Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan kita tidak terlepas dari norma dan hukum yang berlaku di masyarakat baik
tertulis maupun tidak tertulis, Mulai dari nilai, tata karma, norma hingga hukum perundang-
undangan dalam pradilan dan hal itu semua termuat dalam Rule of law (suatu doktrin hukum).
Doktrin ini lahir sejalan dengan tumbuh suburnya demokrasi dan meningkatnya perran parlemen
dalam penyelenggaraan Negara, serta reaksi terhadap Negara absolute yang berkembang
sebelumnya. Rule of law dalam suatu Negara dapat dilihat dari ada atau tidaknya
kenyataanapakah rakyat benar-benar menikmati keadilan, dalam artian perlakuan yang adil
baik semua warga Negara maupun pemerintah.
Di Negara demokrasi pemerintah yang baik adalah pemerintah yang menjamin sepenuhnya
kepentingan rakyat serta hak dasar rakyat. Disamping itu, pemerintah dalam menjalankan
kekuasaannya perlu dibatasi agar kekuasaan itu tidak disalahgunakan, tidak sewenang-wenang
serta benar-benar untuk kepentingan rakyat. Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang
menjamin hak dasar rakyat serta kekuatan yang terbatas itu dituangkan dalam suatu aturan
bernegara yang umumnya disebut Konstitusi ( hukum dasar Negara).
Tapi kenyataannya hukum di Indonesia masih belum dilaksanakan sebaik-sebaiknya dan penegak
hukum di masyarakat sendiri juga masih kurang.
Oleh karena itu kita sebagai generasi muda harus bisa membenahi penegakan hukum di
negara kita ini. Dalam bahasan ini dibahas supaya keadilan dapat ditegakkan, maka akan terkait
semua aspek yang ada didalamnya yang mempengaruhi dan menjadi penentu apakah keadilan
dapat ditegakkan.
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Friedman (1959) definisi Rule of lw dapat dilihat dari tiga sudut pandang yang berbeda
yaitu :
Rule of law terkait erat dengan keadilan sehingga harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh
masyarakat. Rule of law merupakan suatu legalisme sehingga mengandung gagasan bahwa
keadilan dapat dilayani melalui pembuatan system peraturan dan prosedur yang objektif.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggaraan negara
harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan perundang-undangan dan pelaksaan dalam
hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan itulah yang sering diistilahkan
dengan Rule of law. Berdasarkan bentknya sebenarnya Rule of law adalah kekuasaan public
yang diatur secara legal.
Setiap organisasi atau persekutuan hidup dalam masyarakat termasuk negara mendasarkan pada
Rule of law. Dalam hubungan ini pengertian Rule of law berdassarkan substansi atau isinya
sangat berkaitan dengan peraturan perundang-uundangan yang berlaku dalam suatu negara.
Negara hukum merupakan terjemahan dari Rule of law. Rule of law itu sendiri dapat dikatakan
sebagai bentuk perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Oleh karena itu, konstitusi
dan negara hukum merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan.
Negara Indonesia pada hakikatnya menganut prinsip Rule of law yaitu kekuasaan yang
dijalankan oleh hukum. Dalam negara hukum yang demikian ini, harus diadakan jaminan bahwa
hukum itu sendiri dibangun ddan ditegakkan menurut prinsip-prinsip demokrasi. Karena prinsip
supermasi hukum dan kedaulatan hukum itu sendiri pada hakikatnya berasal dari kedaulatan
rakyat. Oleh karena itu prinsip negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurt
prinsip-prinsip demokrasi atau keadilan rakyat. Hukum tidak boleh dibuat, ditetapkan
ditafssirkan dan ditegakkan berdasarkan kekuasaan belaka. Karena itu perlu ditegaskan pula
bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat yang dilakukan menurut UUD yang diimbangi dengan
penegasan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau
demokratis.[2]
Prinsip-prinsip Rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan
:
1. Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsakarena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan peri keadilan.
7. ..serta dengan mewujudkan suatu keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti Rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat terutama
keadilan social.[3]
Penjabaran prinsip-prinsip Rule of law secara formal termuat dalam pasal-pasal UUD
1945 yaitu :
c. Segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalamhukum dan pemerintahan, serta
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1).
d. Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat !) pasal, antara lain bahwa setipa
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepasttian hukum yang adil, serta
perlakuan yang ama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1).
e. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatt imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).
Rule of law secara formal yaitu Negara yang memiliki ruang gerak sempit. Negara mengurusi
hal-hal sedikit sedangkan yang banyak terutama dalam kepentingan ekonomi disertahkan kepada
warga. Negara hanya mempunyai tugas pasif yaitu baru bertindak apabila hak-hak warga negara
dilanggar atau ketertiban umum terancam.[4]
Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak
dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya bellum mencapai hasil yang optimal sehingga
rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law dirasakan masyarakat. Dasar pijakan
bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum, sejarang ini tertuang jelas pada pasal 1(3) UUD
1945 perubahan ketiga, yang berbunyi Negara indonesia adalah Negara hukum.
Dimasukkannya ketentuan ini dalam pasal UUD 1945 menunjukan semakin kuatnya dasar
hukum serta menjadi amanat Negara, bahwa Negara Indonesia adalah negara hukum. Dasar lain
yang dapat dijadikan landasan adalah bahwa Indonesia adaah Negara hukum dalam arti materil
yang terdapat dalam pasal-pasal UUD 1945 sebagai berikut :
a. Pada Bab XIV tentang perekonomian Negara dan kesejahteraan social pada pasal 33 dan
pasal 34 UUD 1945, yang menegaskan bahwa Negara kesejahteraan masyarakat.
b. Pada bagian penjelasan umum tentang pokok-pokok pikiran dalam pembukaan juga
dinyatakan perlunya turut serta dalam kesejahteraan masyarakat.[5]
Latar belakang terbentuknya rule of law di Indonesia diawali oleh adanya gagasan untuk
melakukan pembatasan kekuasaan pemerintahan Negara, demokrasi Konstitusional. Perumusan
yuridis dan demokrasi Konstitusional. Pada abad ke-19 rule of law muncul sebagai suatu doktrin
hukum dan bersamaan dengan itu juga muncul Negara konstitusi dan demokrasi.
Di Indonesia, inti dari rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakatnya,
khususnya keadilan social. Pembukaan UUD 1945 memuat prinsip-prinsip rule of law , yang
pada hakikatnya merupakan jaminan secara formal terhadap rasa keadilan bagi rakyat
Indonesia. Dengan kata lain, pembukaan UUD 1945 memberi jaminan adanya rule of law
didalam pembukaan UUD 1945 bersifat tetap dan instruktif bagi penyelenggara negara, karena
pembukaan UUD 1945 merupakan pokok kaidah fundamental Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Masyarakat madani adalah kondisi suatu komunitas yang jauh dari monopoli
kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kekuasaan adalah milik bersama. Setiap anggota
masyarakat madani tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, diganggu kebebasannya, semakin
dijauhkan dari demokrasi dan sejenisnya. Oleh karena itu, perjuangan menuju masyarakat
madani pada hakikatnya merupakan proses panjang dan produk sejarah yang abadi, dan
perrjuangan melawan kezaliman dan deminasi para penguasa menjadi cirri utama masyarakat
madani.
1. Supremasi hukum, dam artian tidak boleh ada kesewenang-wenangan, sehingga seseorang
hanya boleh dihukum jika melanggar hukum.
2. Kedudukan yang sama didepan hukum, baik bagi rakyat biasa maupun bagi pejabat.
Syarat-syarat dasar untuk terselenggaranya pemerintahan yang demokrasi menurut Rule of law
adalah :
6. Pendidikan kewarganegaraan.
Ada tidaknya rule of law pada suatu negara ditentukan oleh kenyataan, apakah rakyat
menikmati keadilan, dalam arti perlakuan adil, baik sesame warga Negara maupun pemerrintah.
Untuk membangun kesadaran di masyarakat maka perlu memasukkan materi instruksional rule
of law sebagai salah satu materi di dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn).[6]
Fungsi Rule of law pada hakikatnya adalah jaminan adanya keadilan social bagi masyarakat,
terutama keadilan social. Penjabarab prinsip-prinsip Rule of law secara formal termuat dalam
pasal-pasal UUD 1945 yaitu:
Pasal 1 ayat 3
Pasal 24 ayat 1
Pasal 27 ayat 1
Agar pelaksanaan rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang dharapkan, maka :
a. Keberhasilan the enforcement of the rules of law harus didassarkan pada corak
masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian masing-masing setiap bangsa.
b. Rule of law yang merupakan institusi social harus didasarkan pada budaya yang tumbuh
dan berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan social, gagasan tentang
hubungan antar manusia, masyarakat dengan negara, harus ditegakkan secara adil juga memihak
pada keadilan.
Untuk mewujudkannya perlu hukum progresif, yang memihak hanya pada keadilan itu sendiri,
bukan sebagai alat politik atau keperluan lain. Asumsi dasar hukum progresif bahwa hukum
adalah untuk manusia, bukan sebaliknya.hukum progresif memuat kandungan yang kuat. Arah
dan watak hukum yang dibangun harus dalam hubungan yang sinergis dengan kekayaan yang
dimiliki bangsa yang bersangkutan, kembali pada hukum dan ketaatan hukum negara yang
bersangkutan itu.
Beberapa kasus dan ilustrasi dalam penegakan Rule of law antara lain :
Kasus dan reboisasi hutan yang melibatkan pejabat Mahkamah Agung (MA)
Adapun negara yang merupakan negara hukum memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
2. Ada peradilan yang bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan atau
kekuatan apapun.
3. Legalitas terwujud dalam segala bentuk.[8]
Dalam proses penegakan hukum di Indonesia di lakukan oleh lembaga penegak hukum yang
terdiri dari :
I. Kepolisian
Fungsinya memeihara keamanan dalam negri. Yang memiliki tugas pokok yaitu :
Menegakkan hukum.
1. Mengawasi aliran yang menimbulkan perpecahan dan mengancam persatuan dan kesatuan
bangsa.
3. Melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan kepolisian dalam rangka
pencegahan.
5. Memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umu dan kegiatan masyarakat
lainnya.
6. Memberikan izin melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak dan senjata tajam.
II. Kejaksaan
Melakukan penuntutan.
Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap.
KPK ditetapkan dengan UU no 20tahun 2002 dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil
guna terhadap pemberantasan tindak pidana korupsi.
2. Mengambil alih penyidikan dan penuntutan terhadap pelaku tindak korupsi yang sedang
dilakukan oleh kepolisian dan kejaksaan.
6. Peradilan tindak pidana korupsi tidak bisa berjalan dengan landasan hukum UU KPK.
Mengadili pada tingkat kasai terhadap putusan yang diberikan pada tingkat terakhir oleh
peraddilan.
Menguji peraturan perundang-undangan dibawah undang-undang terhadap UU.
Merupakan peradilan umum ditingkat provinsi dan kabupaten. Fungsi kedua peradilan tersebut
adalah menyelenggarakan peradilan baik pidana dan perdata ditingkat kabupaten, dan tingkat
banding di peradilan tinggi. Pasal 57 UU No. 8 tahun 2004 menetapkan agar peradilan
memberikan prioritas peradilan terhadap tindak korupsi, terorisme, narkotika atau psikotropika
pencucian uang dan selanjutnya, tindak pidana.[9]
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap negara tentu memerlukan hukum agar tercipta keteriban didalamnya. Rule of law
sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan mewujudkan keadilan. tetapi
harus mengacu pada orang yang ada didalamnya yaitu orang-orang yang jujur, tidak memihak
dan hanya memikirkan keadilan, tidak terkotori oleh hal-hal yang buruk. Aparatur penegak
hukum juga berperan penting dalam penegakkan hukum yang adil dalam suatu Negara.
Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat dalam pasal-pasal UUD
1945. Agar kita dapat menikmati keadilan maka seuruh aspek Negara harus bersih,jujur mentaati
undang-undang, juga berttanggung jawab, dan menjalankan UUD1945 dengan baik.
Jadi agar terciptanya kedamaian dalam suatu Negara, perlu adanya suatu konsekuensi
dalam menjalani sebuah peraturan hukum yang ada dalam suatu Negara, yang berdasarkan pada
prinsip Rule of law, sehingga system hukum kita bisa mencapai suatu tujuan yaitu keadilan
social bagi masyarakatnya.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik kita seharusnya menjunjung tinggi hukum serta kaidah-kaidah
agar tercipta keamanan, ketentraman, kenyamanan dan keselarasan dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mediaberita.net/2012/05/pengertian-ruleoflaw-friedmandi.html
http://www.gudangmateri.com/2011/prinsi-prinsip-ruleoflaw-dan-html
http://www.scribd.com/doc/15964480/penegakan-ruleoflaw-diIndonesia.com
[1] http://www.mediaberita.net/2012/05/pengertian-ruleoflaw-friedmandi.html
[3] Hilter, Adolf.2008. Mein Kamf. The Philosophy of Rule of Law.Translate by Harmondswort.
New York. Hlm 245-246
[5] http://www.gudangmateri.com/2011/prinsi-prinsip-ruleoflaw-dan-html
[9] http://www.scribd.com/doc/15964480/penegakan-ruleoflaw-diIndonesia.com