You are on page 1of 3

Minyak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Struktur trigliserilda dengan gliserol sebagai rantai utama

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur
dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik.[1] Ada sifat tambahan lain yang dikenal
awam: terasa licin apabila dipegang.[1] Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu
ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena).[1] Namun, kata ini
sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya
minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya
minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya
minyak nilam).[1]
Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik
yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,
misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang
polaritasnya sama.[1]
Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti triester dari gliserol.
[1]
Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester.[1] Hasil hidrolisis minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol.[1] Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai
hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.[1]

Daftar isi
[tampilkan]

Jenis-jenis minyak[sunting | sunting sumber]


Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan tumbuh-
tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari
kegiatan penambangan (minyak bumi).[2]
Minyak tumbuhan dan hewan[sunting | sunting sumber]
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid.[2] Dari sudut pandang kimia, minyak
kelompok ini sama saja dengan lemak.[2] Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya
pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat<. [2] Penyusunnya
bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua
golongan saja[2]:

Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak masak atau
minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak
pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada
suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.

Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris, atau
minyak esensial (bukan asam lemak esensial!) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian
(parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan, dan
dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi).[3]. Kelompok minyak ini memiliki
aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut
juga minyak "aromatik").
Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan[4]:

Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak

Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer

Biodiesel, bahan akar ramah lingkungan


Minyak bumi[sunting | sunting sumber]
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Minyak bumi
Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya
adalah hidrokarbon[5]. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk
campuran dengan mineral lain.[5] Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari
hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil.[5] Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah
satu dari bahan bakar fosil.[5] Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan
zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang
dihasilkan secara alami di dalam bumi.[2] Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena
hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.[5]

Analisis untuk Lemak dan Minyak[sunting | sunting sumber]


Jenis-jenis lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. [1] Pengujian sifat-sifat
lemak dan minyak ini meliputi[2]:

angka penyabunan

angka ester

angka iodin

angka Reichert Meissel


Pengujian untuk menentukan kualitas minyak, seperti [2]:

angka asam

angka peroksida

angka asam thiobarbiturat (TBA)

kadar minyak

Pengolahan minyak[sunting | sunting sumber]


Minyak yang dijumpai di pasaran dapat berupa zat murni, tetapi umumnya
adalah larutan/campuran.[2] Proses pengolahan minyak murni (penyulingan / kilang minyak)
biasanya mencakup pemisahan dari bahan-bahan residu diikuti dengan pendinginan
(kondensasi).[5] Proses pencampuran dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan dapat
dilakukan setelahnya.[5]
Dalam pembentukkan minyak, enzim denaturase akan membantu memasukkan ikatan rangkap
pada posisi tertentu di rantai asam lemak.[5] Enzim akan terus bekerja berurutan hingga
menghasilkan produk akhir yaitu minyak.[3]

Referensi[sunting | sunting sumber]


1. ^ a b c d e f g h i j Herlina N, Ginting M. Hendra S. 2002. Lemak dan Minyak Diakses pada 4
April 2010.

2. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Hart H. 1983. Organic Chemistry, a Short Course, 6th Edition.


Michigan State University, Houghton Mifflin Co.Page 87-88.

3. ^ a b (Inggris) Taiz L, Zeiger E. 2006. Plant physiology ed ke-4. Sinaver associates, inc.,
publishers:Massachusetts.Page 56-57.

4. ^ Iskandar S. 2005. Minyak Tumbuhan, Sumber Energi Alami Diakses pada 13 Apr 2010.

5. ^ a b c d e f g h (Inggris) Lea PJ, Leegood RC.1999. Plant Biochemistry and Molecular


Biology 2nd edition. West Sussex, England: John Wiley & Sons.Page 103.
Kategori:
Zat kimia

You might also like