You are on page 1of 7

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian 11 pola Gordon


a. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kaji bagaimana klien menjaga kesehatannya,seperti kebersihan lingkungan
tempat tinggal klien,kebersihan makanan yang dimakan serta pengetahuan
klien tentang penyakit gastritis.
Alkoholisme
b. Pola nutrisi dan metabolik
Kehilangan nafsu makan
Mual serta muntah
Hematemesis
c. Pola eliminasi
Diare
Melena
d. Pola aktivitas dan latihan
Kelemahan otot
Nyeri abdomen
e. Pola tidur dan istirahat
Sulit tidur, penurunan kebutuhan tidur karena adanya nyeri abdomen
Distensi gaster
f. Pola persepsi kognitif
Adanya perasaan nyeri
g. Pola persepsi dan konsep diri
Kehilangan gambaran positif terhadap diri serta adanya kecemasan,ketakutan
atau penilaian diri terhadap penyakitnya
h. Pola peran dan hubungan terhadap sesama
Perubahan peran interpersonal dan kurangnya interaksi
i. Pola reproduksi dan seksualitas
Sulit untuk berhubungan seksual karena keterbatasan gerak
j. Pola mekanisme koping dan toleransi terhadap stres
Klien terlihat cemas terhadap penyakitnya karena kurangnya pengetahuan
tentang penyakit yang dialami dan penyebab penyakitnya
k. Pola sistem nilai kepercayaan
Kemampuan pasien dalam menjalankan ibadah, pasien akan lebih
mendekatkan dirinya kepada Tuhan.
Agama yang dianut oleh pasien

B. Diagnosa
1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh bd kurang asupan makanan
2. Kekurangan volume cairan bd kegagalan mekanisme regulasi
3. Nyeri akut bd agens cedera biologis
4. Ansietas bd perubahan status besar
5. Intoleransi aktivitas bd immobilitas.

Page | 12
6.
A. Intervensi

7. 8. Diagnosa 9. NOC 10. NIC


N

Page | 13
11. 12. Ketidakseimbanga 14. Status Nutrisi skala 1- 5 16. Managemen Nutrisi
1 n nutrisi: kurang 15. Nafsu Makan skala 1- 5 - Tentukan status gizi pasien dan kemampuan [pasien] untuk
dari kebutuhan memenuhi kebutuhan gizi
- Lakukan atau bantu pasien terkait dengan perawatan mulut
tubuh bd kurang
sebelum makan
asupan makanan
- Anjurkan keluarga untuk membawa makanan favorit
13.
pasien sementara [pasien] bearad di rumah sakit atau
fasilitas perwatan, yang sesuai.
- Beri obat-obatan sebelum makan (misalnya, antiemetik),
jikan diperlukan
17. Pemberian Makan
- Atur meja dan nampan makanan agar menarik
- Tawarkan kesempatan mencium makanan untuk
menstimulus nafsu makan
- Atur makanan sesuai dengan kesukaan pasien
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi kapan selesai[makan],
dengan tepat.
18.

19. 20. Kekurangan 22. Keparahan Kehilangan 24. Manajemen Hipovalemi


2 volume cairan bd Darah skala 1- 5 - Monitor adanya sumber-sumber kehilangan cairan
- Berikan produk darah yang diresepkan untuk
kegagalan 23. Keparahan Mual dan
meningkatkan tekanan plasma onkotik

Page | 14
mekanisme Muntah skala 1- 5 - Monitor rongga mulut dari kekeringan dan/atau membran
regulasi mukosa yang pecah
- Instruksikan pada pasien dan/atau keluarga tindakan-
21.
tindakan yang dilakukan untuk mengatasi hipovalemia
25. Manajemen Mual
- Dorong pasien untuk memantau pengalaman diri terhadap
mual
- Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif diberikan
untuk mencegah mual bila memungkinkan
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan mual
- Identifikasi strategi yang telah berhasil [dilakukan] dalam
[upaya] mengurangi mual
26. Manajemen Muntah
- Kaji emesis terkait dengan warna, konsistensi, akan adanya
darah, waktu, dan sejauh mana kekuatan emesis.
- Ukur dan perkiran volume emesis
- Pastikan bahwa obat antiemetik yang efektif diberikan
untuk mencegah muntah bila memungkinkan
- Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh.
27.
28. 29. Nyeri akut bd 31. Kepuasan klien: Manajemen 34. Manajemen Nyeri (1400)
3 agens cedera nyeri skala 1- 5 - Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
biologis 32. Kontrol Nyeri skala 1- 5 lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas,
30. 33. intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
- Gali bersama pasien faktor-faktor yang dapat menurunkan

Page | 15
atau memperberat nyeri
- Kurangi atau eliminasi faktor-faktor yang dapat
mencetuskan atau meningkatkan nyeri (misalnya:
ketakutan, kelelahan, keadaan monoton dan kurang
pengetahuan
- Kendalikan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi
respon pasien terhadap ketidaknyamanan (misalnya: suhu
ruangan, pencahayaan, suara bising)
- Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk membantu
penurunan nyeri
35. Pemberian Anastesi
- Verifikasi identifikasi pasien
- Kembangkan dan dokumentasikan rencana anastesi dan
prosedur yang tepat bagi pasien
- Posisikan pasien untuk mencegah kerusakan saraf perifer
dan cedera karena tekanan
- Sediakan evaluasi lanjutan setelah anastesi dan perawatan
terkait dengan efek samping anastesi.
36.
37. 38. Ansietas bd 39. Tingkat kecemasan skala 1- 5 41. Pengurangan Kecemasan
4 perubahan status 40. Penerimanaan: Status - Gunakan pendekatan yang tenag dan meyakinkan
- Berikan aktivitas pengganti yang bertujuan untuk
besar Kesehatan skala 1- 5
mengurangi tekanan
- Bantu klien mengidentifikasi situasi yang memicu
- Dukung penggunaan mekanisme koping yang sesuai

Page | 16
42. Terapi Relaksasi
- Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang
dipilih
- Tunjukan dan praktekkan teknik relaksasi pada pasien
- Brikan waktu yang tidak terganggu karena mungkin saja
klien tertidur
- Dorong kontrol sendiri ketika relaksasi dilakukan.
43. 44. Intoleransi 46. Toleransi terhadap aktivitas 48. Terapi Aktivitas
5 aktivitas bd skala 1- 5 - Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpatisipasi
immobilitas 47. Status Nutrisi:Energi skala melalui aktivitas spesifik
- Bantu klien dan keluarga untuk mengidentifikasi
45. 1- 5
kelemahan dalam level aktivitas tertentu
- Dorong keterlibatan dalam aktivitas kelompok maupun
terapi jika memang diperlukan
- Bantu klien dan keluarga memmantau perkembangan klien
terhadap pencapaian tujuan.
49. Manajemen Energi
- kaji status fisiologis pasien yang menyebabkan kelelahan
sesuai sesuai dengan konteks usia dan perkembangan
- gunakan instrument yang valid untuk mengukur kelelahan
- tentukan persepsi pasien/orang terdekat dengan mengenai
penyebab kelelahan
- pilih intervensi untuk mengurangi kelelahan baik secara
farmakologis maupun non farmakologis dengan tepat
- tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang dibutuhkan

Page | 17
untuk menjaga ketahanan
- monitor intake/asupan nutrisi untuk mengetahui sumber
energy yang adekuat.
50.
51.
52.

53. Discharge Planning

54.a. Tekankan kepada pasien tentang pentingnya menghindari alkohol, asam, karena dapat mengiritasi mukosa
lambung.

55.b. Anjurkan pasien menggunakan obat-obat yang diresepkan.

56.c. Pasien dengan anemia perniciosa diberikan injeksi vitamin B12 jangka panjang.

57.d. Cegah makanan dan minuman yang terkontaminasi.

58.e. Lindungi diri dari terpapar zat toksik di tempat kerja.

59.

Page | 18

You might also like