You are on page 1of 4

TUGAS FITOTERAPI

OLEH

NAMA : M.ARIF

NIM : F1F1 13 085

KELAS : D 2014

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2017
SOAL
1. Tuliskan Obat Herbal Terstandar (OHT)!
2. Jelaskan pengertian jamu, obat herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka
beserta logonya masing-masing!
3. Sebutkan 5 obat fitofarmaka yang beredar di Indonesia serta kegunaannya!
4. Tuliskan klasifikasi fitoterapi berdasarkan tingkatan bukti ilmiah!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan uji praklinik dan uji klinik (4 fase)!

JAWAB

1. Contoh OHT yaitu :

No Nama Obat Herbal Terstandar No Nama Obat Herbal Terstandar


1 Diabmeneer 20 Hi Stimuno
2 Virugon 21 Prisidii
3 Diapet 22 Irex Max
4 Stop Diar Plus 23 Lelap
5 Fitogaster 24 Kiranti Pegel Linu
6 Sanggolangit 25 Kuat Segar
7 Fitolac 26 Kiranti Sehat Datang Bulan
8 Sehat Tubuh 27 Mastin
9 Glucogarp 28 Niran
10 Reumakeur 29 Kencur
11 Tolak Angin 30 Blood Sugar Level
12 Jelly Guapamat Qnc 31 Smarta
13 Ace Makx 32 Afiafit
14 Garcia 33 Mastin
15 OB Herbal
16 Tulak
17 Batugia
18 Xtear
19 Neo Sendi
20 Propolis Plum

2. Perbedaan jamu, OHT dan fitofarmaka berserta logonya yaitu :


a. Jamu merupakan bahan obat alam yang sediannya masih berupa simplisia
sederhana, seperti irisan rimpang, daun atau akar kering. Sedang
khasiatnya dan keamanannya baru terbukti setelah secara empiris
berdasarkan pengalaman turun-temurun. Sebuah ramuan disebut jamu jika
telah digunakan masyarakat melewati 3 generasi.
b. OHT merupakan jamu yang dinaikkan kelasnya dengan syarat bentuk
sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang
terstandarisasi. Disamping itu herbal terstandar harus melewati uji
praklinis seperti uji toksisitas (keamanan), kisaran dosis, farmakodinamik
(kemanfaatan) dan teratogenik (keamanan terhadap janin).

c. Fitofarmaka merupakan Sebuah herbal terstandar yang dinaikkan


kelasnya setelah melalui uji klinis pada manusia. Dosis dari hewan coba
dikonversi ke dosis aman bagi manusia. Dari uji itulah dapat diketahui
kesamaan efek pada hewan coba dan manusia. Setelah lolos uji
fitofarmaka, produsen dapat mengklaim produknya sebagai obat.

3. 5 obat fitofarmaka yang beredar di Indonesia serta kegunaannya yaitu :


a. Nodiar, PT Kimia Farma
Kegunaannya adalah sebagai anti diare
b. Rheumaneer, PT. Nyonya Meneer
Kegunaannya adalah pengurang rasa nyeri
c. Stimuno, PT Dexa Medica
Kegunaannya adalah sebagai peningkta system imun
d. Tensigard Agromed, PT Phapros
Kegunaannya adalah sebagai anti hipertensi
e. X-Gra, PT Phapros
Kegunaannya adalah aphrodisiac yaitu sebagai bahan utama untuk obat
kuat pria.
4. Klasifikasi fitoterapi yaitu:
a. Kelas A, bukti ilmiah kuat
b. Kelas B, bukti ilmiah baik
c. Kelas C, tidak jelas/ bukti ilmiah bertentangan
d. Kelas D, bukti ilmiah wajar negatif
e. Kelas E, bukti ilmiah negatif kuat
5. Perbedaan uji praklinik dan uji klinik yaitu:
a. Uji praklinik
Merupakan persayaratan uji untuk calon obat. Dari uji ini diperoleh
informasi tentang efek farmakologi, farmakokinetik dan toksisitas calon
obat. Pada mulanya yang dilakukan pada uji praklinik adalah pengujian
ikatan obat pada reseptor dengan organ sel terisolasi selanjutnya menguji
pada hewan coba seperti mencit. Setelah melewati uji praklinik maka
senyawa calon obat tersebut menjadi obat baru dalam penelitian.
b. Uji klinik
Merupakan uji yang dilakukan setelah calon obat mempunyai
kemanfaatan dan aman pada hewan percobaan yaitu selanjutnya
dilakukan uji pada manusia. Uji klinik terdiri dari 4 fase yaitu :
1. Fase I, calon obat diuji pada sukarelawan sehat untuk mengetahui
apakah sifat yang diamati pada hewan coba juga terlihat pada
manusia.
2. Fase II, calon obat diuji pada pasien tertentu, diamati efek
farmakologi pada penyakit yang diobati.
3. Fase III, obat baru dibandingkan efek keamanannya terhadap obat
pembanding yang sudah diketahui.
4. Fase IV, setelah obat dipasarkan masih dilakukan studi pasca
pemasaran yang diamati pada pasien dengan berbagai kondisi,
berbagai usia, studi ini dilakukan dalam jangka waktu lama untuk
melihat nilai terapeutik dan pengalaman jangka panjang dalam
menggunakan obat.

You might also like