Professional Documents
Culture Documents
Kenapa sih harus beternak kerbau ? kenapa tidak sapi, kambing, domba ayam dan lain-lain. Ini
jawabannya dilihat pada kondisi indonesia saat ini sangat kekurangan akan protein hewani terutama daging,
bahkan swasembada daging yang telah dibuat pun tidak juga mencukupi kebutuhan daging bagi rakyat
indonesia. Penyebabnya salah satunya adalah karena daging yang diandalkan itu Cuma daging sapi, kenapa
hanya daging sapi yang dimakan, kenapa tidak daging kerbau dilihat dari kandungan gizipun daging kerbau
memiliki kandungan gizi lebih tinggi. Daging kerbau mempunyai kandungan protein 20 30 %, sedangkan
daging sapi mempunyai kandungan protein 19 20 %. Ternak kerbau mempunyai kesanggupan memanfaatkan
rumput yang kualitas lebih rendah. Daging kerbau juga salah satu alternatif yang di andalkan untuk memenuhi
permintaan daging yang semakin meningkat. Oleh karena itu, berternak kerbau merupakan bisnis yang sangat
menjanjikan. Kerbau juga memiliki potensi yang baik untuk masyarakat.
Berikut ini dijelaskan begitu banyak keuntungan dari beternak kerbau. Kerbau termasuk ternak
ruminansia besar yang mempunyai potensi tinggi dalam mendukung program swasembada daging di Indonesia.
Beberapa potensi yang dimiliki ternak kerbau antara lain mampu memanfaatkan pakan berkualitas rendah, dapat
bertahan dalam lingkungan yang cukup keras dan dapat dikembangkan dengan pola ekstensif maupun
terintegrasi dengan komoditas lain.Kerbau memiliki beberapa peranan utama secara nasional yaitu selain
sebagai penghasil daging yang mendukung program pemerintah dalam hal swasembada daging, juga sebagai
ternak kerja, penghasil susu dan pupuk. Murtidjo (1992) menjelaskan bahwa potensi kerbau sebagai ternak
potong ternyata cukup tinggi, meskipun kerbau sebagai ternak potong tidak sepopuler sapi karena dagingnya
berwarna lebih tua dan keras dibanding daging sapi, seratnya lebih kasar dan lemaknya berwarna
kuning. Ternak kerbau yang digemukkan, umumnya memiliki kemampuan pertambahan bobot badan rata-rata
per hari lebih tinggi dibanding ternak sapi.
Secara umum usaha ternak kerbau telah lama dikembangkan oleh masyarakat Indonesia sebagai salah
satu mata pencaharian dalam skala usaha yang masih relatif kecil. Usaha ternak kerbau ini dilakukan untuk
tujuan produksi daging, kulit dan tenaga kerja. Meskipun di beberapa wilayah tertentu produk daging kerbau
sangat diminati masyarakat, namun pada segmen pasar tertentu permintaan produk daging kerbau masih relatif
terbatas. Memelihara kerbau termasuk usaha tani yang cukup menguntungkan. Sebagai ilustrasi, petani yang
mempunyai 2 ekor kerbau mampu menyelesaikan 2 ha lahan sawah. Dengan demikian bisa menggantikan biaya
traktor sekitar Rp. 1 juta/musim tanam. Jika bisa diperoleh anak 1 ekor/tahun maka bisa didapat sekitar Rp. 10
juta/tahun. Keuntungan lain adalah dari fesesnya. Dua ekor kerbau bisa menghasilkan 20 kg feses.
Kalau feses ini diolah menjadi biogas, maka dalam 1 bulan bisa menggantikan fungsi minyak tanah sekitar 15
liter. Kalau diolah langsung menjadi pupuk kandang bisa diperoleh sekitar Rp. 10.000/hari (pupuk kandang Rp.
500/kg). Selain itu ternak kerbau dapat memanfaatkan beberapa jenis limbah Pertanian antara lain : Jerami
Padi, Jerami Jagung, Jerami Kedelai.
Dilihat dari cara pemeliharaan kerbaupun relatif mudah kerbau cukup di gembalakan dirumput lapang
maka kerbau akan makan dengan sendirinya tanpa harus dicarikan/dipotongkan rumput. Selain itu kulit kerbau
yang tebal pun bisa tahan terhadap gigitan nyamuk atau caplak.