You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Bidang study : Keperawatan Sistem Imun Hema


2. Topik : Demam Berdarah Dengue (DBD)
3. Sasaran : Pasien dan keluarga yang ada di Ruang Kamboja
4. Tempat : Ruang Kamboja Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
5. Hari/Tanggal : Selasa / 04 November 2017
6. Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah dilakukan atau diberikan penyuluhan selama 30 menit tentang


penyakit urolitiasis (batu ginjal), pasien dan keluarga mampu memahami
atau mengerti mengenai penyakit batu ginjal.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan pasien dan keluarga dapat:
1. Menyebutkan pengertian dari urolitiasis
2. Memahami penyebab penyakit urolitiasis
3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit urolitiasis
4. Memahami dampak penyakit urolitiasis
5. Memahami pencegahan dan penatalaksanaan urolitiasis

III. SASARAN
Pasien dan keluarga yang ada di ruang G2 Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya.

IV. MATERI
1. Pengertian urolitiasis
2. Penyebab urolitiasis
3. Tanda dan gejala urolitiasis
4. Dampak urolitiasis
5. Pencegahan dan penatalaksanaan urolitiasis

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
LEAFLET

VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang G2
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya

2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan
oleh pembicara
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum kegiatan selesai
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit urolitiasis
Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN


PESERTA
1. 3 Pembukaan:
Menit Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari
Memperhatikan
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 15 Pelaksanaan:
Menit Menjelaskan tentang pengertian Memperhatikan
urolitiasis (batu ginjal)
Memperhatikan
Menjelaskan penyebab urolitiasis
(batu ginjal)
Menjelaskan tentang tanda dan Bertanya dan
gejala urolitiasis (batu ginjal) menjawab
Memberikan kesempatan kepada
pertanyaan yang
peserta untuk bertanya diajukan
Menjelaskan dampak urolitiasis
(batu ginjal) Memperhatikan
Menjelaskan pencegahan dan
Memperhatikan
penatalaksanaan urolitiasis (batu
ginjal)
3. 10 Evaluasi:
Menit Menanyakan kepada peserta tentang Menjawab
materi yang telah diberikan, dan pertanyaan
reinforcement kepada peserta yang
dapat menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi:
Menit Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
Menjawab salam
Mengucapkan salam penutup.

IX. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Ayu Dina N.
Pembicara : Erlina Dwi J, Yuni Andika Fitria S
Fasilitator : Ridho Fajar, Lailatul Amelia P
Observer : Putri Wahyu F
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Batu ginjal merupakan batu saluran kemih (urolithiasis). Batu di dalam


saluran kemih (Urinary Calculi) adalah massa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri,
perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa terbentuk di
dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung
kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis,
nefrolitiasis).

B. Penyebab Batu Ginjal


1. Faktor dalam, meliputi:
a) Herediter : diduga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.
b) Umur : paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.
c) Jenis kelamin : jumlah pasien pria 3 kali lebih banyak dibanding
pasien wanita.

2. Faktor luar, meliputi:


a) Geografi : pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian yang
lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah
stone belt (sabuk batu).
b) Iklim dan temperatur.
c) Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral
kalsium dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
d) Diet : diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya
batu saluran kemih.
e) Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang
pekerjaannya banyak duduk atau kurang aktivitas fisik (sedentary
life).
C. Tanda dan Gejala Batu Ginjal
Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di
dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila
batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa
sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas,
kedinginan,adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut,
nanah dalam urine.Urgensi, yaitu rasa ingin kencing sehingga terasa sakit.
Disuria, yaitu rasa nyeri saat kencing atau sulit kencing. Polakisuria, yaitu
frekuensi kencing yang lebih sering dari biasanya.

D. Dampak
1. Sumbatan atau obstruksi akibat adanya pecahan batu.
2. Infeksi, akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri akibat obstruksi.
3. Kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama sebelum pengobatan
atau pengangkatan batu ginjal.

E. Pencegahan
Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
1. Makanan yang tidak boleh dimakan
Kentang/ ubi, Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardine, Bayam,
daun melinjo, daun pepaya, daun singkong, talas, Buah-buahan yang
dikeringkan, Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi, Salak, asparagus.
2. Makanan yang dibatasi
a. Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari
b. Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari
c. Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari
d. Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari
3. Batasi Kalsium
Semakin tinggi kalsium bisa menaikkan pula eksresi yang menambah
pembentukan kristalisasi garam-garam dapur. Batasi kalsium tinggi seperti
ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim.
4. Kurangi Oksalat Pembentuk Kristal
Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh, dari makanan yang kita
makan serta hasil metabolisme vitamin C. Oleh karena itu pasien batu
ginjal disarankan tidak mengkonsumsi vitamin C lebih dari 1 gram per
hari dan penderita tidak boleh kekurangan vitamin B6 karena kedua
penyebab tersebut dapat memicu peningkatan produk oksalat.
5. Kurangi Konsumsi Protein Hewani
Protein hewani dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat
dalam air kemih yang kemudian diikuti dengan menurunnya PH (tingkat
keasaman) urin dan pembuangan sitrat. Urine yang asam dalam jangka
lama memudahkan terbentuknya kristal.
6. Minum Air Putih
Semakin kurang seseorang minum air putih makin kurang pula air kemih
yang terbentuk. Junlah yang dianjurkan adalah minimmal 2 liter air per
hari. Umumnya penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per
harinya.
7. Batasi Garam
Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan
25-30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dari air kemih karena
garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh
natrium (sodium).

F. Penatalaksanaan
1. Terapi medis dan simtomatik
Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan batu.
Terapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. Selain itu dapat
diberikan minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik. Jenis
batu yang memang dapat dilarutkan adalah dari batu asam urat. Batu ini
terjadi bila pH urin asam (pH: 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas
natrikus disertai makanan alkalis, batu asam urat diharapkan larut. Hasil
lebih baik dilaporkan dengan pemberian alopurinol dan usaha menurunkan
kadar asam urat.
Batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah dengan
pengasaman urin dan pemberian antiurease. Bila terdapat kuman harus
dibasmi. Akan tetapi pemberian antibiotic sukar membasmi kuman karena
kuman didalam batu susah dicapai oleh antibiotic.

2. Litotripsi
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi
perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di
ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang
paling sering dilakukan adalah ESWL. ESWL (Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy) yang adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar
tubuh dengan menggunakan gelombang kejut.

3. Tindakan bedah
Pembedahan terbuka itu antara lain : pielolitotomi yaitu pembedahan
yang dilakukan jika batu terletak di dalam piala ginjal atau nefrolitotomi
yaitu insisi pada ginjal untuk mengangkat batu yang terletak si dalam
ginjal.
X. DAFTAR PUSTAKA
http://ugaks91.blogspot.com/2013/04/sap-urolitiasis.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/materi-sap-batu-ginjal.html
DAFTAR HADIR PESERTA

NO NAMA TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20

You might also like