You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Antropologi adalah ilmu tentang manusia, masa lalu dan kini, yang
menggambarkan manusia melalui pengetahuan ilmu sosial dan ilmu hayati
(alam), dan juga humaniora. Dalam mempelajari antropologi, kita pasti
menemukan suatu sub materi atau suatu permasalahan yang timbul
dikarenakan manusia. Sebab antropologi adalah ilmu yang mempelajari
manusia, jadi bisa dikatakan kita itu sedang mempelajari diri kita sendiri
selaku manusia. Baik dalam segi genus, ras, organime, dan lainnya.
Dengan demikian sebutan antropologi disini berarti antropologi budaya
yang berarti studi atau ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku
sosial dan atau kebudayaan.

Secara khusus, ilmu antropologi terbagi kadalam lima subilmu


yang mempelajari:

1. Masalah asal dan perkembangan manusia atau evolusinya secara


biologis;

2. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia;

3. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam


kebudayaaan manusia;

4. Masalah asal perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa


yang diucapkan diseluruh dunia;

5. Masah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan


manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar diseluruh
dunia masa kini.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa hubungan manusia dan antropologi ?
2. Apa yang dimaksud manusia dan mkhluk manusia lainnya ?
3. Bagaimana evolusi primata dan manusia ?
4. Apa saja aneka ragam manusia ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hubungan manusia dan
antropologi.
2. Untuk mengetahui hubungan manusia dengan makhluk manusia
lainnya.
3. Untuk mengetahui bagaimana evolusi primata dan manusia.
4. Untuk mengetahui aneka ragam apa saja manusia di bumi.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1. Hubungan Manusia dan Antropologi

Filsafat Manusia adalah Bagian terpenting dalam struktur filsafat,


filsafat manusia juga secara luas menyoroti hakikat atau esensi manusia,
yang merupakan kesatuan integral dari potensi-potensi esensial yang ada
pada diri manusia seperti :

1. Manusia sebagai makhluk pribadi


2. Manusia sebagai makhluk Sosial
3. Manusia sebagai makhluk susila
4. Manusia sebagai makhluk Religius

Antropologi Merupakan ilmu yang mempelajari manusia dengan


keseluruhannya seperti studi tentang manusia cotohnya seperti bagaimana
asal mula Manusia dan bagaimana Cara manusia itu Hidup. Dari dua
pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa hubungan antropologi
filsafati dan antropologi adalah hubungan integral yang mengacu pada
keanekaragaman khas fisik manusia dan perkembangannya yang di
pusatkan pada susunan atau organ - organ tubuh manusia seperti : Warna
kulit, tinggi badan, otak, ukuran tengkorak, badan, golongan darah dan
anggota tubuh lainnya. Di dalam antropologi budaya kita akan membahas
tentang hasil karya manusia atau kebudayaannya seperti : Bahasa, tulisan,
kesenian, sistem pengetahuan, dan totalitas kehidupan manusia.

3
2.2. Manusia dan Makhluk Manusia Lainnya

Di pandang dari sudut biologi, manusia hanya merupakan satu


jenis makhluk di antara lebih dari sejuta jenis makhluk lain, yang pernah
atau masih menduduki alam dunia ini. Pada pertengahan abad ke-19 para
ahli biologi, di antaranya yang terkenal adalah Charles Darwin,
mengumumkan teori mereka tentang proses evolusi biologi. Menurut teori
itu bentuk hidup tertua di muka bumi ini, terdiri dari makhluk-makhluk
satu sel yang sangat sederhana seperti Protozoa. Dalam jangka waktu
beratus-ratus juta tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk-bentuk
hidup berupa makhluk - makhluk dengan organisme yang makin lama
makin kompleks, dan dalam waktu terakhir ini telah berkembang ataau
berevolusi makhluk-makhluk seperti kera dan manusia.

Sama halnya dengan beribu - ribu macam makhluk lain, manusia


juga menyusui keturunannya kedalam satu golongan, yaitu kelas binatang
menyusui, atau mamalia. Dalam kelas mamalia ini terdapat satu sub
golongan atau suku, yaitu suku primata. Dalam suku ini, semua jenis kera,
mulai dari yang kecil sebesar tupai seperti tarsi, sampai pada kera-kera
besar seperti gorilla, di kelaskan menjadi satu dengan manusia. Dalam
proses evolusi biologi yang telah berlangsung sangat lama itu, banyak
bentuk mahluk yang sederhana itu telah hilang dan punah dari muka bumi,
akan tetapi banyak juga yang bertahan macamnya dan hidup langsung
sampai sekarang, sekarang bentuk bentuk baru yang bercabang dari bentuk
bentuk lama itu menjadi sekian banyak nya hingga macam mahluk
sekarang menduduki bumi kita ini hamper mendekati angka satu juta.
Ada juga yang membuat manusia itu berbeda dengan mahluk
mahluk lainnya yaitu karenamanusia bisa membuat kebudayaan, manusia
bisa membuat berbagai macam kesenian, manusiamempunyai akal dan
pikiran, manusia mempunyai berbagai macam aneka warna dan untuk
mendapatkan sejumlah pengertian tentang jumlah aneka warna yang
sebesar itu, para ahli telahmembuat suatu system klasifikasi dimana semua
mahluk didunia ini telah mendapat tempat yangsewajarnya yang

4
berdasarkan atas morfologi dari organismanya. Bersama dengan beribu
ribumacam mahluk lain, manusia menyusui keturunannya dan berdasarkan
atas cirri itulah manusiadiklaskan bersama mahluk mahluk lain itu
kedalam satu golongan, yaitu kelas binatangmenyusui atau mamalia,
dalam klas mammalian ini terdapat satu sub golongan atau suku, yaitusuku
primat. Dalam suku ini, semua jenis kera, mulai dari yang kecil sebesar
tupai seperti tarsii,sampai kepada kera kera besar seperti gorilla, diklaskan
menjadi satu golongan dengan manusia.

Sebelum zaman Darwin para ahli biologi telah mengobservasi


banyaknya persamaan cirri cirriantara organism kera dan organism
manusia. Suku primat dibagi menjadi dua sub suku yaitu subsuku prosimii
dan suku Antrhopoid.oleh para ahli Antrophology manusia dikelaskan
kedalamsub suku Antrhopoid, yang sebaliknya dibagi khusus menjadi tiga
infra suku cerchopitechoid,hominoid dan ceboid.

1. Ceboid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang sudah


punah maupun yang masihhidup langsung di daerah tropic di benua
Amerika.
2. Cercophitecoid menggolongkan menjadi satu semua kera baik yang
sudah punah maupunyang hidup langsung di daerah tropic di benua
Asia dan Afrika Sedangkan.
3. Hominoid menjadi satu kera kera besar dengan manusia. Hominoid
kemudian dibagi menjadilebih khusus lagi kedalam dua keluarga yaitu
keluarga pongidae dan keluarga Hominidae.Dalam buku lain
menjelaskan manusia Indonesia yang tertua sudah ada kira kira satu
jutatahun yang lalu waktu dataran sunda masih meupakan sebuah
daratan. Penduduk dataran sundaini mempunyai tubuh dan ciri fisik
yang berbeda dengan manusia zaman sekarang dan sisa-sisanya ada
beberapa fosil yang ditemmukan diberbagai desa di daerah lembah
bengawan solo. Fosil-fosil itu oleh para antropologi disebut
pithecanthropus erectus. Dan ada juga yang membedakan manusia
dengan mahluk mahluk lainnya yaitu manusia mempunyai hak Azazi
mempunyai mata pencaharian dan masih banyak lagi yang

5
membedakan bahwa manusia itu berbeda dengan mahluk mahluk lain
selain manusia. Dan manusia juga dapat dibedakan dengan manusia
lain yaitu dengan aneka warna misalnya ada warna putih, kuning,
coklat dan hitam

2.3. Evolusi Primata dan Manusia\

Proses Percabangan Makhluk Primata manusia merupakan suatu


makhluk cabang dari semacam makhluk primate yang telah melalui proses
evolusi. Meurut penelitian paling akhir makhluk pertama dari suku primate
muncul di muka bumi sebagai suatu cabang dari makhluk mamalia sudah
kira-kira 70 juta tahun yang lalu, di dalam suatu zaman yang oleh para ahli
geologi di sebut Kala Paleosen Tula. Dalam masa yang amat lama
makhluk primate induk tadi bercabang lebih lanjut ke dalam subsuku dan
infrasuku khusus, dan di antaranya telah terjadi proses percabangan antara
keluarga kera-kera pongid (kera-kera besar) dari keluarga hominid yang
merupakan anggota makhluk nenek moyang manusia.

Cabang yang timbul kemudian, pada permulaan kala meosen kira-


kira 20 juta tahun yang lalu, adalah kera pongopygmeus atau orang utan.
Daerah asal orang utan adalah konon Afrika timur yang ketika itu masih
menjadi satu dengan daerah Arab, hingga terletak lebih dekat pada Asia
Selatan daripada sekarang. Orang utan memang merupakan makhluk kera
yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar dan tinggi, dan hidup dari buah-
buahan besar, bebas dari gangguan makhluk hutan rimba lainnya.
Orangutan membiak dan menyebar melalui pucuk-pucuk pohon besar di
daerah hutan rimba di Asia Barat Daya,Asia Selatan, hingga Asia Tenggara
dalam jangka waktu 1-2 juta tahun lamanya.

Cabang ketiga adalah sejenis makhluk yang menurut perkiraan


para ahli menjadi nenek moyang manusia. Percabangan ini terjadi kira-kira
10 juta tahun yang lalu pada bagian terakhir dari Kala Miosen. Fosil-fosil
makhluk ini menunjukkan sifat yang lain daripada yang lain, yaitu ukuran

6
badan raksasa yang jauh lebih besar daripada kera gorilla yang hidup
sekarang. Para ahli memperkirakan bahwa kera-manusia raksasa ini juga
hidup dalam kelompok-kelompok seperti halnya jenis-jenis kera besar
lainnya, dan dengan demikian dapat tahan hidup, berkembang biak, dan
seperti orangutan, juga menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan
Tenggara. Namun, karena perubahan alam yang terjadi dal;am bagian
akhir Kala Miosen, maka seperti halnya dengan orangutan, kera-manusia
raksasa ini juga menghilan dari Afrika dan Asia Selatan dan hanya
bertahan di Asia Tenggara, hingga akhirnya kandas juga disana karena
sebab-sebab yang belum dapat diketahui.

Cabang keempat adalah cabang-cabang kera pongid yang lain,yaitu


gorilla dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalu pada akhir
Kala Miosen.kedua makhluk kera dari Afrika ini dapat menyesuaikan diri
dengan berevolusi mengembangkan organism yang dapat hidup di pohon
maupun di darat. Percabangan khusus atau spesialisasi biologi antar gorilla
dan simpanse terjadi karena perkembangan dari dua lingkungan ekologi
yang khusus di Afrika Tengah sebelah timur dari Sungai Niger.

Proses percabangan berikut, yang rupa-rupanya terjadi di Afrika


Timur, timbul dari evolusi makhluk gigantantrhopus sebelum kera-kera
manusia raksasa itu menghilang dari Benua Afrika. Cabang inilah menurut
para ahli akan berevolusi menjadi makhluk manusia. Makhluk yang akan
menurunkan manusia ini berhasil menyesuaikan diri dengan proses
menghilangnya hutan rimba di Afrika Timur proses timbulnya sabana-
sabana terbuka dengan hutan-hutan terbatas dan gerombolan-gerombolan
berukal tersebar disana-sini.

2.3.1. Makhluk Primate Pendahulu Manusia

Makhluk primate yang di anggap menurunkan jenis-jenis kera


besar seperti orangutan, gorilla, dan simpanse, maupun manusia adalah
seekor makhluk yang fosilnya berupa rahang bawah ditemukan di Saint-

7
Gaudens,Prancis Selatan, pada pertengahan abad yang lalu. Makhluk yang
oleh para ahli di beri namadryopithecus itu hidup dalam akhir Kala
Oligosen dan permulaan Kala Miosen, kira-kira 21 juta tahun yang lalu, di
hutan-hutan di daerah yang kini menjadi Eropa Selatan dan Afrika Utara.
Makhluk induk kedua adalah gigantantrhopus yang telah di jelaskan
sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih-kurang 10 juta tahun
yang lalu.

Pengetahuan para ahli mengenai wujud, sifat-sifat, dan penyebaran


makhluk kera-raksasa ini masih terlampau sedikit karena terbatasnya
jumlah fosil yang di temukan untuk menelitinya.Banyak ahli antropologi
terkemuka pernah meneliti dan menganalisis fosil-
fosil australophytecus, sedangkan fosil dari oldovai di analisis oleh
L.S.B.Leaky dengan menggunakan metode baru untuk menganalisis umur
dari lapisan bumi, yaiu metode potassium argon. Hasil analisis itu
mendapat kesimpulan bahwa makhluk yang di berinya nama khusus
yakni zinjanthropus itu hidup di daerah-daerah Sabana di Afrika Timur
lebih-kurang 2 juta tahun lalu, dan makhluk tersebut merupakan makhluk
induk manusia jenis Australopithecus yang paling dekat. Pada masa 2 juta
tahun lalu, bumi mengalami suatu masalah dalam sejarah perkembangan
kulit bumi yang berbeda dengan sekarang, yaitru suatu kala es di daerah-
daerah utara dan selatan, dan suatu kala kering di daerah tropis.

Kala es atau kala glacial adalah zaman ketika seluruh eropa utara
sampai kira-kira garis pegunungan Alpen di Swiss; sebagian dari Asia
Utara; seluruh Kanada dan Amerika Utara (sampai kira-kira garis daerah
danau-danau di Michigan); dan ujung selatan Amerika Selatan, tertutup
lapisan es yang tebal(gletcher). Daerah-daerah tersebut di atas pada Kala
Glasial mempunyai iklim yang hamper sama dengan iklim daerah Kutub
pada masa sekarang.

Pada akhir berlansungnya tiap Kala Glasial, maka bumi


mempunyai wujud yang berbeda mengenai garis antara darat dan laut. Hal
ini di sebabkan karena pada masa itu muka air laut lebih rendah sehingga

8
banyak daratan yang sekarang tergenag air berada di atas muka laut.
Indonesia waktu itu bukan merupakan kepulauan, melainkan suatu daeraah
daratan yang menjadi satu dengan Asia. Selama tiap Kala Glasial, daerah
tropis bersifat lebih kering daripada waktu Kala Interglasial, sehingga
hutan-hutan rimba tropis berkurang padatnya dan berubah menjadi daerah
padang rumput dengan gerombolan-gerombolan hutan yang tersebar.

Bentuk-Bentuk Manusia Tertua Sebelum pecah perang


Dunia II telah di temukan lebih dari 20 fosil, dan di antaranya ada suatu
rangkaian penemuan yang juga menjadi terkenal sekali, yaitu rangkaian
penemuan antara 1931 dan 1934, berupa 14
fosilpithecanthropuserectus yang terdiri dari 12 tengkorak dan dua tibia, di
dekat desa Ngandong, juga di lembah Bengawan Solo, di sebelah utara
Trinil, oleh seprang ahli geologi Jerman bernama G.H.R.Von Konigswald.
Ahli paleoantropologi Indonesia, Teuku Jacob, yang meneliti ke-14 Fosil
itu secara mendalam sekali,menyebutnya pithecanthropus soloensis.

Dua buah penemuan lain dalam tahun 1936 di desa Perning dekat
Majakerta dan di desa Sangiran di dekat Surakarta, mempunyai arti yang
sangat khusus karena kedua fosil tadi terletak sebagai deposit sekunder
dalam lapisan pleistosen tetapi di bagian yang sangat tua (lower
Pleistocene), dan di perkirakan berumur kira-kira 2 juta tahun. Fosil-fasil
itu sekarang di sebut pithecanthropus majakertensis.

Sebelum perang Dunia II pecah, di Sangiran masih di temukan


lima buah fosil lagi, sedangkan 13 fosil pithecanthropus lainnya di
temukan sesudah Indonesia merdeka. Adapun fosil pithecanthropus yang
terakhir di temukan dalam tahun 1973 adalah fosil dari desa
Sambungmacan di dekat Sragen. Dengan demikian, jumlah
fosil pithecanthropus yang di miliki oleh dunia ilmiah seluruhnya
berjumlah 41 buah.

Makhluk pithecanthropus, termasuk meganthropus


palaeojavanicusmrmang oleh para ahli paleoantropologi sekarang di

9
anggap sebagai makhluk pendahulu manusia di kawasan luas Asia,
khususnya Asia Tenggara, dalam suatu jangka waktu yang sangat panjang,
yaitu dari 2 juta hingga 200.000 tahun yang lalu. Ia hidup dalam
kelompok-kelompok berbulu kecil yang terdiri dari 10 hingga 12 individu.
Jangka waktu hidupnya rupa-rupanya masih singkat,yaitu rata-rata 20
tahun, sehingga makhluk pithecanthropus yang berumur 10 tahun telah
merupakan makhluk dewasa.

Sementara itu makhluk pithecanthropus berevolusi terus. Isi


otaknya menjadi lebih besar, dan suatu hal yang istimewa adalh bahwa
beberapa bagian organnya,seperti tenggorokan, rongga mulut, lidah dan
bibir berevolusi sedemikian rupa sehingga ia dapat membuat fariasi suara
yang makin lama makin banyak dan kompleks. Pada akhirnya ia bias
berbahasa. Rupa-rupanya evolusi organ yang memungkinkan
berkembangnya bahasa itu di dorong oleh kebutuhan untuk mempunyai
suatu sistim komunikasi yang kompleks. Sistim komunikasi yang
kompleks itu berkembang karena tergolong oleh kebutuhan untuk
melaksanakan suatu sistim pembagian kerja yang kompleks pula.

Bahasa juga menyebabkan otak lebih berkembang, begitu juga


sebaliknya. Karena itu Teuku Jakob menganggap bahwa kedua unsure
dalam kehidupan manusia, yaitu akal dan bahsa, merupakan landasan yang
memungkinkan kebudayaan berevolusi. Makhluk yang mempunyai
kebudayaan itulah yang baru dapat di sebut makhluk manusia secara
penuh. Makhluk pithecanthropus berevolusi menjadi makhluk semacam
itu dalm jangka waktu yang sangat lambat, yaitu lebih dari 1.500.000
tahun lamanya.

2.3.2. Bentuk Manusia dari Kala Pleistosen Muda

Di luar Eropa, makhluk jenis homo neandertal meninggalkan sisa-


sisanya di palestina, tempat telah di temukan beberapa fosil semacam
neandertal yang di sebut homo palestinensis, dalam suatu gua

10
bernama Gua Tabun di dekat Mount Carmel. Fosil-fosil homo
neandertal di Eropa sering di temukan bersamaan dengan bekas-bekas api
yang menunjukkan bahwa mereka hidup dalm suatu lingkungan iklim
yang dingin Kala Glasial terakhir.

Sebelum perang Dunia II fosil-fosil yang di temukan di Ngandong


malahan juga di anggap sejenis dengan homo neandertal, dank arena itu di
sebut homo soloensis,dan terkenal dengan nama itu.

2.3.3. Manusia Sekarang atau Homo Sapiens

Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan


cirri-ciri ras Astraloid adalah makhluk yang fosilnaya di temukan di dekat
desa Wajak di lembah Sungai Brantas, dekat Tulung Agung, jawa timur
bagian selatan, dalam lapisan bumi Pleistosen Muda. Fosil tersebut, yang
di sebut homo Wajakensis, di perkirakan hidup kira-kira 40.000 tahun
yang lalu. Manusia Wajak itu rupa-rupanya terbesar di daerah daratan
sunda, ketika daerah itu belum seluruhnya terbenam air.

Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan


cirri-ciri Ras Mongoloid adalh makhluk yang fosilnya di temukan dekat
Chou Koutien, tempat di temukan fosil pithecanthropus pekinensis terurai
sebelumnya. Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama
menunjukkan ciri-ciri Ras Kaukasoid adalah makhlik yang fosilnya di
temukan dekat desa Les Eyzies di Prancis.

Makhluk manusia homo sapiens yang pertama-tama menunjukkan


cirri-ciri ras Negroid adalah makhluk yang fosilnya di temukan di tengah-
tengah Gurun Sahara, di dekat Asselar kira-kira 400 km sebelah timur laut
Timbuktu. Semua fosil yang di temukan di Benua Amerika adalah fosil
homo sapiens dari Ras khusus Mongoloid Amerika. Fosil yang paling
terkenal di antaranya adalah fosil dari Tapexpan dan fosil wanita yang di
gali di Minnesota, yang umurnya tidak lebih dari 20.000 tahun.

11
2.4. Aneka Ragam Manusia

Salah Paham Mengenai Konsep Ras

Makhluk manusia yang hidup dalam berbagai macam lingkungan


Alam di seluruh muka bumi menunjukkan beragam cirri-ciri fisik yang
tampak nyata. Cirri-ciri lahir seperti warna kulit, pengertian Ras atau
golongan manusia yang berdasarkan berbagai cirri fisik secara umum.
Dalam sejarah bangsa-bangsa, konsepsi mengenai beragam cirri fisik
manusia itu telah menyebabkan banyak kesedihan dan kesengsaraan,
karena suatu salah paham besar yang hidup dalam pandangan manusia
berbagai bangsa. Salah paham itu mengacaukan cirri-ciri Ras (yang
sebenarnya harus di khususkan pada cirri-ciri jasmani semata-mata),
dengan cirri-ciri rohani; dan lebih dari itu, salah paham tadi member
penilaian tinggi rendah kepada Ras-Ras berdasarkan tinggi-rendah rohani
dari Ras-ras itu. Metode-metode Untuk Mengkelaskan Aneka Ras Manusia

Ciri-ciri genotype dapat di ketahui pada gen yang tidak mudah di


ubah oleh penngaruh proses mutasi,seleksi,dan sebagainya. Gen ini
misalnya gen untuk golongan daraah A-B-C; gen untuk tipe darah MN,
gen untuk kemampuan mencium bau zat phenylthio-carbomide dan
sebagainya. Dengan demikan kita lihat sekarang berkembangnya metode-
metode untuk mengklasifikasikan RAs-ras berdasarkan frekuensi golongan
darah. Tentu di dalam suatu daerah terdapat individu-individu dari semua
golongan darah, bahkan dalam satu keluarga intipun ayah mungkin
mempunyai darah A, ibu darah O, anak-anak mungkin ada yang
mempunyai darah AB, ada yang O dan sebagainya, tetapi suatu frekuensi
tertentu dari satu macam golongan darah akan tampak juga dalam daeraah-
daerah tertentu di muka bumi ini. Demikian misalnya, sungguhpun pada
orang Sunda terdapat individu-individu dari semua golongan darah, namun
konon ada suatu persentase tinggi (yaiotu kurang-lebih 51%) penduduk
Jawa Barat yang berdarah O, demikian pula walaupun di antara Penduduk

12
Tokyo umpamanya terdap[at individu-individu dari semua golongan darah,
tetapi di antar kira-kira 30.000 individu yang pernah di teliti, terdapat
suatu frekuensi tinggi dari darah A dan B. dengan demikian, apabila
daaeraah-daerah dengan presentase-presentase golongan darah yang sama
itu di hubungkan dengan garis-garis di atas peta (isogenes), maka kita
mungkin dapat membuat suatu gambaran dari bangsa-bangsa yang dulu
berasal dari satu nenek moyang. Metode-metode klasifikasi serupa inilah
yang sekarang mulai banyak di pergunakan dalam ilmu antropologi,
walaupun masih banayk di kritik.

Salah Satu Klasifikasi dari Beragam Ras Manusia

Berikut ini suatu klasifikasi yang beeasal dari A.L.Kroeber, tampak


secara jelas garis besar penggolongan ras-ras yang terpenting di dunia dan
hubungannya satu sama lain.

1. AUSTRALOID : Penduduk asli Australia

2. MONGOLOID

a. Asiatic Mongoloid (Asia Utara,Asia Tengah, dan Asia


Timur)

b. Malayan Mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia,


Malaysia, Filipina, dan penduduk asli Taiwan)

c. American Mongoloid (penduduk asli Benua Amerika Utara


dan Selatan dan orang Eskimo di Amerika Utara sampai
penduduk Terra del Fuego di Amerika Selatan)

3. CAUCASOID

a. Nordic (Eropa Utaara sekitar laut Baltik)

b. Alpine (Eropa Tengah dan Timur)

13
c. Mediterranea (penduduk sekitar Laut Tengah, Afrika Utara,
Armenia, Arab, dan Iran)

d. Indic (Pakistan, India,Bangladesh, dan Sri Lanka)

4. NEGROID

a. African Negroid (Benua Afrika)

b. Negrito (Afrika Tengah, Semenanjung Melayu dan Filipina)

c. Melansia (Papua atau Irian dan Melanesia)

5. RAS-RAS KHUSUS

Tidak dapat di klasifikasikan ke dalam keempat ras pokok

a. Bushman (di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan)

b. Veddoid (di pedalaman Sri Lanka dan Sulawesi Selatan)

c. Polynesian (di kepulauan Mikronesia dan Polinesia)

d. Ainu (di pulau Karafuto dan Hokkaido di Jepang Utara)

Organ Manusia

Perbedaan Organ Manusia dan Organ Binatang

Makhluk manusia adalah makhluk yang hidup dalam kelompok,


dan mempunyai organ yang secara biologis sangat kalah kemampuan
fisiknya dengan jenis-jenis binatang berkelompok lain. Walaupun
demikian, otak manusia telah berevolusi palin jauh jika di bandingkan
dengan makhluk lain. Otak manusia yang telah di kembangkan oleh
bahasa, tetapi yang juga mengembangkan bahasa mengandung
kemampuan akal, yaitu kemampuan untuki membentuk gagasan-gagasan
dan konsep-konsep yang makin lama makin tajam.

14
Dengan demikian bahasa manusia itu mengabstraksikan dan
menyimpan tiappengetahuan baru kedalam lambing vocal atau kata-kata
baru, yang makin lama makin banyak jumlahnya.

Dengan bahasa, maka pengetahuan manusia selama berpuluh-


puluhan ribu generasi sejak jaman makhluk induk austrapithecus
berkeliaran di daerah-daerah sabana afrika selatan hingga sekarang itu,
telah berakumulasi yaitu telah bertimbun membanyak menjadi himpunan
pengetahuan akal manusia yang merupakan dasar dari yang disebut
kebudayaan manusia.

Kemampuan otak manusia untuk membentuk gagasan-gagasan dari


konsep-konsep dalam akalnya menyebabkan manusia dapat
membayangkan dirinya sendiri sebagai suatu identitas tersendiri, lepas dari
lingkungan alam sekelilingnya. Akhirnya, kehidupan organism manusia
juga berbeda dengan kehidupan organisme binatang dengan adanya pula
penyambung hasrat alamiahnya untuk keindahan. Kebudayaan manusia
tidak terkandung dalam kapasitas organnya. Artinya tidak di tentukan
dalam sisti gennya, berbeda dengan kemampuan organ binatang.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

manusia merupakan mahluk yang paling sempurna diantara


makhluk-makhluk lainya,karena manusia memang diciptakan dengan

15
berbagai kesempurnaan dari Tuhan. Namun dalam hal ini menurut
ilmuwan 1. 'arwin bahwa manusia memiliki proses evolusi yang diawali
dari primata atau sejenis kera hingga akhir dari evolusinya menjadi yang
palingsempurna yaitu manusia. Manusia paling sempurna atau sekarang
ini disebut dengan homo sapien. (ingga hariini manusia selalu dikaji dan
diteliti dari berbagai aspek, manusia juga digolongkan dengan jenis-jenis
ras yaitu ras 1aucasoid, mongoloid, ausroloid, negroid dan ras-ras khusus,
danmanusia berkembang dengan bahasa tetapi juga manusia
mengembangkan bahasanya dengan akal.

3.2. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa yang kami


tulis masih banyak kesalahan, baik dari isi materi dan cara penulisan. Oleh
karena itu, penulis mengharapankan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat menjadi wawasan
pengetahuan bagi pembacanya.

16

You might also like