Professional Documents
Culture Documents
III. SASARAN
Pasien dan keluarga yang ada di ruang G2 Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya.
IV. MATERI
1. Pengertian urolitiasis
2. Penyebab urolitiasis
3. Tanda dan gejala urolitiasis
4. Dampak urolitiasis
5. Pencegahan dan penatalaksanaan urolitiasis
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. MEDIA
LEAFLET
VII. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Ruang G2
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan
oleh pembicara
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum kegiatan selesai
Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit urolitiasis
Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan pemateri
IX. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Ayu Dina N.
Pembicara : Erlina Dwi J, Yuni Andika Fitria S
Fasilitator : Ridho Fajar, Lailatul Amelia P
Observer : Putri Wahyu F
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian
D. Dampak
1. Sumbatan atau obstruksi akibat adanya pecahan batu.
2. Infeksi, akibat diseminasi partikel batu ginjal atau bakteri akibat obstruksi.
3. Kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama sebelum pengobatan
atau pengangkatan batu ginjal.
E. Pencegahan
Secara umum, tindakan pencegahan yang perlu dilakukan adalah:
1. Makanan yang tidak boleh dimakan
Kentang/ ubi, Susu, keju, kepiting, ikan teri, ikan asin, sardine, Bayam,
daun melinjo, daun pepaya, daun singkong, talas, Buah-buahan yang
dikeringkan, Minuman soda, soft drink, teh kental, kopi, Salak, asparagus.
2. Makanan yang dibatasi
a. Tahu/ tempe maksimal 100 grm/hari
b. Kacang-kacangan kering max 25 grm/hari
c. Sayuran (kecuali yang dilarang) max 200 grm/hari
d. Buah (kecuali yang dilarang) max 100 grm/hari
3. Batasi Kalsium
Semakin tinggi kalsium bisa menaikkan pula eksresi yang menambah
pembentukan kristalisasi garam-garam dapur. Batasi kalsium tinggi seperti
ikan salmon, sarden, keju, susu, es krim.
4. Kurangi Oksalat Pembentuk Kristal
Oksalat dalam air kemih berasal dari dalam tubuh, dari makanan yang kita
makan serta hasil metabolisme vitamin C. Oleh karena itu pasien batu
ginjal disarankan tidak mengkonsumsi vitamin C lebih dari 1 gram per
hari dan penderita tidak boleh kekurangan vitamin B6 karena kedua
penyebab tersebut dapat memicu peningkatan produk oksalat.
5. Kurangi Konsumsi Protein Hewani
Protein hewani dapat meningkatkan terbuangnya kalsium dan asam urat
dalam air kemih yang kemudian diikuti dengan menurunnya PH (tingkat
keasaman) urin dan pembuangan sitrat. Urine yang asam dalam jangka
lama memudahkan terbentuknya kristal.
6. Minum Air Putih
Semakin kurang seseorang minum air putih makin kurang pula air kemih
yang terbentuk. Junlah yang dianjurkan adalah minimmal 2 liter air per
hari. Umumnya penderita batu ginjal minum air kurang dari 1 liter per
harinya.
7. Batasi Garam
Setiap peningkatan 100 mg garam dalam makanan dapat meningkatkan
25-30 mg kalsium dalam urine. Keluarnya kalsium dari air kemih karena
garam ini mempermudah terbentuknya kristalisasi ikatan kalsium urat oleh
natrium (sodium).
F. Penatalaksanaan
1. Terapi medis dan simtomatik
Terapi medis berusaha untuk mengeluarkan batu atau melarutkan batu.
Terapi simtomatik berusaha untuk menghilangkan nyeri. Selain itu dapat
diberikan minum yang berlebihan/ banyak dan pemberian diuretik. Jenis
batu yang memang dapat dilarutkan adalah dari batu asam urat. Batu ini
terjadi bila pH urin asam (pH: 6,2) sehingga dengan pemberian bikarbonas
natrikus disertai makanan alkalis, batu asam urat diharapkan larut. Hasil
lebih baik dilaporkan dengan pemberian alopurinol dan usaha menurunkan
kadar asam urat.
Batu struvit tidak dapat dilarutkan tetapi dapat dicegah dengan
pengasaman urin dan pemberian antiurease. Bila terdapat kuman harus
dibasmi. Akan tetapi pemberian antibiotic sukar membasmi kuman karena
kuman didalam batu susah dicapai oleh antibiotic.
2. Litotripsi
Pada batu ginjal, litotripsi dilakukan dengan bantuan nefroskopi
perkutan untuk membawa tranduser melalui sonde kebatu yang ada di
ginjal. Cara ini disebut nefrolitotripsi. Salah satu alternatif tindakan yang
paling sering dilakukan adalah ESWL. ESWL (Extracorporeal Shock
Wave Lithotripsy) yang adalah tindakan memecahkan batu ginjal dari luar
tubuh dengan menggunakan gelombang kejut.
3. Tindakan bedah
Pembedahan terbuka itu antara lain : pielolitotomi yaitu pembedahan
yang dilakukan jika batu terletak di dalam piala ginjal atau nefrolitotomi
yaitu insisi pada ginjal untuk mengangkat batu yang terletak si dalam
ginjal.
X. DAFTAR PUSTAKA
http://ugaks91.blogspot.com/2013/04/sap-urolitiasis.html
http://ilmugreen.blogspot.com/2012/06/materi-sap-batu-ginjal.html
DAFTAR HADIR PESERTA
NO NAMA TTD
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20