You are on page 1of 7

TUGAS GEOLOGI PENGEMBANGAN LAPANGAN MIGAS

GL6151
MOBILE OIL

Oleh:
RACHMAYUDHA HUTAMA PUTRA
NIM: 22016017

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Dardji Noeradi

(Program Studi Magister Teknik Geologi)


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Maret 2017
MOBILE OIL

Pergerakan minyak ke permukaan pada saat produksi dapat dipengaruhi oleh


faktor alami atau dengan metode sumur injeksi yang dikenal dengan enhanced oil
recovery (EOR). Minyak bumi tidak mungkin mengalir sendiri dari reservoir ke
lubang sumur produksi bila tidak terdapat suatu energi yang mendorongnya.
Hampir sebagian besar reservoir minyak memiliki energi pendorong yang
berbeda-beda untuk memproduksikan suatu reservoir. Dengan turunnya tekanan
pada reservoir minyak dapat mempengaruhi besarnya tenaga pendorong pada
reservoir tersebut yang berperan pada pergerakan minyak mula-mula pada media
berpori. Besarnya tenaga pendorong pada pergerakan hidrokarbon secara alami ini
tergantung dari kondisi P dan T formasi dimana reservoir tersebut berada, dan
pelepasan energinya dipengaruhi oleh proses dan sejarah produksi yang
dilakukan.
Proses alam yang terlibat dalam pergerakan hidrokarbon saat diproduksi meliputi:

1. Gravity Drive
Gejala alam yang mempengaruhi fluida formasi yang menyebabkan terjadinya
pemisahan akibat perbedaan berat jenis dari fluida reservoir. Gambar 1.
menggambarkan pengaruh gravitasi terhadap kelakuan fluida yang mana pada
fluida yang mempunyai densitas yang lebih besar akan bermigrasi kebagian
bawah struktur reservoir sedangkan fluida yang mempunyai densitas yang lebih
kecil akan bermigrasi kebagian atas reservoir.

Gambar 1 Gravity drive

1
2. Water Drive
Jika air berada dibawah zona minyak pada suatu reservoir, maka dengan tekanan
yang dimiliki oleh air ini akan membantu minyak bergerak keatas. Jika minyak di
eksploitasi, tekanan di reservoir akan dijaga (mainteained) oleh gaya hidrostatik
air yang masuk menggantikan minyak yang telah terproduksi. Energi ini
dihasilkan oleh air (akuifer) yang berada pada kondisi bertekanan. Pada umumnya
reservoir minyak dan gas berasosiasi dengan akuifer. Dengan merembesnya air ke
reservoir sehingga menjadi suatu tenaga pendorong yang biasa disebut dengan
water drive. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 2.
Reservoir berpendorong air memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Penurunan tekanan reservoir relative kecil
GOR permukaan rendah
Produksi air mula-mula sedikit kemudian bertambah banyak karena
minyak didorong oleh air

Gambar 1 Water drive

3. Solution Gas Drive


Solution gas drive atau depletion gas drive adalah mekanisme pendorong yang
berasal dari ekspansi larutan gas yang berada dalam minyak dan pendesakan
terjadi akibat berkurangnya tekanan. Setelah terjadi penurunan tekanan pada dasar
sumur, maka gas yang terlarut dalam minyak akan bebas keluar sebagai
gelembung-gelembung yang tersebar merata dan merupakan fasa yang terdispersi
yang tidak berlanjut sehingga mencapai saturasi minimum. Setelah seluruh gas

2
tergabung dan mencapai saturasi kritik, maka gas akan mulai bergerak. Hal
tersebut dapat dilihat pada gambar 3.
Reservoir jenis pendorong solution gas drive mempunyai ciri sebagai berikut:
Tekanan reservoir turun secara cepat dan berlanjut
Perbandingan komulatif produksi gas (Gp) dengan komulatif produksi
minyak (Np) meningkat dengan cepat (GOR) meningkat
Produksi air hampir tidak ada (relatif sangat kecil)

Gambar 3 Solution gas drive

4. Gas Cap Drive


Energi alamiah ini berasal dari dua sumber yaitu ekspansi gas cap dan ekspansi
gas yang terlarut kemudian melepaskan diri. Adanya gas cap dalam reservoir
antara lain disebabkan oleh adanya pemisahan secara gravitasi dari minyak dan
fasa gas bebas dibawah tekanan titik gelembung. Karena tekanan reservoir berada
dibawah tekanan gelembung maka komponen hidrokarbon ringan akan
terbebaskan dari fasa cairnya dan membentuk fasa gas. Penurunan tekanan secara
berlanjut akan membebaskan gas lebih banyak lagi dan akan membentuk gas cap
pada bagian atas dari minyak. Hal tersebut akan menyebabkan terdorongnya
minyak karena pengembangan dari gas cap akibat penurunan tekanan secara
berlanjut. Gambar 4. memperlihatkan proses pendorongan gas cap terhadap
minyak.
Reservoir gas cap drive mempunyai ciri-ciri sebagai sebagai berikut:
reservoir turun perlahan-lahan dan berlanjut
Kenaikan GOR sejalan dengan pergerakan permukaan minyak dengan gas
kearah bawah (meningkat secara berlanjut)

3
Produksi air hampir tidak ada (relatif kecil)

Gambar 4 Gas cap drive

5. Combine Drive
Mekanisme pendorong dari tipe ini adalah kombinasi dari beberapa tipe
pendorong yang telah dijelaskan sebelumnya. Combination drive yang paling
umum adalah kombinasi antara gas cap drive dan water drive. Hal ini dapat
dilihat pada gambar 5. dibawah.

Gambar 5 Combine drive

Sedangkan EOR digunakan pada saat jumlah cadangan hidrokarbon diperkirakan


masih cukup besar, tetapi tekanan sudah sangat menurun. Metode EOR ini
memiliki berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan laju produksi dari
suatu sumur, tanpa merusak formasi dari reservoir yang ada, sehingga faktor
perolehan dari sumur produksi tersebut meningkat.

4
Gambar 6 Konsep geologi lama dan konsep geologi baru dalam produksi
hidrokarbon (setelah Ghauri dll., 1974)

Tujuan dilakukan nya EOR adalah


1. Meningkatkan faktor perolehan minyak
2. Mengurangi saturasi minyak residual (Sor)
3. Menurunkan viskositas minyak yang terdapat dalam reservoir
4. Mengurangi tekanan kapiler pada sistem fluida-batuan reservoir
5. Memberikan driving force pada laju produksi minyak yang sudah rendah
6. Meningkatkan areal sweep efficiency (bergantung pada karakteristik reservoir)

Dalam rencana pengembangan reservoir, pemilihan metode EOR bergantung pada


kedalaman, kemiringan, sifat petrofisika batuan, mekanisme pendorong reservoir,
cadangan minyak tersisa, saturasi minyak tersisa dan viskositas. Metode EOR
sendiri tidak hanya melalui injeksi air, tapi dapat dibagi lagi seperti yang terlihat
pada gambar 7.

Gambar 7 Contoh sederhana untuk mengevaluasi potensial recovery processes


sebagai bagian dari perencanaan pengembangan reservoir untuk light
medium crude oil

5
DAFTAR PUSTAKA

Alvarado, V. dan Manrique, E. (2010): Enhanced oil recovery: Filed planning and
development strategies, elsevier, Burlington, USA, 2-3.
Shepherd, M. (2009): Oil field production geology: American Association of
Petroleum Geologists Memoir 91, 37-46.
Donaldson, E. C., Chilingarian, G. V., Yen, T. F. (1989): Enhanced oil recovery 2:
processes and operations, Elsevier science publishers, New York,
USA, 14-15.

You might also like