You are on page 1of 16

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga kami kelompok dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang Manajemen Perencanaan Keperawatan untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi.

Pada kesempatan ini kami penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil serta
kepada Dosen pengajar mata kuliah Psikologi yang telah memberikan motivasi
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun dalam rangka usaha
perbaikan makalah berikutnya.

Cianjur, 20 Oktober 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I........................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II.......................................................................................................... 3
PEMBAHASAN............................................................................................. 3
A. Pengertian............................................................................................. 3
B. Tahap Perencanaan Keperawatan................................................................3
C. Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan................................................5
D. Tujuan Penulisan Rencana Asuhan Keperawatan.............................................6
E. Manfaat Rencana Keperawatan...................................................................6
F. Bagian Bagian Penting dalam Rencana Asuhan Keperawatan...........................7
G. Manajemen Tahap Konferensi Keperawatan...................................................7
H. Konferensi Rencana Asuhan Keperawatan.....................................................8
BAB III....................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................... 14
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat jaman
sekarang berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan
keperawatan yang berkualitas dan mengharapkan perawatan profesional sebagai
penyedia perawatan kesehatan terdidik dengan baik.
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan
asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua
belah pihak yaitu perawat dan klien. Sebagai seorang perawat proses keperawatan
dapat digunakan sebagai pedoman dalam pemecahan masalah klien, dapat
menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi, serta dapat
memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup
sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari
perawat maupun klien, manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan
kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didalam proses
keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-langkah
proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri perawat dalam
melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, akan dapat selalu
meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan
karena melalui proses keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang
baru sesuai dengan masalah yang dialami klien, sehingga akan timbul perasaan
akan kepuasan kerja. Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan
tanggung gugat bagi perawat itu dapat dimiliki dan dapat digunakan dalam
tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari adanya tindakan yang legal.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan Asuhan Keperawatan (askep) pada tahap
perencanaan ?
b. Siapa-siapa saja yang menjadi sumber data dalam melakukan tindakan asuhan
keperawatan pada tahap perencanaan ?
c. Cara melakukan tindakan perencanaan ?
d. Konsep- konsep (tipe-tipe) pada tahap perencanaan?
e. Tujuan dari tindakan tersebut?
f. Peran serta fungsi perawat dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
pada tahap perencanaan ?

C. Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan
b. Untuk menambah pengetahuan tentang perencanaan dalam keperawatan
c. Untuk mengetahui tujuan dari perencanaan keperawatan
d. Untuk mengetahui manfaat perencanaan keperawatan
e. Untuk mengetahui tahap tahap dalam perencanaan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Langkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. Menurut
Kozier et al. (1995) perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan
secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi
kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.
Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan
hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan
petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah,
menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan klien.
Rencana keperawatan adalah bagaimana perawat merencanakan suatu
tindakan keperawatan agar dalam melakukan perawatan terhadap pasien efektif
dan efisien Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang
menggambarkan secara tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap
klien sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
Jika perawat ingin memberikan asuhan keperawatan efektif pada pasien,
perawat harus menggunakan lebih banyak pikiran dalam menyusun
perencanaannyaa. Perencanaan akan menentukan jenis intervensi keperawatan.
Kesehatan dalam perencanaan merupakan salah satu alasan utama, dalam
kebingungan dan disorganisasi aktivitas perawatan di bangsal dan asuhan
keperawatan yang buruk. Semakin kompleks jenis asuhan pasien, perencanaan
akan semakin penting. Perencanaan mencakup pengambilan keputusan, sangat
dipengaruhi oleh pengetahuan profesional, filosofi personal, kesediaan menerima
tanggung jawab mengambil keputusan, dan kesediaan membantu anggota tim lain
untuk kontribusi dalam asuhan keperawatan pasien.

B. Tahap Perencanaan Keperawatan


Tahapan perencanaan keperawatan terdiri atas :
1. Penyusunan prioritas masalah pasien yang telah teridentifikasi.
Penetapan prioritas sangat di butuhkan karena hal ini dapat
mengidentifikasi urutan intervensi keperawatan ketika klien mempunyai
masalah dalam menetapkan prioritas tidak hanya memperhatikan aspek
fisiologis tapi juga aspek keinginan, kebutuhan, dan keselamatan klien.
Prioritas di klasifikasikan menjadi tiga yakni tinggi, menengah dan rendah.
a. Prioritas tinggi
Prioritas yang berdasarkan diagnosa keperawatan dapat mengakibstksn
ancaman bagi klien atau orang lain bila tidak segera di tangani.
b. Prioritas menengah
Prioritas ini mencakup kebutuhan klien non emergency tidak mengancam
kehidupan.
c. Prioritas rendah
Mencakup kebutuhan yang tidak secara langsung berhubungan dengan
suatu penyakit spesifik
2. Perumusan tujuan untuk setiap masalah pasien
Tujuan asuhan keperawatan adalah sasaran rang ingin di capai dalam
pemberian intervensi terhadap dua tipe tujuan dan harus di capai yakni jangka
pendek (diarahkan rencana keperawatan mendesak) dan harus di capai dalam
waktu yang relative singkat. Tipe lain adalah tujuan jangka panang yang di
capai dalam waktu yang relative lebih lama. Biasanya tujuan jangka panjang
berfokus pada pencegahan, pemulangan, rehabilitasi dan pendidikan
kesehatan. Dalam menentukan tujuan dan beberapa kriteria yakni sebagai
berikut :
Berfokus kepada klien. Pernyataan tujuan harus merupakan perilaku klien
yang menunjukkan berkurangnya masalah klien. Masalah tersebut telah
diidentifikasikan dalam diagnosis keperawatan
a. Jelas dan singkat
b. Dapat diukur dan diobservasi
c. Waktu relatif dibatasi (jangka pendek, menengah dan panjang)
d. Realistik untuk kemampuan/kondisi klien dalam waktu seperti yang
ditetapkan
e. Realistik untuk tingkat pengalaman dan ketrampilan perawat
f. Ditentukan bersama oleh perawat dan klien
g. Tujuan harus sejalan dan menyokong terapi lain.
3. Pemilihan intervensi keperawatan spesifik untuk mencapai tujuan
Setelah menerapkan prioritas dan tujuan asuhan keperawatan maka seorang
perawat menetapkan intervensi keperawatan yang akan di berikan kepada
klien.
C. Menetapkan kriteria hasil asuhan keperawatan
a. Merupakan model atau standar yang digunakan untu membuat keputusan
b. Dinyatakan sebagai hasil, misalnya merupakan perubahan status kesehatan
c. Menentukan apakah tujuan dapat dicapai
d. Menentukan kriteria keberhasilan yang ditentukan, yang mencakup perubahan
perilaku, apa yang dilakukan oleh klien dan bagaimana kemampuan klien
sebelum mencapai tujuan
Manifestasi terhadap respon manusia : KAPP (Kognitif, Afektif,
Psikomotor, dan Perubahan fungsi tubuh)
1) Kognitif : pengetahuan; berdasarkan pengulangan informasi yang telah
diajarkan kepada klien.
2) Affektif : mengetahui bagaimana respon klien dan keluarga terhadap stress
yang dihadapi (status emosional)
3) Psikomotor : mengidentifikasi apa yang seharusnya bisa dilaksanakan oleh
klien sebagai hasil dari rencana pengajaran
4) Perubahan fungsi tubuh : sejumlah manifestasi yang dapat diobservasi
5) Ciri-ciri keberhasilan
6) Berhubungan dengan tujuan
7) Bersifat khusus dan konkrit
8) Hasilnya dapat dilihat, didengar, diraba dan diukur oleh orang lain
9) Dinyatakan dengan istilah yang positif
e. Pencatatan informasi pada format rencana asuhan keperawatan
Mendokumentasikan perlu di lakukan sebagai bukti dan juga dapat di gunakan
sebagai acuan terhadap proses selanjutnya atau perencanaan asuhan
keperawatan lain di kemudian hari.
Kriteria dalam penulisan perencanaan, yakni sebagai berikut.
1) Memekai tenaga kerja yang tepat
2) Dapat memodifikasikan
3) Bersifat spesifik
4) Siapa yang akan akan melakukan
5) Apa yang akan di lakukan
6) Dimmana dilakukan
7) Kapan dilakukan
8) Bagaimana melakukan

D. Tujuan Penulisan Rencana Asuhan Keperawatan


Rencana asuhan keperawatan memperlihatkan, apakah perawat betul betul
membantu pasien dan bagaimana membantu pasien dan keluarga untuk mencapai
tujuan. Juga, mengarahkan perawat bagaimana mereka berbuat untuk mencapai
apa yang diharapkan sebagai hasil, agar menjadi lebih efektif.
Adapun tujuan menuis rencana asuhan keperawatan adalah :
a. Menunjukkan tujuan asuhan keperawatan,
b. Sebagai pedoman asuhan yang berorientasi kepada pasien,
c. Sebagai alat komunikasi bagi seluruh staf yang terkait dengan pasien,
d. Sebagai pedoman supervisi dalam melaksanakan asuhan keperawatan,
e. Sebagai dasar untuk menangani asuhan keperawatan.

E. Manfaat Rencana Keperawatan


a. Sebagai penghubung kebutuhan klien
b. Untuk menjelaskan intervensi keperawatan yang harus dilaksanakan
c. Untuk meningkatkan praktik keperawatan, sehingga mendapatkan pengertian
yang lebih jelas tentang prinsip proses keperawatan
d. Menjadi dasar pendekatan yang sistematis terhadap asuhan keperawatan.
F. Bagian Bagian Penting dalam Rencana Asuhan Keperawatan
Istilah asuhan pasien disini, adalah menguraikan seluruh asuhan terhadap
pasien yang mnjadi tanggung jawab perawat. Asuhan pasien mencakup tiga aspek
asuha umum, yaitu asuhan yang diinstruksikan oleh dokter atau kebijaksanaan
rumah sakit, asuhan medis yang diinstruksikan oleh dokter tetapi didelegasikan
kepada yang lain, dan asuhan keperawatan yang diinstruksikan dan menjadi
tanggung jawab perawat.
Bagian bagian rencana asuhan pasien, mencakup :
a. General patient care. Mencakup : keperluan makan-minum, jumlah aktifitas
fisik, kebersihn diri, keamanan, dan kenyamanan;
b. Delegated medical care. Tanggung jawab utama dokter adalh diagnosa dan
terapi terhadap penyakit atau mengirangi gejala. Dokter menelegasikan
kepada staf keperawatan atau spesial teknik. Misalnya, pemberian infus dalam
rangka diagnosis dan tujuan terapi medis.
c. Nursing intervention or nursing orders. Intervensi yang menjadi tanggung
jawab perawat untuk mengatasi respon pasien terhadap penykitnya.

G. Manajemen Tahap Konferensi Keperawatan


Perawat profesional bertanggung jawab terhadap penyusunan rencana asuhan
keperawatan dan mempertahankannya agar tetap baru (up to date). Konferensi
keperawatanlah setiap hari yang akan mempertahankan rencana asuhan
keperawatan tetap baru dan mempergunakan secara konstan, karena hal itu
merupakan persyaratan awal efektifnya asuha keperawatan.
Informasi terbaru sangat diperlukan dalam rencana asuhan keperawatan.
Informasi terbaru ini, dapat diperoleh pada kondisi sebagai berikut.

a. Selama ronde kunjungan pasien.


b. Pada saat pengecekan kardeks atau chart pasien dengan interval yang teratur.
c. Pada saat laporan diberiakn, misalnya laporan pergantian dinas dan pada saat
pelapokan semua kondisi pasien terbaru.
d. Perubahan perubahan yang dibuat oleh primary nurse. Jika pasien dirawat
dengan penugasan primary nurse, perawat bertangging jawab terhadap pasien
24 jam/hari, selama pasien dirawat di rumah sakit. Semua perubahan
dilakukan oleh primary nurse, kecuali pada saat tidak dinas, maka
didelegasikan pada associated nurse.
e. Pada konferensi. Konferensi ini merupakan waktu untuk melengkapi semua
informasi tentang kondisi pasien dan untuk meyakinkan apakah semua bagian
dan perencanaan dapat dipergunakan.

H. Konferensi Rencana Asuhan Keperawatan


Diskusi kelompok dan rencana asuhan keperawatan, cenderung mengurangi
metode fungsional yang lama untuk asuhan. Itu dikarenakan semua staf yang
terlibat dalam asuhan keperawatan lebih menyadari bahwa pasien adalah manusia
dan bagaimana kita dapat membantunya. Dalam hal ini, perawat mempunyai
tugas untuk membangun dinamika kelompok dan tim kerja. Seluruh staf harus
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan pasien. Dan juga tugas konferensilah
untuk membantu setiap orang.

Tujuan Konferensi
Tujuan konferensi adalah :
a. Merencanakan asuhan pasien secara individual
Konferensi akan membahas bagaimana asuhan pasien secara individual dan
komprehensif. Setiap staf yang terlibat dapat memberikan masukan. Hal ini
akan menambah pengetahuan bagi seluruh staf. Juga, staf merasa diperhatikan
dalam asuhan pasien serta akan meningkatkan motivasi kerja dan kepercayaan
diri.
b. Untuk koordinasi semua pelayanan yang sesuai
Selama konferensi, kelompok menjadi lebih sadar dan mengerti tentang
perbedaan jenis pelayanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit,
sehingga jenis jenis pelayanan ini dapat dipergunakan semaksimal mungkin
oleh pasien.
c. Untuk meningkatkan semanagat kooperatif
Selama konferensi, staf bekerja sama, belajar lebih banyak tentang pasien, dan
terlibat dalam perencanaan dan pemberian asuhan.
Semangat kerja dirangsang oleh oleh perasaan puas yang timbul jika mereka
masing masing mampu bekerja dengan baik. Hal ini akan meningkatkan
semangat kooperatif.
Beberapa pilihan cara agar perawat profesional dan pembantu pembantunya
dapat mempergunakan rencana asuhan pasien secara utuh diantaranya :
a. Mempergunakan rencana asuhan pasien dalam pengorganisasian kerja
1. Perencanaan adalah bagian dari manajemen asuhan pasien.
Mengimplementasikan rencana asuhan pasien tidak hanya
mengorganisasikan kegiatan kegiatan, tetapi juga mencakup : observasi,
pengambilan keputusan dan komunikasi, untuk melaksanakannya
seseorang pertama kali harus mempunyai perencanaan. Perencanaan
mempunyai arti berfikir secara konstan dan memutuskan serangkaian
kegiatan. Manajer perawat harus menentukan apa yang harus dilakukan,
siapa yang akan melakukan bagian bagian dan asuhan, kapan, dan
bagaimana. Perawat harus memutuskan asuhan keperawatan apa yang
penting untuk pasien, dan siapa yang memenuhi syarat untuk memberikan
asuhan sesuai instruksi pada rencana asuhan keperawatan.
2. Pengetahuan diperlukan untuk perencanaan yang baik
Tujuan utama keperawatan adalah memberikan asuhanyang
berorientasi pada pasien. Perawat harus bekerja sama dan menerima
pasien sebagai individual dan menyadari adanya masalah pasien. Staf
keperawatan juga harus mempunyai pengetahuan sesuai kondisi dan
masalah masalah pasien. Rencana asuhan keperawatan harus selalu siap
untuk dipergunakan mulai dari pasien masuk dan diteruskan sesuai
perkembangan pasien. Ia harus selalu mengunjungi pasien untuk mendapat
informasi yang cukup dalam rangka membantu dalam pengorganisasian
kegiatan keperawatan. Staf keperawatan harus tahu apa yang diharapkan
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab terhadap pekerjaannya
dan apa otoritas dari masing masing uas tersebut. Setiap orang harus
tebasa atau familiar dengan kebijakan kebijakan dan aturan ruah sakit,
baik tertulis maupu tidak, dan perubahan perubahan yang telah
dilakukan.
3. Perencanaan penting untuk kegiatan yang efektif
Apabila tidak ada rencana, maka yang ada adalah kebingungan.
Perencanaan mempunyai dampak yang kita tahu ke mana kita harus pergi
dan bagaimana mencapainya. Tanpa informasi tentang ini, semua
aktivitasa akan sia sia dan sedikit yang dicapai.dalam manajemen asuhan
pasien yang baik, perencanaan dan organisasi sangat penting. Artinya,
tidak hanya untuk menyediakan asuhan keperawatan yang baik tetapi juga
untuk koordinasi semua aktivitas. Organisasi sangat penting jika individu
mengerti apa yang diharapkan oleh mereka. Dengan perasaan menjadi
lebih aman, penting untuk kepuasan kerja dan penampilan kerja yang lebih
baik.
4. Mengatur pekerjaan diri kita sendiri
Asuhan keperawatan akan efektif jika memenuhi kebutuhan pasien
yang mencakup fisik, emosi, dan spiritual. Mengatur pekerjaan
mempunyai arti, menyusun prioritas mana yang paling penting untuk
keselamatan pasien dan bagi pekerja staf, sehingga setiap pasien akan
menerima asuhan sesuai kebutuhan dan pada waktu yang tepat.
Keterampilan dalam perencanaan dan pengorganisasian biasanya
meningkat dengan pengalaman, tetapi harus mencoba untuk
meningkatkannya dari hari ke hari.
5. Mejawab enam pertanyaan :what, why, when, who, where,dan how.
Pada saat mengorganisasi pekerjaan, setiap perencanaan kerja harus
menjawab enam pertanyaan yaitu what, why, when, who, where,dan how,
sehingga perencanaan menjadi lengkap.
a) Jawaban terhadap pertanyaan what (apa) dan why (mengapa) akan
menguraikan tentang asuhan keperawatan apa dan mengapa penting
bagi pasien serta fasilitas dan sarana apa yang diperlukan.
b) Jawaban untuk pertanyaan when (kapan) menguraikan tentang waktu
serta berapa lama asuhan keperawatan diberikan, sehingga dapat
dinilai efisiensi asuhan keperawatannya.
c) Jawaban terhadap pertanyaan how (bagaimana) harus merujuk kepada
kebijakan rumah sakit, manual prosedur, dan rencana asuhan
keperawatan pasien. Jawaban akan memberikan gambaran tentang
metoda, strategi, tahap tahap, dan asuhan keperawatan yang
diberikan. Juga, dapat dilihat apakah metoda dan strategi yang dipilih
benar benar efisien sehingga akan meningkatkan kualitas asuhan
keperawatan.
d) Jawaban terhadap pertanyaan where (di mana) menunjukka tempat di
mana asuhan keperawatan dilaksanakan. Sedangkan jawaban untuk
pertanyaan who (siapa), adalah sangat penting mancakup siapa yang
harus melaksanakan asuhan keperawatan? Apakah dapat didelegasikan
kepada pembantu perawat atau kepada perawat praktis. Artinya,
memilih orang yang tepat untuk suatu tugas adalah penting.

b. Mempergunakan rencana asuhan pasien dalam orientasi


Orientasi adalah kegiatan pengenalan untuk mempelajari situasi,
lingkungan, dan program tempat kerja. Beberapa orientasi harus mencakup
informasi yang terkait. Artinya, tidak hanya situasi fisik dan rumah sakit,
tetapi mencakup tugas dan tanggung jawab spesifik dari setiap orang.
Orientasi harus dilaksanakan terus- menerus untuk beberapa hari sampai
seseorang merasa diterima dalam lingkungan ruangan, sehingga ia bisa
bekerja dengan tenang dan aman. Hal itu, terutama untuk tenaga perawat baru,
karena perencanaan pasien dapat digunakan sebagai bahan belajar untuk
memahami prosedur prosedur atau strategi kerja dalam asuhan keperawatan.
c. Mempergunakan rencana asuhan pasien sebagai pedoman untuk supervisi
Perencanaan dan organisasi dipakai sebagai dasar untuk supervisi yang
efektif. Supervisi mencakup semua aktifitas yang mana manajemen yakin
bahwa tujuan administrasi akan tercapai. Kegiatan kegiatan yang merupakan
bagian intergral dari supervisi dalam keperawatan, mencakup : melapor,
membagi tugas, memberi arahan, pengamatan, menilai, membimbing, dan
mendidik pekerja., sehingga ia dapat melaksanakan tugas. Supervisi
keperawatan meyakinkan bahwa semua pasien menerima asuhan, seperti
seharusnya ia terima hal ini, yang dimulai dengan memberikan laporan setiap
pasien kepada staf perawat.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan supervisi, yaitu sebagai
berikut.
1. Bagaimana memberi laporan pasien dengan lengkap?
Laporan adalah tanggung jawab mendasar dari administrasi dan
manajemen. Laporan perawatan adalah salah satu bentuk dan orientasi
yang tujuannya memberikan informasi tentang situasi yang ada, dan
terjadi saat ini, yang dipergunakan untuk mempersiapkan personel kerja
pada hari ini.
Setiap staf keperawatan, baik perawat maupun pembantu perawat, harus
mempunyai pengetahuan yang sama tentang kondisi pasien, mencakup
masalah pasien, serta pengobatan dan perkembangan kondisi pasien.
2. Cara membuat rancangan laporan agar lengkap dan membatu
a) Setiap laporan harus memberikan kebenaran dan menggambarkan
kondisi pasien.
b) Selalu memanggil setiap pasien dengan nama.
c) Selalu mempergunakan rencana asuhan pasien sebagai pedoman dalam
memberikan gambaran yang lengkap tentang pasien.
d) Pertahankan laporan pada tingkat profesional.
3. Bagaimana membuat tugas dengan baik?
a) Laporan yang baik merupakan awal dari memulai tugas dengan baik.
b) Semua arahan harus diberikan secara akurat dan lengkap.
c) Buatlah tugas secara individual.
d) Ikuti prinsip prinsip delegasi atau pelimpahan tugas,
d. Mempergunakan rencana asuhan keperawatan pasien untuk meyakinkan
kelanjutan dan asuhan pasien
a) Perencanaan asuhan keperawatan pasien harus menggambarkan instruksi
instruksi keperawatan yang harus dilaksanakan selama 24 jam. Jika pasien
harus pindah tempat perawatannya, rencana asuhan harus ditransfer pada
tempat yang baru.
b) Penggunaan rencana asuhan keperawatan pasien sebagai dasar untuk
dokumentasi asuhan keperawatan. Lalu, lakukan pendokumentasian dalam
bentuk catatan pasien yang menggambarkan perkembangan kondisi pasien
dan mengambarkan semua kegiatan perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan sebagai tanggung jawabnya terhadap masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara
tepat mengenai rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan
kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.
Berdasarkan rangkaian analisis dasar dan pembahasan pada BAB sebelumnya
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan proses keperawatan secara
umum bertujuan untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas
sehingga berbagai masalah kebutuhan klien dapat teratasi. Proses keperawatan
merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien
dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan melakukan
pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan dilakukan,
melaksanakan tindakan serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan
dengan berfokus pada klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling
terjadi ketergantungan dan saling berhunbungan.

B. Saran
Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan merupakan petunjuk untuk
intervensi keperawatan pada individu. Tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan
menentukan efektivitas dari intervensi keperawatan.
Bagi para pembaca yang telah membaca makalah ini kiranya dapat
memberikan saran/kritik serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya
supaya makalah ini menjadi makalah yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul Hidayat, A. Aziz. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan
Praktik. Jakarta : Salemba Medika.
https://www.scribd.com/doc/291352283/LATAR-BELAKANG-MANAJEMEN-
KEPERAWATAN ( Diakses pada tanggal : 15 Oktober 2016 pukul : 16)

You might also like