You are on page 1of 11

PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA BANDUNG
2014

1 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
DINAMIKA PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Penulisan
makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah PKN di Universitas Islam Nusantara Bandung.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan tugas ini, terlebih khususnya kepada :
1. Ibu Hj. Nani Nuraeni,Dra.M.Pd, selaku dosen pembimbing mata kuliah PKN
2. Rekan-rekan semua di prodi Pendidikan Bahasa Inggris
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.

Bandung, 17 Desember 2014

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Demokrasi
2.2 Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
2.3 Analisis Gerakan Demokrasi yang Pernah Diterapkan di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbicara mengenai demokrasi di Indonesia , tidak dapat dlepaskan
dari pelaksanaan demokrasi dan pengertian dari demokrasi dalam
konstektualnya. Sebelum melangkah lebih jauh membahas demokrasi kita
harus harus mengetahui apa demokrasi itu? Dan sudah berjalan baik kah
demokrasi di Indonesia?.
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahanya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi
langsung) atau melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini bersal
dari bahasa yunani (dmokrata) kekuasaan rakyat, yang dibentuk dari
kata (dmos)rakyat dan (Kratos)kekuasaan, Istilah demokrasi di
perkenalkan pertama kali oleh Aristoteles sebagai suatu bentuk
pemerintahan, yaitu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan
berada di tangan orang banyak (rakyat).
Demokrasi merupakan suatu sitem Negara yang dimana kewenagan
berada ditangan rakyat, sehingga suatu pemerintahan tidak mempunyai
kewenangan penuh terhadap keputusan pemerintahan. Demokrasi
terbentuk menjadi suatu system pemerintahan sebagai respon kepada
masyarakat umum yang ingin menyuarakan pendapat mereka. Dengan
adanya system demokrasi, kekuasaaan absolute satu pihak melalui tirani,
kediktatoran dan pemerintahan otoriter lainnya dapat dihindari. Demokrasi
memberikan kebebasan berpendapat bagi rakyat.
Di Indonesia, para masyarakat mencita-citakan pembentukan Negara
demokrasi yang berwatak anti feodalisme dan anti imperialisme, dengan
tujuan membentuk masyarakat sosialisasi. Landasan demokrasi adalah
keadilan , dalam arti terbukanya peluang kepada semua orang, dan berarti
juga otonomi atau kemandirian dari orang yang bersangkutan untuk
mengatur hidupnya, sesuai dengan apa yang diinginkan. Masalah keadilan
menjadi penting, dalam arti setiap orang mempunyai hak untuk menentukan
sendiri jalan hidupnya.
Sebagai bentuk dari landasan tersebut suatu negara kesatuan
berkewenangan penuh atas sistem pemerintahan yang hendak dijalankan
dalam bernegara, seperti di indonesia dalam mejalankan sistem
kenegaraannya sering terjadi problem yang harus dihadapi seperti pada
masa orde baru bermunculan konflik-konflik baru serta terjadi perubahan
genetika sosial masyarakat, krisis moneter juga melanda pada keuangan
negara sehingga penurunan keuangan negara sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi negara.
Dari latar belakang diatas, makalah ini akan menguraikan tentang
bagaimana konsep dan system demokrasi yang diterapkan dan gerakan
demokratisasi di Indonesia,bagaimanakah
perkembangan pelaksanaan demokrasi di indonesia.
1. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?


2. Bagaimana sejarah demokrasi di Indonesia?
3. Bagaimana perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia?

2. Tujuan

1. Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan demokrasi


2. Mengidentifikasi sejarah demokrasi di Indonesia
3. Menganalisis perkembangan serta pelaksanaan demokrasi di Indonesia.

2 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari penggalan kata Yunani demosyang


berarti rakyatdan kata kratosataucrateinyang berarti pemerintahan,
sehngga kata demokrasi berarti suatu pemerintahan oleh rakyat. Kata
pemerintahan oleh rakyat memiliki konotasi.(1) suatu pemerintahan yang
dipilih oleh rakyat dan (2) suatu pemerintahan oleh rakyat biasa(bukan
oleh kaum bangsawan) bahkan (3) suatu pemerintahan oleh rakyat kecil dan
miskin (government by the poor)atau yang sering diistilahkan dengan wong
cilik. Namun demikian, yang penting bagi suatu demokrasi bukan hanya
siapa yang memilih pemimpin, tetapi juga cara dia memimpin. Sebab jika
cara memimpin Negara tidak benar, baik karena rendahnya kualitas dan
komitmen moral dari sang pemimpin itu sendiri, maupun karena budaya
masyarakat setempat yang tidak kondusif,maka demokrasi hanyaberarti
pemolesan dari tirani oleh kaum bangsawan menjadi tirani oleh masyarakat
bawah.(Munir fuady, 2010)
Secara terminology, banyak ahli yang mengemukakan pengertian
demokrasi, namun dasar demokrasi selalu mengacu pada rakyat, yaitu:
a. Pelaksanaan kekuasaan Negara ialah wakil rakyat yang terpilih karena
rakyat yakin segala kepentingannya akan diperhatikan.
b. Cara melaksanakan kekuasaan Negara dengan senantiasa mengingat
kehendak rakyat dan memenuhi kehendak rakyat.
c. Batas kekuasaan Negara demokrasi ditentukan dengan sebanyak mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan oleh rakyat asal tidak menyimpang dasar
demokrasi.
Pengertian demokrasi yang sangat popular ialah pemerintahan dari
rakyat,untuk rakyat, dan oleh rakyat. Pemerintahan dari rakyat artinya
presiden, gubernur, bupati, kepala desa pemimpin politik telah dipilih dan
mendapatkan mandate dari rakyat sehingga mengemban kepentingan
rakyat. Pemerintahan oleh rakyat artinya Negara dijalankan oleh rakyat
melalui mandat sehingga rakyat menjadi pengawas, yang dijalankan oleh
rakyat. Pemerintahan untuk rakyat artinya hasil dan kebijaksanaan
diarahkan pada kesejahteraan rakyat dan atas dasar aspirasi rakyat. Jadi
demokrasi adalah pemerintahan yang berdasarkan kedaulatan rakyat. (Minto
rahayu,2009: 124)
Dalam penerapan dinegara kesatuan republik indonesia demokrasi
dapat dipandang sebagai suatu mekanisme dan cita-cita hidup berkelompok
yang ada dalam UUD 1945 yang disebut kerakyatan. Demokrasi dapat juga
dipandang sebagai pola hidup berkelompok dalam organisasi negara, sesuai
dengan keinginan orang-orang yang hidup dalam kelompok tersebut
(demos).
Keinginan orang-orang yang ada dalam kelompok tersebut ditentukan
oleh pandangan hidupnya (weltanschaung), falsafah hidupnya (filosofiche
Gronslag) dan ideologi bangsa yang bersangkutan. Dengan demikian
demokrasi atau pemerintahan rakyat di indonesia didasarkan pada :
Nilai-nilai falsafah pancasila atau pemerintahan dari, oloh dan untuk
rakyat berdasarkan sila-sila pancasila. Transformasi nilai-nilai pancasila pada
bentuk dan sistem pemerintahan merupakan konsekuaensi dan komitmen
terhadap nilai-nilai pancasila dan UUD 1945.
Berdasarkan pemahaman ini maka beberapa pakar Indonesia
memberikan pengertian sebagai berikut :

Sri Soemantri mengatakan :


Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung
semangat ketuhanna yang maha esa, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia dan keadilan sosial(Soemantri 1967:7)
Pamudji mengatakan :
Demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanan yang
maha esa yang berprikemanusian yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia(Pamudji,1979:11).
Prinsip dalam demokrasi Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip
demokrasi secara universal. Ciri demokrasi Pancasila :
pemerintah dijalankan berdasarkan konstitusi
adanya pemilu secara berkesinambungan
adanya peran-peran kelompok kepentingan
adanya penghargaan atas HAM serta perlindungan hak minoritas.
Demokrasi Pancasila merupakan kompetisi berbagai ide dan cara
untuk menyelesaikan masalah. Ide-ide yang paling baik akan diterima, bukan
berdasarkan suara terbanyak.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan
mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan
penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang
Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan
pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.

2.2 Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia

1. Demokrasi pada periode 1945-1950


Demokrasi pada masa dikenal dengan sebutan demokrasi perlementer.
System parlementer yang dimulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan di
proklamirkan dan diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950, karna kurang cocok
untuk Indonesia. Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh
bersama dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan konstuktif sesudah
kemerdekaan tercapai karenah lemahnya benih-benih demokrasi system
perlementer memberi peluang untuk dominasi partai politik dan dewan
perwakilan rakyat
Kekuatan social politik yang memperoleh saluran dan tempat yang
realitas dalam kontelasi politik, padahal merupakan kekuatan yang paling
penting yaitu seorang presiden yang tidak mau bertindak sebagai Rubber
stamppresident.

2. Demokrasi pada periode 1950-1965


Ciri-ciri periode ini adalah dominasi dari presiden. Terbatasnya peranan
partai politik, berkembangnya pengaruh komunis meluasnya peranan ABRI
sebagai unsure social politik. Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari
demokrasi rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh komunis dan peran ABRI
sebagai unsure social-politik semakin meluas.

3. Demokrasi pada periode 1965-1998


Perkembangan demokrasi di Negara kita di tentukan batas-batasnya
tidak hanya oleh keadaan social, kulturia, gegrapis dan ekonomi, tetapi juga
oleh penelitian kita mengenai pengalaman pada masa lampau telah sampai
titik mana pada didasari bahwa badan eksekutif yangtidak kuat dan tidak
continue tidak akan memerintah secara efektif sekalipun ekonominya teratur
dan sehat, tetapi kita menyadari pula bahwa badan eksekutif yang kuat
tetapi tidak kommited kepada sesuatu program pembangunan malah
mendapatkan kebobrokan ekonomi karna kekuasaan yang dimilikinya di sia-
siakan untuk tujuan yang ada pada hakikatnya merugikan rakyat.
Dengan demikian secara umum dapat dijelaskan bahwa watak
demokrasi pancasila tidak berbeda dengan demokrasi pada umumnya. Karna
demokrasi pancasila memandang kedaulatan rakyat sebagai inti dari sitem
demokrasi.

4. Demokrasi pada periode 1998-sekarang


Sukses atau gagalnya suatu transisi demokrasi sangat bergantung
pada 4 faktor kunci yaitu:
1. Komposisi elite politik
2. Desain institusi politik
3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non
elite
4. Peran civil society (masyarakat madani)
Ke-4 faktor itu harus dijalan secara sinergis dan berkelindan sebagai
untuk mengonsolodasi demokrasi. Pengalaman Negara yang sudah
demokrasi established memperlihatkan bahwa institusi-institusi demokrasi
bisa tetap berfungsi walaupun pemilihanya kecil.
Harapan lain dalam suksesnya transaksi demokrasi Indonesia mungkin
adalah pada peran civil society( masyarakat madani) untuk mengurangi
polaritas politik dan menciptakan kultur toleransi, trabsaksi demokrasi selalu
dimulai dengan jatuhnya pemerintahan otoriter, sedangkan panjang
pendeknya maka transisi tergantung pada kemampuan rezim demokrasi
baru mengatasi problem tradisional yang menghadang. Secara historis,
semakin berhasil suatu rezim dalam menyediakan apa yang diinginkan
rakyat.

2.3 Analisis Gerakan Demokrasi yang Pernah Diterapkan di Indonesia

a. Demokrasi Liberal (1950 1959)


Pertama kali Indonesia menganut system demokrasi parlementer, yang
biasa disebut dengan demokrasi liberal. Masa demokrasi liberal membawa
dampak yang cukup besar, mempengaruhi keadaan, situasi dan
kondisi politik pada waktu itu. Di Indonesia demokrasi liberal yang berjalan
dari tahun 1950-1959 mengalami perubahan-perubahan kabinet yang
mengakibatkan pemerintahan menjadi tidak stabil. Pada waktu itu,
pemerintah berlandaskan UUD 1950 pengganti konstitusi RIS (Republik
Indonesia Serikat) tahun 1949.
1. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat.
2. Menteri bertanggung jawab atas kebijakan pemerintah.
3. Presiden bisa dan berhak membubarkan DPR.
4. Perdana Menteri diangkat oleh presiden.
Daftar kabinet yang ada di Indonesia selama masa semorasi liberal :
1. Kabinet Natsir (September 1950 Maret 1951)
2. Kabinet Sukiman (April 1951 April 1952)
3. Kabinet Wilopo (April 1952 Juni 1953)
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo 1 (Juli 1953 Agustus 1955)
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 Maret 1956)

b. Demokrasi Terpimpin (1959 1966)


Demokrasi terpimpin adalah sebuah demokrasi yang sempat ada di
Indonesia, yang seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada
pemimpinnya saja. Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi
terpimpin oleh Presiden Soekarno :
1. Dari segi keamanan : Banyaknya gerakan sparatis pada masa demokrasi
liberal, menyebabkan ketidak stabilan di bidang keamanan.
2. Dari segi perekonomian : Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa
demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh
kabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi
tersendat.
3. Dari segi politik : Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk
menggantikan UUDS 1950.
Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno
diawali oleh anjuran beliau agar Undang-Undang yang digunakan untuk
menggantikan UUDS 1950 adalah UUD'45. Namun usulan itu menimbulkan
pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut
usulannya, diadakan voting yang diikuti oleh seluruh anggota konstituante .
Voting ini dilakukan dalam rangka mengatasi konflik yang timbul dari pro
kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil voting menunjukan bahwa :
269 orang setuju untuk kembali ke UUD'45
119 orang tidak setuju untuk kembali ke UUD'45
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD'45 tidak dapat
direalisasikan. Hal ini disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang
menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian, seperti yang telah
ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950.
Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah
dekrit yang disebut Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekrit Presiden 5 Juli
1959 :
1. Tidak berlaku kembali UUDS 1950
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Dibubarkannya konstituante
4. Pembentukan MPRS dan DPAS

c. Demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi konstitusional dengan
mekanisme kedaulatan rakyat dalam penyelenggaraan negara dan
penyelengaraan pemerintahan berdasarkan konstitusi yaitu Undang-undang
Dasar 1945. Sebagai demokrasi pancasila terikat dengan UUD 1945 dan
pelaksanaannya harus sesuai dengan UUD 1945.
Ciri ciri demokrasi pancasila :
1. Kedaulatan ada di tangan rakyat.
2. Selalu berdasarkan kekeluargaan dan gotong royong.
3. Cara pengambilan keputusan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
4. Tidak kenal adanya partai pemerintahan dan partai oposisi.
5. Diakui keselarasan antara hak dan kewajiban.
6. Menghargai Hak Asasi Manusia.
Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan pemerintah dinyatakan dan
disalurkan melalui wakil-wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya
demonstrasi dan pemogokan karena merugikan semua pihak. Tidak
menganut sistem monopartai, pemilu dilaksanakan secara luber,
mengandung sistem mengambang, tidak kenal adanya diktator mayoritas
dan tirani minoritas, mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan
umum
Sistem pemerintahan dalam Demokrasi Pancasila sebagai berikut:
1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan hukum.
2. Indonesia menganut sistem konstitusional.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan
negara yang tertinggi.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi di bawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
6. Menteri Negara adalah pembantu presiden, Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
3 BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasaan diatas dapat disimpulkan bahwa Kata demokrasi merujuk


kepada konsep kehidupan negara atau masyarakat, dimana warga negara
dewasa turut berpartisipasi dalam pemerintahan melalui wakilnya yang
diplih melalui pemilu. Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong
dan menjamin kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat
setiap warga Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan
menghormati hak-hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara
memberi peluang yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Demokrasi secara umum merupakan system pemerintahan yang segenap
rakyat turut serta memerintah dengan perantara wakil-wakilnya. Namun ada
juga yang menyatakan suatu system politik yang dimana kebijakan umum
ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif
oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip
kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminya kebebasan
politik.
Dalam demokrasi kebijakan rakyat menjadi prioritas suatu sistem, di
Indonesia sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi pancasila
dengan mengedepankan adanya prinsip musyawarah. Dengan
bermusyawarah diharapkan dapat memuaskan semua pihak yang berbeda
pendapat, suatu harapan yang sebenarnya sangat sulit dapat diwujudkan
dalam praktek berbangsa dan bernegara.
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu Kesetaraan sebagai warga Negara, memenuhi kebutuhan-
kebutuhan umum, pluralisme dan kompromi, menjamin hak-hak dasar, dan
pembaruan kehidupan social.
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka
harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai
demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi
membutuhkan hal-hal diantaranya kesadaran akan puralisme, sikap yang
jujur dan pikiran yang sehat. demokrasi membutuhkan kerjasama
antarwarga masyarakat dan sikap serta itikad baik, demokrasi membutuhkan
sikap kedewasaan. demokrasi membutuhkan pertimbangan moral.

3.2 Saran
Di Indonesia demokrasi bukan hanya sebagai sistem pemerintahan namun
kini telah menjadi salah satu sistem politik. Salah satu pemilu yang krusial
atau penting dalam katatanegaraan Indonesia adalah pemilu untuk memilih
wakil rakyat yang akan duduk dalam parlemen, yang biasa kita kenal dengan
sebutan Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD. Setelah terpilih
menjadi anggota parlemen, para konstituen tersebut pada hakikatnya adalah
bekerja untuk rakyat secara menyeluruh. Itulah yang dinamakan dengan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Untuk itu, diharapkan peran serta masyarakat dalam mengontrol jalannya
pemerintahan agar terciptanya Indonesia yang lebih baik.

You might also like