Professional Documents
Culture Documents
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan mini proyek ini yang berjudul Deteksi Dini
penyakit TB Paru Menggunakan Media Kuesioner di RT 06 RW 03 Kelurahan Pondok Kopi.
Adapun mini proyek ini disusun untuk memenuhi tugas program Internsip Kementrian
Kesehatan RI.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Amalia yang telah membimbing
dan membantu penulis dalam menyusun mini proyek dan melaksanakan program Internsip.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dokter internsip yakni dr. Arifah
Shabrina, dr. Bagas A. Marsudi, dr. Biyan Bahtiar Ramadhan, dr. Inge Sandrie Phutri, dr.
Intan Irfa, dr. Ratna Suminar, dr. Syifa Salma, Puskemas Kelurahan Pondok Kopi I, ketua RT
06 bapak Eddy, para kader RT 06, keluarga dan orang-orang terdekat yang baik secara
langsung maupun tidak langsung ikut berpartisipasi dalam membantu tersusunnya mini
project ini.
Penulis menyadari bahwa mini project ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati segala kritik dan saran akan penulis terima dengan tangan
terbuka.
Akhir kata, penulis berharap mini project ini dapat berguna untuk rekan-rekan dalam
menambah pengetahuan.
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi
BAB 1: PENDAHULUAN.................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................. 7
2.2 Penularan......................................................................................... 8
2.5 Pengobatan....................................................................................13
3. 1 Kerangka Konsep...........................................................................21
3.2 Definisi Operasional.......................................................................21
3.6.1 Populasi..................................................................................... 23
3.6.2 Sampel...................................................................................... 23
BAB 4: HASIL............................................................................................. 25
4.1.2 Visi............................................................................................ 26
4.1.3 Misi........................................................................................... 26
4.1.4 Tujuan....................................................................................... 27
4.1.5 Fungsi....................................................................................... 27
4.1.6 Azas.......................................................................................... 29
4.2.2 Visi............................................................................................. 34
4.2.3 Misi............................................................................................ 34
5.3 Pembahasan.................................................................................. 44
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 46
6.2 Saran............................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 48
LAMPIRAN.................................................................................................. 49
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
2. Bagi Puskesmas
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi
perumusan kebijakan program kesehatan di Puskesmas Pondok Kopi I.
3. Bagi Masyarakat
Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang penyakit TB Paru dan pentingnya
mendapatkan pengobatan sampai tuntas, meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pencapaian masyarakat bebas tuberkulosis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Penularan
Sumber penularan adalah penderita dengan TB BTA positif, yang dapat menularkan
TB kepada orang disekelilingnya, terutama kontak erat. Pada waktu batuk atau bersin,
penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet nuclei (percikan dahak). Sekali
batuk dapat dikeluarkan 3000 droplet. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana
percikan dahak berada dalam waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan,
sementara sinar matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama
beberapa jam dalam keadaan yang gelap dan lembab. 2,7
Penularan umumnya terjadi dalam ruangan dengan ventilasi kurang. Orang dapat
terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernafasan. Setelah itu kuman TB
dapat menyebar dari paru ke bagian tubuh lainnya, melalui sistem peredaran darah dan
sistem limfe. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin
menular pasien tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB
ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
Karena proses terjadinya infeksi oleh kuman TB biasanya secara inhalasi, maka TB paru
merupakan manifestasi klinis yang paling sering dibandingkan organ lainnya. 2,7
Resiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB
paru dengan BTA positif memberikan kemungkinan resiko penularan lebih besar dari pasien
TB paru dengan BTA negatif. Resiko penularan setiap tahunnya ditunjukkan dengan Annual
Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB
selama satu tahun. ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk
terinfeksi setiap tahun. ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%. Infeksi TB dibuktikan
dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif. 2
Adapun resiko menjadi sakit TB hanya sekitar 10% yang terinfeksi TB akan menjadi
sakit TB. Dengan ARTI 1%, diperkirakan diantara 100.000 penduduk rata-rata terjadi 1000
terinfeksi TB dan 10% diantaranya (100 orang) akan menjadi sakit TB setiap tahun. Sekitar
50 diantaranya adalah pasien TB BTA positif. Faktor yang mempengaruhi kemungkinan
seseorang menjadi pasien TB adalah daya tahan tubuh yang rendah, diantaranya infeksi
HIV/AIDS dan malnutrisi (gizi buruk). HIV merupakan faktor risiko yang paling kuat bagi
yang terinfeksi TB menjadi sakit TB. Infeksi HIV mengakibatkan kerusakan luas sistem daya
tahan tubuh seluler (cellular immunity), sehingga jika terjadi infeksi penyerta (oportunistic),
seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan bisa
mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi HIV meningkat, maka jumlah pasien
TB akan meningkat, dengan demikian penularan TB di masyarakat akan meningkat pula. 2
Lingkungan hidup yang sangat padat dan pemukiman diwilayah perkotaan
kemungkinan besar telah mempermudah proses penularan dan berperan sekali atas
peningkatan jumlah kasus TB. Sudah dibuktikan bahwa lingkungan sosial ekonomi yang
baik, pengobatan yang teratur dan pengawasan minum obat ketat berhasil mengurangi angka
morbiditas dan mortalitas di Amerika selama 1950 1960. 6,8
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam jumlah
cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan gunakan OAT tunggal
(monoterapi). Pemakaian OAT-Kombinasi Dosis Tetap (OAT-KDT) lebih menguntungkan
dan sangat dianjurkan. Untuk menjamin kepatuhan pasien menelan obat agar dicapai
kesembuhan dan mencegah resistensi serta mencegah drop out/lalai, dilakukan pengawasan
langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh seorang Pengawas Menelan Obat
(PMO). 2
Program Nasional Penanggulangan TB di Indonesia menggunakan panduan OAT 13,14 :
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
Kategori 3 : 2 HRZ/4H3R3
3. 1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam mini project ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
3.6.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh warga RT 06 RW 03 kelurahan
Pondok Kopi. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling
yaitu pencarian sampel dengan cara mengambil sampel yang paling
memungkinkan di RT 06 RW 03 Kelurahan Pondok Kopi. Dimana
Kriteria inklusi:
1. Warga RT 06 RW 03 Kelurahan Pondok Kopi , Kecamatan Duren Sawit
2. Bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini
Kriteria eksklusi:
1. Warga yang tidak bersedia menjadi responden penelitian ini
2. Warga yang sedang terjangkit TB Paru dan menjalani pengobatan teratur
HASIL
a. Jumlah KK Setiap RW
WNI
No. RW.
Lk Pr Jumlah
1 2 886 64 950
2 3 879 128 1.007
3 4 866 37 903
Jumlah 2.631 229 2.860
Tabel 4.3. Jumlah KK Setiap RW
b. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
No RW TK SD SLTP SLTA UNIV
1 1 54 491 228 278 101
2 5 54 237 137 176 118
3 6 57 331 244 254 106
4 7 67 289 178 157 87
5 8 50 224 231 229 112
6 9 62 209 129 121 106
7 10 63 276 125 110 79
8 11 46 254 129 120 91
Jumlah 453 2311 1401 1445 800
Tabel 4.4. Struktur Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Tidak
Semi Tempat
No. RW. Permanen Permane
Permanen Kos
n
1 2 167 87 85 122
2 3 361 402 392 -
3 4 369 57 40 -
JUMLAH 897 549 517 122
a. Jumlah Bangunan Rumah Tinggal
RW 1 RW 02 RW 03 RW 04
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
L 1 0 2 4 14 15 2 3
P 2 0 1 9 15 1 0
TOTAL 3 0 2 5 23 30 3 3
RW 1 RW 02 RW 03 RW 04
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
RT 01 1 1 1 1
RT 02 7 5
RT 03 2 2 1 3 2
RT 04 4 3 1
RT 05 1 2
RT 06 1 2 6
RT 07 1 2 1 1 2
RT 08 4 4
RT 09 2 1
RT 10 1 4
TOTAL 3 0 2 5 23 30 3 3
DISKUSI
Laki-laki Perempuan
Berdasarkan segi umur, rata-rata responden berasal dari usia dewasa (30-55
tahun) yaitu sebanyak 56% disusul oleh usia lanjut (>55 tahun) sebanyak 31,7%, lalu
dilanjutkan usia remaja sampai dewasa muda (19-30 tahun) sebanyak 12,3%. Dari
seluruh resonden tidak didapatkan responden yang berasal dari golngan usia anak-
anak (18 tahun kebawah).
0-18 tahun
19-30 tahun
30-55 tahun
>55 tahun
0
10
20
30
40
50
60
Perguruan Tinggi
SMA
SMP
SD
Tidak Sekolah
0 5 10 15 20 25 30 35 40
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang penulis lakukan pada warga RT 06 RW
03 Kelurahan Pondok Kopi, masih didapatkan banyak warga memiliki gejala yang
mengarah kepada penyakit TB Paru dan belum berobat ke sarana kesehatan. Gejala
yang paling banyak muncul pada responden adalah batuk lama melebihi 2 minggu
yang tidak kunjung sembuh. Dari kuesioner tentang faktor resiko penyakit TB Paru,
masih banyak didapati warga yang memiliki faktor resiko untuk terjangkit penyakit
TB Paru, faktor terbanyak yang didapatkan pada warga adalah kurangnya ventilasi
dari rumah warga itu sendiri, karena lebih dari setengah rumah responden tidak
memiliki ventilasi yang memadai di tiap ruangan sedangkan sinar matahari
memegang faktor penting dalam penyebaran kuman penyebab TB Paru.
6.2 Saran
6.2.1 Untuk Masyarakat
Segera memeriksakan dirinya ke tempat pelayanan kesehatan setempat
agar dapat dilakukan pemeriksaan BTA dari sputum atau pemeriksaan
lanjutan lain dan dilakukan tatalaksana yang sesuai.
Agar mulai memperhatikan faktor-faktor resiko yang berperan dalam
penyebaran penyakit TB Paru.
Agar meningkatkan pengetahuan tentang penyakit TB Paru dari definisi,
faktor resiko, pengobatan hingga pencegahan melalui berbagai media
seperti penyuluhan dari tenaga kesehatan, bertanya ke tenaga kesehatan
maupun mengambil informasi dari media dan lingkungan sosial yang
terpercaya.
1. Chin, James. Tuberkulosis Dalam: Manual Pemberantasan Penyakit Menular ed. 17.
Editor Penterjemah: I Nyoman Kandun. American Public Health Association. 2000.
2. Depkes RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis Edisi II. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI, 2008.
3. Makmur, Suwandi. DOTS (Direct Observed Treatment Shortcourse) Sebuah Strategi
Pemberantasan Tuberkulosis. Dalam: Tuberkulosis Tinjauan Multidisiplin. Edisi I. Editor:
Isa M, Soefyani A, Juwono O dan Budiarti L.Y. Pusat Studi Tuberkulosis FK Unlam.
Banjarmasin, 2001
4. Depkes RI. Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman. Pedoman Penyakit Tuberkulosis dan Penanggulangannya.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 1997
5. Satwayan, I.M dan Pasek, M. S., Hubungan Persepsi dan Tingkat Pengetahuan Penderita
TB dengan Kepatuhan Pengobatan di Kecamatan Buleleng, 2013, Jurnal Pendidikan
Indonesia Vol. 2, No. 1, April p. 145
6. Depkes RI. Komite Nasional Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Paru di Indonesia.
Prosedur Tetap Penanggulangan TB Paru Nasional Secara Terpadu. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI, 2006
7. Depkes RI. Proyek Kesehatan Keluarga dan Gizi. ARRIME Pedoman Manajemen
Puskesmas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2002.
8. Gay, L.R dan Diehl, P.L, Research Methods for Business, 1992.
9. Martin, A., Restuastuti, T., dan Simbolon, R.L., Pengetahuan Sikap dan Tindakan
Penderita TB Paru terhadap Pencegahan Kontak Serumah di Puskesmas Airtiris
Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau, 2016, JOM FK VOL. 3 NO.1/02
LAMPIRAN
Hormat Saya
dr. Erwin Sanders
KARAKTERISTIK RESPONDEN
a. Nomor :
.................................................................................................
b. Nama
: .........................................................................................................
c. Jenis Kelamin: Laki-laki / Perempuan
d. Umur : Tahun
e. Pendidikan : Tidak Sekolah/Tamat SD SMP SMA Perguruan
tinggi
f. Pekerjaan : Tidak Bekerja Ibu rumah tangga Wiraswasta
PNS/Pegawai Petani
FAKTOR RESIKO
YA T
I
D
A
K
1. Apakah dalam 2 tahun terakhir Ibu/Bapak tinggal atau berinteraksi
dalam waktu yang cukup lama dengan penderita TB?
2. Apakah Ibu/Bapak memiliki (atau pernah) penyakit seperti dibawah ini?
- Kencing Manis
- HIV/AIDS
- Kanker
- Penyakit ginjal
3. Apakah Ibu/Bapak mengkonsumsi obat yang diberitahukan dokter
memiliki efek samping menurunkan sistem kekebalan tubuh? (contoh:
Kortikosteroid)
4. Apakah Ibu/Bapak pernah memakai obat suntik yang tidak dianjurkan
oleh dokter?
5. Apakah rumah Ibu/Bapak memiliki ventilasi (pintu/jendela) yang rutin
dibuka tiap hari?
6. Apakah Ibu/Bapak makan 3 kali sehari dengan setiap makan termasuk
makanan 4 sehat 5 sempurna?
GEJALA TB
Apakah Ibu/Bapak merasa terdapat gejala seperti dibawah ini sekarang? Y TI
A D
A
K
1. Batuk yang tidak kunjung sembuh lebih dari 2-3 minggu?
2. Batuk berdarah?
6. Badan terasa sangat lemas dan lelah tanpa sebab yang jelas?