Professional Documents
Culture Documents
OLEH
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
SOAL
Tuliskan standarisasi bahan alam (ekstrak dan simplisia)!
JAWAB
Standarisasi ekstrak (Departemen Kesehatan RI, 2000)
Penentuan parameter non spesifik
1. Penentuan kadar air
Sejumlah 0,1 g ekstrak ditimbang dalam krus porselen bertutup yang
sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 1050C selama 30 menit dan telah ditera.
Diratakan dengan menggoyangkan hingga merupakan lapisan setebal 10 15 mm
dan dikeringkan pada suhu penetapan hingga bobot tetap, tutupnya dibuka,
dibiarkan krus dalam keadaan tertutup dan mendingin dalam desikator hingga
suhu kamar, kemudian dicatat bobot tetap yang diperoleh untuk menghitung
persentase susut pengeringannya
Berat sebelum pengeringan
Kadar Air = Berat akhir Berat sebelum pengeringan 100%
Standarisasi simplisia
Untuk menjamin keseragaman mutu dari bahan alam yang diformulasikan
dalam suatu sediaan farmasi maka diperlukan suatu proses standarisasi untuk
menjamin keseragaman mutu produk (Depkes RI, 2000). Standarisasi simplisia
merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat bahan alam
yang berasal dari
tanaman. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
261/MENKES/SK/IV/2009 tentang Farmakope Herbal Indonesia Edisi Pertama
menyebutkan bahwa persyaratan standarisasi simplisia harus memenuhi
persyaratan dari Farmakope Herbal Indonesia (FHI).