You are on page 1of 3

Empat Jenis Bahan Berbahaya Yang Sering

Disalahgunakan pada Pangan


Bahan berbahaya adalah bahan kimia baik dalam bentuk tunggal maupun campuran yang
dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak langsung
yang mempunyai sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 472/Menkes/Per/V/1996 tentang Pengamanan Bahan
Berbahaya Bagi Kesehatan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


722/Menkes/Per/IX/1988 tentang Bahan Tambahan Makanan, bahan yang dilarang digunakan
pada pangan meliputi boraks / asam borat, asam salisilat dan garamnya, dietilpirokarbonat,
dulsin, kalium klorat, kloramfenikol, minyak nabati yang dibrominasi, nitrofuranazon, serta
formalin.

Disamping itu, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


239/Menkes/Per/V/1985 tentang Zat Warna Tertentu yang dinyatakan Sebagai
BahanBerbahaya, memuat sebanyak 30 zat warna yang dilarang digunakan untuk pangan
termasuk rhodamin B dan kuning metanil. Pelarangan tersebut tentunya berkaitan dengan
dampaknya yang merugikan kesehatan manusia.

Berikut adalah 3 jenis bahan kimia berbahaya yang sering disalahgunakan dengan
ditambahkannya bahan tersebut pada produk-produk pangan:

1. Rhodamni B dan Methanil Yellow

Rhodamin B adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam
larutan akan berwarna merah terang berpendar. Rhodamin B biasa digunakan untuk industri
tekstil dan kertas. Rhodamin B dilarang digunakan untuk pewarna pangan.

Methanil Yellow atau kuning metanil adalah zat pewarna sintetis berwarna kuning kecoklatan
dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna tekstil (kain) dan cat.
Methanil Yellow dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Rhodamin B dan Methanil Yellow

Bahaya akut Rhodamin B dan my bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran
pencernaan. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal,
bahkan kulit bibir terkepulas. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang
menyebabkan gangguan fungsi hati, gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

Beberapa penyalahgunaan Rhodamin B dan my pada pangan, antara lain kerupuk, terasi,
gulali, sirup berwarna merah.

Kenali ciri-ciri pangan yang mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow


a. Warna merah mencolok (Rhodamin B) atau kuning mencolok (Methanil Yellow) dan
cenderung berpendar.
b. Banyak memberikan titik-titik warna tidak merata.
2. Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Formalin biasanya
digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah
sakit serta untuk pengawet mayat. Formalin dilarang digunakan untuk pengawet pangan.

Bahaya Formalin

Formail sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Jika terhirup dapat
menyebabkan iritasi saluran pernafasan, jika mengenai kulit dapat menyebabkan luka bakar,
reaksi alergi, jika tertelan akan menyebabkan rasa terbakar pada mulut, tenggorokan dan
perut, sakit menelan, mual dan muntah, sakit kepala, kejang hingga koma. Dapat pula
merusak hati, jantung, otak, ginjal, syaraf.

Konsumsi dalm jangka panjang akan menyebabkan kanker. Jika tertelan formalin sebanyak
30 ml (3 sendok makan) menyebabkan kematian. Beberapa penyalahgunaan formalin pada
pangan diantaranya mie basah, tahu, ikan segar dan ikan kering.

Kenali Ciri-ciri Pangan yang Mengandung Formalin

Ciri-ciri mie basah berformalin:


Tidak lengket, lebih mengkilat, bau menyengat khas formalin. Bertahan lebih dari 1 (satu)
hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri tahu berformalin:


Tahu dengan bau menyengat khas formalin, tidak mudah hancur. Bertahan lebih dari 1 (satu)
hari pada suhu ruang / suhu kamar.

Ciri-ciri ikan asin, ikan segar dan daging segar berformalin:


Tidak dihinggapi lalat, bau menyengat khas formalin.

3. Boraks

Boraks adalah senyawa berbentuk kristal putih tidak berbau dan stabil pada suhu dan tekanan
dan tekanan normal. Boraks merupanan senyawa kimia dengan nama natrium tetraborat
(NaB4)2lOH). Jika larut dalam air akan menjadi hidroksida dan asam borat (H2BO). Salah
satu bentuk turunan borak yang sering disalahgunakan untuk pangan adalah bleng.

Boraks atau asam boraks biasanya digunakan untuk bahan pembuat deterjen, mengurangi
kesadahan air dan antiseptik. Boraks dilarang digunakan untuk pangan.

Bahaya Boraks

Boraks sangat bahaya jika terhirup, mengenai kulit, mata dan tertelan. Akibat yang
ditimbulkan dapat berupa iritasi pada saluran pencernaan, iritasi pada kulit dan mata, mual,
sakit kepala, nyeri hebat pada perut bagian atas. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang akan
menyebabkan kerusakan ginjal, kegagalan sistem sirkulasi akut bahkan kematian. Konsumsi
boraks 5-10 gram oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian.

Beberapa penyalahgunaan boraks dalam pangan diantaranya bakso, cilok, lontong dan
kerupuk gendar.

Kenali Ciri-ciri Pangan Mengandung Boraks

Ciri-ciri mie basah, bakso, lontong, cilok dan otak-otak yang mengandung boraks:
Tekstur sangat kenyal, tidak lengket, mudah putus.

Ciri-ciri kerupuk rambak dari tepung, gendar mengandung boraks:


Tekstur sangat renyah, terasa getir.

You might also like