You are on page 1of 10

Radium

Sifat Fisika
Radium (88Ra) merupakan unsur logam radioaktif dan berwujud padat pada suhu
kamar. Radium murni berwarna putih keperakan namun mudah teroksidasi di udara
menjadi hitam. Radium mempunyai tingkat radioaktivitas yang tinggi dan dapat
memancarkan cahaya (self-luminous). Radiasi yang dipancarkan radium juga dapat
menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti fosfor untuk mengeluarkan cahaya. Radium
memiliki keradioaktifan sekitar satu juta kali lipat dari keradioaktifan uranium dengan
massa yang sama. Karena sangat radioaktif, radium menjadi logam yang sangat
berbahaya. Radiasi dari radium lah yang menyebabkan Marie Curie meninggal dunia.
Peluruhan dari radium (226Ra) menghasilkan radon (222Rn) dan mengemisikan partikel
alfa serta sebagian kecil sinar gamma.

(Kenampakan fisik radium) (Radium yang menyala dalam gelap)

Sifat-sifat fisika radium yang lain adalah:

Konfigurasi elektron : 2, 8, 18, 32, 18, 8, 2


Bilangan oksidasi :2
3
Massa jenis : 5,5 g/cm
o
Titik lebur : 973 K (700 C)
o
Titik didih : 2010 K (1737 C)
Kalor peleburan : 8,5 kJ/mol
Kalor penguapan : 113 kJ/mol
Jari-jari atom : 215 pm
Energi ionisasi : pertama 509,3 kJ/mol ; kedua 979,0 kJ/mol
Elektronegativitas : 0,9 skala pauling
Potensial oksidasi : + 2,90 volt
Struktur kristal : cubic centered body
Sifat magnetik : non-magnetik

Sifat Kimia
Radium merupakan unsur alkali tanah yang paling berat. Sifat-sifat kimianya
hampir sama dengan unsur barium (Ba) sehingga sulit untuk memisahkan radium
dengan barium. Senyawa-senyawa dari radium memberikan warna nyala api dari merah
sampai keunguan. Radium bereaksi dengan udara, reaksinya antara lain:
2 Ra (s) + O2 (g) 2 RaO (s)

Ra(s) + O2(g) RaO2 (g)


3 Ra (s) + N2 (g) Ra3N2 (s)
Ra3N2 membuat warna radium menjadi kehitaman setelah bereaksi dengan udara.
Selain itu radium juga bereaksi hebat dengan air dan minyak membentuk radium
hidroksida yang larut serta gas hidrogen:
Ra(s) + 2 H2O(g)Ra(OH)2(aq) + H2(g)

Radium hidroksida lebih volatil (mudah menguap) jika dibandingkan dengan barium
hidroksida.
Ion radium dalam air tidak berwarna, membuat garamnya berwarna putih saat
awal terbentuk, kemudian warnanya menjadi kuning dan akhirnya berwarna gelap
akibat terdekomposisi dan memancarkan partikel alfa.
Keberadaan di Alam
Radium memiliki 25 isotop yang telah diketahui. Di antaranya hanya 4 isotop
yang sering ditemukan di alam yaitu 223Ra, 224Ra, 226Ra, dan 228Ra. Isotop-isotop tersebut
226
dihasilkan dari peluruhan unsur Uranium (92U) dan Thorium (90Th). Ra merupakan
isotop yang paling melimpah, memancarkan radiasi alfa dan gama serta memiliki
238
waktu paruh paling lama (1602 tahun) dihasilkan dari peluruhan U. Selanjutnya 228Ra
232
memiliki waktu paruh 5,8 tahun dihasilkan dari peluruhan Th. Dua isotop lainnya
223
memiliki waktu paruh yang sangat pendek sekali sehingga jarang ditemukan, Ra 11,4
hari dan 224Ra 3,7 hari. 228Ra sering disebut sebagai mesothorium I, 223Ra sering disebut
224
sebagai actinium X, dan Ra sering disebut sebagai thorium X. . Isotop-isotop radium
meluruh menjadi isotop-isotop radon yang berlainan, misalnya Ra-226. meluruh
menjadi Ra-222 dan Ra-228 meluruh menjadi Ra-224 sebelum akhirnya membentuk
gas radon (Ra-220).
Keberadaan Logam Radium di Alam
Logam ini ditemukan dalam jumlah kecil dalam bijih uranium dan thorium dalam batu
pitchblende. Diperkirakan bahwa setiap kilometer persegi permukaan bumi (hingga
kedalaman 40 cm) berisi 1 gram radium. Jumlah radium dalam bijih uranium bervariasi
antara 150 dan 350 mg/ton. Dan juga terkandung dalam bijih Zaire
(http://translate.google.co.id).
Radium dapat ditemukan dalam berbagai matriks lingkungan, seperti batu-batuan, tanah,
air (air tanah, air laut, air mineral, dan air dari sumber air panas), tanaman (tanaman
darat dan tanaman air), hewan (hewan darat dan hewan air), udara, dan manusia.

Masuknya radium dari dalam tanah ke air, dapat secara alami, yaitu dengan migrasi
seperti yang telah dijelaskan di atas, di samping itu juga dapat berasal dari atmosfer
akibat dari kegiatan manusia yang memanfaatkan sumber-sumber alam dari dalam
tanah, misalnya kegiatan penambangan, terutama tambang fosfat termasuk limbah
pabrik pembuatan pupuk fosfat, PLTU batubara (coal fly ash), bahan-bahan bangunan
(gipsum, semen, dan pasir). Akibat lepasan 226Ra ke lingkungan karena kegiatan
manusia, menurut Dickson diperkirakan bahwa sekitar 2,4 10 14 Bq/tahun masuk ke
dalam lapisan atmosfer. Kadar 226Ra dalam lapisan troposfer berkurang dengan
ketinggian dan kadarnya sangat rendah di lapisan atmosfer atas. Distribusi vertikal
dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah sama dengan kadar 238U, 210 Pb, dan Pb
(stabil), yang semua bersumber pada permukaan bumi. Kejadian alami dan kegiatan
manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan atmosfer, yang akhirnya 226Ra
dapat jatuh ke bumi bersama-sama dengan air hujan. Kontribusi 226Ra di lingkungan
yang berasal dari atmosfer relatif kecil, sedangkan kontribusi paling besar berasal dari
air buangan akibat kegiatan penambangan, terutama penambangan batubara sampai
mencapai kadar ratusan Bq/kg. Pernah dilaporkan di Rusia (1983), hasil penggalian
batubara 2,8 103 ton dapat menghasilkan lepasan 226Ra total tahunan ke lingkungan
(sungai) mendekati 6 1012 Bq. Sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran
lingkungan oleh 226Ra baik yang berasal dari kegiatan manusia maupun secara alami
perlu dikendalikan secara sungguh-sungguh. Jejak radionuklida 226Ra dari bermacam-
macam sumber pencemar melalui berbagai media dan masuk ke dalam tubuh manusia.

Radium dalam Berbagai Komponen Lingkungan :


1. Batu-batuan
Pergerakan dan pengendapan radium dalam batu-batuan di dalam batu-batuan yang
berbeda akan berbeda pula, peristwa ini sebagai bagian dari siklus radium global secara
alami di lingkungan. Bagaimanapun telah diketahui dan disadari bahwa kerak bumi itu
sendiri terdiri atas berbagai batu-batuan yang memiliki kelompok batuan beku gunung
berapi (ignous), batuan sedimen (sedimentary) dan metamorpik. Menurut Rosler, H.J.,
95% berupa batuan magnetit, 4% slate/shale, 0,68% batu pasir dan 0,32% batuan
karbonat. Cakupan kadar uranium adalah bergantung pada jenis batu-batuan di dalam
238
kelompok batuan utama, yaitu metamorpik dan sedimen. Diperkirakan kadar U rata-
rata dalam kerak bumi 32,9 Bq/kg dengan menganggap terjadi keseimbangan
radioaktif dengan anak luruhnya. Sebagai contoh, batuan beku gunung berapi tanah
kerikil kadar uraniumnya lebih tinggi jika dibandingkan, dengan batuan beku
gunung berapi.
226
Kadar Ra dalam batu-batuan bervariasi bergantung pada jenis batu batuan. Jenis
batu-batuan dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu batuan magnetit, magnetik, dan
226
sedimen. kadar Ra dalam kelompok jenis batuan sedimen umumnya relatif tinggi.
Kadar 226Ra yang tertinggi ditemukan di dalam jenis batuan serpih, yaitu 2.220
Bq/kg.
2. Tanah
Proses perubahan ion biasanya memegang peranan penting terhadap migrasi radium
di dalam tanah. Kapasitas perubahan ion mempunyai karakteristik yang
berbeda pada jenis tanah yang berbeda dan juga akan mempengaruhi distribusi radium
di dalam tanah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa data kadar 226Ra dalam
berbagai jenis tanah yang mempunyai radiasi latar normal bervariasi berkisar dari 3,7
sampai 125,8 Bq/kg dan kadar tertinggi ditemukan dalam jenis tanah light brown
desert, yaitu berkisar dari 70,3 sampai 125,8 Bq/kg, sedangkan yang terendah 3,7
Bq/kg ditemukan dalam tanah kapur (lime).
Walaupun tidak secara ekstensif dilaporkan, seperti kadar radium dalam air, beberapa
pengukuran kadar radium dalam tanah dari bagian dunia telah dilaporkan oleh
beberapa negara, seperti Cekoslovakia, Jerman, Irlandia, Inggris, Rusia, Polandia,
Amerika Serikat. Yugoslavia, Jepang, India, dan Indonesia

Beberapa daerah di bagian dunia ini ada yang memiliki radiasi latar yang tinggi, karena
kandungan radionuklida primordial dalam tanah lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar radionuklida primordial di daerah yang normal. Daerah-daerah tersebut, antara
lain India (Karala), Araxa dan Tapira (Brasilia), Ramzar (Iran), dan Niue (Selandia
Baru). Kadar 226Ra dalam tanah dari 6 lokasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan
lokasi-lokasi yang normal . Kadar 226Ra dalam tanah yang tertinggi ditemukan di
Araxa sampai mencapai 42.400 Bq/kg, kira-kira 40 kali lebih besar dibandingkan
dengan kadar tertinggi untuk daerah normal. Maslov dan kawan-kawan telah
melaporkan hasil penelitian kadar 226Ra dalam tanah di daerah taiga dan tundra di
226
Rusia, yaitu 259 71.000 Bq/kg [8]. Data tersebut merupakan data kadar Ra dalam
tanah yang tertinggi di dunia, hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan
kadar 226Ra dalam tanah tertinggi yang ditemukan di Brasilia.
3. Air Daratan
Secara alamiah distribusi radium dalam air daratan, meliputi air permukaan dan air
tanah. Air permukaan mempunyai peranan penting dalam siklus biokimia maupun
unsur-unsur toksik dalam ekosistem akuatik. Kemungkinan terjadinya distribusi
lingkungan sangat besar, karena radium mudahlarut dalam air. Air permukaan yang
dimaksud dapat berasal dari sungai dan danau. Kadar 226Ra dalam air permukaan yang
berasal dari sungai dan danau di beberapa negara Umumnya kadar 226Ra dalam air
permukaan lebih rendah dibandingkan dengan air tanah (dalam orde mBq/l), karena
kandungan uraniumnya relatif rendah. Kecuali beberapa air permukaan yang berasal
dari sungai di sekitar penambangan uranium, misalnya kadar 226Ra dalam air
permukaan yang berasal dari sungai di sekitar penambangan uranium Pocos de Caldas
(Brasilia), yaitu berkisar dari 7,4 sampai 222 mBq/l, sedangkan kadar 226Ra dalam air
permukaan di daerah lain (bukan daerah tambang) masih di bawah 37mBq/l, tetapi di
daerah eksplorasi penambangan uranium, kadar 226Ra dalam air permukaan dapat
mencapai 1.100 mBq/l.
Hal yang sama juga ditemukan kadar 226Ra dalam air permukaan yang berasal dari
sungai Aligator di kawasan penambangan uranium di Australia, yaitu 3,33-314 mBq/l.
4. Air Tanah
Yang dimaksud air tanah (groundwater) termasuk air yang berasal dari air sumur dalam
(well water), air mineral kemasan (bottled mineral water), air panas dari sumber air
panas/panas bumi (thermal spring atau geothermal), dan sumur bor (drilled well).
Radium secara alamiah ditemukan dalam air tanah karena hasil interaksi air tanah
dengan radium yang terkandung di dalam batu-batuan dan tanah yang terdapat di dalam
kerak bumi. Secara tidak langsung radium dihasilkan dari kegiatan manusia yang
mengeluarkan air tanah dari dalam bumi, karena berkaitan dengan pemanfaatan bahan
mineral radioaktif, misalnya penambangan uranium dan thorium.
Kegiatan manusia yang lain seperti penggalian bahan-bahan mineral untuk komersil,
seperti fosfat, emas, batubara, dan tembaga kemungkinan dapat menimbulkan lepasnya
sejumlah radionuklida alam, seperti 226Ra, 230Th, 210Pb, dan 210Po ke lingkungan bersama-
sama dengan air tanah. Di tempat-tempat rekreasi yang memanfaatkan air panas,
misalnya untuk mandi akan memberikan dampak radiasi cukup tinggi terhadap yang
memanfaatkannya, karena kadar radium dan radon dalam air panas (berasal dari sumber
air panas alam) lebih tinggi dibandingkan dengan air normal pada umumnya.
5. Air Laut
Pengukuran kadar 226Ra dalam air laut mula-mula dilakukan oleh Evans dkk, dekat
pantai Kalifornia (1938) dan tahun 1958 pengukuran kadar 226Ra dalam air laut menjadi
lebih sering dilakukan orang, karena radium yang terkandung dalam air laut merupakan
suatu unsur yang dipakai untuk mengetahui proses geokimia marin. Kosczy (1958)
orang yang pertama kali melakukan penggunaan radium untuk perunut (tracer) dalam
laut untuk menghitung koefisien difusi vertical air laut, untuk memperkirakan waktu
pembaruan (renewal time) massa air di lautan Pasifik dan India.
6. Organisme Akuatik
Organisme akuatik dibedakan menjadi biota air tawar dan biota laut. Kadar 226Ra dalam
biota air tawar umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan biota laut dan sangat
bergantung pada lokasi pengambilan sampel, misalnya jika sampel biota diambil dari
daerah tambang. Kadar 226Ra dalam algae yang diambil di sungai Animas (dekat lokasi
penambangan uranium di Colorado) dapat mencapai 2.200 Bq/kg basah dan di Jaduguda
(India) dapat mencapai 8.930 Bq/kg basah. Kadar 226Ra dalam plankton yang ditemukan
226
di Tessenderlo (Belgia) relatif tinggi, yaitu 2.780 Bq/kg. Kadar Ra dalam molusca dan
ikan umumnya relatif rendah, misalnya kadar 226Ra dalam mulusca yang ditemukan di
226
sungai Aligator (Australia) berkisar dari 1,1 sampai 166 Bq/kg, dan kadar Ra dalam
ikan air tawar berkisar dari 0,052 sampai 8,51 Bq/kg. Harga kadar 226Ra dalam mulusca
tertinggi ditemukan di Australia (dekat penambangan uaranium).
Kadar 226Ra dalam biota laut relatif rendah. Kadar 226Ra dalam plankton
(phytoplanktondan zooplankton) yang berasal dari lautan di bagian dunia berkisar dari
0,08 sampai 66,6 Bq/kg basah, sedangkan kadar 226Ra dalam algae dan mullusca
umumnya relatif rendah, yaitu 0,011 4,44 Bq/kg untuk algae dan 0,08 0,89 untuk
mullusca. Kadar 226Ra dalam ikan umumnya lebih tinggi dibandingkan kadar 226Ra
dalam algae dan mullusca. Kadar226Ra dalam ikan berkisar dari 0,02 sampai 5,15 Bq/kg.
Biasanya kadar 226Ra dalam tulang ikan lebih tinggi dibandingkan dengan yang di
bagian tubuh ikan lainnya, karena radium mempunyai sifat seperti kalsium, yaitu mudah
terakumulasi dalam tulang.
7. Tanaman Darat
Sebagaimana diketahui bahwa radium bersifat seperti kalsium dalam tanah, sehingga
radium merupakan unsur yang penting dalam sistem metabolik dalam tanaman oleh
226
karena itu radium akan selalu diserap dari tanah oleh tanaman. Kadar Ra dalam
tanaman bergantung pada besar-kecilnya radium yang terkandung dalam tanah.
Kadar226Ra dalam tanaman bervariasi bergantung pada jenis tanaman, misalnya biji-
bijian dan sayur-sayuran yang berdaun, kadar radiumnya akan berbeda
8. Hewan Darat
Kadar 226Ra dalam organ tubuh hewan darat bergantung pada ekosistem dan seberapa
banyak radium yang terakumulasi di dalam organ kritik tersebut. Beberapa negara telah
melaporkan kadar 226Ra dalam berbagai organ tubuh hewan darat pada daerah latar
normal, seperti diperlihatkan pada Tabel 9.
Kadar 226Ra dalam tulang hewan darat umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
organ yang lain, karena sifat radium yang mudah terakumulasi dalam tulang terutama
tulang yang masih dalam pertumbuhan.
9. Limbah Industri
Daur ulang yang berasal dari limbah industri banyak orang memanfaatkan, misalnya abu
terbang dipakai untuk campuran semen dan fosfo gipsum untuk bahan bangunan rumah.
Kadar 226Ra dalam limbah industri bervariasi bergantung pada bahan yang diproduksi.
3. Persenyawaan Radium

Dikarenakan waktu paruhnya yang pendek serta intensitas radioaktifitasnya yang


besar, senyawa radium cukup jarang ditemukan. Kebanyakan senyawa radium terdapat
dalam bijih uranium. Senyawa dari radium yang paling banyak ditemukan dari bijih
uranium (pitchblende) adalah radium klorida.

Radium Klorida (RaCl2)

Radium klorida merupakan padatan berwarna putih dan dapat memancarkan


cahaya berwarna biru-kehijauan. Kelarutannya dalam air lebih kecil jika dibandingkan
dengan senyawa klorida dari logam alkali tanah yang lain. Padatan radium klorida

biasanya diperoleh dalam bentuk radium klorida dihidrat, RaCl 2.2H2O. Untuk
mendapatkan radium klorida anhidrat pelu dilakukan pemanasan di udara pada suhu
o o 1
100 C diikuti dengan pemanasan dalam gas argon pada suhu 520 C selama 5 /2 jam.

Kegunaan dari radium klorida adalah untuk pemisahan logam radium dari logam
barium dengan memanfaatkan kelarutannya yang rendah. Pada bidang kesehatan,
digunakan untuk memproduksi gas radon yang dulunya digunakan untuk pengobatan
kanker.

Selain radium klorida, radium juga ditemui dalam bentuk persenyawaannya


dengan halida lain seperti radium bromida (RaBr2) dan radium iodida (RaI2), namun
sifat-sifatnya serta kegunaannya masih belum banyak diketahui. Senyawa radium oksida
(RaO) dan radium nitrida (Ra3N2) merupakan senyawa yang dihasilkan jika radium
terekspos di udara. Sedangkan senyawa radium hidroksida (RaOH2) dihasilkan dari
reaksinya dengan air. Radium hidroksida lebih mudah larut jika dibandingkan dengan
hidroksida dari alkali tanah lainnya, membuatnya dapat dipisahkan dengan cara
presipitasi menggunakan larutan amonia (NH3).

Senyawa radium halida, radium hidroksida, dan radium nitrida larut dalam air.
Sedangkan senyawa atau garam lainnya yang dihasilkan dari radium merupakan garam
yang sukar larut, diantaranya adalah radium sulfat (RaSO 4), radium kromat (RaCrO4)
dan radium karbonat (RaCO3).
Pembuatan
Radium dibuat dengan menggunakan limbah plitchblende yang merupakan bijimineral
yang dihasilkan oleh uranium. Pembuatan radium ini ditemikan olehPierre Currie dan
Marie Currie . Unsur uranium diisilasi oleh Currie melaluianamalgamnya.
Radium (Ra)
Metode elektrolisis radium
Logam radium diperoleh dari elektrolisis lelehan RaCl2 sebagai berikut:
Katode: Ra2+(l) + 2e- --> Ra(l)
Anode: 2Cl-(l) --> Cl2(g) + 2e-
Di sini digunakan katode Hg yang memberikan senyawa radium amalgam. Logam radium
kemudian dipisahkan dari Hg dengan destilasi. -

You might also like