Professional Documents
Culture Documents
Model Pembelajaran menurut Joyce dan Weil adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk membentuk Kurikulum ( rencana pembelajaran jangka
panjang),merancang bahan-bahan pelajaran,dan membimbing pelajaran di kelas
atau yang lain.[4]
Menurut Hasan Langgulung mendefenisikan bahwa metode adalah cara atau jalan
yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.[6]
Selanjutnya yang dimaksud dengan metode mengajar adalah cara yang berisi
prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan,khususnya kegiatan
penyajian materi pelajaran kepada siswa.[8]
3. Metode yang digunaka harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar
sendiri dan cara memporoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
1. Instruktional Objektivites
2. Entering Behavior
3. Intruktional Procedur
4. Performance assessement
Guru atau pendidik adalah seorang yang bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan secara sadar terhadap perkembangan kepribadian dan kemampuan
peserta didik baik itu dari aspek jasmani dan rohaniahnya agar ia mampu hidup
mandiri dan dapat memenuhi tugasnya sebagai makhluk Tuhan sebagai individu
dan juga makhluk sosial.[11]
Sebaliknya guru yang profesional dan kreatif justru hanya akan memilih metode
mengajar yang lebih tepat setelah menetapkan topik pembahasan materi dan
tujuan pelajaran serta jenis kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan.
Upaya guru untuk memilih metode yang tepat dalam mendidik peserta didiknya
adalah disesuaikan pula dengan tuntunan berhadapan dengan peserta didiknya, ia
harus mengusahakan agar pelajaran yang diberikan kepada peserta didiknya itu
supaya mudah diterima. Tidaklah cukup dengan bersikap lemah lembut saja. Ia
harus memikirkan metode-metode yang akan digunakannya,seperti memilih waktu
yang tepat, materi yang cocok, pendekatan yang baik,efektivitas penggunaaan
metode dan sebagainya.[12]
Metode
Sifat materi
Tujuan
Keunggulan
Kelemahan
Ceramah
Demonstrasi
Diskusi
Informatif,
Faktual
Prinsipal,Faktual,
Keterampilan
Prisipal,
Konseptual
Keterampilan
Pemahaman,
Pengetahuan
Pemahaman Aplikasi
Pemahaman,Analisis
Sintesis,Evaluasi,
aplikasi
Lebih banyak
Materi tersaji
Meboroskan waktu,
Didomonasi
Siswa pintar[13]
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernak luput dari pembahasan
mengenai pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sebagian orang
menganggap mengajar hanya sebagian salah satu alat atau cara dalam
menyelenggarakan pendidikan,bukan pendidikan itu sendiri. Konotasinya
jelas,karena mengajar hanya salah satu cara mendidik maka pendidikan pun dapat
berlangsung tanpa pengajaran. Anggapan ini muncul karena adanya asumsi
tradisional yang menyatakan bahwa mengajar itu merupakan kegiatan seorang
guru hanya menumbuhkembangkan ranah cipta murid-muridnya,.[14]
Guru adalah orang yang paling penting statusnya di dalam kegiatan belajar
mengajar karena guru memegang tugas yang amat penting,yaitu mengatur dan
mengemudikan bahtera kelas. Bagaimana situasi kelas berlangsung merupakan
hasil kerja guru. Suasana kelas dapat hidup siswa belajar tekun tanpa merasa
terkekang. Atau sebaliknya,suasana kelas suramsiswa belajar kurang
bersemangat dan diliputi rasa takut,itu semua sebagai akibat dari hasil pemikiran
dan upaya guru.[15]
Dalam mengajar, guru harus pandai menggunnakan pendekatan secara arif dan
bijaksana,bukan sembarang yang bisa merugikan anak didik. Pandangan guru
terhadap anak didik. Pandangan guru terhadap anak didik akan menentukan sikap
dan perbuatan. Setiap guru tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam
menilai anak didik. Hal ini akan mempengaruhi pendekatan yang guru ambil dalam
pengajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam proses pembelajaran.
Bagaimana pun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang oleh kemampuan guru
untuk mengimplementasikannya,maka kurikulum itu sebagai suatu alat pendidikan.
[16]
Guru yang memandang anak didik sebagai pribadi yang berbeda dengan anak didik
yang lainnya akan berbeda dengan guru yang memandang anak didik sebagai
makhluk yang sama dan tidak ada perbedaan dalam segala hal. Maka adalah
penting meluruskan pandangan yang keliru dalam menilai anak didik. Sebaiknya
guru memandang anak didik sebagai sebagai individu dengan segala
perbedaan,sehingga mudah melakukan pendekatan dalam pengajaran.
Ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh guru untuk membantu memecahkan
masalah dalam proses belajar mengajar.
a. Pendekatan individual
Perbedaan individual anak didik tersebut memberikan wawasan kepada guru bahwa
strategi pengajaran harus memperhatikan perbedaan anak didik pada aspek
individual ini. Dengan kata lain,guru harus melakukan pendekatan individual dalam
strategi belajar mengajarnya. Bila tidak,maka strategi belajar tuntas yang menuntut
penguasaan penuh kepada anak didik tidak pernah menjadi kenyataan.
b. Pendekata Kelompok
c. Pendekatan Bervariasi
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru bisa saja membagi anak didik ke dalam
beberapa kelompok belajar. Tetapi dalam hal ini,terkadang diperlukan juga
pendapat dan kemauanan anak didik. Baagaimana keinginan mereka masing-
masing. Boleh jadi dalam satu pertemuan ada anak didik yang suka belajar
kelompok,tetapi ada juga anak didik yang senang belajar sendiri. Bila hal ini
terjadi,maka ada dua kemungkinan yang terjadi yaitu, belajar dalam kelompok dan
belajar sendiri,terlepas dari kelompok tetapi masih berada pada pengawasan dan
bimbingan guru.
d. Pendekatan Edukatif
1. Guru harus secara pasti memiliki ide yang jelas terkait pembelajaran yang
hendak disampaikan.
Sejumlah studi telah mengeksplorasi pandangan para murid mengenai guru dan
pengajaran. Pada umumnya,gambaran yang muncul adalah bahwa murid
memandang guru yang baik sebagai seorang yang :
Selain itu,guru yang baik sering dipotret oleh para murid sebagai guru yang
menggunakan beragam metode mengajar dan aktivitas belajar, mempraktekkan
beraneka keahlian untuk menjaga minat murid dan menyelesaikan persoalan
disiplin dengan siap, dan mengelola pelajaran sedemikian rupa sehingga murid bisa
menekuni apa yang dikehendaki oleh guru.
Pada ujung lainnya ada studi-studi yang berusaha membeberkan secara detail
berbagai atribut yang menjadi karakteristik pelajaran,dan kemudian menjajaki
sejauh mana masing-masing karakteristik ini terkait dengan pengukuran efektivitas
( kriteria yang digunakan bisa berkisar dari persepsi guru tentang arti pentingnya
hingga hasil yang diperoleh murid dalam tes prestasi pendidikan terstandarisasi).
Misalnya studi oleh Haydn meneliti pandangan para murid sekolah menengah
tentang kualitas pedagogis, guru yang dirasa berpengaruh positif terhadap sikap
mereka menuju pembelajaran. Empat kualitas yang berperingkat tinggi adalah :
Ketika para murid ditanya tentang karakteristik pribadi guru yang mereka rasa
berpengaruh positif terhadap sikap mereka menuju pembelajaran,empat kualitas
yang paling tinggi nilainya adalah :
2. Bersahabat
Ada empat macam metode mengajar yang dipandang representatif dan dominan
dalam arti digunakan secara luas sejak dahulu hingga sekarang pada setiap jenjang
pendidikan formal. Tiga dari empat metode mengajar tersebut bersifat khas dan
mandiri, sedangkan yang lainnya merupakan kombinasi antara satu metode dengan
metode yang lainnya. Metode campuran ini disebut saja metode plus bersifat
terbuka, artinya setiap guru yang profesional dan kreatif dapat momodifikasi atau
merekayasa campuran metode tersebut sesuai dengan kebutuhan. Merekayasa
metode plus bukanlah hal yang dianggap tabu dalam dunia pendidikan modern,
asal tidak menyimpang dari prinsip-prinsip psikologi didaktis yang telah diakui
keabsahannya dalam dunia pendidikan.
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah, penerangan dan penututan secara lisan oleh guru
terhadap kelas. Dengan kata lain dapat pula dimaksudkan, bahwa metode ceramah
atau lecturing itu adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui
penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya. Dalam
memperjelas penuturan/penyajian,guru dapat menggunakan alat-alat bantu,seperti
bendanya,gambarannya,sket,peta dan sebagainya.[22]
Metode ceramah dikenal juga sebagai metode kuliah karena umumnya banyak
dipakai diperguruan tinggi.metode ini banyak sekali dipakai, karena ini mudah
dilaksanakan. Nabi muhammad dalam memberikan pelajaran terhadap ummatnya
banyak mempergunakan metode ceramah.
Cara Nabi menyiarkan agama Islam ialah dengan jalan berpidato dan bertablig di
tempat-tempat yang ramai dikunjungi orang seperti dipasar Ukaz terutama musim
haji. Ketika itu banyak dari suku-suku arab datang berkunjung ke kota Mekkah.
Begitu pula nabi menyiarkan Agama Islam membacakan ayat-ayat Al-Quran yang
berisi petunjuk dan pengajaran kepada umum.[25]
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah
dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih
teliti tentang sesuatu,atau untuk merampungkan keputusan bersama.[26]
Teknik diskusi merupakan teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang
guru di sekolah. Di dalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana
interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar
pengalaman,informasi, memecahkan masalah,dapat terjadi juga semuanya
aktif,tidak ada yang pasif sebagai pendengar saja. Metode diskusi ada kebaikan dan
kekurangannya,antara lain :
3. Memperluas wawasan
3. Metode demonstrasi
Berikut ini ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan metode
domnstrasi, Antara lain :
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar,
tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
Metode ceramah plus tersebut dapat terdiri atas banyak metode campuran. Namun
dalam kesempatan ini hanya tiga macam metode ceramah plus yang akan
menyusun sajikan.
Dipandang dari sudut namanya saja metode tersebut jelas merupakan kombinasi
antara metode ceramah, metode tanya jawab dan pemberian tugas. Implementasi
(cara melaksanakan) metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yakni:
Berbeda dengan aplikasi metode ceramah plusyang pertama, metode CPDT ini
hanya dapat dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya.
Maksudnya pertama tama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian
mengadakan diskusi, dan akhirnya memberi tugas.
Dilihat dari sudut namanya, metode ceramah plus ke tiga ini merupakan kombinasi
antara kegiatan menguraikan materi pelajaran dengan kegiatan memeragakan dan
latihan (drill). Metode CPDP ini sangat berguna bagi PMB bidang studi atau materi
pelajaran yang berorientasi pada keterampilan jasmaniah (kecakapan ranah karsa)
siswa. Walaupun demikian, sebelum para siswa mempelajari/melatih kecakapan
ranah karsa, terlebih dahulu mereka perlu mempelajari/melatih kecakapan ranah
cipta mereka berupa pemahaman mengenai konsep, proses, dan kiat melakukan
keterampilan ranah karsa tersebut.
Oleh karena itu, aplikasi metode Ceramah Plus Diskusi dan Pelatihan ini, lebih
kurang sama dengan aplikasi metode CPDT, yaitu harus dilakukan secara tertib
sesuai dengan urutannya. Namun jika diperlukan, guru dapat memberi ceramah
singkat berupa penjelasan tambahan sesuai pelatihan.
Tujuan utama dalam metode ceramah plus ini adalah untuk menjelaskan konsep-
konsep keterampilan jasmaniah yang terdapat dalam materi-materi pelajaran
keterampilan tertentu, seperti: seni tari, seni suara, dan olahraga. Selain itu,
ceramah dalam konteks metode ceramah plus CPDP ini dapat pula digunakan untuk
menjelaskan keterampulan praktis yang ada dalam pelajaran agama (Islam),
umpamanya keterampilan berwudhu dan shalat.
Untuk melakukan perubahan dalam proses pendidikan, maka dibutuhkan model dan
metode yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak didik. Hal ini penting sebab
ada pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar anak
didik. Pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar dapat
dilihat secara berkesinambungan sebab pendidikan adalah proses.
Tidak heran jika di dalam proses pendidikan dan pembelajaran, model dan metode
harus dikuasai oleh guru. Semakin menguasai model dan metode mengajar,
semakin jelas pengaruh pembelajaran terhadap prestasi belajar anak didik. Tetapi
kita harus pula memperhatikan kondisi anak didik.
Guru harus mampu untuk memilih dan memilah model dan metode yang sesuai
dengan kondisi anak didiknya. Pengaruh model dan metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar siswa menunjukkan keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.
Model dan metode yang tepat akan menyebabkan anak didik merasa nyaman dan
berkonsentrasi pada saat proses belajar. Mereka merasa ada kesinergisan antara
proses di luar dan di dalam dirinya. Hal ini menyebabkan anak didik lebih konsen
mengikuti proses pendidikan dan pembelajaran.[31]
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Model Pembelajaran dalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk Kurikulum ( rencana pembelajaran jangka panjang),merancang bahan-
bahan pelajaran,dan membimbing pelajaran di kelas atau yang lain.
Model dan metode mengajar merupakan suatu alat atau strategi yang harus
dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar. Sehingga tujuan yang hendak
diinginkan oleh guru akan tercapai dengan baik.
Tipe belajar peserta didik perlu diketahui oleh pendidik, melalui observasi agar
pendidik dapat menyesuaikan metode apa yang akan diterapkan pada saat
mengajar, sehingga peserta didik merasa nyaman dalam pembelajaran. Metode-
metode mengajar yang dianggap penting oleh penulis untuk diterapkan oleh guru
dalam pembelajaran dalah :
1. Metode Ceramah
2. Metode diskusi
3. Metode Demonstrasi
DAFTAR PUSTAKA
[3] Ibid, h. 14
[4] Rusman, Model-model Pembelajaran,( Cet, IV;Jakarta:Grafindo Persada,20011),
h. 132
[9] Ahmad Sabri, Strategi belajar Mengajar,(Cet,II; Ciputat: PT. Ciputat Press,2007),
h. 50
[10] Ramayulis, Metodologi Pendidikan agama Islam,( Cet,IV; Jakarta: Kalam Mulia),
h. 151-152
[19] Ibid, h. 23
[20] Muhibbin Syah, Op. Cit, h. 192
[22] Ruslan Latief,Cara Belajar siswa Aktif,( Fakultas Tarbiyah IAIN Iman
Bonjol;Padang,1985),h. 16
[27] Ibid, h. 55
PREVIOUS
NEXT
RELATED POSTS
GO
Popular Posts
BLOG ARCHIVE
2017 (140)
May (18)
April (37)
March (24)
February (12)
January (49)
2016 (354)
December (259)
November (95)
KESEHATAN KELUARGA
KARAKTERISTIK MATEMATIKA
SISTEM PERKEMIHAN
TEORI-TEORI KEBENARAN
DINASTI FATIMIYAH
NUZULUL QUR'AN
MEDIA PEMBELAJARAN
KESEHATAN REPRODUKSI
MASALAH THT
ILMU FORENSIK
SENI RUPA
KESEHATAN BALITA
KLASIFIKASI KEBUDAYAAN
SYARAT DAN KETENTUAN PENERBITAN NUPTK RESMI TERBAR...
PAHAM SYI'AH
MUSIK POPULER
PENYAKIT SOSIAL
LABEL BLOG
Follow by Email
Subscribe To
Posts
Comments
Translate
Featured post
Lanjut ke konten
Beranda
About
METODE MENGAJAR
Dosen
Oleh :
KHARISMA
Cicurug, Sukabumi
2012 M/1432 H
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebenarnya metode dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) ada banyak sekali,
tergantung dengan penguasaan teknik dan materi yang akan disampaikan. Namun
dalam posting kafeilmu berikut, akan dicontohkan beberapa metode dasar yang
bisa digunakan oleh pendidik, baik guru, dosen, turor, ustadz, atau siapa sajalah
yang punya keinginan menyampaikan pengetahuan kepada yang lainnya.
Secara istilah/epistemologi: Metode belajar mengajar dapat diartikan sebagai cara-
cara yang dilakukan untuk menyampaikan atau menanamkan pengetahuan kepada
subjek didik, murid, atau anak melalui sebuah kegiatan belajar mengajar, baik di
sekolah, rumah, kampus, pondok, dll. Metode yang biasa atau umum digunakan
dalam proses belajar mengajar antara lain berbentuk ceramah, tanya jawab,
pemberian tugas dan metode demonstrasi (praktek).
Maksud dan Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memperluas materi
tentang metode yang baik dalam mengajar.
C. Rumusan Masalah
D. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan,
rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab Pembahasan yang merupakan esensi dari makalah ini
Bab III adalah merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata, yaitu meta dan hodos. Meta berarti
melalui dan hodos berarti jalan atau jalan. Dengan demikian metode adalah
dapat berarti cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Ada
juga yang mengartikan bahwa metode adalah suatu sarana untuk menemukan,
menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin tersebut.
Singkatnya metode adalah jalan untuk mencapai tujuan. Adapun kata metodologi
berasal dari kata metoda dan logi. Logi berasal dari bahasa Yunani logos yang
berarti akal atau ilmu. Jadi metodologi artinya ilmu tentang jalan atau cara yang
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai suatu ilmu, metodologi
merupakan bagian dari perangkat disiplin keilmuan yang menjadi induknya. Hampir
semua ilmu pengetahuan mempunyai metodologi tersendiri. Oleh karena itu ilmu
pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga memiliki metodologi yaitu
metodologi pendidikan.
Jadi yang dimaksud dengan metode pengajaran yaitu suatu ilmu pengetahuan
tentang motode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Atau bisa juga yang
dimaksud metode mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar
yang di pergunakan oleh seorang guru atau instruktur. Metode mengajar yang
digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh
untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan keterampilan, dan sikap
( kognitif, efektif). Khusus metode mengajar di dalam kelas, efektivitas suatu
metode dipengaruhi oleh factor tujuan, factor siswa, factor situasi, dan factor guru
itu. Didalam penggunaan metode ada beberapa syarat- syarat sebagai berikut:
Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik
belajar sendiri dan cara memperoleh penngetahuan melalui usaha pribadi.
Metode mengajar yang dipergunakan dapat mentiadakan penyajian yang
bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau stuasi yang nyatra
dan bertujan.
metode ceramah
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya. Metode ini
banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga,
masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik
mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah,
dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka
siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.
metode diskusi
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana
guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut
dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada
murid untuk maju ke depan kelas untuk mendemonstrasikan apa yang diajarkan
guru. Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal
yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang
materi pelajaran yang telah diterimanya.
metode karyawisata
Menurut Djamarah (2000:105), pada saat belajar mengajar siswa perlu diajak ke
luar sekolah, untuk meninjau tempat tertentu atau obyek yang lain. Hal itu bukan
sekedar rekreasi tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan
melihat kenyataannya. Karena itu, dikatakan teknik karya wisata, yang merupakan
cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau
obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti
meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada metode karya wisata
ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata ada yang dalam
waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Metode karyawisata adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk
mengunjungi obyek-obyek dalam rangka untuk menambah dan memperluas
wawasan obyek yang dipelajari tersebut ( sesuai dengan bidangnya). Misalnya
untuk pelajaran pendidikan geografi siswa dapat diajak ke obyek pemukiman
transmigrasi atau obyek morfologi. Untuk pelajaran pendidikan sejarah, siswa dapat
diajak ke situs sejarah. Untuk pelajaran pendidikan ekonomi siswa dapat diajak
mengunjungi pabrik, atau obyek kegiatan ekonomi.
Metode Test
Ialah metode mengajar dengan jalan memberikan tes kepada anak anak untuk
mengetahuikemampuan anak dalam suatu kegiatan pelajaran. Biasanya dilakukan
setelah sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada anak-anak tes disusun dengan
bentuk tes objektif, tes diberikan kepada semua anak dengan bahan yang sama.
Metode Drill
Metode Infiltrasi
Metode ini disebut juga metode susupan, selipan maksudnya antipati atau jiwa
ajaran tertentu diselipkan atau diselundupkan kedalam sesuatu. Mata pelajaran
pada waktu guru menerangkan pelajaran tersebut misalkan jiwa agama kita
selipkan pada waktu mengajar umum.
Metode Survey
Metode Wawancara
Metode yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab atau wawancara antara
kedua pihak yang langsung berhadapan muka.
Metode Proyek
Prinsipnya usaha dengan metode problem solving hanya lebih kompleks sebab
dilakukan dengan metode survey, wawancara, metode kelompok. Satu kelompok
dibagibagi dalam beberapa unit.
Metode Dikte
Metode yang dilakukan dengan jalan mendekte pelajaran (kuliah) untuk dicatat oleh
murid, metode ini lazim dipaki perguruan tinggi.
1. Faktor raw input (yakni factor murid / anak itu sendiri ) dimana tiap anak
memiliki kondisi yang berbeda- beda dalam kondisi fisiologi dan kondisi psikologis
2. Faktor environmental input (yakni factor lingkungan) , baik itu lingkungan alami
maupun lingkungan social
a. Kurikulum
Adapun uraian mengenai factor faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar adalah:
Kondisi lingkungan juga dipengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan fisik/ alami
termasuk didalamnya adalah seperti keadaan suhu, kelembaban, kepengapan
udara, dan sebagainya, lingkungan social, baik yang berwujud manusia maupun
hal- hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Faktor- factor environ mental adalah factor yang keberadaan dan penggunaannya
dirancangkan sesuuai hasil belajar yang diharapkan
Factor dari dalam adalah kondisi individu atau anak yang belajar itu sendiri, factor
individu dapat dibagi menjadi dua bagian :
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan
capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, seperti kakinya atau tangannya (karena
ini akan menggangggu kondisi fisiologis) dan sebagainya, akan sanagat membantu
dalam proses dan hasil belajar. Karena pentingnya penglihatan dan pendengaran
maka dalam lingkungan pendidikan formal, orang melakukan berbagai penelitian
untuk menemukan bentuk dan cara menggunakan alat peraga yang dapat dilihat
sekaligus didengar ( audio visual aids)
b. kondisi psikologis
minat
kecerdasan
motivasi
kemampuan-kemampuan kognitif
Secara umum media merupakan kata jamak dari medium yang berarti perantara
atau pengantar, kata media berlaku untuk berbagai kegiatan usaha, seperti media
dalam penyampaian pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang
teknik. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, akan
tetapi hal-hal lain yang menemukan siswa dapat memperoleh pengetahuan.
Menurut Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau
kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh
pengetahuan. Keterampilan dan sikap jadi, dalam pengertian media bukan hanya
alat perantara seperti TV, Radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau
manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan sesama, diskusi,
seminar, karya wisata, simulasi dan sebagainya yang dikondisikan untuk
menambah pengetahuan dan wawasan, mengubah sikap atau untuk menambah
keterampilan.
Mengajar dapat di panjang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar,
sedangkan yang dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan
tingkah laku yang diperoleh melalui pengalaman. Pengalaman langsung adalah
pengalaman yang diperoleh dari aktivitas sendiri pada situasi yang sebenarnya.
Bahwa pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan
atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses mengamati dan mendengarkan
melalui media tertentu dan proses mendengarkan melalui bahasa semakin konkrit
siswa mempelajari bahan pengajaran. Contohnya melalui pengalaman langsung
maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh siswa semakin abstrak bahasa
verbal maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa.
Mempercepat gerekan suatu proses yang terlalu lambat sehingga dapat dilihat
dalam waktu yang lebih cepat.
media auditif, yaitu media yang hanya dapat di dengar saja atau media yang
hanya memiliki unsur suara, seperti radio, dan rekaman suara.
Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung
suara
Media audiovisual yaitu jenis media yang selain mengandung suara juga
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat misalnya, rekaman Vidio, berbagai
ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya.
Prinsip pokok yang harus diperhatikan dalam penggunaan media pada setiap
kegiatan belajar mengajar adalah bahwa dalam upaya memahami materi
pelajaran. Agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan
siswa maka ada sejumlah prinsip yang harus diperhatikan, diantaranya:
Media yang digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai
tujuan pelajaran
Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi siswa
e. Sumber Belajar
Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu dapat dimanfaatkan
oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman belajar sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai dalam proses penyusunan perencanaan program
pembelajaran. guru perlu menetapkan sumber apa yang dapat digunakan oleh
siswa agar mereka dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa sumber
belajar yang bisa dimanfaatkan oleh guru khususnya dalam setting proses
pembelajaran didalam kelas di antaranya adalah:
Manusia sumber
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. usia sumber
DAFTAR PUSTAKA
Depag RI, Stategi Belajar Mengajar , Dirjen Bimbingan Islam, Jakarta. 1994 hal 139
Iklan
Share this:
TwitterFacebook1
Gambar | Pos ini dipublikasikan di Uncategorized dan tag Makalah, Makalah Strategi
Belajar Mengajar, Materi kuliah, Metode Mengajar. Tandai permalink.
Tinggalkan Balasan
Arsip
Arsip
tak ada
Uncategorized
cal
Ma