You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH KOPLING TETAP

Dibuat Oleh:

Gandy Punggara

NIM: 153141911911

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS WIDYAGAMA

FAKULTAS TEKNIK

MALANG

2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah..................................................... 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kopling.................................................................. 3

2.2 Kopling dan Fungsinya............................................................................................................. 3

2.3 Jenis- jenis Kopling................................................................................................................... 4

2.4 Kopling Tetap.. 4

2.5 Macam-macam Kopling Tetap..... 4

2.6 Komponen Utama Kopling............................... 5

2.7 Mekanisme Penggerak.............................................................................................................. 6

2.8 Rumah Kopling......................................................................................................................... 6

2.9 Cara Kerja Kopling................................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................... 8

3.2 Saran..... 8

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi
jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu
kendaraan tidak bisa melakukan dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan
kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan mendaki, kendaraan membutuhkan momen
punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh
namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah.
Sedangkan pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi
tidak diperlukan torsi yang besar.

Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang sistem
kopling, maka sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system
pemindah tenaga. Oleh karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara
terperinci yang erat kaitannya dengan sistem kopling.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang di maksud dengan kopling?

2. Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling itu sendiri?

3. Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?

Yang di bahas di sini hanya menyangkut kopling tetap.


1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah

a) Tujuan dari makalah ini adalah:

1. Menjelaskan fungsi kopling dan komponen komponen utama kopling pada


kendaraan.

2. Menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling.

b) Manfaat dari makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat memahami konstruksi dan cara kerja kopling (sesuai dengan
penggunaan).

2. Pembaca lebih memahami lagi tentang prosedur melepas/ mengganti dan penyetelan
unit kopling dan komponen- komponennya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kopling

Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau
sistem yang merupakan bagian dari sistem pemindah daya dengan fungsi untuk memutus
dan menghubungkan putaran dan daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan
cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin
ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya jika pedal kopling dilepas,
gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

2.2 Kopling dan Fungsinya

Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang


menghubungkan/meneruskan atau memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda
gigi transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada saat mesin akan berhenti atau
memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga
mesin ke transmisi , kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang
diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.

3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan


poros roda gigi transmisi. Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk
memindahkan, memutus dan menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi,
kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatansesuai yang diinginkan.
2.3 Jenis- jenis Kopling

Jenis-jenis kopling secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu


Kopling Tetap dan Kopling Tak Tetap. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas
tentang KOPLING TETAP.

2.4 Kopling Tetap

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip),
dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit
sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus
dilakukan pembongkaran.

2.5 Macam-Macam Kopling Tetap

1. Kopling Fluida

Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara.
Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar.
Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak
saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi pembebanan lebih, penggerak mula
tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

2. Kopling Kaku

Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu
segaris. Kopling ini dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. Kopling
flens kaku terdiri atas naf dengan flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan
dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut pada flensnya.
Dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres atau kerut. Kopling
kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat
mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu kedua
porosharus terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens
dikeraskan. Untuk dapat menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan
Flens yang satu dapat dibubut kedalam danpermukaan flens yang menjadi pasangannya
dibubut menonjol sehingga dapat saling mengepas. Bagian yang harus diperiksa adalah
baut. Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut- baut pas, dimana lubang
lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi tegangan
geser pada semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut
yang dipakai,makinsulit untuk menjamin keseragaman tersebut. Sebagai contoh dalam
hal kopling yang mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja
yang menerima seluruh beban transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika
setelah baut itu putus terjadi lagi pembebanan pada satu baut, maka seluruh baut akan
mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian.

3. Kopling Karet Ban

Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling flens


kaku, memerlukan penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling
dihubungkan dapat menjadi satu garis lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang
terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerak dan yang digerakkan tidak dapat
diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan bunyi berisik.
Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban.
Kopling ini dapat berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang
dihubungkannya tidak benar-benar lurus. Kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan
getaran yang terjadi pada transmisi.

2.6 Komponen Utama Kopling

1. Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor, roda penerus juga berfungsi sebagai
dudukan hampir seluruh komponen kopling.

2. Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitas tinggi. Kedua
sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek tinggi. Bahan
gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling (rivet).
3. Pelat Tekan

Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. Salah satu sisinya (sisi yang
berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat kopling dan
roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
penempatan komponen kopling lainnya.

4. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas digunakan
untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan roda penerus. jumlah
pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya yang harus dipindahkan.

2.7 Mekanisme Penggerak

Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan hubungan


(tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola, bantalan bola diikat pada
bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur pada sambungan. Bantalan bola yang
dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

2.8 Rumah Kopling

Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi
seluruh unit kopling dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnya mempunyai
daerah terbuka yang berfungsi sebagai saluran sirkulasi udara.
2.9 Cara Kerja Kopling

Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan
luncur kebelakang. Bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekanan pegas dan
perpindahan daya terputus. Bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling akan
mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya. Pada saat pelat tekan bergerak kedepan, pelat kopling akan menarik
bantalan luncur, sehingga pedal kopling kembali ke posisi semula. Selain secara mekanik,
sebagai mekanisme pelepas hubungan. Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik
dan booster. Secara umum, sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama.
Perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster , digunakan booster untuk
memperkecil daya tekan pada pedal kopling. Pemilihan sistem yang digunakan
disesuikan dengan kebutuhan. Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan,
maka batang penerus akan mendorong piston pada master silinder kopling, fluidapada
sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling, dan piston silinder unit
kopling akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas,
sehingga penerusan daya dari motor ke transmisi terputus. Cara kerja sistem hidrolik ini
sama seperti cara kerja pada sistem rem. Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu
proses pelepasan hubungan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu
sistem yang berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).

2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling


yang dilakukan oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan
pengemudi dengan mudah memutus dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang
diinginkan.

3. Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :

Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )


Kopling Tidak Tetap (Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling
Friwil).

4. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat
tekan, unit plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan,
bantalan pembebas dan garpu pembebas.

3.2 Saran

Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada
tahun ini, dan semoga makalah ini dapat berguna bagi adik- adik yang membutuhkan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

"www.id.wikipedia.org/wiki/Kopling_sentrifugal/

www.duniamotor.net/berita/pengertian-kopling.htm

www.makalahteknik.blogspot.com/bebas-bolank7.blogspot.com/2010/11/laporan-sistem-
kopling.html

http://www.pange.dpakis.com/konsep-penulisan/makalah/2011

http://www.pange.dpakis.com/komunitas-tehnisi/2012

http://www.nusantara/mobil/bongkar856/medan.

You might also like