Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir
atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Mochtar,
2002).
B. Asuhan Kala IV
1. Fisiologi Kala IV
Kala IV adalah kala pengawasan dari 1-2 jam setelah bayi dan plasenta
lahir untuk memantau kondisi ibu.
2. Evaluasi Uterus
Setelah kelahiran plasenta, periksa kelengkapan dari plasenta dan selaput
ketuban. Jika masih ada sisa plasenta dan selaput ketuban yang tertinggal
dalam uterus akan mengganggu kontraksi uterus sehingga menyebabkan
perdarahan.
Jika dalam waktu 15 menit uterus tidak berkontraksi dengan baik, maka
akan terjadi atonia uteri. Oleh karena itu, diperlukan tindakan rangsangan
taktil (massase) fundus uteri dan bila perlu dilakukan Kompresi Bimanual.
4. Pemantauan Kala IV
Saat yang paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada masa post
partum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya kematian ibu
akibat perdarahan. Kematian ibu pasca persalinan biasanya tejadi dalam 6
jam post partum. Hal ini disebabkan oleh infeksi, perdarahan dan
eklampsia post partum. Selama kala IV, pemantauan dilakukan 15 menit
pertama setelah plasenta lahir dan 30 menit kedua setelah persalinan.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Aktivitas dan istirahat
Dapat tampak berenergi atau kelelahan / keletihan, mengantuk
2. Sirkulasi
- Nadi biasanya lambat (50-70), karena hipersensitivitas vagal.
- TD Bervariasi,
- Edema
3. Integritas ego
Reaksi emosional bervariasi dan dapat berubah- ubah,
4. Eliminasi
- Hemoroid sering ada dan menonjol
- kandung kemih mungkin teraba atas simfisis pubis atau kateter urinarius
mungkin dipasang.
5. Makanan / cairan
Dapat mengeluh haus lapar atau mual
6. Neurosensori
- Sensasi gerak ekstremitas bawah menurun pada adanya anestesi spinal
atau analgesia kaudal/epidural.
- Hiperefleksia mungkin ada
7. Nyeri atau ketidaknyamanan
dapat melaporkan ketidaknyamanan dari berbagai sumber, mis : nyeri,
trauma jaringan / perbaikan episotomi, kandung kenih penuh, perasaan
dingin dan otot tremor dan menggigil
8. Keamanan
- Pada awalnya suhu tubuh meningkat sedikit (pengerahan tenaga,
dehidrasi)
- Perbaikan episitomi utuh, dengan tepi jaringan merapat.
9. Seksualitas
- Fundus keras terkontraksi, pada garis tengah dan terletak setinggi
unbilikus.
- Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap, dengan
hanya beberapa bekuan kecil.
- Payudara lunak dan puting tegang
10. Penyuluhan atau pembelajaran
Obat-obatan yang diberikan, termasuk waktu dan jumlah.
11. Pemeriksaan diagnostik
Hb / Ht, jumlah darah lengkap, Urinalis, pemeriksaan lain sesuai indikasi
temuan fisik
B. Prioritas keperawatan
1. Meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga
2. Mencegah atau mengontrol perdarahan
3. Meningkatkan kenyamanan
C. Diagnosa Keperawatan
1. Proses keluarga, perubahan. b.d transisi atau peningkatan
perkembangan anggota keluarga
2. Kekurangan volume cairan b.d kelelahan / kegagalan miometri dari
mekanisme homeostatik. mis siskulasi uteroplasental berlanjut, vaso
kontriksi tidak koplet, ketidak adekuatan erpindahan cairan
3. Nyeri akut b.d trauma mekanis/edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietaas
D. Intervensi Keperawatan
Dx I
Tujuan :
Saat kondisi ibu dan neonatus memungkinkan mendemonstrasikan
perilaku kedekatan dan ikatan yang tepat, menggendong bayi
Tindakan / intervensi :
- Anjurkan klien untuk menggendong, menyentuh dan memeriksa bayi,
lebih disukai bersentuhan kulit dengan kulit
- Anjurkan ayah untuk menyentuh dan menggendong bayi dan membantu
dalam perawatan bayi, sesuai kondisi
- Observasi dan catat interaksi bayi keluarga, perhatikan perilaku untuk
menujukan ikatan dan kedekatan dalam budaya khusus
- Catat pengungkapan / perilaku yang menunjukan kekecewaan atau kuran
minat/ kedekatan
- Jamin privasi keluarga pada pemeriksaan selama interaksi awal dengan
bayi baru lahir, sesuai kondisi ibu dan bayi
- Anjurkan dan bantu pemberian ASI, tergantung pada pilihan klien dan
keyakinan.
Dx II
Tujuan :
Menunjukan tanda-tanda vital stabil dalam batas normal, menunjukan
perbaikan episitomi atau insisi sesaria merapat dan balutan bedahkerin
dan utuh
Tindakan / intervensi :
- tempatkan klien pada posisi rekumben
- kaji hal yang memperberat kejadian intrapartum, khususnya persalinan
yang di induksi/augmentasi atau persalinan yang lama.
- perhatikan jenis persalinan dan anestesia, kehilangan darah pada
persalinan, dan lama persalinan tahap II
- kaji TD dan nadi setiap 15 menit
- perhatikan kondisi perbaikan episitomi, edema berlebihan, tekanan
internal kuat
Dx III
Tujuan :
- menunjukan posur dan ekspresi wajah rileks
- mengungkapkan rasa ketidaknyamanan / nyeri
Tindakan / intervensi :
- kaji sifat dan derajat ketidak nyamanan, jenis melahirkan, lama
persalinan, dan pemberian anastesi atau analgesia.
- beri ucapan selamat klien / pasangan pada kelahiran bayi baru lahir.
berikan kesempatan untuk membicarakan tentang pengalaman
melahirkan
- berikan informasi yang tepat tentang perawatan rutin selama periode
pascapartum.
- kaji adanya tremor pada kaki atau tubuh atau gemetar yang tidak
terkontrol, tempatkan selimut hangat pada klien
- anjurkan penggunaan teknik pernapasan / relaksasi
- berikan lingkungan tenang, anjurkan istirahat diantara pengkajian
- berikan cairan yang jernih jika dibutuhkan