Professional Documents
Culture Documents
I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi pengertian mengenai pertumbuhan dan pembelahan sel.
Pertumbuhan seI yang dipelajari dalam suatu sistem tertutup dimana pertumbuhan
sel mengikuti pola exponensial sampai pada saatnya memasuki fase konstant
(stationary phase) yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain keterbatasan
sumber makanan atau akumulasi limbah (waste product). Sel diturunkan dan sel
lain melalui pembelahan sel. Molekul DNA diturunkan kepada anak selnya melalui
proses mitosis dan meiosis.
Bagaimana proses diferensiasi sel mengarahkan pola ekspresi suatu gen
pada sel tertentu, peran gen dalam proses perkembangan dan bagaimana suatu
sel menjalani suatu proses perkembangan yang sudah tertentu (determinasi) juga
dipelajani dalam bab ini. Selain ini dikaji pula bagaimana sel yang telah mengalami
spesialisasi terorganisasi dalam jaringan membentuk suatu sistem dengan fungsi
tertentu serta bagaimana sel berkomunikasi dengan sel lain maupun dengan
lingkungannya.
Setelah mengikuti kuliah pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan mampu
memahami konsep pertumbuhan dan pembelahan sel serta dapat menjelaskan
urutan siklus sel, membedakan konsep pembelahan sel secara mitosis dan meiois
serta memahami bagaimana informasi genetik diturunkan kepada progeny,
menerangkan kembali konsep diferensiasi dan determinasi sel, sistem jaringan
pada tumbuhan dan hewan serta peran gen dalam perkembangan suatu
organisme serta dapat menjelaskan komunikasi antar sel dan lingkungannya.
II. MATERI
A. PERTUMBUHAN SEL
Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen-
komponen seluler. Terdapat dua macam pertumbuhan sel, yaitu pertumbuhan
yang berakibat peningkatan ukuran sel tetapi tidak jumlah sel. Dan yang kedua
adalah pertumbuhan yang diikuti dengan peningkatan jumlah sel. Dalam hal
yang pertama, inti sel membelah tetapi tidak diikuti oleh pembelahan sel.
Organisme dalam golongan ini biasa disebut organisme koenositik (coenocytic)
atau multiseluller. Sedangkan organisme yang termasuk dalam golongan
kedua membesar dan membelah menghasilkan dua progeny dengan ukuran
yang kurang lebih sama.
Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi pertumbuhan
sel, antara lain pH, suhu, konsentrasi oksigen, tekanan, radiasi dan aktivitas air
(water activity).
Kurva Pertumbuhan
Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem in vitro BATCH
CULTURE. Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel ditumbuhkan dalam
satu batch media, tanpa penambahan media baru selama inkubasi.
Dikarenakan tidak adanya penambahan media baru selama inkubasi maka
konsentrasi nutrisi akan berkurang sedangkan konsentrasi limbah (waste
product) akan meningkat. Pertumbuhan sel secara binary fission dapat
diplotkan sebagai jumlah sel vs waktu inkubasi (gambar 8.1.).
| Lag | Exponential | Stationary | Death
Time
Figure 2
Gambar 8.1. Kurva pertumbuhan sel dalam slstem tertutup (batch culture)
(Prescott et al., 1993)
1. Fase Lag
Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur
yang baru biasanya tidak segera didapati peningkatan jumlah atau masa
sel. Walaupun demikian sel tetap mensintesis komponen seluller. Fase lag
dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain karena sel yang sudah tua
dan kekurangan ATP, essential cofactors serta ribosom. Substansi-
substansi ini harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan
berlangsung. Kemungkinan yang lain adalah media pertumbuhan yang
berbeda dengan media pertumbuhan sebelumnya. Dalam hal ini enzim-
enzim baru akan diperlukan untuk penggunaan nutrisi yang berbeda.
Selain itu lag fase dapat terjadi apabila sel mengalami kerusakan sehingga
membutuhkan waktu untuk perbaikan kembali.
Lamanya lag phase bervariasi tergantung pada kondisi sel dan sifat
dari media. Sel yang sudah tua atau baru saja dikeluarkan dan tempat
penyimpanan (refrigerated) atau dikultur dalam suatu media dengan
kandungan nutrisi yang berbeda akan membutuhkan lag fase yang lebih
panjang jika dibandingkan dengan sel yang masih muda dan dikulturkan
pada media baru yang sama.
2. Fase Eksponensial
Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan
membelah pada kecepatan maksimum tergantung pada sifat genetik,
medium dan kondisi pertumbuhan. kecepatan pertumbuhan konstant, sel
membelah dan meningkat jumlahnya (doubling) dalam interval yang
teratur. Pada fase ini sel mempunyai kesamaan sifat kimia dan fisiologi
sehingga banyak digunakan dalam studi-studi biokimia dan fisiologi.
3. Fase Stationer
Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal
ini disebabkan ketidakseimbagan nutrient dan O2, keseimbangan jumlah
sel yang membelah dan yang mati, tipe organisme serta akumulasi limbah
toksik seperti asam laktat. Bakteri mampu tumbuh pada maksimum
populasi sel (cell density) 1 x sel/ml sedangkan protozoa dan alga hanya
mampu tumbuh pada tingkat populasi 1 x 106 sel/ml.
4. Fase Kematian
Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti
kehabisan nutrisi dan akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab
menurunnya jumlah sel hidup. Sel mengalami kernatian dalam pola
logaritmik.
B. PEMBELAHAN SEL
Pembelahan sel pada prokaryotes seperti bakteri lebih sederhana dan
cepat jika dibandingkan dengan eukaryotes. Beberapa jenis bakteri membelah
dalam kultur tiap 10 menit. Selama pembelahan molekul ds DNA mengalami
replikasi menghasilkan turunan yang identik (gambar 8.2.). Pada saat
pertumbuhan mencapai ukuran tertentu dan replikasi DNA sudah selesai,
molekul DNA yang baru mempunyai tempat perlekatan yang baru pada
membra plasma yang berbeda dengan molekul DNA yang lama. Dan sini
molekul DNA mulai membelah menjadi dua terpisah oleh membran plasma
dan dinding sel diantara tempat perlekatannya. Pembelahan sel terjadi secara
binary fission dimana sel membelah menghasilkan dua sel dengan ukuran
yang hampir sama, masing-masing mengandung satu salman materi genetik
dan separoh jumlah sitoplasma (gambar 8.3).
B.2. MITOSIS
Setelah replikasi DNA pada fase S dan sebelum mitosis, tiap
kromosom terdiri dari dua kromatid yang identik yang saling berlekatan
pada tempat khusus yang disebut sentromer. Sentromer adalah organel
sel yang terletak di pusat sel yang terutama terdiri dari pusat pengaturan
mikrotubule (MOC) dan berfungsi sebagai sumbu spindle selama proses
mitosis. Bagaimana perilaku kromosom selama proses mitosis tergantung
pada benang-benang mitosis (mitotic spindle) yang berperan dalam
pergerakan kromosom menuju equator dam pemisahan kromatid
sehingga tiap anak sel mengandung satu set kromosom yang lengkap.
Mitosis, seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap-
tahap ini dapat dilihat pada gambar 8.6.
1. PROPHASE
Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam inti
sel. Mikrotubul sitoplasma berpisah, benang-benang mitosis terbentuk
dibagian luar inti sel diantara sentromer yang terpisah.
2. PROMETAPHASE
Membrane inti sel pecah nampak sebagai vesikie membrane
(seperti RE), benang mikrotubul masuk ke daerah inti sel.
Kinetochores (kompleks protein) mengalami pendewasaan pada
sentromer dan melekat pada beberapa benang mikrotubul yaitu
mikrotubul kinetochore. Terdapat tiga kelas mikrotubul dan spindle
mitosis yang dapat [Ithat pada gambar 8.5.
Cytokinesis
Setelah proses mitosis selesai, set membelah melaui proses
yang disebut cytokinesis. Pada set hewan proses ini terjadi dengan
perlekukan membran sel ditengah membentuk dua anak sel, sementara
pada sel tanaman tinggi cytoplasma dan sel tanaman terpartisi dengan
terbentuknya dinding sel yang baru di dalam sel. Ciri khas perbedaan
proses cytokinesis pada sel hewan dan sel tanaman tinggi dapat dilihat
pada gambar 8.7. dan 8.8.
B.3. MEIOSIS
Siklus seksual ditandai dengan dua proses unik yaitu meiosis dan
pembuahan. Meiosis adalah pembelahan inti sel yang mengahsilkan
separoh jumlah kromosom induknya. Sebagai contoh, sel diploid (2n)
akan menghasilkan produk haploid (1n). Sedangkan pembuahan adalah
proses penggabungan dua inti sel menjadi satu sehingga inti sel haploid
bergabung menjadi satu inti sel diploid. Jumlah kromosom akan tetap
konstan dikarenakan penggandaan jumlah kromosom selama proses
pembuahan akan ompensasi dengan pengurangan separo jumlah
kromosom pada proses meiosis.
Gambar 8.9. menunjukkan siklus seksual dan manusia dan tumbuhan.
Gambar 8.9. Siklus seksual yang ditandai dengan adanya meiosis dan
fertilisasi (a) manusia (b) tumbuhan
Tidak seperti proses mitosis, meiosis hanya terjadi pada sel jenis
tertentu dan pada tertentu selama proses perkembangan. Hanya spesies
seksual yang mampu menghasilkan sel dengan kemampuan meiosis.
Gamet adalah sel seks yang tidak bisa berkembang kecuali jika
bergabung dengan gamet lain yang cocok. Hasil dari gabungan dua
gamet rnenghasilkan zygot yang memiliki jumlah kromosom dua kali lipat
kromosom gamet (Gambar 8.9).
Tanaman tingkat tinggi secara kontinyu menghasilkan spora
sebagai produk meiosis. Spora mengalami tingkat perkembangan yang
berbeda tergantung dari golongan tanaman dan pada akhirnya
berkembang membentuk suatu sistem penghasil gamet. Organ yang
rnenghasilkan gamet disebut gonad. Gonad betina adalah ovarium atau
oogonium dimana telur diproduksi. Gonad jantan adalah testis atau
spermatogonium dimana sperma terbentuk. Oocyte mengalami meiosis
untuk menghasilkan satu telur yang fungsional dan tiga sel abortif,
sedangkan spermatocyte menghasilkan empat sperma fungsional
(Gambar 8.10).
C. DIFERENSIASI SEL
Pada sebagian besar eukaryotes, tiap organisme memulai
kehidupannya dari suatu sel yang disebut zygote. Sel membelah terus
menerus melalui proses mitosis yang pada akhirnya menghasilkan organisme
dewasa yang terdiri dari berbagai macam tipe sel dan jaringan. Awal
perkembangan pada masa embrio hampir sama, akan tetapi selama proses
perkembangan suatu sel akan berbeda dengan sel yang lain dan
mengkhususkan pada fungsi-fungsi tertentu.
C.1. DIFERENSIASI
Diferensiasi adalah suatu proses yang mengarahkan pola ekspresi
suatu gen pada sel tertentu. Genom dari suatu zygote mengandung
semua gen yang diperlukan untuk menghasilkan semua tipe sel yang
ditemukan pada organisme dewasa. Akan tetapi pada sel yang telah
mengalami diferensiasi tidak semua gen tersebut aktif. Sebagai contoh
adalah gen hemoglobin yang hanya aktif pada perkembangan sel darah
merah. Gen yang terdapat pada sel syaraf menghasilkan
neurotrasnmitter, gen yang aktif pada limfosit untuk menghasilkan
antibodi serta gen yang memproduksi pigmen berwarna yang terekspresi
pada mahkota bunga.
C.2. DETERMINASI
Suatu sel, pada suatu waktu, sudah ditakdirkan atau mengalami
fate untuk membentuk suatu sel tipe tertentu. Sel yang sudah
terdiferensiasi pada umumnya tidak berubah menjadi tipe sel yang lain.
Proses ini disebut determinasi dan terjadi jauh sebelum perubahan
morfologi ditemukan. Sebagai contoh adalah stem sel pada sumsum
tulang belakang (bone marrow) yang memungkinkan semua tipe sel
termasuk sel darah merah untuk mentrasport oksigen, limfosit untuk
menghasilkan antibodi dan megakariosit untuk menghasilkan platelet.
Pada awal pembelahan sel progenitor tidak mudah untuk dibedakan, akan
tetapi pada masa ini sel-sel tersebut sudah ditentukan untuk menjalani
jalur perkembangan yang sudah tertentu.
Gambar 8.16. Pola perkembangan bungi pada wild-type dan mutant (Knox et
al., 1999).
C.4. JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN
Mempelajari struktur sel dan tanaman maupun hewan akan
mempermudah kita untuk mempelajari fungsi sel-sel tersebut. Pada
organisme multiseluller sel mengalami spesialisasi yang pada akhimya
membentuk suatu jaringan yang mempunyai tingkatan struktur dan fungsi
yang lebih tinggi. Sistem jaringan tersebut terorganisasi lebih lanjut
membentuk organ yang sangat memegang peranan penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan organisme.
(b)
(c)
CONTOH SOAL:
1. Apakah yang disebut kromosom homolog?
2. Sebutkan perbedaan utama proses cytokinesis pada sel hewan dan sel
tanaman!
3. Sebutkan tahap-tahap utama yang terjadi pada proses meiosis I!
4. Sel tanaman adalah totipotent. Apakah artinya?
5. Mutant agamous adalah..
6. Fungsi housekeeping genes adalah..
7. Fungsi jaringan epitel pada hewan adalah..
8. Sebutkan perbedaan utama antara pertautan sel sambung erat, sambung
renggang dan sambung lekat!
III. PENUTIIP
Ringkasan
Pada prokariot pembelahan sel adalah binary fission. Pembelahan pada
eukariot melibatkan dua proses yang terpisah: pembelahan inti (mitosis atau
meiosis) dan pembelahan sel (cytokinesis).
Meiosis berbeda dengan mitosis dimana pada proses mitosis membawa
setengah jumlah kromosom sel.
Sebagai akibat dari pengkhususan fungsi, sel mengalami diferensiasi yang
tergantung pada lingkungan.
Sel pada jaringan hewan terikat bersama oleh jembatan (junctions) diantara
dua membran Sel yang berdekatan.
Terdapat empat tipe jaringan pada hewan. Pada tanaman terdapat tiga sistem
jaringan utama.
Setelah mempelajari materi pada pokok bahasan ini dan pokok bahasan-pokok
bahasan sebelumnya, maka pada pokok bahasan berikutnya akan dibahas
tentang penerapan biologi sel dalam dunia farmasi dan kesehatan.