ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II

Hyperglikemia

Polyuria, polydipsi,
Gangguan Metabolisme Glukosa
Afinitas terhadap
polyphagia KFA >>

Surbitol, fruktosa Atelosklerosis

Penumpukan di sel schmen dan axon

Neuropaty

Pengkajian

Keadaan Umum : Pusing, tremor, lemas, polyuri, polydipsy, polyphagi, luka tidak sembuh,
pandangan kabur, penurunan BB.

Alasan Masuk RS : Komplikasi akut/kronik

Pemeriksaan Fisik : Tanda-tanda vital, penurunan kesadaran, bau nafas, luka.

Laboratorium : GDS, GDP, GD2PP, keton atau proteinuria, urium kreatinin

Pengkaajian lain : Pengetahuan, kemampuan pengelolaan DM, pengenalan gejala hipoglikemia atau
hiperglikemia

Psikologis : Kecemasan, depresi, koping dll.

PROGRAM DIET

Syarat Diet

Kebutuhan energi ditentukan dengan memperhitungkan kebutuhan untuk metabolism basal

sebesar 25-30 kkl ditambah untuk kebutuhan aktivitas fisik dan keadaan khusus, misalnya
kehamilan/laktasi dan adanya komplikasi.
Kebutuhan protein 10-15% dari kebutuhan energi total
Kebutuhan lemak 20-25% dari kebutuhan energi total( < 10% dari lemak jenuh, 10% dari
lemak tidak jenuh ganda, sisanya dari lemak tidak jenuh tunggal)
Kebutuhan Karbohidrat 60-70% dari kebutuhan energi total
Serat dianjurkan 20 %

Pada saat gula darah tinggi, sel beta terus memproduksi insulin sehingga sel beta haus dan
menjadi resistensi, maka diperlukan obat insulin ( DM tipe II ).
Hiperglikemia

Cause : skipping meal, inappropiate insulin, inadherence meal

Symptom : mild : headache, sweating, shaking
Severe : caufusion, loss of Consciousness, Seizure

DM kronik disebabkan karena kebiasaan atau perilaku diri sendiri

Faktor resiko 26 % aktivitas fisik, makaanan buah dan sayur 41%, kelebihan kalori 531, tinggi
natrium 26,2, general obecity 26,9 %, Control Obecity 26,6%, peroko 36,3%, konsumsi alcohol 4,6%.

DM bukan penyakit yang bisa disembuhkan tapi hanya bisa dikelola. Komplikasi DM tipe II, depresi
kecemasan.

GDS dan GDP dipengaruhi perilaku sehari-hari

DM tipe II terapinya olah raga, aktivitas dan diet