You are on page 1of 22

ANALISIS DATA PENELITIAN KUALITATIF

Disusun sebagai syarat mata kuliah Pengolahan Data Penelitian dengan Dosen Pengampu

Dr. Wardono, M. Si dan Dr. Scolastika Mariani, M. Si

KELOMPOK 10

OLEH :

RINA FEBRINASTI NIM 0103516109

PROGRAM PASCASARJANA
PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rakhmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Analisis Data Penelitian Kualitatif dengan tepat waktu.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Pengolahan
Data Penelitian dengan dosen pengampu Dr. Wardono, M. Si dan Dr.
Scolastika Mariani, M. Si. Makalah ini jauh dari sempurna, kami sebagai
penulis menyadari itu. Terlepas dari hal itu, penulis berharap makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................1
C. Tujuan............................................................................................2

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Definisi Penelitian Kualitatif...........................................................3
B. Komponen dan Karakteristik Penelitian Kualitatif..........................3
C. Masalah, Fokus, Judul, dan Teori dalam Penelitian Kualitatif.........5
D. Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kualitatif
.. 6
E. Instrumen dan Teknik Pengambilan Data
.. 7
F. Teknik Analisis Data .. 10
G. Validitas dan Reliabilitas ...
15
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ......................................................................................16
B. Saran ............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di dalam sebuah penelitian karya ilmiah yang berdasarkan data-
data penelitian, pengolahan data dan analisis data merupakan hal
yang mutlak yang harus dijabarkan oleh penulis. Karena tujuan pokok
dari suatu penelitian adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian. Untuk mencapai tujuan pokok tersebut antara lain harus
melalui proses pengolahan dan analisis data.
Dalam dunia penelitian telah lama dikenal dua penelitian yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Dari sekian banyak macam penelitian sering
sekali dua penelitian ini dibanding-bandingkan. Kedua penelitian ini
memiliki pendukungnya masing-masing yang sangat mempengaruhi
dalam setiap penelitiannya.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian kualitatif
terkhusus mengenai analisis data dalam penelitian kualitatif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu definisi penelitian kualitatif ?
2. Apa saja komponen dan karakteristik penelitian kualitatif ?
3. Bagaimana masalah, fokus, judul dan teori dalam penelitian
kualitatif ?
4. Bagaimana populasi dan sampel dalam penelitian kualitatif ?
5. Bagaimana instrumen dan teknik pengambilan data dalam
penelitian kualitatif ?
6. Bgaimana teknik analisis data dalam penelitian kualitatif ?
7. Bagaimana validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif

C. TUJUAN

1
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari penelitian kualitatif
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen dan karakteristik
penelitaian kualitatif
3. Mahasiswa dapat mengetahui masalah, fokus, judul dan teori
dalam penelitian kualitatif
4. Mahasiswa dapat mengetahui populasi dan sampel dalam
penelitian kualitatif
5. Mahasiswa dapat mengetahui instrument dan teknik
pengambilan data dalam penelitian kualitatif
6. Mahasiswa dapat mengetahui teknik analisis data dalam
penelitian kualitatif
7. Mahasiswa dapat mengetahui validitas dan reliabilitas dalam
penelitian kualitatif

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Penelitian Kualitatif


Denzin dan Lincoln (1994) dalam Creswell (1998) dan dikutip
oleh Ahmadi (2014) dalam bukunya yang berjudul Metodologi
Penelitian Kualitatif, penelitian kualitatif adalah multimetode dalam

2
fokus, termasuk pendekatan interpretif dan naturalistic terhadap pokok
persoalannya. Ini berarti para peneliti kualitatif menstudi segala
sesuatu dalam latar alamiahnya, berusaha untuk memahami atau
menginterpretasi fenomena dalam hal makna-makna yang orang-
orang berikan pada fenomena tersebut. Menurut Creswell, penelitian
kualitatif itu merupakan suatu proses inkuiri untuk pemahaman
berdasarkan tradisi-tradisi inkuiri metodologis yang jelas yang
mengeksplorasi masalah sosial dan manusia (Creswell, 1998 : 15).
Sementara menurut Bogdan dan Taylor (1975) metode kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif : ucapan atau
tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu
sendiri.
Strauss (1990 : 17) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
istilah penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang
menghasilkan temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat
prosedur statistik atau alat-alat kuantifikasi lainnya. Konsep ini
menekankan bahwa penelitian kualitatif ditandai oleh penekanan pada
penggunaan nonstatistik khususnya dalam proses analisis data hingga
dihasilkan temuan penelitian secara alamiah. Menurut Patton ( 1980 :
41), metode kualitatif adalah untuk memahami fenomena yang sedang
terjadi secara alamiah dalam keadaan-keadaan yang sedang terjadi
secara alamiah. Konsep ini lebih menekankan pentingnya sifat data
yang diperoleh oleh penelitian kualitatif, yakni data alamiah.

B. Komponen dan Karakteristik Penelitian Kualitatif


Secara garis besar penelitian kualitatif memiliki tiga komponen
utama sebagaimana dikemukakan oleh Strauss (1990), sebagai berikut
:
1. Ada data yang dating dari berbagai sumber. Wawancara dan
observasi merupakan sumber-sumber yang paling umum
digunakan.
2. Dalam penelitian kualitatif terdiri atas prosedur-prosedur analisis
atau interpretasi yang berbeda yang digunakan untuk sampai pada

3
temuan atau teori. Prosedur-prosedur itu termasuk teknik-teknik
untuk konseptualisasi data. Proses ini disebut pengkodean (coding),
yang bermacam-macam karena pelatihan, pengalaman, dan tujuan.
3. Laporan tertulis dan verbal. Hal ini bisa ditunjukkan dalam jurnal-
jurnal atau konferensi ilmiah serta mengambil bentuk-bentuk yang
beragam bergantung pada audience dan aspek temun teori yang
ditunjukkan.
Diantara ketiga komponen diatas, komponen ketiga menjadi
pembeda yang sangat mencolok antara penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif. Laporan penelitian kualitatif lebih tebal daripada
penelitian kuantitatif. Hal ini karena dalam laporan penelitian kualitatif
mendeskripsikan secara detail tentang fenomena atau peristiwa yang
distudi.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Creswell (2012: 16)
dilihat dari segi tahapan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Mengeksplorasi suatu masalah dan mengembangkan sebuah
pemahaman yang detail tentang sebuah tema utama.
2. Memiliki tinjauan literature yang memainkan peranan kecil, tetapi
mnjustifikasi masalah.
3. Menetukan tujuan dan pertanyaan-pertanyaan penelitian dalam
cara yang umum dan luas mengenai pengalaman-pengalaman
partisipan.
4. Mengumpulkan berdasarkan pada kata-kata dari sejumlah kecil
individu sehingga pandangan partisipan diperoleh.
5. Menganalisis data untuk deskripsi dan tema-tema dengan
menggunakan analisis teks dan menginterpretasi makna yang lebih
besar tentang temuan-temuan.
6. Menulis laporan dengan menggunakan struktur-struktur yang
darurat dan fleksibel dan mengevaluasi kriteria, dan termasuk
efektivitas subjektif dan bias.
Menurut Lincoln dan Guba ( 1985 : 39), karakteristik penelitian
kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Latar alamiah

4
2. Instrumen manusia
3. Penggunaan pengetahuan tak terucapkan
4. Metode kualitatif
5. Pembuatan sampel secara purposif (purposive sampling)
6. Analisis data induktif
7. Teori mendasar (grounded theory)
8. Rancangan darurat
9. Hasil yang dirundingkan
10. Model laporan studi kasus
11. Interpretasi ideografis
12. Aplikasi tentatif
13. Batas-batas penentuan fokus, dan
14. Kriteria khusus untuk kepercayaan
Pandangan lain dikemukakan oleh Donald Ary, dkk (2002: 424-426)
bahwa penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik utama yaitu
sebagai berikut : perhatian terhadap konteks, latar alamiah, instrument
manusia, data deskriptif, rancangan darurat, dan analisis induktif.

C. Masalah, Fokus, Judul, dan Teori dalam Penelitian Kualitatif


Setiap penelitian baik itu penelitian kuantitaif maupun penelitian
kualitatif selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan
yang mendasar antara masalah dalam penelitian kuantitatif dan
masalah dalam penelitian kualitatif. Kalau dalam penelitian kuantitatif,
masalah yang akan dipecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik,
dan dianggap tidak berubah, tetapi dalam penelitian kualitatif masalah
yang dibawa oleh peneliti masih remang-remang, kompleks dan
dinamis. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara, tentative dan akan berkembang atau berganti
setelah peneliti berada di lapangan.
Dalam pandangan penelitian kualitatif, gejala itu bersifat holistik
(menyeluruh, tidak dapat dipisah-pisahkan), sehingga peneliti kualitatif
tidak akan menetapkan penelitiannya hanya berdasarkan variabel
penelitian, tetapi keseluruhan situasi sosial yang diteliti meliputi aspek
tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi
secara sinergis. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut

5
dengan focus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum.
Dalam mempertajam penelitian, peneliti kualitatif menetapkan focus.
Spradley menyatakan bahwa A focused refer to a single cultural
domain or a few related domains , maksudnya adalah bahwa fokus itu
merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait dari
situasi sosial.
Spradley dalam Sanapiah Faisal ( 1998) mengemukakan empat
alternatif untuk menetapkan fokus,yaitu :
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh
informan.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing
domain.
3. Menentukan fokus yang memiliki nilai temuan untuk
pengembangan iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan
teori-teori yang telah ada.
Judul dalam penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah memasuki
lapangan. Judul laporan penelitian kualitatif yang baik justru berubah
atau mungkin diganti. Judul penelitian kualitatif yang tidak berubah
berarti peneliti belum mampu menjelajah secara mendalam terhadap
situasi sosial yang diteliti sehingga belum mampu mengembangkan
pemahaman yang luas dan mendalam terhadap situasi sosial yang
diteliti.
Semua penelitian bersifat ilmiah, oleh karena itu semua peneliti
harus berbekal teori. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yng
dibawa masih bersifat sementara maka teori yang digunakan dalam
penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat
sementara. Teori bagi peneliti kualitatif akan berfungsi sebagai bekal
untuk bisa memahami konteks sosial secara lebih luas dan mendalam.

D. Populasi dan Sampel dalam Penelitian Kualitatif


Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara
pengertian populasi dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan

6
penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan
sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dalam penelitian
kualitatif tidak menggunakan istilah populasi sampel, tetapi oleh
Spradley dinamakan oleh social situation. Sampel dalam penelitian
kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau
partisipan, informan,teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam
penelitaian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik tetapi sampel
teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan
teori. Sampel dalam penelitian kualitatif juga disebut sebagai sampel
konstruktif, karena dengan sumber data dari sampel itu dapat
dikonstruksikan fenomena yang semula masih belum jelas.
Dalam penelitian kualitatif, teknik pengambilan sampel yang
sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling.
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Snowball sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya
sedikit lama-lama menjadi besar atau banyak. Hal ini dilakukan karena
dari jumlah sumber data yang sedikit itu belum mampu memberikan
data yang lengkap, maka mencari sumber data yang lain lagi.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif


Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas penelitain, yaitu
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam
penelitian kualitatif, ymg menjadi instrumen atau alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen
penelitian juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap
melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan. Validasi
terhadap peneliti sebagai intrumen penelitian meliputi validasi
terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan

7
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk
memasuki objek penelitian baik secara akademik maupun logistikya.
Yang melakukan validasi adalah peneliti itu sendiri dengan cara
mengevalusi diri.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama daru penelitian adalah
mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari
settingnya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah. Bila dilhat
dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data,
sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Selanjutnya bila dilihat dari
segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview
(wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan
ketiganya.
1. Pengumpulan data dengan observasi
a) Macam-macam observasi
Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar
semua ilmu pengetahuan. Sanafiah Faisal (1990)
mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi
(participant observation), observasi yang secara terang-terangan
dan tersamar (overt observation dan covert observation), dan
observasi yang tidak berstruktur (unstructured observation).
b) Manfaat observasi
Menurut Patton dalam Nasution (1988), manfaat observasi
adalah :
1) Dengan observasi di ;apangan peneliti akan lebih mamou
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi
akan dapat diperoleh pandangan yang holistic atau
menyeluruh.

8
2) Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung,
sehingga memeungkinkan peneliti menggunakan pendekatan
indukti, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan
sebelummya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan
melakukan penemuan.
3) Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang murang
atau tidak diamati orang lain, kuhususnya orang yang berada
dalam lingkungan itu karena telah dianggap biasa dank arena
itu tidak terungkap dalam wawancara.
4) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang
sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam
wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena
dapat merugikan nama lembaga.
5) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di
luar persepsi responden sehingga peneliti memperoleh
gambaran yang lebih komprehensif.
6) Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya
mengumpulkan data yang kaya, tetapi juga memperoleh
kesan-kesan pribadi dan merasakan suasana situasi sosial
yang diteliti.
c) Objek observasi
Objek penelitian dalam penelitian kualitatif yang diobservasi
menurut Spradley dinamakan situasi sosial yang terdiri atas tiga
komponen yaitu place (tempat), actor (pelaku), dan activated
(aktivitas).
d) Tahapan observasi
Menurut Spradley (1980) tahapan observasi adalah sebagai
berikut : observasi deskriptif, observasi terfokus, dan observasi
terseleksi,
2. Pengumpulan data dengan wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin mekukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.

9
a) Macam-macam wawancara
Esterberg (2002) megemukakan beberapa macam wawancara,
yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak
terstruktur.
b) Langkah-langkah wawancara
Lincoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada
tujuh langkah dalam penggunaan wawancara untuk
mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif, yaitu :
1) Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2) Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan
pembicaraan
3) Mengawali atau membuka alur wawancara
4) Melangsungkan alur wawancara
5) Mengkonfirmasikan ikhtiar hasil wawancara dan mengakhirinya
6) Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7) Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah
diperoleh
c) Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara
Patton dalam Molleong (2002) menggolongkan enam jenis
pertanyaan yang saling berkaitan yaitu :
1) Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
2) Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat
3) Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
4) Pertanyaan tentang pengetahuan
5) Pertanyaan yang berkenaan dengan indera
6) Pertanyaan berkaitan dengan latar belakang atau demografi
d) Alat-alat wawancara
Supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik, dan
peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kwpada
informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat
sebagai berikut : buku catatan, tape recorder, dan kamera.
e) Mencatat wawancara
Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan
wawancara agar tidak lupa bahkan hilang.
3. Pengumpulan data dengan dokumen
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.
4. Triangulasi

10
Dalam teknik pengumpulan data triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi,
maka sebenarnya peneliti sekaligus menguji kredibilitas data yaitu
mengecek kredibilitas dengan berbagai teknik pengumpulan data
dari berbagai sumber data. Triangulasi teknik, berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk
mendapatkan data dari sumber yang sama.

F. Teknik Analisis Data dalam penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber
dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada umumnya adalah
data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuatitatif), sehingga
teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas.
Oleh karena itu sering mengalami kesulitan dalam melakukan analisis.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan
pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis
yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan
data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak
berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat
dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata
hipotesis diterima maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki langan, selama di lapanga, dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan analisis telah mulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan,

11
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin
teori yang grounded. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data
lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data.
1. Analisis sebelum di lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti
memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk
menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
masuk dan selama di lapangan.
2. Analisis selama di lapangan model Miles and Huberman
Miles and Huberman (1984) mengungkapkan bahwa aktivitas dalam
analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Aktivitas dalam analisis data, yaitu :
a) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Dan kemudian
dilakukan analisi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Dalan
mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang
akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada
temuan. Oleh karena itu, kalau peneliti dalam melakukan
penelitian menemukan segala sesuatu yang dipandang asing,
tidak dikena, belum memiliki pola, jusru itulah yang harus
dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data.
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitive yang

12
memerluka kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan
yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam mereduksi data
dapat mendiskusikan dengan teman atau orang lain yang
dipandang ahli. Melalui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan
berkembang sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki
nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
b) Data display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Dalam penelitian kualitataif penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singka, bagan, hubungan antar
kategori, flowcahart, atau sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendispalay
data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjai,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami.
c) Conclusion drawing/ verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawan rumusan masaah yang dirumuskan sejak awal, tetapi
mungkin juga tidak. Karena masalah dan rumusan masalah dalam
penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan
berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan
temuan baru yang sebelumnyabelum pernah ada.
3. Analisis data selama di lapangan model Spradley

13
Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian
berdasarkan tahapan dalam penelitian kualitatif. Tahapan itu adalah
sebagai berikut :
a) Memilaih situasi sosial (place, actor, activity)
b) Melaksanakan observasi partisipan
c) Mencatat hasil observasi dan wawancara
d) Melakukan observasi deskriptif
e) Melakukan analisis domain
f) Melakukan observasi terfokus
g) Melaksanakan analisis taksnomi
h) Melakukan observasi terseleksi
i) Melakukan analisis komponensial
j) Melakukan analisis tema
k) Temuan budaya
l) Menulis laporan kualitatif
Jadi proses penelitian berangkat dari yang luas, kemudian
memfokus, dan meluas lagi. Terdapat tahapan analisis data yang
dilakukan dalam penelitian kualitatif, yaitu :
a) Analisis domain
Setelah peneliti memasuki objek penelitian yang berupa situasi
sosial, selanjutnya melaksanakan observasi partisipan, mencatat
hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif,
maka lanagkah selanjutnya adalah melakukan analisis domain.
Analisis domain pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi sosial
yang diteliti atau objek penelitian. Hasilnya berupa gambaran
umum tentang objek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Dalam analisis ini, informasi yang diperoleh belum
mendalam masih di permukaan, namun sudah menemukan
domain-domain atau kategori dari situasi sosial yang diteliti. Untuk
menemukan domain dari konteks sosial atau objek yang diteliti,
Spradley (1984) menyarankan untuk melakukan analisis hubungan
semantik antar kategori yang meliputi sembilan tipe, yaitu strict
inclusion (jenis), spatial (ruang), cause effect (sebab akibat),
rationale (rasional), location for action (lokasi untuk melakukan

14
sesuatu), function (fungsi), means end (cara mencapai tujuan),
sequence (urutan), attribution (atribut).
b) Analisis taksonomi
Setelah peneliti melakukan analisis domain, sehingga ditemukan
domain-domain atau kategori dari situasi sosial tertentu, maka
selanjutnya domain yang dipilih oleh peneliti dan selanjutnya
ditetapkan sebagai focus penelitian perlu diperdalam lagi melalui
pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan
secara terus menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam
dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak.
Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan analisis lagi yang
disebut dengan analisis taksonomi. Jadi analisis taksonomi adalah
analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan
domain yang telah ditetapkan. Hasil analisi taksonomi dapat
disajikan dalam bentuk diagram kotak, diagram garis dan simpul,
dan out line.
c) Analisis komponensial
Dalam analisis taksonomi yang diurai adalah domain yang telah
ditetapkan menjadi fokus. Melalui analisis taksonomi, setiap
domain dicari elemen yang serupa atau serumpun. Ini diperoleh
melalui observasi, wawancara dan dokumentasi secara terfokus.
Pada analisis komponensial, yang dicari untuk diorganisasikan
dalam domain bukanlah keserupaan dalam domain tetapi justru
yang memiliki perbedaan atau kontras. Data ini dicari melalui
observasi, wawancara dan dokumentasi yang terseleksi.
d) Analisis tema kultural
Analisis tema atau discovering cultural themes, sesumgguhnya
merupakan upaya mencari benang merah yang mengintegrasikan
lintas domain yang ada (Sanapiah Faisal, 1990). Dengan
ditemukan benang merah dari hasil analisis domain, taksonomi,
dam komponensial tersebut maka selanjutnya akan tersusun
suatu konstruksi bangunan situasi sosial atau objek penelitian

15
yang sebelumnya masih gelap atau remang-remang, dan setelah
dilakukan penelitian maka menjadi lebih terang dan jelas.
G. Validitas dan Reliabilitas dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan
apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi perlu
bahwa keenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak
bersifat tunggal tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan
peneliti mengkonstruksi fenomena yang diamati. Pengujian keabsahan
data dalam penelitian kualitatif meliputi :
1. Uji kredibilitas
Dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan perpanjangan
pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi,
diskusi dengan teman sejawa, analisis kasus negatif, dan member
check.
2. Uji transferability
Transferability merupkan validitas eksternl, validitas eksternal
menunjukkan derjat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil
penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil. Nilai
transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sampai mana penelitian
ini dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Bila
pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran yang
sedemikian jelasnya, semacam apa suatu hasil penelitian dapat
diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi
standar transferabilitas (Sanafiah Faisal, 1990).
3. Uji dependability
Dalam penelitian kuantitatif dependability disebut reliabilitas.
Sedangkan dalam penelitian kualitatif, uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
Jika peneliti tak mempunyai dan menunjukkan jejak aktivitas
lapangannya, maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan
(Sanafiah Faisal, 1990).
4. Uji konfirmability

16
Dalam penelitian kuantitatif uji konfirmability disebut dengan uji
objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil
penelitian telah disepakati banyak orang. Dalam penelitian
kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji dependability sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dari uraian dan pembahasan yang telah disampaikan diatas,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang menghasilkan
temuan-temuan yang tidak diperoleh oleh alat-alat prosedur
statistik atau alat-alat kuantifikasi lainnya.
2. Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik utama yaitu
sebagai berikut : perhatian terhadap konteks, latar alamiah,
instrument manusia, data deskriptif, rancangan darurat, dan analisis
induktif.
3. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang akan dipecahkan melalui
penelitian harus jelas, spesifik, dan dianggap tidak berubah, tetapi
dalam penelitian kualitatif masalah yang dibawa oleh peneliti masih
remang-remang, kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, masalah
dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara, tentative dan
akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan.
4. Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi
sampel, tetapi oleh Spradley dinamakan oleh social situation.
Sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai narasumber atau partisipan, informan,teman dan
guru dalam penelitian.
5. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan
dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner
(angket), dokumentasi dan gabungan ketiganya.

17
6. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki langan, selama di lapanga, dan setelah selesai di
lapangan.
7. Pengujian keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji
kredibilitas, uji transferability, uji dependability, dan uji
konfirmability.

B. Saran
Saran yang dapat diperoleh makalah ini yaitu :
1. Penulis menyadari akan kekurangan dalam makalah ini, maka
penulis bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun demi materi yang lebih baik lagi.
2. Setelah membaca, pembaca dapat memahami tentang analisis data
penelitian kualitatif.
3. Pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Rulam. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Ar-


ruz Media
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif Dasar dan Aplikasi. YA3 :
Malang
Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta

19

You might also like