You are on page 1of 7

TUGAS SISTEM INTEGUMEN

MELANOMA MALIGNA

OLEH :
KELOMPOK 2
1. AFIF SYIHABUDIN
2. EVI KURNIANTI
3. MONIKA WELLERUBUN
4. NURIL MAULANI
5. NURLITA
6. RADITYA AJENG
7. REZA ARDITIA
8. RISMA AGUSTINA
9. VIKA FERNANDA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PRODI S-1 KEPERAWATAN
2016-2017
1. Definisi

Melanoma adalah keganasan sel yang menghasilkan pigmen (melanosit) yang terletak
terutama di kulit, tetapi juga ditemukan dimata, telinga, saluran pencernaan, leptomeninges,
serta membrane mukosa oral dan kelamin.Melanoma hanya 4% dari semua kanker kulit,
namun hal itu menyebabkan jumlah terbesar kematian terkait kanker kulit di seluruh dunia.
Deteksi dini melanoma kulit adalah cara terbaik untuk mengurangi kematian. (Arif Mutaqqin,
2012).

Melanoma maligna adalah tahi lalat atau bercak kecoklatan kulit yang ganas dan
merupakan kanker kulit yang paling berbahaya.Kanker ini berkaitan dengan pajanan yang
berlebihan terhadap radiasi ultra violet paling sering menyerang individu berkulit terang dan
berambut pirang atau merah.Penyakit ini ditandai perubahan dalam warna, bentuk dan ukuran
tahi lalat atau tahi lalat yang berdarah atau gatal.Prognosis bergantung pada ketebalan breslow
penetapan stadium yang melibatkan penetuan status kelenjar limfe dengan biopsi kelenjar
sentinel.Karsinoma sel basal atau ulkus rodens merupakan kanker kulit yang paling sering
penyakit ini umum nya terkalit dengan pajanan terhadap sinar matahari yang berlansung
bertahun-tahun.Misalnya individu yang bekerja di luar (pekerja bangunan) atau mereka yang
berkulit terang dan tinggal di dekat khatulistiwa meskipun menyebabkan kerusakan lokal
yang luas namaun kanker ini tidak pernah bermetatastis.Karsinoma sel skuamosa adalah sel
kanker invasit yang jika di biarkan dapat bermetastatis.Terapi kanker ini mungkin eksisi yang
luas. (Eksklopedia keperawatan: 2009 hal 334 335).

2. ETIOLOGI

1. Sinar Matahari.: Sinar matahari yang bersifat karsinogenik adalah sinar UVB.
Lapisan ozon yang berada di atas bumi yang dianggap sebagai penahan sinar UVB sampai
ke bumi.Meningkatnya pemakaian bahan-bahan kimia tertentu dapat menyebabkan
lapisan ozon tersebut pecah sehingga mengakibatkan pancaran sinar UVB langsung
mengenai bumi. Hal ini akan meningkatkan kejadian kanker kulit. Selain sinar matahari
sinar pengion yang dipakai untuk pengobatan (radiasi atau radioterapi) juga dapat
menimbulkan kanker kulit.

2. Hereditas.: Genetic (ada sejak lahir) apabila orangtua mempunyai riwayat kanker
kulit sehingga resiko penurunan penyakit kepada anak lebih besar.
3. Umur.: Wanita tidak sama dengan laki-laki dengan frekuensi tertinggi ditemukan
pada umur 30-60 tahun, jarang pada anak.

4. Iklim :Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon dapat memungkinkan lebih
banyak sinar ultraviolet atau UV untuk mencapai permukaan bumi. Hal ini dapat
menyebabkan kanker kulit.

5. Ras Kulit: Seseorang yang berkulit cerah dan kurang berpigmen mempunyai
resiko tinggi mendapat tumor melanoma maligna.

3. Klasifikasi

Melanoma maligna kutan primer dapat diklasifikasikan dalam 4 tipe mayor, yaitu

1. Melanoma Maligna Lentigo (LMM)

LMM disebut juga Hutchinsons melanotic freckle atau prakanker Dubreilh. LMM timbul dari
lesi lentigo maligna yang telah ada sebelumnya.LMM menduduki kira-kira 5% dari
melanoma kulit primer, terutama terjadi pada orang tua.Berlawanan dengan substipe
melanoma lainnya, LMM mengenai daerah tubuh yang terpapar sinar matahari, terutama
wajah.Lesi pada lentigo maligna biasanya berupa bercak makula kecil, berwarna coklat gelap,
coklat, atau hitam.Pada permukaannya dapat dijumpai adanya bercak-bercak pigmentasi, yang
tersebar tidak teratur.Lesi meluas secara perlahan dan ireguler.Dapat berkembang menjadi
nodul biru kehitaman yang invasif dan agak hiperkeratotik.

2. Melanoma Maligna Permukaan (SSM)

Pada umumnya timbul dari nevus atau pada kulit normal (de novo).Merupakan jenis yang
sering dijumpai, yaitu sekitar 70% dari seluuh melanoma maligna. Lebih sering dijumpai pada
usia yang lebih muda dibandingkan dengan LMM, yaitu berkisar antara 40-50 tahun. Lesi
berupa plak archiformis berukuran 0,5-3 cm dengan tepi meninggi dan ireguler. Pada
permukaannya terdapat campuran dari bermacam-macam warna seperti coklat, abu-abu, biru,
hitam, dan sering kemerahan.Meluas secara radial. Pada umumnya setelah lesi mencapai
ukuran 1-2,5 cm, terjadi fase pertumbuhan secara vertikal dan berkembang menjadi nodul
biru kehitaman. Predileksinya pada wanita dijumpai pada tungkai bawah dan punggung,
sedangkan pada pria dibadan dan leher.

3. Melanoma Maligna Bernodul (NM)


Dapat terjadi tanpa didahului fase pertumbuhan radial.Sehingga aturan ABCD tidak dapat
diterapkan pada subtipe ini.Kira-kira 10-30% kasus melanoma adalah tipe noduler.Tempat
yang sering terkena adalah kepala, leher dan badan.Lesi biasanya berupa nodul yang
meninggi, berpigmen seragam.Warnanya berkisar dari biru kehitaman sampai coklat gelap,
atau kadang-kadangamelanotik.

4. Melanoma Maligna Lentigo Akral (ALM)

Pada umumnya timbul pada kulit normal (de novo).Merupakan tipe yang paling jarang terjadi
(1%), tapi dapat sangat ganas karena keterlambatan diagnosis.Predileksinya pada telapak kaki
dan tangan, jari-jari tangan dan kaki, dasar kuku, dan membrana mukosa.Lesi berupa bercak
dengan pigmen yang tersebar dengan intensitas yang bervariasi. Pada permukaannya dapat
timbul papul, nodul, dan dapat mengalami ulserasi

4. Manifestasi klinis

Melanoma bisa berawal sebagai pertumbuhan kulit baru yang kecil dan berpigmen pada kulit
yang normal.Paling sering tumbuh pada kulit yang terpapar sinar matahari, tetapi hampir
separuh kasus tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Melanoma mudah menyebar ke bagian
tubuh yang jauh (metastase), dimana akan terus tumbuh dan menghancurkan jaringan.
(Graham, R. 2005).

Semakin sedikit pertumbuhan melanoma ke dalam kulit, maka semakin besar peluang untuk
menyembuhkannya. Jika melanoma telah tumbuh jauh ke dalam kulit, akan lebih mungkin
menyebar melalui pembuluh getah bening dan pembuluh darah dan bisa menyebabkan
kematian dalam beberapa bulan atau tahun. (Graham, R. 2005)

Perjalanan penyakit melanoma bervariasi dan tampaknya dipengaruhi oleh kekuatan


pertahanan oleh sistem kekebalan tubuh.(Suriadiredja, 2006).Beberapa penderita yang
keadaan kesehatannya baik, bisa bertahan hidup selama bertahun-tahun meskipun
melanomanya telah menyebar. (Suriadiredja, 2006)

Tanda-tanda terbentuknya melanoma:

1. Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang
semakin membesar.
2. Perubahan warna pada tahi lalat, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit
sekelilingnya.
3. Perubahan pada kulit diatas bintik yang berpigmen, misalnya perubahan konsistensi
atau bentuk

Tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat. (Graham, R. 2005)

Gejala atau tanda yang patut di curigai sebagai tanda keganasan suatu lesi adalah perubahan
warna seperti lebih terang atau lebih gelap, gatal, perubahan bentuk menjadi tidak teratur atau
nevus bertambah luas serta bertambah tebal, pertumbuhan horizontal dan vertikal, permukaan
tidak rata, dan akhirnya pembentukan tukak. Pendarahan menandakan proses sudah sangat
lanjut.

Bentuk dini sangat sulit dibedakan dengan tumor lainnya.Karena melanoma maligna
merupakan penyakit yang fatal bila telah metastasis jauh, maka kemampuan untuk mengenali
keganasan dini perlu diperdalam.Lokalisasi dilaporkan terbanyak di ekstremitas bawah,
kemudian didaerah badan, kepala/leher, ektremitas atas, kuku. Kunci penyembuhan
melanoma maligna adalah penemuan dini, sehingga diagnosis melanoma harus ditingkatkan
bila penderita melaporkan adanya lesi berpigmen baru atau adanya tahi lalat yang berubah,
seperti: berpigmen, yaitu:

1. perubahan dalam warna


2. perubahan dalam ukuran (terutama pertumbuhan yang cepat)
3. timbulnya gejala (gatal, rasa terbakar, atau rasa sakit)
4. terjadi peninggian pada lesi yang sebelumnya datar
5. perubahan pada permukaan atau perubahan pada konsistensi lesi berpigmen
6. berkembangnya lesi satelit

Akademi dermatologi Amerika menekankan pentingnya ABCD saat mengevaluasi setiap lesi
berpigmen, yaitu Asimetri, Border irregularity, Color variegation, Diameter yang lebih dari 6
mm.

Karakteristik Kulit

1. Warna yang bervariasi :


a. warna yang dapat menunjukkan keganasan pada lesi yang coklat atau hitam adalah
bayangan warna merah, putih, dan biru.
b. Daerah-daerah putih dalam lesi yang berpikgmen perlu di curigai.
c. Sebagian melanoma maligna tdak memiliki warna yang bervariasi,tetapi
sebaliknya mempunyai warna yang seragam (hitam kebiruan, kelabu kebiruan,
merah kebiruan).
2. Tepi yang ileguler. Indentasi atau lekukan yang menyudut pada bagian tepi nevusharus
dicatat.
3. Permukaan yang ileguler :
a. Tonjolan permukaan yang tidak merata (tpografvi ileguler) dapat teranra atau
terlihat titik perubahan permukaan bias licin hingga seperti sisik.
b. Sebagian melanoma noduler memiliki permukaan yang licin.

6. Penatalaksanaan

a. Pembedahan

Eksisi dilakukan seluas 1 cm di luar tumor.Eksisi dengan menyertakan fasia profunda tidak
mempengaruhi prognosis, demikian juga di seksi getah bening regional pada tumor yang
belum menunjukkan tanda metastasis jauh.

b. Perfusi

Setelah eksisi melanoma di ekstremitas, dapat di lakukan perfusi untuk pembertian sitostatik
ajuvan.Perfusi merupakan tindakan bedah yang agak besar sebab ekstremitas harus di
kosongkan dari peredaran darah sehingga harus di kerjakan dengan pompa pengatur suhu dan
oksigenator (mesin jantung paru).

c. Imunologi

Melanoma memperlihatkan reaksi yang tidak di mengerti yang di duga berdasarkan pengaruh
imunologik.Penggunaan vaksin sebagai terapi seperti vaksin BCG kadang menyebabkan
regresi parsial untuk waktu terbatas tetapi tidak mempengaruhi prignosis.Setelah pembedahan
perlu ditekankan pentingnya pengawasan berkala karena walaupun di temukan pada derajat
satu, kemungkinan kambuh cukup besar.

d. Operasi Eksisi

e. Diseksi limfonodi: Lymphoscintigraphy untuk mengidentifikasi cairan nodus.

f. Kemoterapi

a. Topical atau sistemik.


b. 5-fluorouracil, doxorubicin, atau cisplatin.
c. Mencegah penyebaran tumor dan terkadang mengurangi gejala.
d. Tidak dapat mengobati melanoma yang sudah metastasis.
e. Efek samping : imunodefisiensi.
g. Radioterapi
1. Menggunakan energy tinggi dengan dosis rendah untuk melanoma dengan
kedalaman yang bervariasi.
2. Teletherapy (external source), untuk terapi jangka panjang dan efektif sebagai
paliatif.
3. Sebagai terapi adjuvant.

h. Imunoterapi : Non-spesifik stimulan :BCG, Corynebacterium parvum, levimasole.

Diagnosa.

1. Nyeri berhubungan dengan tindakan eksisi dan graft(cangkok kulit) kulit


2. Ansietas berhubungan dengan konsekuensi melanoma yang dapat membawa kematian
dan menimbulkan cacat.
3. Kurang pengetahuan tentang tanda-tanda dini melanoma

You might also like