You are on page 1of 5

Antiproliferative Triterpenoid Saponins from Leptaulus

citroides Baill. from the Madagascar Rain Forest

Abstrak : bioassay-guided fractionation (pemisahan komponen ekstrak secara bertahap


berdasarkan perbedaan sifat fisikokimianya dan aktivitas biologi yang diikuti oleh tahap
pemisahan dan pengujian kadar logam) dari ekstrak etanol yang diperoleh dari akar dan kayu
dari tumbuhan leptaulus citroides Baill. (Cardiopteridaceae) mengarahkan isolasietil ester dari
tiga senyawa triterpenoid saponin yang baru dan yang diketahui sesquiterpen cinnamosmolide
(4). Struktur 1-3 dielusidasi seara luas oleh eksperimen 1D dan 2D NMR dan spektroskopi massa
. Senyawa 1,2 dan 4 menunjukan dapat menurunkan toksisitas sel terhadap A2780 sel kanker
ovarian pada manusia dengan nilai IC50 dari 2.8, 10.2 dan 2.0 M, secara berurutan

1. Pendahuluan

Pada lanjutan pencarian untuk bahan alam bioaktif dari hutan hujan Madagascar sebagai bagian
dari proyek ICBG( international Cooperative Biodiversity Group) kami berfokus pada isoasi dari
antiproliferasi bahan alam dari ekstrak tumbuhan yang dikumpulkan dari hutan hujan
madagasar. Sebagai bagian dari penelitian kami memilih ekstrak etanol dari akar dan kayu dari
tumbuhan leptaulus untuk menyelidiki antiproliferasi bahan alam karena belum pernah ada
laporan pada genus ini. Bioassay-guided fractionation dari ekstrak akar dan kayu dihasilkan
etilester dari tiga triterpenoid saponin yang baru 1-3 dan seskuiterpen cinnamolide yang sudah
diketahui. Disini kami melaporkan struktur elusidasi dari senyawa 1-3 dan aktivitas
antiproliferasi.

2. Hasil dan diskusi

Etil leptauloside A (1) yang diperoleh berbentuk serbuk putih amorf.HRESIMS Menampakkan
ion molekul yang dinatriumkan pada puncak m/z 1223.5806 [M + Na]+ sesuai dengan rumus
molekul C59H92O25. Senyawa 1 telah ditandai sebagai turunan olean-12-ene triterpen berdasarkan
spectrum 1D dan 2D NMR spectrum. Spektrum 1H NMR dari bagian aglicone senyawa 1
mennampilkan senyal karakteristik dari enam singlet kelompok metil [H 0.91, 0.95, 1.03, 1.05,
1.16 dan 1.50, (setiap 3H, seluruhnya singlet, 29, 26, 25,30,24, 27-H3)]; kelompok olefin (H
5.35, t, J = 3.5 Hz, H-12) dan kelompok aldehid (H 9.44, s). Posisi dari kelompok olefin
dikonfirmasi oleh HMBC hubungan antara H3-27 (H 1.50, s) ke C-13 (C 144.1), dan H-12 ke
C-11 (C 24.6). Bagian aglycone yang beroksigen pada C-3,16,22,28 berdasarkan korelasi
HMBC antara H3-24 (H 1.16 s) dan C-3 (H 86.3); H-22/H3-29/H3-30 dan C-21; antara H-16/H-
22 dan C-17; antara H2-28 dan C-22. Kelompok aldehid yang berlokasi pada C-4 berdasarkan
HMBC hubungan antara proton aldehid dan C-24, tambahan untuk membandingkan data NMR
1D dari senyawa 1 dengan data yang dilaporkan sebelumnya pada senyawa yang sama. Pada
senyawa 1 menunjukan perubahan sifat kimia dan coupling pattern dari kelompok angeloyl
dengan satu proton olefin, dua kelompok metil, karboksil karbon dan dua karbon sp2, pada
persetujuan dengan data NMR pada senyawa yang berhubungan. Kelompok angeloil setelah
ditandai pada C-22 berdasarkan HMBC hubungan antara H-22 dan angeloyl carbonil carbon.
Data spektroskopi dari angeloyl senyawa 1 menunjukkan persetujuan yang baik dengan data
senyawa yang sama yang dilaporkan sebelumnya. Susunan relative dari aglycone dan bagian
tetrasakarida telah ditentukan dari konstanta coupling dan hubungan ROESY. Grup aldehyl pada
C-4 yang ditandai orientasi -equatorial berdasarkan ROESY hubungan antara H3-
24 dengan orientasi -aksial H3-25 dan H-23 dengan H-3 dan H-5, keduanya
merupakan -aksial. H-16 telah ditandai oleh orientasi -ekuatorial
berdasarkan yang diperlihatkan luas singlet, mengindikasi konstata kopling
kecil, sementara H-22 memiliki orientasi -aksial berdasarkan konstanta
koplingnya; penandaan ini telah dikonfirmasi oleh perbandingan dengan
geseran kimia dan konstanta kopling proton yang berkaitan dari apodytine
A-C. configurasi relative dari aglycone didukung oleh perbandingan dari data
H dan C NMR dengan assamsaponin A dan camelliasaponin B1.

Struktur dari bagian gula pada senyawa 1 telah dielusidasi


berdasarkan spectrum 1H-1H COSY, TOCSY, ROESY, HSQC, and HMBC. Empat
anomerik proton berhubungan dengan karbon pada C 102.7, 102.0, 107,5
dan 104.8 telah diamati dengan spectra HSQC senyawa 1, menandakan
keberadaan empat unit gula. Empat gula yang terindikasi adalah ., dari
13
perbandingan data C NMR dengan apodytine B, isotheasaponin B1, dan
assamsaponin A. HMBC hubungan antara H-1 ke C-2, H-1 ke C-3, dan H-
1 ke C-2 mengindikasi hubungan dari empat unit gula.

HMBC hubungan antara H-1 ke C-3, mengindikasikan bahwa bagian


tetrasakarida yang dihubungkan dengan aglycone pada C-3. Suatu kelompok
etil ester telah ditunjukan C-5 berdasarkan hubungan COSY dari H2-7 dan H-
5 ke karbonil karbon C-6 fakta ini mengarahkan ke penandaan etil
leptauloside A sebagai ..

Struktur dan susunan yang pasti dari bagian gula senyawa 1 telah
dikonfirmasi dengan metode penggambaran oleh Tanaka dan Kouno.
Senyawa 1 dihidrolisis dengan asam dan menghasilkan campuran diturunkan
menggunakan perlakukan dengan L-cystein metil ester dan o-
tolylisothiocyanate. Perbandingan waktu retensi HPLC dari hasil turunan o-
tolylthiocarbamoyl-thiazolidine dari unit gula dengan preparasi standar dari
L-cystein metil ester dan D dan L-glukosa, D dan L-galactose, D dan L-xylose,
D dan L-arabinose, dan D-glucuronic acid, dan dari D-cysteine methyl ester
dan D-glu-curonic acid, ditetapkan struktur unit karbohidrat sebagai D-
galactose, two D-xyloses, and D-glucuronic acid

Etil ester dari turunan glukoronopiranosil tidak seperti bahan alam jadi etil
ester memiliki kemungkinan untuk dirubah sebagai bahan tumbuhan telah
diekstraksi menggunakan etanol dan pelarutnya diuapkan hal tersebut
sangat tidak etis untuk mengumpulkan bahan tanaman segar dan
mengekstraknya dengan pelarut yang berbeda untuk mengkonfirmasi
hipotesis ini.

Etil leptauloside B yang diperoleh berbentuk serbuk putih amorf. puncak ion
quasi-molecular pada m/z 1223.5781 [M + Na]+ sesuai dengan rumus
molekul C59H92O25. Perbandingan lebih jauh dari 1D NMR data dari senyawa 2
mengusulkan bahwa senyawa 2 merupakan isomer dari senyawa 1 dengan
bagian gula yang sama dan aglycone yang sama dengan senyawa 1.
Perbedaan antara senyawa 1 dan 2 hanya pada posisi angeloyl dan hidroksil
group. Kelompok angeloyl telah ditetapkan pada C-16 di senyawa 2 seperti
ditunjukkan dengan sinyal tak terlindungi dari H-16, dan kelompok hidroksil
ditetapkan pada C-22 karena sinyal lebih terlindungi pada H-22 dibandingkan
pada senyawa 1. Aglycone dari senyawa 2 dielusidasi sebagai theasaponin
G2 yang identic.senyawa 2 mengandung bagian gula yang sama seperti
senyawa 1 sebagaimana ditunjukan oleh kemiripan utama dari data 1D
NMR . struktur senyawa 2 dikonfirmasi lebih jauh melalui perbandingan data
HSQC, HMBC dan ROESY dengan senyawa 1. Maka, struktur etil leptauloside
B telah ditentukan sebagai/..

Etil leptauloside C yang didapatkan berbentuk serbuk putih amorf puncak ion
quasi molekulnya m/z 1301.5982 [M + Na]+ sesuai dengan rumus molekul
C64H94O26 perbandingan 1H dan 13
C data NMR dengan senyawa 2
mengindikasikan bahwa mereka cukup berhubungan kecuali sinyal dari
kelompok angeloyl yang telah digantikan dengan p-metoxycinamoyl group
pada spectra 3. Jadi 1H NMR spectra dari senyawa 3 menunjukan para-
subtitude cincin benzene pada H= 7.94 dan 6.98 , 2 proton olefin dengan E-
konfigurasi H 7.75 dan H 6.35 dan metoksi 3.84. sinyal ini menandakan
keberadaan 4-metoxicinamoyl group dan hal tersebut dikonfirmasi oleh
HMBC dengan hubungan antara metoksi group dengan C-7 dan H asil 3 dengan
C asil 4 . perbandingan geseran kimia dan konstanta kompik H-16 dan H-22
pada senyawa 2 dan 3 mengusulkan bahwa group 4 metoksicinamoyl
berikatan ke C-16 dengan demikian struktur etil leptauloside

Senyawa 4 yang telah diisolasi berbentuk padatan putih struktur yang


ditetapkan seperti yang ditunjukan berdasarkan perbandingan dta
spektroskopi dengan literature yang telah dilaporkan. Cinnamosmolide telah
dilaporkan sebagai anti jamur dan penghambat aktivitas -glukosidase.

Senyawa 1,2,3 dan 4 telah dievaluasi sebagai antiproliferasi melawan A2780


sel kanker ovarian manusia . senyawa 1,2 dan 4 menunjukkan IC50 dari 2.8,
10.2 , 2.0 m berurutan , sedangkan snyawa 3 innaktif pada pengujian ini.
Penelitian sebelumnya menyarankan bahwa asilasi dengan kelompok
angeloyl pada C-21 dan C-22 dapat memberikan efek aktivitas biologis dari
oleanane triterpeniod saponin.hasil ini mendukung keopentingan dari
angeloylasi kelompok 22 hidroksil untuk aktivitas antiproliferasi , aktivitas
reduksi dari senyawa 3 dibandingkan dengan senyawa 2 kemungkinan
karena jumlah besar dari kelompok 4-coumaroyl yang mengasilasi C16 dari
kelompok hidroksil.

You might also like