You are on page 1of 50

GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

HIPERTENSI

OLEH :

KELOMPOK VII

EVHY MULDARNIANA

IRAWATI

M.TAUFIK

FITRIANI.T

ASTRID HENI RAINATA

SELVIANI MANGERA

HASRIANI.P

NURSING PROGRAM INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE

MEGA RESKY MKS

2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karena dengan


ridho dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan asuhan keperawatan pada ny.B dengan kasus
hipertensi dapat terselesaikan dengan baik.

Ucapan terima kasih tak lupa kami hanturkan kepada segenap


pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini,khususnya kepada para pembimbing institusi yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu.

Kami menyadari di dalam penyusunan laporan ini masih banyak


terdapat kekurangan dan kesalahan,olehnya kami dari tim
penyusun masukan kritik dan saran kami harapkan yang sifatnya
membangun demi penyusunan askep berikutnya.amien.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar , 20 februari
2009

PENYUSUN

Kelompok VII
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I
:Pendahuluan.

1.1.Latar belakang..

1.2.Tujuan.

Bab.II :Tinjauan Teoritis..

KONSEP DASAR MEDIS

a. Defenisi
b. Etiologi
c. Patoflodiagram (patofisiologi & penyimpangan KDM)
d. Manifestasi klinik
e. Komplikasi
f. Pemeriksaan penunjang
g. Penatalaksanaan medis

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

- Diagnose keperawatan
- Intervensi & rasional
- Implementasi

Bab.III :Tinjauan
kasus..

Bab IV :Penutup.

1.kesimpulan..
2.saran.
.

Daftar putaka

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Masalah gizi di Indonesia dan di Negara berkembang pada umumnya masih di


dominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi,
masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium(GAKY), masalah Kurang Vitamin A
(KVA) dan masalah obesitas terutama di kota-kota besar. Pada Widya Karya
Nasional Pangan dan Gizi tahun 1993, telah terungkap bahwa Indonesia
mengalami masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang
belum dapat diatasi secara menyeluruh, sudah muncul masalah baru, yaitu
berupa gizi lebih.
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi timbul
sebagai akibat kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan.
Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan gizi menimbulkan
masalah gizi lebih yang terutama terjadi di kalangan masyarakat
perkotaan.Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu di
perkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama dalam pola
makan. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai makanan siap saji dimana
kandungan gizinya tidak seimbang. Pola makan tradisional yang tadinya tinggi
karbohidrat , tinggi serat kasar, dan rendah lemak berubah ke pola makan baru
yang rendah karbohidrat , rendah serat kasar, dan tinggi lemak sehingga
menggeser mutu makanan kearah tidak seimbang.
Perubahan pola makan menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak,
protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan (dietary fiber), membawa
konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif (jantung, diabetes
mellitus, aneka kanker, osteoporosis, dan hipertensi.
Ditengah menjamurnya makanan siap saji yang banyak mengandung lemak dan
perubahan gaya hidup sebagian masyarakat perkotaan, maka penyakit sebagai
imbas dari perubahan gaya hidup itu pun akan bermunculan semakin banyak.
Salah satu penyakit tersebut adalah Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi.

B. TUJUAN

a . tujuan umum

Mendapatkan gambaran tentang penanganan asuhan keperawatan pada


Ny.B dengan kasus hipertensi melalaui pendekatan proses keperawatan
b.Tujuan khusus

Diperolehnya gambaran tentang pengkajian ke[perawatan pada


klien Ny.B dengan kasus HIPERTENSI
Diperolehnya gambaran tentang diagnose keperawatan klien Ny.B
pada kasus HIPERTENSI
Diperolehnya tentang gambaran intervensi keperawatan pada klien
Ny .B denagn kasus HIPERTENSI
Diperolehnya gambaran tentang implementasi keperawatan pada
klien ny.B dengan kasus HIPERTENSI
Diperolehnya tentang evaluasi keperawatan pada klien Ny.B
denganh kasus HIPERTENSI

C. Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa keperawatan dalam
merawat klien dalam kasus Hipertensi
2. Sebagai salah satu sumbangan ilmiah bagi penyajian kasus selanjutnya
3. sebagai pengalaman dalam melakukan asuhan keperawatan pasda
klien denagn hipertensi
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

1.KONSEP DASAR MEDIS

A.Pengertian

Hipertensi adalah tekanan darah antara resisten sistoliknya diatas 140


mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.pada populasi manula
hipertensi didefenisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan
diastoliknya 93 mmHg (brunner & suddarth)

Hiprtensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda.tekanan darah normal bervariasi
sesuai asia sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia.
Namun secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi daripada 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolic
(140/90).elisabeth J.

B.etioligi

Karena tekanan darah(TD) bergantung pada kecepatan denyut jantung,volume


sekuncup dan TPR,maka peningkatan salah satu dari ketiga variable yang tidak
dikompensasi dapat menyebabkan hipertensi.

1. Peningkatan kecepatan denyut jantung


Dapat terjadi akibat rangsangan abnormal saraf atau hormone pada nodus
SA.peningkatan kecepatan denyut jantung yang berlangsung kronik sering
menyertai keadaan hipertirodisme.namun,peningkatan kecepatan denyut
jantung biasanya dikompensasi oleh penurunan volume sekuncup atau
TPR sehingga tidak menimbulkan hipertensi.
2. Peningkatan volume sekuncup yang berlangsung lama
Dapat terjadi apabila terdapat peningkatan volume plasma yang
berkepanjangan,akibat gangguan penanganan garam dan air oleh ginjal
atau konsumsi garam yang berlebihan.peningkatan pelepasan renin atau
aldosteron atau penurunan aliran darah keginjal dapat mengubah
penangan air dan garam oleh ginjal.peningkatan volume plasma akan
menyebabkan peningkatan volume diastolic akhir sehingga terjadi
peningkatan volume sekuncup dan TD.peningkatan volume diastolic akhir
disebut peningkatan preload jantung.
3. Peningkatan TPR yang berlangsung lama
Pada peningkatan TPR,jantung harus memompa secra lebih kuat dan
dengan demikian menghasilkan tekanan yang lebih besar untuk darah
melintasi pembuluh-pembuluh yang menyempit.hal ini disebut peningkatan
dalam afterload jantung dan biasanya berkaitan dengan peningkatan
tekanan diastolic.

D. Jenis hipertensi
Menurut penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua yaitu:
1. Hipertensi primer / hipertensi esensial / hipertensi idiopati
Kira-kira 70-90 % hipertensi yang ada dimasyarakat
Etiologi tidak jelas dan terjadi secara tiba-tiba
Tidak menunjukkan kelainan anatomic serta gejala yang nyata
Bersifat hereditas dan umumnya umur diatas 70 tahun
Diduga ada kaitannya dengan factor psikis / stress
2. Hipertensi sekunder
Penyebabnya diketahui
Menunjukkan keluhan dan gejala yang jelas
Penyakit yang merupakan penyebab yaitu:
1.penyakit jantung
2.penyakit ginjal

Klasifikasi hipertensi menurut WHO


1.tekanan darah normal,yaitu bila sistoliknya 140 mmHg &
diastolic 90 mmHg
2.tekanan darah berbatasan yaitu bila tekanan darah sistolik
141-149 mmHg & diastolic 91- 94 mmHg
3.tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik 160 mmHg
dan diastolic 93 mmHg.

D. Faktor resiko

1. Riwayat keluarga dengan penyakit jantung & hipertensi

2. Pria 35-55 thn dan wanita > 50 thn atau sesudah menopause

3. kebanyakan mengkonsumsi garam,natrium,sodium

4. sumbatan pada pembuluh darah (eterosklerosis)

5. gaya hidup yang yang monoton

6. kegemukan,dll
E.Manifestasi klinis

Sebagian besar manifestasi klinis timbul setelah mengalami


hipertensi bertahun-tahun & berupa :

1.Nyeri Kepala saat terjaga,kadang-kadang disertai mual muntah,akibat


peningkatan tekanan darah intrakranium

2. Penglihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi

3.Ayunan langkah yang tidak mantap karena kerusakan susunan saraf pusat

4. Nokturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan filtrasi glumerolus

5. Edema dependent dan pembengkakan akibat peningkatan tekanan kapiler

6. Azotemia

F. Patofisiologi dan penyimpangan KDM

Darah diperlukan oleh jaringan tubuh sebagai sarana pengangkutan sumber zat
nutrisi yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,misalnya oksigen ,air,elektrolit
dsb.serta sebagai sarana pembawa zat yang tidak berguna ke organ organ
pembuangan.agar dapat bersikulasi denga baik,darah harus dipompa oleh
jangtung keseluruh tubuh melalui sistem pembuluh darah dan harus dapat
mengatasi tonus pembuluh arteri yang mempunyai tahanan perifer yang cukup
besar.

Mekanisme yang mengontrol kontraksi dan relaksasi pembuluh darah terletak


dipusat vasomotor,pada medula diotak.daripusat divasomotor ini bermula saraf
simpatis yang berlanjut kebawah ke korda spinalis dan keluar dari medula
kolumna spinalis ke gangglia simpatis ke toraks dan abdoment.

Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak


kebawah melalui sistem saraf simpatis ke gangglia simpatis.pada titik ini,neuron
pre gangglion melepaskan asetylkolin yang akan merangsang serabut saraf paska
gangglion kepembuluh darah dimana dengan dilepaskannya nore epinefrin
mengakibatkan kontriksi pembuluh darah.

Pada saat yang bersamaan dimana saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respon rangsang emosi,aktivitas vasokontriksi.medula adrenal
mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi.korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya,yang dapat memperkuat respon
vasokontriksi pembuluh darah,vasokontriksi menyebabkan GFR menurun
seterusnya pelepasan renin.renin merangsang pembentikan Angiotensin I yang
kemudian diubahmenjadi Angiotensin II dengan bantuan ACE,Angiotensin II adlah
vasokontriktor yang kuat,yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron
oleh korteks adrenal.hormon ini menyebabkan peningkatan volume intravaskuler
peningkatan vol.ini berlangsung dan secara langsung akan menaikkan tekanan
darah.

PEYIMPANGAN KDM
G.Komplikasi

1. Stroke dapat timbul akibat perdarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluhnon otak yang terpajang tekanan
tinggi.sroke dapat terjadi pada hipertensi kronik apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertropi & menebal,sehingga aliran darah
kedaerah-daerah yang diperdarahinya berkurang.
2. Dapat terjadi infark miokardium apabila arteri koroner yang ateroskeloris
tidak meyuplai cukup O2 ke miokardium atau apabila terbentuk trombus
yang menghambat aliaran darah melalui pembuluh tersebut.
3. Dapat terjsdi gagal ginjal karena kerusakan progresif akibat tekana tinggi
pada kapiler-kapiler ginjal,glomerulus.dengan rusaknya glomerulus darah
akan mengalir keunit-unit fungsional ginjal,nefron akan terganggu dan
dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian.
4. Ensepalopati(kerusakan otak),dapat terjadi terutama pada hipertensi
maligna.

H.Pemeriksaan penunjang
Urinasis terutama untuk mendeteksi adanya darah,protei,&gula
Kimia darah untuk K,Kreatinin,GDP,total kolesterol
EKG
Radiologi : foto dada
Kolesterol: HDL,LDL,trigliserida atau asam urat
USG pembuluh darah besar
USG ginjal
Plasma renin activity (PRA)

I.Penatalaksanaan

1.Non- farmakologi

Pembatasan natrium,penurunan BB/ latiahan,olahraga,pembatasan


alcohol,penghentian merokok,menghilangkan stress,tehnik relaksasi.

2.Farmakologi
Sesuai dengan rekomendasi WHO dengan mengingat kondisi pasien,sasrkan
pertimbangan dan peinsip sebagai berikut:

Mulai dosis rendah yang tersedia,naikkan bila respon belum optimal,contoh


agen beta bloker ACE .inhibitor ACE berfungsi untuk menurunkan
angiotensin I dengan menghambat enzim yang diperlukan untuk
mengubah angiotensin I angiotensi II.
Kombinasi dua obat,dosis rendah lebih baik dari pada satu obat dosis tinggi
contoh diuretic dengan beta bloker
Bila tidak ada respon terhadap satu obat ,respon minim atau ada efek
samping ganti denga DHA yang lain
Diuretic bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah
jantung dengan menyebabkan ginjal meningkatkan ekskresi garam dan
airnya.sebagian diuretic (Tiazid) nampaknya juga menurunkan TPR.

II.KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Pengkajian
A. Riwayat keperawatan

1.Aktivitas / istirahat

Gejala : kelemahan,letih,nafas pendek,gaya hidup monoton

Tanda : frekuensi jantung meningkat,perubahan irama jantung,takipnea

2.Sirkulasi

Gejala : riwayat hipertensi,penyakit jantung koroner/katup,ateroskerosis,episode


palpitasi

Tanda : kenaikan TD ,hipotensi postural,murmur,stenosis valvular,

3.Integritas ego

Gejala : riwayat perubahan kepribadian,ansietas,depresi,euphoria,fakror stress


multiple

Tanda : letupan sussana hati,gelisah,penyempitan continue perhatian,tangisan


yang meledak,otot muka tegang,pernapasan menghela

4.Eliminasi

Gejala : gangguan ginjal sat ini atau yang lalu


5.Makanan / cairan

Gejala : makanan yang disukai,yang dapat mencakup makanan tinggi


garam,tinggi lemak,tinggi kolesterol(spt makanan yang digoreng ,keju ,
telur),gula-gula yang berwarna hitam,kanungan tinggi
kalori.mual,muntah,perubahan BB(meningkat/menurun).

Tanda : BB normal atau obesitas,adanya edema,kongesti vena,glikosuria.

6.Neurosensori

Gejala : keluhan pusing / pening,berdenyut,sakit kepala subokcipital,episode


kebas atau kelemahan pada satu sisi tubuh,gangguan penglihatan,episode
epistaksis

Tanda : status mental: perubahan keterjagaan,orientasiafek,proses


piker,memori,penurunankekuatan menggenggam tangan,perubahan-perubahan
retinal optic

7.Nyeri / ketidaknyamanan

Gejala : angina,nyeri hilang timbul pada tungkai,sakit kepala oksipital,nyeri


abdomen / massa.

8.Pernapasan

Gejala : dipsnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja,takipnea,ortopnae,batu


dengan / tanpa pembentukan sputum

Tanda : disters respirasi/penggunaan obat aksesori pernapasan,bunyi napas


tambahan,sianosis.

9.Keamanan

Gejala : gangguan koordinasi/ cara berjalan

Tanda : episode parestesia unilateral transien,hipotensi postural

10.Pembelajaran /penyuluahan

Gejala : factor-faktor resiko keluarga:hipertensi,ateroksklerosis,DM,Penyakit


serebrovakuler/ginjal,factor resiko etnik,sprt orang afrika,asia tenggara.

B. Pemeriksaan fisik keperawatan


1Keadaan umum
2.kesadaran
3.penampilan dihubungkan dengan usia
4.ekspresi wajah
5.kebersihan secara umum
6.VS
Head to toe
1) Kepala /rambut
Meliputi tekstur,lelembaban,lesi,perubahan warna,mobilisasi
suhu,edema,turgor.
2) Kulit/integument
Meliputi bentuk, ukuran,posisi,warna& bentuk rambut kebersihan
& peradangan
3) Kuku
Meliputi warna bantalan kuku,konsistensi,ketebalan,kebersihan.
4) Hidung/penghiduan
i. Meliputi bentuk dan posisi,polip,sumbatanraeksi
alergi,pemakaian alat bantu.
b) Mata /penglihatan
i. Meliputi bentuk,reflex cahaya,lapang pandang,ketajaman
penglihatan
c) Mulut & gigi
Meliputi bibir,mukosa,lidah dan fungsi
pengecapan,kebersihan,ganggauan menelan
5) Leher
Meliputi pembengkakan tyroid,tekanan vena jugularis,kekakuan
gerakan
6) Dada
Meliputi pernapasan,letak/posisi capillary revil,suara
tambahan,bunyi irama jantung.
7) Abdomen
Meliputi bentuk,turgor,cairan,hepar,lien,ginjal,bising usus,
8) Perineum &genitalia
Meliputi kebersihan,peradangan,& pembengkakan
9) Ekstremitas atas & bawah
Meliputi bentuk,kekakuan rentang gerak dan reflex tonus.
Pemeriksaan diagnostic

a) Hb / ht
b) BUN/Kreatinin
c) Glukosa
d) Kolesterol dan trigliserida
e) Pemeriksan tyroid
f) Asam urat
g) Foto dada
h) CT-Scan
i) EKG

C.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung B/D :

Peningkatan afterload,iskemic miokardia,hipertropi ventricular

2.intoleransi aktivitas B/D:

Kelemahan umum,ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen

3.Nyeri:sakit kepala B/D :

Peningkatan tekanan vascular serebral,keluhan pening,berdenyut.

4.Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh B/D:

Masukan berlebihan sehubungan dengan kebutuhan metabolic,pola


hidup monoton,keyakinan budaya.

5.Kurang pengetahuan mengenai kondisi,rencana pengobatan B/D:

Kurang pengetahuan/daya ingat,mis interpretasi informasi,keterbatasan


kognitif.

D.INTERVENSI DAN RASIONAL

Diagnosa 1.Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung B/D :

Peningkatan afterload,iskemic miokardia,hipertropi ventricular

Tujuan : penurunan curah jantung tidak terjadi

Kriteria hasil: - klien dapat beristirahat dengan tenang

-irama dan frekuensi jantung stabil dalam batas normal ( 80-


100x/I dan reguler)

-Tekanan darah dalam batas normal( TD <140/90 mmHg,N:80-


100x/I,R:16-22/I,S:36-37C).

INTERVENSI & RASIONAL

a.Mengukur/Observasi tanda-tanda vital setiap hari,terutama tekanan darah

R/ Perbandingan dari tekanan yang meningkat adalah gambaran dari keterlibatan


vaskuler.
b.Observasi warna kulit,kelembapan dan suhu

R/ hal-hal tersebut mengindentifikasikan adanya edema


dekompensasi/vasokontriksi/penurunan curah jantung.

c.Catat adanya edema umum/tertentu

R/ Dapat mengindentifikasikan gagal jantung,kerusakan ginjal & vaskuler

d. Beri posisi yang nyaman; meninggikan kepala tempat tidur

R/ Penurunan resiko peningkatan intrakranial

e. Anjurkan tehnik relaksasi;teknik nafas dalam

R/ Memberikan kenyamanan & memaksimalkan ekspansi paru

*kolaborasi

Pemberian diuretik,vasodilator,pembatasan cairan dan diet Na,mengurangi beban


jantung.

Diagnosa 2. Intoleransi aktivitas B/D Kelemahan umum,ketidakseimbangan


antara suplai dan kebutuhan oksigen,ditandai dengan kelemahan atau
keletihan,nafas pendek,gangguan koordinasi/cara berjalan.

Tujuan : aktivitas kilien tidak terganggu

Kriteria Hasil : peningkatan dalam toleransi aktivitas

Tanda vital dalam batas normal

INTERVENSI & RASIONAL

a.Kaji respon klien terhadap aktivitas

R/ Menentukan pilihan intervensi selanjutnya

b. observasi tanda-tanda vital

R/ Mengetahui parameter membantu dan mengkaji respon fisiologi terhadap


aktivitas

c. Observasi adanya nyeri dada ,pusing,keletihan dan pingsang

R/ Bila terjadi indikator,keletihan kerja yang berkaitan dengan tingkat aktivitas


d. Ajarkan cara penghematan energi

R/ Membantu keseimbangan antara suplai dan kebutuhan O 2

e. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat


ditoleransi

R/ Kemajuan aktivitas terhadap mencegah meningkatnya kerja jantung tiba-


tiba.memberikan bantuan hanya sebatas kebutuhan akan menorong kemandirian
dalam melakukan aktivitas.

Diagnosa 3.Nyeri:sakit kepala B/D :Peningkatan tekanan vascular


serebral,keluhan pening,berdenyut.

Tujuan : klien merasa nyaman

Kriteria hasil : sakit kepala hilang

Pusing/pening hilang

INTERVENSI / RASIONAL

a.mempertahankan tirah baring selama fase akut

R/ Meminimalkan stimulasi atau meningkatkan relaksasi

b. berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit


kepala,mis.kompres dingin pada dahi,pijat punggung dan leher,tenang,redupkan
lampu kamar,teknik relaksasidan aktivitas waktu senggang

R/ Tindakan yang menurunkan tekanan vaskuler serebral dan yang


memperlambat/memblok respon simpatif efektifdalam menghilangkan sakit
kepala dan komplikasinya.

c.Hilangakn/minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit


kepala,mis.mengejan pada saat BAB, batuk panjangmembungkuk

R/ Aktivitas yang meningkatkan vasokontriksi menyebabkan sakit kepala pada


adanya peningkatan tekanan vaskuler serebral.

d. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan


R/ Pusing dan penglihatan kabur sering berhubungan denagn sakit kepala.pasien
juga dapat mengalami hipotensi pustural

kolaborasi

Pemberian analgesik & penenang

R/ Mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan.

Diagnosa 4.Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh B/D:Masukan berlebihan


sehubungan dengan kebutuhan metabolic,pola hidup monoton,keyakinan budaya.

Tujuan : perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh teratasi

Kriteria hasil : BB ideal sesuai dengan tinggi & BB

Menunjukkan perubahan pola makan,mempertahankan BB yang


diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan optimal.

INTERVENSI & RASIONAL

a.kaji pemahaman pasien tentang hubungan antara kegemukan dan hipertensi

R/ Kegemukan adalah resiko tambahan pada tekanan darah tinggi karena


disproposi antara kapasitas aorta dan peningkatan curah jantung berkaitan
dengan peningkatan massa tubuh.

b. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan


lemak,garam,dan gual sesuai indikasi

R/ Makanan seperti tinggi garam,lemak,dan gula menunjang terjadinya


aterosklerosis dan kegemukan yang menyebabkan predisposisi
hipertensi.kelebihan masukan garam memperbanyak volume cairan intravaskuler
dan dapat merusak ginjal.

c. Timbang BB setiap hari

R / Mengenal pemasukan hidrasi klien dengan adanya peningkatan / penurunan


Hipertensi
d. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang yepat,hindari makanan dengan
kejenuhan lemak tinggi(mentega,keju,telur,es cream,daging)dan
kolesterol(daging,lemak,produk kalengan)

R/ Menghindari makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol penting dalam


mencegah perkembangan aterogenesis.

kolaborasi

Rujuk keahli gizi sesuai indikasi

R/ Memberikan konseling dan bantuan dengan memenuhi kebutuhan diet


individual.

Diagnosa 5.Kurang pengetahuan mengenai kondisi,rencana pengobatan


B/D:Kurang pengetahuan/daya ingat,mis interpretasi informasi,keterbatasan
kognitif.

Tujuan : klien mengikuti instruksi kinerja prosedur

Misinterpretasi informasi tidak terjadi

Kriteria hasil : menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen


pengobatan

Mempertahankan TD dalam parameter normal

INTERVENSI & RASIONAL

a.kaji kesiapan dan hambatan dalam belajar.termasuk orang terdekat

R/ Kesalahan konsep dan menyangkal diagnosa karena perasaan sejahtera yang


sudah lama dinikmati mempengaruhi minat pasien/orang terdekat untuk
mempelajari penyakit,kemajuan dan prognosis.

b. tetapkan dan nyatakan batas TD normal,jelaskan tentang hipertensi dan


efeknya

R/ Memberikan dasar untuk pemahaman tentang peningkatan TD .

c. anjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan pemberi perawatan sebelum


menggunakan obat-obatan yang diresepkan atau tidak
R/ Tindak kewaspadaan penting dalam pencegahan interaksi obat yang
kemungkinan berbahaya

d. tekankan pentingnya perencanaan /penyelesaian periode istirahat

R/ Dengan menyelingi istirahat dan aktivitas akan meningkatkan toleransi


terhadap kemajuan aktivitas

e. instruksikan pasien tentang peningkatan masukan/cairan tinggi kalium,mis


jeruk,pisang,krma,kismi,dan minuman yang mengandung tingginkalsium,mis,susu
rendah lemak,yogurth atau tambahan kalsium sesuai kebutuhan.

R/ dengan mengkonsumsi Ca. 400-2000 mg/hari dapat menurunkan TD sistolik &


diastolik

EVALUASI

Resiko penurunan jantung tidak terjadi, intoleransi aktivitas dapat


teratasi, rasa sakit kepala berkurang bahkan hilang, klien dapat
mengontrol pemasukan / intake nutrisi, klien dapat menggunakan mekanisme
koping yang efektif dan tepat, klien paham mengenai kondisi penyakitnya

DAFTAR PUSTAKA

1. Smeltzer,suzanne.Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner


& suddart.2001.Ed 8.Jakarta : EGC
2. Corwin,Elisabeth j.Buku saku patofisiologi.2000.jakarta:EGC

3. Doengoes,Marilyn E.Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman


untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien.1999.Ed 3.Jakarta : EGC.
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

DENGAN KASUS HIPERTENSI PADA NY.B DI BITOA LAMA

MAKASSAR

Tgl
pengkajian : 03 februari 2009
Sumber informasi : klien & keluarga

Diagnosa
medis : hipertensi

1.Identitas Klien

Nama : Ny. B

Umur : 62 Thn

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln.Bitoa lama No.110

Status : Kawin (janda)

Agama : Islam

Suku : Makassar

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Tidak ada

Jumlah anak : 2 orang

Jumlah saudara : 4 orang

Jumlah cucu : 10 orang

II.Status kesehatan saat ini

Keluhan utama :Pusing / Pening

Riwayat keluhan utama :Dialami 1 minggu yang lalu ,tegang didaerah


tengkuk,kadang mual tapi tidak muntah,klien mengatakan pernah jatuh di
wc,akibat penglihatan kabur dan berkunang-kunang.klien mengatakan 1 hari
yang lalu makan ikan kering,klien suka dengan ikan kering,klien takut bergerak
karena perasaan seperti berputar-putar.

Riwayat kesehatan

P : klien merasa pusing bila banyak bergerak/beraktivitas,banyak berpikir

Klien mengatakan pusingnya hilang bila klien duduk istirahat atau pergi ke
sawah mengusir burung pamakan padi

Q : Nyeri nyut-nyut

R : Kadang diseluruh kepala,namun terkadang hanya didaerah tengkuk

S : Skala 6 (nyeri sedang)


T : Nyeri hilang timbul,namun jika minum obat (daun jarak atau air labu
siam)nyerinya berkurangIII. Riwayat kesehatan masa lalu

Anak klien mengatakan ibunya pernah stroke 2 bulan dan hanya dirawat di
rumah,mulutnya miring dankaki sebelah kanan kaku tdak bisa digerakkan.

IV.Riwayat kesehatan keluarga

80 ? ?

62 50 52 39 94 92

46 36

Keterangan :

:Perempuan : klien :
Hub.suami istri

: laki laki :serumah

Keterangan :
Kilen tinggal dirumahnya sendiri,seorang diri,rumahnya berseblahan
dengan rumah anaknya,orang tua klien terutama ayahnya sudah
meninggal dunia karena factor usia,sedangkan ibu klien masih hidup
dan tinggal di batua raya.memiliki 2 orang anak & 10 orang
cucu,walaupun cucunya banyak tetapi hanya sesekali dikunjungi oleh
cucunya.klien senang jika ada orang yang berkunjung ke
rumahnya,klien mengatakan suka suasana ramai.
V.Kebutuhan dasar pola kebiasaan sehari-hari
BB : 39 kg
Tb : 142 cm

1.makan

Sebelum sakit Sesudah sakit


Menu:nasi +lauk(ikan kering) Nasi+ikan goring+sayur
Klien mengatakan tidak
+sayur
Klien mengatakan tidak suka suka kol
Nafsu makan baik
kol
Nafsu makan baik Frekensi makan 2x1(pagi
Frekensi makan 2x1(pagi & & malam)
Tidak ada kesulitan
malam)
Tidak ada kesulitan menelan menelan
Porsi makan dihabiskan (1/2 Porsi makan
piring) dihabiskan(1/2 piring)

2.minum

Sebelum sakit Sesudah sakit


Klien suka minum the,frek 2x Klien suka minum the,frek 1x
sehari pagi,sore(2 liter) sehari pagi,sore(1 liter)
Air putih vol.3L Air putih vol.3L
Semenjak musim hujan,klien Semenjak musim hujan,klien
mengurangi minum air putih mengurangi minum air putih
karena malas kalau harus selalu karena malas kalau harus selalu
miksi miksi.
Minum rebusan air daun jarak
atau air labu siam

3.Tidur

Sebelum sakit Sesudah sakit


Klien suka tidur siang Klien tidak suka tidur siang
Malam tidur jam 20.00-05.00 Malam tidur jam 20.00-05.00
Tidur klien nyenyak Tidur klien nyenyak
Tidak bisa tidur kalau tidak Tidak bisa tidur kalau tidak
memakai guling memakai guling

4.Eliminasi

Sebelum sakit Sesudah sakit


BAK BAK
Frek.3-4x sehari
Frek.3-4x sehari
Warna: kuning,bau amoniak
Warna: kuning,bau amoniak
BAB BAB
Frek. 1x (pagi)
Frek. 1x (pagi)
Konsistensi ( padat),namun
Konsistensi (semi padat)
kadang juga lunak.

5.Pola aktivitas

Sebelum sakit Sesudah sakit


Klien jarang memasak di Klien jarang memasak di
dapur,karena makanan sehari-hari dapur,karena makanan sehari-hari
selalu dibawakan oleh anaknya. selalu dibawakan oleh anaknya.
Hanya sesekali didapur untuk Hanya sesekali didapur untuk
masak air masak air
Klien mengatakan suka jalan-jalan Klien mengatakan suka jalan-jalan
subuh subuh
Klien sudah tidak bekerja Klien sudah tidak bekerja
lagi,hanya tinggal di rumah saja lagi,hanya tinggal di rumah saja

6.Personal Hygiene

Sebelum sakit
Sesudah sakit

Klien mengatakan mandi 2x Klien mengatakan


sehari,tapi setelah musim mandi 2x
hujan klien hanya mandi 1x sehari,tapi setelah
dalam sehari. musim hujan klien
Klien 1x dalam seminggu
hanya mandi 1x
memakai sampoo,itupun kalau
dalam sehari.
ingat
Klien 1x dalam
seminggu
V.Riwayat psiko-sosio-
memakai
spiritual
1. pola kopingi sampoo,itupun
kalau ingat
Klien mengatakan sakit
kepalanya kalau
memikirkan penyakitnya . Tekanan darahnya tidak turun-turun.
2 Harapan klien terhadap penyakitnya.
Klien berharap tekanan darahnya bisa turun sampai batas normal
sehingga tidak menyebabkan sakit kepala.

3. Faktor Stressor
Klien takut bergerak dan beraktivitas pada saat tekanan darahnya
naik,klien hanya duduk dan berusaha untuk tidak banyak pikiran agar
tekanan darah tidak naik lagi.
4. Konsep diri.
Klien tidak merasa rendah diri akibat penyakit yang dideritanya karena
klien menganggap penyakitnya bukan penyakit yang menular dan
menakutkan.
5. Pengetahuan
Klien tidak tahu mengapa penyakitnya bisa muncul,bahkan klien tidak
tahu menahu mengenai perjalanan penyakitnya. Jadi klien selalu
bertanya.
6. Adaptasi
Klien cepat beradaptasi dengan lingkungan barunya, terhadap orang
yang baru dikenalnya.
7. Hubungan dengan keluarga
Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik,anaknya hanya dating
berkunjung kerumahnya kalau membawa makanan buat klien,cucu
jarang datang kerumah klien.
8. Hubungan dengan masyarakat
Hubungannya dengan tetangganya baik, klien sering kerumah
tetengganya terutama penjual gorengan,tetapi selama musim hujan
klien malas keluar rumah.
9. Aktivitas social
Klien sering berjalan-jalan kekebun anak dan tetangganya dan
terkadang membantu kegiatan di kebun.
10.Bahasa yang sering digunakan
Klien menggunakan bahasa Makassar, namun kadang juga
menggunakan bahasa Indonesia.
11.Keadaan lingkungan klien
Rumah klien tampak kotor, klien mengatakan jarang menyapu,tampak
debu diatas lemari, semut dilantai,tampak 1 kamar yang berpisah
dengan ruang tamu
12.Kegiatan keagamaan / pola ibadah
Klien rajin melaksanakan shalat 5 waktu, klien mengatakan takut
meninggalkan shalat, apalagi klien merasa sudah tua, jadi hanya ingin
memperbanyak ibadah dan dzikir.
13.Keyakinan tentang kesehatan
Klien percaya penyakitnya bisa sembuh, tekanan darah bisa turun /
sampai batas normal,klien kadang mengkomsumsi (daun jarak) dari
daun tumbuh-tumbuhan yang dimasak kemudian airnya diminum.
Dengan frekuensi 2 x 1 (pagi dan sore) sebanyak 1 gelas.
VI. Pemeriksaan Fisik Keperawatan
1. Hari : selasa 03 Februari 2009

Vs :

TD = 180 / 100 mmHg

S : 37 c

N : 80 x / i

P : 23 x / i

BB : 39 kg

TB : 142 cm

2. Head to toe
a. Kulit / Integarment
warna kulit sawo matang, kulit kering, elastisitas kulit
berkurang,tidak ada lesi, tidak ada edema, tampak pembuluh darah
menonjol karena kulit yang semakin menipis.
b. Kepala dan rambut
Rambut sudah berubah, tidak ada nyeri tekan, rambut tidak
rontok, rambut tidak mudah dicabut, tidak ada peradangan / lesi
dikepala, kebersihan rambut kurang (jarang memakai shampoo), klien
tampak memegang kepalanya.
c. Mata / penglihatan
sclera normal, fungsi penglihatan kabur, tampak pada lensa mata
dextra dan sinistra bintik putih , lapang pandang baik.
d. hidung / penghiduan
tidak ada polip,fungsi penghiduan baik,tidak ada secret atau
lender,tidak ada septum defiasi,tudak ada tanda-tanda perdarahan atau
peradangan ,mampu membedakan bau harum & busuk.
e.Telinga / pendengaran
tidak ada serumen,sudah mulai mengalami kemunduran
pendengaran,tidak ada cairan ,tidak ada peradangan.
f. mulut dan gigi
bibir lembab,tidak ada gangguan menelan,caries pada gigi seri
2,premolar dan molar bawah.klien tidak pernah mengalami sakit
gigi,tapi gusi kadang berdarah.

g. Wajah
ekspresi wajah klien meringis, wajah klien Nampak pucat,klien
tampak mengerutkan kening,memijit-mijit kepalanya.
h. Leher
Tidak ada distensi vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
tyroid,tidak ada kekakuan leher,tidak ada nyeri tekan.
I.Dada
Tidak ada bunyi nafas tambahan,ronchi tidak ada, bentuk dan
gerakan dada simetris,tidak ada nyeri tekan.
J.Abdoment
Ikut gerakan nafas,kadang nyeri perut/uluhati bila terlambat
makan.
K.Ekstremitas atas & bawah
Tidak ada kekakuan pada ekstremitas atas dan bawah,rentang
gerak baik.

B. 1. KLASIFIKASI DATA

DS : 1. klien mengeluh tegang didaerah tengkuk

2 .Klien mengatakan kadang mual tapi tidak sampai muntah

Klien mengatakan pernah sekali jatuh di wc akibat penglihatan


kabur dan berkunang-kunang
Klien mengatakan merasa pusing bila banyak beraktivitas
Anak klien mengatakan ibunya pernah stroke 2 bulan.
Klien mengatakan nyeri dirasakan kadang diseluruh kadang
kepala namun kadang juga hanya didaerah tengkuk.
Klien mengatakan 1 hari yang lalu makan ikan asing
Klien mengatakan penglihatannya kabur
Klien mengatakan tidak tahu bagaimana penyakitnya bisa
muncul

DO : 1. Klien tampak memegang kepalanya


2. klien tampak sesekali memijat kepalanya

3.klien kebanyakan berkomunikasi menggunakan bahasa Makassar

3. klien tampak meringis

4. klien bertanya tentang penyakitnya

5. BB : 40 Kg

TB : 142 cm
VS : TD : 180/100 mmHg

S : 37C

N : 80 x/i
P : 22x/i

7.Kedua lensa mata klien (dextra & sinistra) tampak bintik putih

8.klien tampak mengerutkan kening

2. ANALISA DATA
N kemungkinan penyebab masalah
Data
o

1 Ds : emosi,stress penurunan

2 produksi adrenalin
Klien mengatakan curah
3 merasa pusing bila banyak merangsang saraf simpatis

beraktivitas vasokontriksi pembuluh jantung


.
Anak klien mengatakan ibunya Nyeri kepala
4 darah
pernah stroke 2 bulan. Resiko injury
TD
DO : Kurang
Wajah klien Hipertensi
pengetahuan
afterload
Nampak pucat
TD penurunan curah
: 180/100

jantung
mmHg
Afterload
DS : penurunan cardiac

1. klienmengeluh output

suplay darah ke otak


tegang didaerah
hipoksia serebral
tengkuk
nyeri kepala
2. klienkadang mual
Perubahan struktur vaskuler

taptidak sampai
arteri & arteriole

muntah jika berlangsung lama dapat

3.Klien mengatakan nyeri dirasakan merusak ginjal,mata dan


kadang diseluruh kepala
jantung
kadangnamun kadang juga hanya
sklerosis PD pada
didaerah tengkuk.
matatransfer/sirkulasi darah
DO : .

1. kemata
Klien tampak memegang
penglihatan kabur/terasa
kepalanya
2. klien tampak sesekali memijat berputar
gannguan penglihatan
kepalanya resiko injury
3. Klien tampak
Hipertensi
meringis
rencana pengobatan
4. klien tampak
salahinterpretasi/keterbatas

mengerutkan
an kognitif

kening kurang pengetahuan

DS :
1. Klien mengatakan pernah
sekali jatuh di wc akibat
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung B/D peningkatan afterload

2 .Nyeri : sakit kepala B/D Peningkatan tekanan vaskuler serebral

3. Resiko injury B/D Gangguan penglihatan (kabur)

4. Kurang pengetahuan mengenai kondisi,rencana pengobatan B/D keterbatasan kognitif.

4. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny.B jenis kelamin :perempuan

umur : 62 Tahun Diagnosa medis : hipertensi

N Diagnosa Keperawatan RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Tujuan&Kriteria Intervensi Rasional


o.

hasil
1.Ukur/Observasi 1. Perbandingan
1. Resiko penurunan curah jantung Penurunan
tanda-tanda vital dari tekanan
B/D Peningkatan curah jantung setiap hari,terutama yang meningkat

afterload,ditandai dengan : tidak tekanan darah adalah gambaran


dari keterlibatan
Ds : terjadi,dengan 2.Observasi warna
vaskuler.
kulit,kelembapan
Klien mengatakan kriteria hasil :
dan suhu
merasa pusing bila 2. hal-hal
banyak beraktivitas 1.klien dapat
tersebut
Anak klien mengatakan
beristirahat dgn mengindentifikas
ibunya pernah stroke
ikan adanya
2 bulan. tenang
edema
DO : 3.Catat adanya
WajahklienNampak 2.irama dan dekompensasi/va
edema
pucat sokontriksi/penur
frek.jantung umum/tertentu
TD : 180/100 mmHg unan curah
stabil dalam jantung.

batas
3. Dapat
normal(80-
mengindentifikas
100x/i)&regular 4. Beri posisi yang ikan gagal

3.TD dalam nyaman; jantung,kerusaka


meninggikan kepala n ginjal &
batas normaL
tempat tidur,pijatan vaskuler

(TD< punggung,leher
4.Penurunan
140/90mmHg,
5. Anjurkan tehnik resiko
N:80- relaksasi;teknik peningkatan
nafas intrakranial
100x/I,R:16-
dalam,panduan
22x/I,S: 36- imajinasi

37C)
5.Memberikan
kenyamanan &
memaksimalkan
ekspansi paru
Nyeri:sakit kepala B/D Klien merasa 1.pertahankan tirah 1.
2.
Peningkatan tekanan nyaman,nyeri baring selama fase Meminimalkan
vascular serebral,ditandai berkurang,de akut stimulasi atau
dengan : ngan kriteria meningkatkan
hasil : relaksasi
DS :
1. sakit
1. klien
mengeluh tegang kepala hilang 2. berikan tindakan 2. Tindakan
didaerah tengkuk 2. pusing nonfarmakologi yang
2. klienkadang mual hilang/terkont untuk menurunkan
tapi tidak sampai rol menghilangkan sakit tekanan vaskuler
muntah 3.mengungka kepala,mis.kompres serebral dan
3. Klien mengatakan
pkan metode dingin pada yang
nyeri dirasakan
yang dahi,pijat punggung memperlambat/
kadang diseluruh
memberikan dan memblok respon
kepala
pengurangan. leher,tenang,redupk simpatif
kadangnamun
an lampu efektifdalam
kadang juga hanya
kamar,teknik menghilangkan
didaerah tengkuk.
relaksasidan sakit kepala dan
aktivitas waktu komplikasinya.
DO : .
senggang
1. Klien tampak
3. Aktivitas yang
memegang 3.Hilangakn/minimal
meningkatkan
kan aktivitas
kepalanya vasokontriksi
vasokontriksi yang
2. klien tampak menyebabkan
dapat meningkatkan
sakit kepala pada
sesekali memijat sakit
adanya
kepala,mis.mengeja
kepalanya peningkatan
3. Klien tampak n pada saat BAB,
tekanan vaskuler
meringis batuk
serebral
4. klientampak panjang,membungk
4. Pusing dan
mengerutkan uk
penglihatan
kening 4. Bantu pasien
kabur sering
dalam ambulasi
berhubungan
sesuai kebutuhan
denagn sakit
kepala.pasien
juga dapat
mengalami
hipotensi
pustural

1.Kaji respon klien 1. Menentukan


3. Resiko injury B/D Gangguan resiko injury
terhadap aktivitas pilihan intervensi
penglihatan (kabur),ditandai tidak selanjutnya

dengan : terjadi/terkontrol
2. observasi tanda- 2. Mengetahui
DS :
,dengan kriteria
tanda vital parameter
1. Klien mengatakan
hasil : membantu dan
pernah
mengkaji respon
sekali jatuh di wc akibat 1. VS dalam
fisiologi terhadap
penglihatan kabur dan
batas normal aktivitas
berkunang-kunang
2.Klien mengatakan 2. peningkatan
3. Observasi adanya 3. Bila terjadi
penglihatannya sudah
keamanan nyeri dada indikator,keletiha
mulai kabur
,pusing,keletihan n kerja yang
DO : 3. penurunan
1.Kedua lensa mata klien dan pingsang berkaitan
faktor resiko
(dextra & sinistra) tampak dengan tingkat
bintik putih aktivitas
2.VS :
TD : 180/100 4. Ajarkan cara 4. Membantu
mmHg penghematan keseimbangan
S : 37C energi antara suplai dan
N : 80 x/i kebutuhan O2
P : 22x/i
5. Kemajuan
5. Berikan dorongan aktivitas
untuk melakukan terhadap
aktivitas/perawatan mencegah
diri bertahap jika meningkatnya
dapat ditoleransi kerja jantung
tiba-
tiba.memberikan
bantuan hanya
sebatas
kebutuhan akan
menorong
kemandirian
dalam
melakukan
aktivitas.

menurunkan/megon

trol resiko injury


4 Kurang pengetahuan Klien mengikuti 1.kaji kesiapan dan 1. Kesalahan
. mengenai instruksi hambatan dalam konsep dan
kondisi,rencana adekuat belajar.termasuk menyangkal
pengobatan B/D &mengetahui orang terdekat diagnosa karena
keterbatasan tentang perasaan
kognitif,ditandai penyakitnya,de sejahtera yang
dengan: ngan kriteri sudah lama
DS : hasil : dinikmati
1. klien paham mempengaruhi
1. klien
terhadap proses minat
mengatakan penyakitnya pasien/orang

tidak tahu 2. klien mampu terdekat untuk


mempertahank 2. tetapkan dan mempelajari
bagaimana
an TD dalam nyatakan batas TD penyakit,kemaju

penyakitnya parameter normal,jelaskan an dan


normal tentang hipertensi prognosis.
bias muncul
dan efeknya 2. Memberikan
2. klien
dasar untuk
mengatakan 1 pemahaman
3. anjurkan pasien tentang
hari yang lalu
untuk berkonsultasi peningkatan
makan ikan dengan pemberi TD .
perawatan sebelum
asing
menggunakan obat- 3. Tindak
3. klien
obatan yang kewaspadaan
mengatakan diresepkan atau tidak penting dalam

suka makan
pencegahan
interaksi obat
ikan asing.
4. tekankan yang

DO : pentingnya kemungkinan
perencanaan berbahaya
Klien bertanya tentang
/penyelesaian periode
penyakitnya istirahat 4. Dengan
menyelingi
istirahat dan
aktivitas akan
meningkatkan
5. instruksikan pasien toleransi
tentang peningkatan terhadap
masukan/cairan tinggi kemajuan
kaliu,mis aktivitas
jeruk,pisang,krma,kis
mi,dan minuman yang 5. dengan
mengandung mengkonsumsi
tingginkalsium,mis,su Ca. 400-2000
su rendah mg/hari dapat
lemak,yogurth atau menurunkan TD
tambahan kalsium sistolik &
sesuai kebutuhan. diastolik

5.IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama : Ny.B jenis kelamin :perempuan


umur : 62 Tahun Diagnosa medis : hipertensi

Hari/tanggal No.Diagno Jam Implementasi


sa
Selasa 1 09.00 1.Megukur/mengobervasi tanda-tanda vital
03 februari setiap hari,terutama tekanan darah .
2009 Hasil :
TD : 180/100 mmHg
R : 22x/i
N :80x/i
1 09.15 2.Mengobservasi warna kulit,kelembapan dan
suhu
Hasil :
Warna kulit sawo matang,kulit klien pucat &
1 09.20 agak kering
& keriput.suhu : 37C
3.mencatat adanya edema umum/tertentu
1 09.30 Hasil :
Tidak ada tanda-tanda edema pada tubuh klien
4.Memberikan tindakan kenyaman bagi
klien/posisi nyaman
1 10.00 Hasil :
Memijit punggung & leher klien,serta
menganjurkan meninggikan tempat tidur.
5. Menganjurkan tehnik relaksasi;teknik nafas
2 10.10 dalam,panduan imajinasi.
Hasil :
Klien mendengarkan instruksi perawat
6.Menganjurkan untuk tirah baring selama fase
akut & mengkaji tingkat nyeri
2 10.15 Hasil :
Klien mengatakan tidak suka berbaring bila
sakit kepala/pusing dating.skala nyeri 6
7. menganjurkan untuk minimalkan aktivitas
vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit
kepala,mis.mengejan pada saat BAB, batuk
3 10.20 panjang,membungkuk
Hasil :
Klien mendengarkan instruksi perawat.
3 11.00
8.Mengkaji respon klien terhadap aktivitas
Hasil :
Klien mampu melakukan aktivitas dengan baik.

9.Instruksikan klien untuk menghindari faktor

resiko,misalnya beraktivitas yang berlebihan

4 11.10 Hasil :
Klien mendengarkan instruksi perawat,dan
mengatakan di rumahnya klien tidak banyak
aktivitas.

10.mengkaji kesiapan dan hambatan dalam


11.20 belajar.termasuk orang terdekat
Hasil :
Jika diberi pendkes oleh perawat klien
mendengarkan & memberikan respon yang
baik.
Rabu 1 09.00
04 februari 11.Menjelaskan tentang hipertensi & batasan
2009 normal tekanan darah
Hasil :
Klien mengikuti & mendengarkan penyuluhan
dengn baik.

1 09.15 1.Megukur/mengobervasi tanda-tanda


vital,terutama tekanan darah .
Hasil :
TD : 180/90 mmHg
R : 22x/i
1 09.25 N :80x/i

2.Mengobservasi warna kulit,kelembapan dan


suhu
Hasil :
Warna kulit sawo matang,kulit klien sudah tidak
2 09.40 pucat lagi namun masih kering & keriput.suhu :
37C

3. Menganjurkan tehnik relaksasi;teknik nafas


dalam,panduan imajinasi.
2 10.00 Hasil :
Klien mempraktekan,dan mengatakan sudah
merasakan efek dari tehnik yang diajarkan.

4.mengkaji tingkat nyeri


Hasil :
3 11.30 Klien mengatakan kepalanya masih terasa
nyut-nyut.skala nyeri 6

5.mengajarkan teknik/tindakan nonfarmakologi


untuk menghikangkan nyeri/sakit kepala
Hasil :
3 11.40 Klien mendengarkan penyuluhan dengan
baik,dan mengajukan beberapa pertanyaan.

6.menganjurkan untuk minimalkan aktivitas


vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit
4 12.00 kepala,mis.mengejan pada saat BAB, batuk
panjang,membungkuk
Hasil :
Klien mengatakan hanya membungkuk pada
waktu shalat dan mengedan bila klien
mengalami konstipasi.
Kamis 7.Mengkaji respon klien terhadap aktivitas
05 februari 1 09.00 Hasil :
2009 Klien nampak lincah dalam bergerak dan tidak
da keterbatasan dalam gerak.
8.mengkaji pemahaman klien untuk
menghindari faktor resiko dan peningkatan
masukan makanan & minuman yang sehat bagi
1 09.15 penderita hipertensi.
Hasil :
Klien sudah tahu makanan atau minuman yang
sebaiknya klien hindari atau klien konsumsi.
2. 09.30
1.Megukur/mengobervasi tanda-tanda
vital,terutama tekanan darah .
Hasil :
TD : 170/90 mmHg
2 09.50 R : 22x/i
N :80x/i
S :37C
2.mengevaluasi kemampuan klien dalam
mempraktekkan tehnik relaksasi;tarik nafas
dalam
3 11.00 Hasil :
Klien mampu mempraktekkannya sendiri
3.Mengkaji tingkat nyeri
Hasil :
Klien mengatakan nyeri kepalanya sudah
berkurang,dibanding beberapa hari yang lalu

4 11.10 4.menginstruksikan klien untuk


mempraktekkan tindakan nonfarmakologi
untuk menghilangkan nyeri/sakit kepala
Hasil :
Klien menyebutkan sambil mempraktekken
pijat punggung & kompres dingin pada dahi.
Jumat
06 februari 5.menginstruksikan klien untuk penghematan
2009 1 09.00 energi,jangan beraktivitas yang
berlebihan,duduk sambil menyisir
Hasil :
Klien mendengarkan instruksi dan mengatakan
tidak pernah bekerja yang terlalu berat,jarang
1 09.20 menyisir rambut karena langsung mengenakan
topi haji.

6.Menganjurkan klien untuk berkonsultasi


dengan pemberi perawatan sebelum
2 09.30 menggunakan obat-obatan dengan/tanpa resep
dokter
Hasil :
Klien mengatakan hanya minum obat yang
4 09.40 diberikan oleh petugas puskesmas,dan
sekarang klien sedang mengkonsumsi daun
jarak & air rebusan labu siam 2Xsehari.

1.Megukur/mengobervasi tanda-tanda
vital,terutama tekanan darah .
Hasil :
4 12.00 TD : 150/90 mmHg

2.Mengobservasi warna kulit,kelembapan,suhu


Hasil :
Warna kulit klien sawo matang,tidak ada tanda
sianosis,jenis kulit klien memang kering,S :
37C

3.Mengkaji tingkat nyeri klien


Hasil :
Klien mengatakan nyeri kepala(nyut-
nyut)sudah hilang

4.Megevaluasi pemahaman klien mulai dari


tehnik relaksasi,pemahaman terhadap
penyakitnya,hingga tindakan nonfarmakologi
untuk mengatasi nyeri kepala
Hasil :
Klien nampak menjelaskan dengan gaya
bahasanya sendiri tentang apa yang
ditanyakan kepadanya .

5.menanyakan menu sarapan & makan siang


klien
Hasil :
Klien mengatakan menu sarapan & makan
siang dimodifikasi oleh anaknya,agar klien
tidak bosan,klien
sudah menghindari ikan kering(asing).

CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI

Hari /tgl No.Diagn Jam Evaluasi


osa
Selasa 1 10.20 S : klien mengatakan masih merasa
03
pusing bila banyak bergerak
februari O : wajah klien tampak pucat
TD : 180/100 mmHg
2009
R : 22x/i
N :80x/i
S :37C
A : klien belum dapat beristirahat dengan
tenang,TD belum stabil
P : masalah belum teratasi
Pertahankan intervensi 1,2,4,& 5
Ket :
1. Ukur/Observasi tanda-tanda vital setiap
hari,terutama tekanan darah
2 10.30
2. Observasi warna kulit,kelembapan dan
suhu
4. Beri posisi yang nyaman; meninggikan
kepala tempat tidur,pijatan
punggung,leher
5. Anjurkan tehnik relaksasi;teknik nafas
dalam,panduan imajinasi
S :klienmengeluh tegang didaerah
tengkuk
Klien mengatakan nyeri dirasakan kadang
diseluruh kepala namun kadang juga
hanya didaerah tengkuk.

O : klien tampak memijat kepalanya


3 10.50
Klien tampak meringis
A : Klien masih belum merasa nyaman
karena nyeri belum berkurang
P : pertahankan intervensi no.1,2 & 3
Ket :
1.pertahankan tirah baring selama fase
akut

4 11.00 2. berikan tindakan nonfarmakologi untuk


menghilangkan sakit kepala,mis.kompres
dingin pada dahi,pijat punggung dan
leher,tenang,redupkan lampu
kamar,teknik relaksasi dan aktivitas waktu
senggang
3.Hilangkan/minimalkan aktivitas
vasokontriksi yang dapat meningkatkan
sakit kepala,mis.mengejan pada saat BAB,
batuk panjang &membungkuk

S : kilen mengatakan penglihatannya


masih kabur
1 O : Kedua lensa mata klien (dextra &
10.00 sinistra) tampak bintik putih
Rabu
A : gangguan penglihatan belum
04
terkontrol,resiko injury
februari
P : pertahankan & lanjutkan intervensi
2009
no.1,2 ,3& 4
Ket :
1.Kaji respon klien terhadap aktivitas
2. observasi tanda-tanda vital
2 10.20
3. Observasi adanya nyeri dada
,pusing,keletihan dan pingsang
4. Ajarkan cara penghematan energi

S : klien mengatakan belum terlalu


memahami tentang penyakitnya
O :klien tampak bertanya tentang
penyakitnya
A : pengetahuan klien mengenai
penyakitnya masih kurang.
3 10.50 P :pertahankan dan lanjutkan intervensi
no.2,3&5
Ket :
2. tetapkan dan nyatakan batas TD
normal,jelaskan tentang hipertensi dan
efeknya
3. anjurkan pasien untuk berkonsultasi
dengan pemberi perawatan sebelum
11.10
4 menggunakan obat-obatan yang
diresepkan atau tidak
5. instruksikan pasien tentang
peningkatan masukan/cairan tinggi
kaliu,mis jeruk,pisang,krma,kismi,dan
1 10.00
minuman yang mengandung
tingginkalsium,mis,susu rendah
lemak,yogurth atau tambahan kalsium
Kamis
05 sesuai kebutuhan.
februari
2009 S : klien mengatakan kepalanya sudah
agak mendingan ,pusingnya berkurang
2 10.20 karena klien mengurangi aktivitasnya.
O :wajah klien tidak pucat lagi
A : klien sudah dapat beristirahat dgn
tenang,tapi tekanan darah belum
stabil/normal
TD : 180/90 mmHg
R : 22x/i
N :80x/i
P : pertahankan intervensi.

S : Klien mengatakan masih tegang


didaerah tengkuk,nyeri dirasakan kadang
3 10.00 meyebar keseluruh kepala
O :klien tampak memijit kepalanya
Skala nyeri 6
A : nyeri belum berkurang atau terkontrol
P : pertahankan & lanjutkan intervensi
no.1,2& 3
Ket :
4 10.25
1.pertahankan tirah baring selama fase
akut
2. berikan tindakan nonfarmakologi untuk
menghilangkan sakit kepala,mis.kompres
dingin pada dahi,pijat punggung dan
1 10.40 leher,tenang,redupkan lampu
kamar,teknik relaksasidan aktivitas waktu
senggang
3.Hilangakn/minimalkan aktivitas
Jumat vasokontriksi yang dapat meningkatkan
06
sakit kepala,mis.mengejan pada saat BAB,
februari
batuk panjang,membungkuk
2009
11.00
S : klien mengatakan penglihatannya
masih kabur
Klien mengatakan penglihatannya
memang sudah agak kabur jauh sebelum
11.20
HT menyerangnya.klien menyadari hal ini
sebagai factor ketuaan.
O : tampak bintik putih dikedua lensa
mata klien
A :penglihatan klien kabur bukan semata-
mata karena factor hipertensi melainkan
ada factor penyakit lain (katarak).
P : pertahankan intervensi

S : Klien mengatakan sudah tahu & paham


mengenai penyakitnya
Klien mengatakan senang bila diberi
penyuluhan
O : klien member respon yang baik bila
diberi penyuluhan
Klien tidak bertanya lagi tentang
penyakitnya.
P : pertahankan intervensi.

S : S : klien mengatakan kepalanya sudah


agak mendingan ,pusingnya berkurang
karena klien mengurangi aktivitasnya.
O :wajah klien tidak pucat lagi
A : klien sudah dapat beristirahat dgn
tenang,tapi tekanan darah belum
stabil/normal
TD : 170/90 mmHg
R : 22x/i
N :80x/i
P : pertahankan intervensi.

S : Klien mengatakan masih tegang


didaerah tengkuk,nyeri dirasakan kadang
meyebar keseluruh kepala
O :klien tampak memijit kepalanya
Skala nyeri 6
A : nyeri belum berkurang atau terkontrol
P : pertahankan & lanjutkan intervensi
no.1,2& 3
Ket :
1.pertahankan tirah baring selama fase
akut
2. berikan tindakan nonfarmakologi untuk
menghilangkan sakit kepala,mis.kompres
dingin pada dahi,pijat punggung dan
leher,tenang,redupkan lampu
kamar,teknik relaksasidan aktivitas waktu
senggang
3.Hilangakn/minimalkan aktivitas
vasokontriksi yang
dapat meningkatkan sakit
kepala,mis.mengejan pada saat BAB,
batuk panjang,membungkuk

S : klien mengatakan penglihatannya


masih kabur
Klien mengatakan penglihatannya
memang sudah agak kabur jauh sebelum
HT menyerangnya.klien menyadari hal ini
sebagai factor ketuaan.
O : tampak bintik putih dikedua lensa
mata klien
A :penglihatan klien kabur bukan semata-
mata karena factor hipertensi melainkan
ada factor penyakit lain (katarak).
P : pertahankan intervensi

S : Klien mengatakan sudah tahu & paham


mengenai penyakitnya
Klien mengatakan senang bila diberi
penyuluhan
O : klien member respon yang baik bila
diberi penyuluhan
Klien tidak bertanya lagi tentang
penyakitnya.
P : pertahankan intervensi.

S : klien mengatakan sudah dapat


beristirahat dengan tenang
O :irama dan frekuensi jantung
normal,reguler.
Tdak ada bunyi nafas tambahan
TD : 150/90 mmHg
R : 22x/i
N :80x/i
A : penurunan curah jantung tidak terjadi
P : pertahankan intervensi.

S : klien mengatakan nyeri kepala sudah


hilang,pusing terkontrol
O : klien nampak lebih nyaman,ceria
A : nyeri teratasi dan terkontrol
P : pertahankan intervensi.

S :klien mengatakan sudah mengerti


tentang penyakitnya
Klien mengatakan sudah tahu mengontrol
nyeri
Klien mengatakan sudah menghindari
mengkonsumsi ikam kering/asing
O : klien tidak bertanya lagi tentang
penyakit &proses pegobatannya
A : pasien sudah mengerti & memahami
tentang penyakitnya.P : pertahankan
intervensi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Smeltzer,suzanne.Buku ajar keperawatan medikal bedah brunner
& suddart.2001.Ed 8.Jakarta : EGC
2. Corwin,Elisabeth j.Buku saku patofisiologi.2000.jakarta:EGC

3. Doengoes,Marilyn E.Rencana Asuhan Keperawatan :Pedoman


untuk perencanaan dan pendokumentasian
perawatan pasien.1999.Ed 3.Jakarta : EGC.

BAB IV

PENUTUP

1. Kesimpulan

Hipertensi adalah tekanan darah antara resisten sistoliknya


diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.pada
populasi manula hipertensi didefenisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastoliknya 93 mmHg (brunner & suddarth). Dari
Pengkajian didapatkan bahwa klien NY.B umur : 62 tahun alamat : Jl.
Bitoa lama No. 110 , menderita hipertensi sekunder,pada pengkajian
terakhir TD : 150/90, R : 22x/menit , N : 80 x/menit, S : 37 C.
Adapun kondisi klien secara umum menunjukkkan kesadaran
Composmentis dengan nilai GCS 15 (E,M,V),klien sudah
mengetahui bagaimana proses penyakitnya dan bagaimana
pengobatannya

2. Saran
Dari argument yeng berkembang dari kelompok 7,kami
menyarankan khususnya bagi penderita agar menghindari faktor yang
dapat menyebabkan atau memperparah penyakit hipertensi dan
diharapkan untuk selalu memeriksakan secara rutin kesehatannya
khususnya tekanan darah dibalai kesehatan terdekat baik Di Puskesmas
Atau Di Rumah Sakit

You might also like