Professional Documents
Culture Documents
PLASENTA
A. Pengkajian
1. BIODATA
a. Identitas pasien
Nama : Ny. A
Jenis kelaminn : perempuan
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMU
b. Keluhan utama
1) Pasien mengatakan perdarahan yang disertai nyeri.
2) Rahim keras seperti papan dan nyeri tekan karena isi rahim
bertambah dengan dorongan yang berkumpul dibelakang plasenta,
sehingga rahim tegang.
3) Perdarahan yang berulang-ulang.
1
e. Riwayat psikologi
Pasien cemas karena mengalami perdarahan disertai nyeri, serta tidak
mengetahui asal dan penyebabnya.
g. Riwayat menstruasi
1) Haid bulan sebelumnya bulan mei
2) Lamanya : 7 hari
3) Siklus : 30 hari
i. Riwayat kontrasepsi
Klien mengatakan belum ada rencana dalam penggunaan alat KB.
2
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan saat dirumah dia bisa
mengerjakan aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga tanpa
bantuan
Saat dikaji : pasien dapat beraktivitas dengan bantuan
keluarga terbaring di tempat tidur belum ada mobilisasi
4) Pola istirahat
Sebelum masuk RS : pasien biasanya tidur selama 7-8 jam/hari
tanpa gangguan
Saat dikaji : pasien mengalami gangguan karena nyeri
pada luka operasi dan lingkungan yang ramai serta panas.
5) Pola seksual
Sebelum sakit : pasien mengatakan biasanya pola seksual 2
hari sekali
Saat dikaji : pasien mengalami gangguan seksual karena
nyeri pada luka operasi.
k. Adaptasi psikologis masa nifas
1) Pola interaksi klien dengan orang (tenaga kesehatan) menggunakan
teknik wawancara
2) Ibu merasa senang bayinya lahir dengan selamat
3) Suasana hati klien gelisah, klien mengatakan selalu memikirkan
bayinya dan selalu bertanya tentang keadaan luka operasinya.
4) Klien berharap cepat sembuh dan ingin berkumpul kembali lagi dengan
bayi dan keluarganya
m. Data spiritual
Klien seorang muslim, taat menjalankan sholat 5 waktu
n. Pengetahuan ibu tentang masa nifas
1) Perawatan masa nifas
Memberikan penjelasan agar mengetahui perawatan pada saat masa
nifas dengan melakukan personal hygiene.
2) Perawatan payudara
Dilakukan sambil memperagakan/memberikan penjelasan agar
perawatan buah dada dilakukan setiap hari dengan cara masase dan
3
puting susu ditarik keluar dan berikan HE setiap mandi harus
membersihkan mamae.
3) Perawatan perineum
Setiap kali BAB / BAk perineum ibu harus dibersihkan untuk
mencegah terjadinya infeksi, apabila pakaian dalam basah perlu diganti
dengan pakaian dalam yang kering.
o. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum
Kesadaran : composmetis
2) Tanda-tanda vital
Abdomen :
4
Genetalia :Hiperpregmentasi pada vagina, vagina berdarah /
keluar darah yang merah kehitaman, terdapat farises pada kedua
paha / femur.
Ekstimitas : Akral dingin, tonus otot menurun.
2. Diagnosa keperawatan
a. Gangguan perfusi jaringan b.d. perdarahan ditandai dengan
conjungtiva anemis, akral dingin, Hb turun, muka pucat, dan lemas.
b. Risiko tinggi terjadinya letal distress berhubungan dengan perfusi
darah ke plasenta berkurang.
c. Nyeri akut b.d. kontraksi uterus ditandai terjadi distress/ pengerasan
uterus, nyeri tekan uterus.
5
3. Intervensi keperawatan
6
Diagnosa Tujuan dan Rencana
No Rasional Implementasi
keperawatan Kriteria Hasil keperawatan
1. Gangguan Setelah diberikan a. Monitor tanda a. TD, frekuensi nadi a. Memonitori TTV pasien
b. Mengobservasi tingkat
perfusi askep, diharapkan tanda vital yang rendah, frekuensi
b. Observasi tingkat perdarahan setiap 15
1 jaringan b.d. perfusi jaringan RR dan suhu tubuh
pendarahan setiap menit sekali
. perdarahan pasien adekuat, yang tinggi
c. Mencatat intake dan
15-20 menit
ditandai dengan kriteria menunjukkan
c. Catat intake dan output
dengan hasil : gangguan sirkulasi d. Berkolaborasi dalam
output
conjungtiva a. Conjunctiva d. Kolaborasi dalam darah memberikan terapi
b. Mengantisipasi
anemis, akral tidak anemis pemberian terapi infuse isotonic
b. Akral hangat terjadinya shock e. Berkolaborasi
dingin, Hb infuse isotonic
c. Hb normal c. Produksi urin yang
e. Kolaborasi dalam pemberiam transfusi
turun, muka d. Muka tidak
kurang dari 30 ml/jam
pemberian darah
pucat, dan pucat, dan
menunjukkan
tranfusi darah
lemas. pasien tidak
penurunan fungsi
apabila Hb
lemas.
ginjal
rendah
d. Cairan infus isotonic
dapat mengganti
volume darah yang
hilang akibat
pendarahan
e. Tranfusi darah dapat
menggan volume darah
yang hilang akibat
pendarahan
2. Risiko tinggi Setelah diberikan a. Jelaskan risiko a. Memberikan a. Menjelaskan risiko
askep, diharapkan
terjadinya terjadinya penjelasan mengenai terjadinya distress
tidak terjadi fetal
2 letal distress distress, dengan distress risiko terjadinya janin/kematian janin 7
kriteria hasil:
. berhubungan janin/kematian distress janin pada pada ibu
a. DJJ
b. mengobservasi
dengan janin pada ibu klien membuat klien
normal/terdenga
8
4. Catatan perkembangan
N Tgl/hr/ Implementasi Evaluasi
o dx
1 Tgl 13- a. Memonitori TTV pasien S= klien mengatakan sudah
b. Mengobservasi tingkat
2-17 tidak pusing
08:00 perdarahan setiap 15 menit O=
wib sekali Tensi : 120/80 mmHg
DX 1 c. Mencatat intake dan
Nadi : 89 x/menit
output Suhu : 37,8 oC
d. Berkolaborasi dalam RR : 24 x/menit
memberikan terapi infuse
A= masalah teratasi
isotonic P= intervensi dihentikan
e. Berkolaborasi pemberiam
transfusi darah
9
perut dan punggung
e. Melibatkan suami dan
keluarga dalam tindakan
pengontrolan nyeri
f. Berkolaborasi dalam
pemberian obat analgetik
10