan yang lebih baik daripada rockwool.
Campuran pasir dengan peat moss, vermikulit, arang sekam, dan
perlite juga menghasilkan pertumbuhan tomat yang baik.
Arang sekam memiliki peranan penting sebagai media tanam pengganti
tanah. Arang sekam bersifat porous, ringan, tidak kotor dan cukup dapat
menahan air (Maspary 2011). Penggunaan sekam bakar untuk media tanam
tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama
proses pembakaran. Sekam bakar memiliki kandungan karbon (C) yang
tinggi sehingga membuat media tanam ini menjadi gembur. Media sekam
bakar cenderung mudah lapuk sehingga kandungan hara menjadi tidak
konstan.
Karakteristik substrat harus bersifat inert dimana tidak mengandung
unsur hara mineral. Media tanam hidroponik harus bebas dari bakteri,
racun, jamur, virus, spora yang dapat menyebabkan patogen bagi
tanaman. Fungsi utama substrat adalah untuk menjaga kelembaban,dapat
menyimpan air dan bersifat kapiler terhadap air. Media yang baik bersifat
ringan dan dapat sebagai penyangga tanaman (Wahyuni 2012).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan
teknologi hidroponik yang bersifat tepat guna antara lain berkaitan
dengan pemilihan media tanam (substrat) dan pengaturan
komposisi nutrisi yang digunakan. Berkaitan dengan hal tersebut
maka perlu diupayakan pengembangan sistem pemberian larutan
nutrisi yang efisien dengan mempertimbangkan jenis substrat serta
komposisi larutan nutrisi yang digunakan. Media tanam hidroponik
berfungsi sebagai penegak tanaman agar tidak roboh dan juga
sebagai penghantar cairan unsur hara. Jadi, ada beberapa jenis
media tanam yang boleh dipakai, seperti pasir, tembikar, arang, dan
sabut kelapa. Hanya, media yang akan kita gunakan itu harus kita
sesuaikan dengan tanamannya. Untuk tanaman hias disarankan
menggunakan media tanam batu apung.
Media tanam kultur hidroponik dapat dibagi menjadi dua, yaitu
media tanam anorganik dan organik. Media organik contohnya:
arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar pakis, vermikulit,
gambut dll dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan Organik Media diantaranya mampu menyimpan air dan
nutrisi tinggi, porous, sangat cocok bagi perkembangan perakaran,
lebih ringan. Sedangkan kekurangannya adalah kelembaban media
cukup tinggi, rentan serangan jamur, bakteri, maupun virus
penyebab penyakit tanaman, tidak permanen serta sterilitas media
sulit dijamin.
Dari hasil tersebut dapat diketahui subtrat yang paling tinggi dalam menyimpan
air atau kapasitas menahan air yaitu pada komposisi arang sekam dan pasir merapi,
karena memiliki besar volume sekitar 533.3 ml memiliki berat paling tinggi yaitu
sebesar 543,3 gram. Substrat yang memiliki kapasitas menyimpan air paling rendah
yaitu pada komposisi substrat pakis cacah dengan volume sebesar 238,75 ml dengan
berat terendah 250 gram. Dari pengamatan tersebut dapat diketahui bahwa media
yang paling baik dalam menyimpan kapasitas air adalah komposisi arang sekam dan
pasir merapi.

You might also like