Professional Documents
Culture Documents
UNTUK TUTOR
SEMESTER 6
BLOK 18
TRAUMA DAN KEGAWATDARURATAN
PENYUSUN:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
2
KATA PENGANTAR
Seperti diketahui bahwa keadaan gawatdarurat adalah suatu keadaan yang terjadi
mendadak yang mengakibatkan individu memerlukan penanganan segera secara cermat, tepat
dan cepat, dimana jika tidak mendapatkan penanganan secara tepat, cermat dan cepat tersebut
akan berpotensi menyebabkan kematian, kecacatan atau kehilangan anggota tubuh seumur
hidup dan atau komplikasi yang lebih memperberat keadaan individu tersebut.
Dalam modul ini terdapat lima skenario sebagai trigger dalam diskusi tutorial yang
diselesaikan dalam waktu lima minggu dan dilanjutkan dengan minggu keenam untuk ujian.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi PBL dengan metode kuliah, ketrampilan
medik dan diskusi tutorial serta ditambah dengan observasional bedside teaching kasus gawat
darurat yang ada di rumah sakit pendidikan. Setelah menyelesaikan blok ini diharapkan
peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai serta kepekaan terhadap
keadaan gawat darurat sehingga nantinya mampu mengenali dan memberikan penanganan
yang tepat sebagai bekal untuk menjalani seluruh rangkaian pendidikan kepaniteraan klinik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua dosen pembimbing, pemateri
kuliah, dan seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan modul dan pelaksanaan blok ini.
Semoga modul ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kritik dan saran
untuk perbaikan sangat diharapkan demi kesempurnaan modul ini dimasa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
I. PENDAHULUAN 1
4. DASAR PENGETAHUAN 1
5. PRAKTIKUM PENUNJANG 2
7. PRASYARAT BLOK 2
8. POHON TOPIK 3
9. REFERENSI 3
PRAKTIKUM 13
SKENARIO 1 18
SKENARIO 2 21
SKENARIO 3 24
SKENARIO 4 27
SKENARIO 5 29
I. PENDAHULUAN
4. DASAR PENGETAHUAN
Untuk dapat menguasai kompetensi blok ini, peserta didik memerlukan dasar
pengetahuan:
1. Basic Life Support (BLS)
2. Advance Life Support (ALS)
3. Anestesiologi & Terapi Intensive
4. Ilmu Bedah
5. Ilmu Kesehatan Anak
6. Ilmu Mata
7. Ilmu Saraf
8. Ilmu Penyakit Dalam
9. Ilmu Penyakit Jantung dan Paru
10. Farmakologi
11. Etik,Sosial dan Legal Formal
12. Patient safety
1
13. Ilmu Forensik
5. PRAKTIKUM PENUNJANG
Melalui observasional bedside teaching di UGD RSD dr. Soebandi dan RS
Jejaring (Sister Hospital) lain , mahasiswa diharapkan mampu memahami situasi/
kondisi unit penanganan kegawatan, dimana hal ini merupakan pengalaman awal
sebelum memasuki kepaniteraan klinik. Pada blok ini mahasiswa juga diberikan
praktikum bidang tertentu yang terkait kegawatdaruratan yang belum diberikan pada
blok-blok sebelumnya ( Parasitologi dan Farmakologi)
7. PRASYARAT BLOK
Sebelum menempuh blok trauma dan kegawatdaruratan, mahasiswa harus telah
menempuh blok sebelumnya yaitu: blok 1 sampai blok 17.
2
8. POHON TOPIK
Blok 18
Trauma
&Kegawatdaruratan
Stroke
3
9. REFERENSI
- Bakta IM, Suastika IK, 1999. Gawat darurat di bidang Penyakit Dalam, EGC, Jakarta.
- Jong WD, Syamsuhidayat R, 2005. Buku ajar Ilmu Bedah,edisi 2, EGC, Jakarta.
- Maramis WF, 2010. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa, Airlangga University Press,
Surabaya.
- Staf Pengajar Bagian Ilmu Bedah, 2010. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Binarupa
Aksara, Jakarta.
- Tanggap Darurat Bencana (Safe Community modul 4). Depkes RI, 2006.
4
II. METODE BELAJAR
a. Diskusi tutorial
Diskusi tutorial dalam kelompok beranggotakan 8-10 mahasiswa dan dipandu oleh
tutor yang bertugas sebagai fasilitator. Dalam berdiskusi mahasiswa akan dihadapkan pada
masalah dalam bentuk skenario modul sebagai pencetus dalam diskusi. Satu skenario modul
diselesaikan dalam dua kali pertemuan, dengan selang waktu 3 sampai 4 hari. Diskusi
dilakukan dengan metode seven jumps (tujuh langkah) yang terdiri dari:
1. mengklarifikasi istilah/konsep,
2. menetapkan permasalahan,
3. menganalisis masalah,
5. menentukan tujuan,
6. belajar mandiri,
b. Kuliah
Kuliah dilaksanakan untuk memperjelas konsep atau teori yang sulit/khusus sehingga
membutuhkan pakar untuk meningkatkan pemahaman. Kuliah dilaksanakan dalam bentuk
5
konsultasi interaktif berdasarkan masalah. Kuliah dapat diselenggarakan secara terjadwal
maupun atas permintaan mahasiswa bila diperlukan.
c. Praktikum
Praktikum bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada kasus dilapangan, namun hal
ini disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Mahasiswa hanya diperkenankan untuk melihat
dan mengobservasi dengan bimbingan Pembimbing Klinik di Rumah Sakit Pendidikan.
e. Konsultasi pakar
Konsultasi pakar dilaksanakan secara terjadwal atau atas permintaan mahasiswa apabila
menemui kesulitan dalam memahami konsep atau teori ketika diskusi kelompok maupun
belajar mandiri. Konsultasi pakar bisa dilaksanakan dalam kelompok kecil maupun besar
tergantung kebutuhan.
f. Belajar mandiri
Belajar mandiri dilaksanakan dalam rangka menggali informasi yang lebih luas atau
lebih dalam tentang suatu materi yang terkait dengan masalah yang sedang dipelajari sehingga
dapat memahami kasus secara interdisiplin ilmu.
g. Evaluasi
Evaluasi blok dilaksanakan pada minggu VI/VII dengan mempertimbangkan proses
selama mengikuti kegiatan belajar-mengajar, etika, dan penguasaan pengetahuan. Dengan
ketentuan pencapaian masing-masing komponen nilai tidak boleh kurang dari 60untuk
dapat lulus blok. Untuk ujian remedial diambil Nilai Yang Terakhir. Bobot masing-masing
komponen nilai adalah sebagai berikut:
1. Teori ( 60 % )
2. Tutorial ( 20 % )
3. Praktikum / Bed Set Teaching ( 20 % )
Nilai akhir blok berupa angka 0 - 100 dengan penjenjangan seperti matriks berikut:
6
ANGKA HURUF NILAI KETERANGAN
70,00-79,99 B 3 BAIK
60,00-69,99 C 2 CUKUP
50,00-59,99 D 1 KURANG
7
14.00
14.00 HO: Kel A1 HO: Kel A3 HO: Kel
- C2
16.00
16.00 HO: Kel A2 HO: Kel B1 HO: KEL
- C3
18.00
II 08.00 KULIAH 6: KULIAH 7: TUTORIAL 4 LIBUR KULIAH 10: FORENSIK HO: Kel
8-14 MEI 2016 - PPGD BEDAH NASIONAL E2
SKENARIO 2 10.00 (06.00 07.00) SARAF
KULIAH PAKAR
(Ketua IDI
Pusat)
(07.00 09.00)
10.00 TUTORIAL 3 KULIAH 8: HO: Kel
- THT E3
12.00
12.00 SKILL LAB HO: Kel
- F1
14.00
14.00 HO: Kel D1 KULIAH 9: HO: Kel D3 HO: Kel
- ANESTESI F2
16.00
16.00 HO: Kel D2 HO: Kel E1 HO: Kel
- F3
18.00
III 08.00 KULIAH 11: TUTORIAL 6
15-21 MEI 2016 - MANAGEMEN HO: Kel
SKENARIO 3 10.00 SHOCK&TERAP A2
I CAIRAN
(06.00 08.00)
10.00 TUTORIAL 5 KULIAH 13: KULIAH 14: HO: Kel
- ORTHOPEDI PEDIATRI A3
12.00
12.00 KULIAH 12: SKILL LAB KULIAH 15: BEDAH 4 HO: Kel
- BEDAH 3 B1
14.00
14.00 HO: Kel G1 HO: Kel G3 HO: Kel
- B2
16.00
16.00 HO: Kel G2 HO: Kel A1 HO: Kel
- B3
18.00
IV 08.00 KULIAH 17: TUTORIAL 8 LIBUR KULIAH 19: HO: Kel
22-28 MEI 2016 - PARU NASIONAL PSIKIATRI D2
SKENARIO 4 10.00
10.00 TUTORIAL 7 KULIAH 18: HO: Kel
- FARMAKOLOGI D3
12.00
12.00 KULIAH 16: SKILL LAB HO: Kel
- CARDIOLOGI E1
14.00
14.00 HO: Kel C1 HO: Kel C3 HO: Kel
- E2
16.00
16.00 HO: Kel C2 HO: Kel D1 HO: Kel
- E3
18.00
V 08.00 KULIAH 20: KULIAH 21: TUTORIAL 10 HO: Kel
29 MEI-4 JUNI - SARAF CPCR G2
2016 10.00 ( 06.00
SKENARIO 5 08.00)
8
18.00
VI
6-11 JUNI 2016 09.00 UJIAN BLOK UJIAN UJIAN BLOK UJIAN UJIAN SKILL LAB
UJIAN -11.00 BLOK BLOK
VII
13-18 JUNI 09.00 REMEDIASI REMEDIAS REMEDIASI REMEDIAS REMEDIASI
2016 -11.00 I I
REMEDIAL
Koordinator Blok 18
dr. Erfan Efendi, Sp.An 081331700327
Tutor Kelompok A
Pendamping
dr. Ulfa Elfiah, M.Kes.,Sp.BP-RE observasional bed side 085257227499
teaching kel C
Pendamping
dr. Hasan SpOT ,M Kes observasional bed side
teaching kel E
Pendamping
dr. M Ali Shodikin , M Kes, SpA observasional bed side 08155007780
teaching kel G
Pendamping
dr.Septa Surya Wahyudi , MKes,SpU observasional bed side
teaching kel H
Pendamping
dr. Edy SpM observasional bed side
teaching kel F
dr. Heni SpRad Pendamping
9
Observasional bed set
teaching kel B
Pendamping
dr. Supangat SpBA ,PhD Observasional bed set
teaching kel D
10
DAFTAR MATERI KULIAH BLOK 18
N
TANGGAL JAM MATERI KULIAH PEMATERI
O
12.00 BEDAH 1:
1. 2 Mei 2017 - TRIASE, DISASTER MANAGEMENT, SMF BEDAH UMUM
14.00 SPGDT-S, SPGDT-B
08.00
ETHICS, RECORDS, LEGAL dr. Cholis Abrori,
2. 3 Mei 2017 -
CONSIDERATION M.Kes., M.Pd. Ked
10.00
10.00
3. 3 Mei 2017 - PATIENT SAFETY K3RS/ dr. Hasan SpOT
12.00
BEDAH 2:
4 Mei 2017 12.00
ATLS, PREHOSPITAL REFERAL
4. - SMF BEDAH UMUM
SISTEM, PRIMARY & SECONDARY
14.00
SURVEY
MATA:
13.00 KEGAWATDARURATAN MATA
5. 5 Mei 2017 - (TRAUMA OKULI, GLAUKOMA AKUT, SMF MATA
15.00 HIFEMA)
06.00
-
07.00 PPGD dr. Erfan Efendi,SpAn
6. 8 Mei 2017
07.00 KULIAH PAKAR oleh Ketua IDI Pusat TEAM TAMU
-
09.00
BEDAH SARAF:
08.00 TRAUMA CAPITIS,
6. 9 Mei 2017 - PENATALAKSANAAN COR, COS, LAB BEDAH
10.00 COB, &
CT SCAN INTEPRETATION
7. 10 Mei 2017 10.00 THT: SMF THT
- KEGAWATDARURATAN THT
11
12.00
ANESTESI:
10.00 PPGD
SYOK DAN dr. Erfan, Sp.An dan
8. 11 Mei 2017 - PENATALAKSANAANNYA, Team
14.00 TERAPI CAIRAN, CPR ADULT &
PEDIATRIC/NEONATUS
06.00
MANAGEMEN SHOCK DAN TERAPI dr.Erfan Efendi SpAn
-
CAIRAN
08.00 BEDAH 3:
10. 15 Mei 2017 TRAUMA MAXILOFACIAL, THORAX,
12.00 LAB BEDAH UMUM
ABDOMEN,
-
14.00
ORTHOPEDI:
10.00 TRAUMATOLOGI, TRAUMA
11. 17 Mei 2017 - MUSKULOSKELETAL, TRAUMA LAB BEDAH
12.00 CERVICAL/SPINAL, PELVIS,
EKSTREMITAS
10.00 PEDIATRI:
12. 18 Mei 2017 - KEGAWATDARURATAN NEONATUS LAB PEDIATRI
12.00 DAN ANAK
12
DASAR-DASAR ACLS
PARU:
08.00
KEGAWATDARURATAN PARU
15. 23 Mei 2017 - LAB PARU
STATUS ASMATIKUS; ARDS;
10.00
DROWNING
10.00 FARMAKOLOGI:
LAB
16. 24 Mei 2017 - OBAT-OBAT DALAM
FARMAKOLOGI
12.00 KEGAWATDARURATAN
08.00
PSIKIATRI:
17. 26 Mei 2017 - LAB PSIKIATRI
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
10.00
SARAF:
08.00
KEGAWATDARURATAN SARAF,
18. 29 Mei 2017 - LAB SARAF
STATUS EPILEPTIKUS, KONVULSI,
10.00
STROKE
06.00
- dr.Erfan Efendi SpAn
CPCR
08.00 dan Team
19. 30 Mei 2017
10.00 INTERNA 1:
12.00 INTERNA 2:
20. 31Mei 2017 - KEGAWATDARURATAN METABOLIK LAB INTERNA
14.00 DAN ENDOKRIN
10.00
21 2 Juni 2017 - Poisonous arthropod dan forensic LAB PARASITOLOGI
12.00 Entomology
13
PRAKTIKUM
Pada blok Trauma dan Kegawatdaruratan ini kegiatan praktikum dilakukan dengan
melaksanakan Observasional Bed Side Teaching di UGD RS RSD Dr. Soebandi Jember dan
praktikum beberapa laboratorium yang terkait kegawatdaruratan , Farmakologi dan
Parasitologi.
14
STANDARD KOMPETENSI DOKTER INDONESIA (SKDI)
15
16
17
18
19
SKENARIO 1
BENCANA ALAM
1. SKENARIO
Pada saat terjadi bencana tanah longsor di kabupaten Ponorogo pemerintah setempat
menerjunkan Tim brigade siaga bencana (BSB) nasional menuju ke daerah bencana.
Dalam perjalanannya tim berkoordinasi dengan pusat pelayanan kesehatan terdekat baik
puskesmas maupun rumah sakit yang masih berfungsi serta berkoordinasi dengan pihak-
pihak terkait. Tim segera mengaktifkan SPDGT-B, dan dibantu dengan para relawan, tim
segera menyisir beberapa lokasi untuk mencari korban, memberi pertolongan awal dan
merujuk ke RS terdekat. Korban yang dirujuk masuk ke Triage-UGD RS sebuah RS tipe
C. Diantara korban tampak beberapa orang kritis.Adapun rincian korban bencana ini
sebagai berikut: 1.Seorang pemuda yang berambut panjang yang terluka pada kaki dan
kepalanya dan berkali-kali berteriak memanggil petugas kesehatan, 2. seorang korban usia
lanjut tampak nafas yang tersengal sengal dengan jejas didinding dadanya disertai
ketertinggalan gerak salah satu dinding dadanya, 3. seorang wanita hamil yang tampak
lemah dengan perdarahan, 5.Seorang laki-laki yang terbaring lemah dan tampak pucat
dengan perut yang distended dan nadi yang lemah, 6. seorang korban wanita muda
terbaring tidak sadar dengan luka berat dikepala dan puluhan korban dengan luka-luka
ringan di bagian tubuhnya.
Para petugas UGD RS tampak sibuk ada yang mengindentifikasi kondisi pasien, yang
meninggal, ada yang melakukan pewatan luka, dan ada melakukan resusitasi. Tampak
beberapa petugas menggunakan sarung tangan, pakaian pelindung bahkan ada yang
menggunakan masker dan kaca mata sebagai proteksi diri sesuai prinsip patient safety
sedangkan beberapa petugas lainnya tidak menggunakan alat proteksi diri
.Jumlah korban yang terus bertambah membuat beberapa petugas yang terlihat
kebingungan harus menyelamatkan pasien yang mana dulu karena keterbatasan alat yang
ada.Sementara team penolong banyak berkonsentrasi ke korban yang berteriak dan
meronta-ronta.
30
SKENARIO 2
TRAUMA 1
1. SKENARIO
Saat bertugas di IGD RS seorang dokter menerima kiriman 6 orang pasien korban
kecelakaan lalu lintas , sepeda motor vs mobil (angkot). Menurut informasi, saat
kejadian mobil menyalib truk di pertigaan jalan dan secara mendadak dari sebrang
jalan meluncur sepeda motor berbonceng tiga tanpa lampu. Setelah benturan mobil
membanting ke kanan dan menabrak jembatan dan terjadi ledakan . 4 korban
dinyatakan tewas saat dibawa ke IGD.Korban yang masih selamat adalah laki-laki
berumur 20 tahun dengan kondisi tidak sadar dengan suara mengorok dan ditemukan
luka terbuka di bagian temporal dan frontal dari kepala, serta keluar darah dari hidung
secara masif (Bloody rhinorhea), telinga kanan dan kiri (Bloody otorhea). Pada bagian
tubuhnya tampak baju yang dikenakan sebagian terbakar. Dokter bersama dengan
perawat segera melakukan pemeriksaan. Hasil pemeriksaan primary survey didapatkan
pasien nafasnya tersengal-sengal dan segera dilakuan tindakan intubasi dan
pemasangan infus dua jalur serta kateter. Untuk menghentikan perdarahan hidung
dilakukan pemasangan tampon anterior . Pada pemeriksaan secondary survey
ditemukan luka bakar seluas 15% pada daerah sebagian dada depan, punggung, serta
tangan. Korban kedua adalah seorang wanita, 18 tahun, tampak lemah dengan jejas
pada wajah, dan luka ringan pada bagian tangan dan kaki. Menurut informasi korban
masih sadar dan segera melompat dari mobil.Hasil pemeriksaanprimary survey
didapatkan A,B,C : baik, GCS :456 dengan status lokalis :Regio orbita dekstra et
sisnistra : Visus 1/60 dan tak terkoreksi, hematoma palpebra, konjungtiva bulbi :
injeksi siliaris (+), edema kornea, darah di COA, Pupil : bulat, refleks cahaya (-),
Fundus : sulit dievaluasi, TIO : meningkat per palpasi. Setelah dilakukan pemeriksaan
dan tindakan pertolongan awal kemudian dikonsulkan ke konsulen jaga . Konsulen
jaga meminta dilakukan konsul ke bidang terkait yaitu bedah saraf, bedah plastik ,
THT , mata , dan anestesi.
SKENARIO 3
TRAUMA 2
31
1. SKENARIO
Seorang wanita berusia 17 tahun dan ibunya dibawa ke UGD RS rumah sakit karena
kecelakaan ditabrak mobil waktu menyebrang jalan . Dokter jaga segera melakukan
pemeriksaan dan hasilnya ditemukan jejas di dada sebelah kanan, gerak nafas yang
asimetris dan suara nafas kanan menghilang, regio abdomen distensi yang disertai
jejas kebiruan pada kuadran kiri atas, jejas di daerah suprapubik, hematom dan bercak
darah (bloody discharge) di meatus orificium eksterna . Ibunya juga mengalamai luka
serius, ada luka didaerah dagu ukuran 3x4cm dan hasil pemeriksaan palpasi ditemukan
step off serta krepitasi di daerah mandibula, sedang diregio extremitas didapatkan luka
terbuka femur kanan. Setelah melakukan resusitasi dan kondisi pasien stabil, dokter
jaga melanjutkan pemeriksaan penunjang berupa foto rontgen thorax dan pelvis, foto
polos abdomen dan foto rontgen kepala dan femur.
SKENARIO 4
NON TRAUMA 1
1. SKENARIO 4
Tn Iwan 45 tahun , tiba-tiba mengeluh nyeri di dada disertai sesak sepulang dari
bekerja. Keluarga segera membawa pak Iwan menuju rumah sakit terdekat. Selama
perjalanan pak Iwan berkeringat dingin dan muntah. Setibanya di IGD RS, dokter
langsung melakukan pemeriksaan dan segera memberikan pertolongan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan T 180/120 mmHg, RR 35 x/menit, rhonchi dan
whezing didapatkan pada kedua lapangan paru kanan dan kiri. Pada pemeriksaan
auskultasi juga ditemukan suara murmur dan gallops.
Pada pemeriksaan palpasi ditemukan nadi kecil dan tidak teratur. Dokter segera
memberikan O2, obat-obatan dan menginstruksikan untuk pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan penunjang.
SKENARIO 5
NON TRAUMA 2
1. SKENARIO
32
yang pertama kali. Pernah beberapa kali diperiksakan ke dokter di dekat rumah diduga
menderita hipertiroid. Menurut salah satu keluarganya, kejadian kejang dan tidak sadar
ini sudah dialami bu Gracia sejak kecil dan minum obat teratur. Sejak 2 tahun yang
lalu bu Gracia juga menderita kencing manis dan tidak teratur minum obat. Hanya saja
untuk kejadian sekarang terasa aneh karena keluarga menemukan botol obat nyamuk
cair di dekatnya . Juga ditemukan bekas gigitan serangga di kaki sebelah kiri. Keluarga
kebingungan terhadap kejadian yang menimpa bu Gracia ini .Apalagi 1 tahun terakhir
ini mengalami depresi karena suaminya kawin lagi dengan gadis tetangga rumah .
Hasil pemeriksaan fisik terakhir didapatkan GCS 111, Tensi 60 palpasi, acral dingin,
pernafasan apneu, pupil miosis. Dokter segera melakukan pertolongan dan melakukan
resusitasi. 30 menit kemudian pasien mengalami cardiac arrest dengan irama ECG nya
PEA .Dokter jaga segera menekan tombol Blue Code untuk minta bantuan dan
segera melakukan CPR . 10 menit kemudian karena kecapean melakukan CPR , pasien
dinyatakan tidak berhasil ditolong dan dipanggilkan tokoh agama untuk memimpin
doa.
33