You are on page 1of 7

LAPORAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

F.4 UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

PENYULUHAN ANEMIA DAN PEMBERIAN TABLET ZAT BESI


PADA SISWI SMP 1 ATAP MURAM SARI,
WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUPRIK

Pendamping
dr. Elizabet Sapranim
Disusun oleh
dr. Ria Sakti Puspa Wijayanti

DOKTER INTERSIP PUSKESMAS KUPRIK


KABUPATEN MERAUKE
2017
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Anemia merupakan masalah nutrisi utama pada remaja dan umumnya pola makan
salah sebagai penyebabnya disamping infeksi dan menstruasi. Prevalensi anemia pada
remaja cukup tinggi. Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah
berkurang sehingga kapasitas oksigen yang ditransfer tidak memenuhi kebutuhan
fisiologis tubuh.
Sejumlah jenis zat gizi memegang peranan dalam pembentukan darah merah
(hematopoiesis). Yang dimaksud dengan pembentukan darah ialah pembentukan eritrosit
dengan hemoglobin didalamnya. Zat-zat gizi yang berperan dalam hematopoiesis ialah
protein dan berbagai vitamin dan mineral. Diantara vitamin-vitamin tersebut ialah asam
folat, vitamin B12, vitamin C dan Vitamin E, sedangkan di antara mineral ialah Fe, Cu,
dan Co. yang paling sering menimbulkan hambatan hematopoiesis ada dua kelompok,
yaitu vitamin (asam folat dan vitamin B12) dan mineral (Fe dan Cu).
Di Indonesia anemia termasuk problema defisiensi gizi nasional sejak tahun 1988.
Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb) atau hematokrit
dibawah nilai ambang batas yang disebabkan oleh rendahnya produksi sel darah merah
dan Hb, hemolisis, dan kehilangan darah berlebihan.
Masalah gizi remaja perlu mendapat perhatian khusus karena pengaruhnya yang
besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada masalah
gizi saat dewasa. Saat ini populasi remaja di dunia telah mencapai 1200 juta jiwa. Remaja
merupakan masa transisi anak menjadi dewasa. Selama remaja perubahan hormonal
mempercepat pertumbuhan. Pertumbuhan lebih cepat dari fase yang lain dalam
kehidupan, kecuali fase satu tahun pertama kehidupan (bayi).
Siswi SMP merupakan remaja yang mengalami pertumbuhan menuju dewasa.
Pada masa ini biasanya siswa mengalami perkembangan yang jauh berbeda dari masa
anak-anak, seperti pola pikir yang semakin luas, cara mengontrol emosi dengan baik,
belajar memahami perbedaan pendapat, dll. Meskipun penyebab anemia defisiensi besi
itu sendiri dapat bersumber dari beberapa faktor, tetapi perubahan psikologi berupa
sikluas haid juga dapat mempengaruhi. Siswa juga mengalami peningkatan aktivitas yang
lebih berat mulai dari berpikir, kegiatan fisik, gaya hidup mandiri yang belum tentu
tercukupi kebutuhan gizi makronutrien maupun mikronutrien, dll.
Masalah anemia defisiensi besi tidak jarang bahkan sering kali tidak diperhatikan
oleh penderita karena dampak yang sifatnya akumulatif. Oleh karena itu, anemia sangat
rentan pada masa remaja khususnya siswa SMP terutama wanita. Selain itu, akibat yang
ditimbulkan pada penderita anemia defisiensi zat besi termasuk penurunan konsentrasi
belajar, terganggunya fungsi otot, mudah capek, dll.
Mengingat pentingnya zat besi pada usia remaja, diadakan penyuluhan mengenai
pentingnya zat besi pada remaja dan pembagian tablet besi remaja siswi SMP Muram
sari. Sebagai salah satu cara pencegahan anemia defisiensi zat besi (Fe) dengan cara
pemenuhan nutrisi tambahan zat besi tanpa melupakan konsumsi pangan yang sehat dan
bergizi lengkap.

II. Tujuan
A. Tujuan Umum :
Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja putri khususnya siswi SMP I Atap
Muram Sari mengenai anemia serta pencegahannya.
B. Tujuan Khusus :
- Memahami apa itu anemia
- Mengetahui tanda dan gejala Anemia
- Mengetahui penyebab Anemia
- Mengetahui komplikasi akibat Anemia
- Mengetahui pentingnya zat besi pada usia remaja

C. Manfaat
Meningkatkan pengetahuan para remaja putri siswi SMP 1 Atap Muram Sari
mengenai anemia dan pentingnya zat besi pada usia remaja.

D. Sasaran
Seluruh siswi SMP 1 Atap Muram Sari, wilayah kerja Puskesmas Kuprik.

III. Perencanaan Intervensi


Rencana intervensi yang dilaksanakan terkait dengan permasalahan yang telah
diuraikan sebelumnya adalah dilakukan penyuluhan tentang anemia dan pentingnya zat
besi pada usia remaja serta pembagian tablet besi, dengan cara:

1. Dilakukannya penyuluhan kepada siswa SMP Muram Sari mengenai pengertian


anemia, penyebab anemia, gejala anemia, dan komplikasi akibat anemia.
2. Pemberian informasi mengenai pentingnya tambahan zat besi pada remaja, khususnya
pada remaja putrid, dalam membantu mencegah anemia.
3. Pembagian tablet besi pada siswi SMP I Atap Muram Sari, wilayah kerja Puskesmas
Kuprik.

IV. Pelaksanaan Intervensi


1. Tanggal : 08 Maret 2017
2. Waktu : 09.00 WIB selesai
3. Tempat : SMP 1 Atap Muram Sari
4. Oleh : dr. Ria Sakti Puspa Wijayanti
5. Peserta : Siswi SMP I Atap Muram Sari, wilayah kerja Puskesmas Kuprik
6. Kegiatan : Penyuluhan mengenai anemia dan pentingnya pemberian zat besi
serta pembagian tablet besi pada siswi SMP I Atap Muram Sari

V. Evaluasi
- Evaluasi struktur
Persiapan kegiatan dilakukan 1 hari sebelum dilakukan penyuluhan.
- Evaluasi Kegiatan
Peserta yang hadir 30 siswi SMP 1 Atap Muram Sari. Pelaksanaan penyuluhan
berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias melakukan diskusi dan
tanya jawab.
Setelah kegiatan penyuluhan dan diskusi selesai, dilanjutkan dengan pengukuran
TD, status antopometri, dan pembagian tablet besi

VI. Dokumentasi Kegiatan


VII. Materi Penyuluhan
1 5

2 6

3 7
4 8

LAPORAN PENYULUHAN

Nama Peserta dr. Ria Sakti Puspa Wijayanti

Nama Pendamping dr. Elizabet Sapranim

Nama Wahana Puskesmas Kuprik


Tema Penyuluhan Anemia & zat besi pada remaja
Tujuan Penyuluhan Untuk meningkatkan pengetahuan siswi tentang anemia dan pentingnya
zat besi usia remaja
Hari/Tanggal Rabu, 8 Maret 201
Waktu 09.00-selesai
Tempat SMP 1 Atap Muram Sari
Jumlah Peserta 30 Siswi

You might also like