You are on page 1of 11

HUBUNGAN TINGKAT STRES DAN STRATEGI KOPING PADA PASIEN YANG

MENJALANI TERAPI HEMODIALISA

Yunita Sari, Veny Elita, Riri Novayelinda


yunita.sari7688@ymail.com

Program Studi Ilmu Keperawatan


Universitas Riau
Kampus Binawidya Pekanbaru, 28293, Indonesia

Abstract

The objective of this research was to determine the relationship between stress and coping
strategies in patients undergoing hemodialysis therapy at Arifin Ahmad Hospitals Pekanbaru.
This research method was descriptive correlation design. The study was conducted on 30
respondents in the Arifin Ahmad Hospital Hemodialysis room by using purposive sampling
technique. The tool used was a questionnaire for measuring stress levels. In this research,
researchers use the Depression Anxiety Stree Scale (DASS) questionnaire and coping strategies
using the Ways of Coping Scales which is modified by researchers and have tested the validity
and also the reliability. To analyse the data the researchers used univariate and bivariate
analysis method by using Chi-Square test. The statistical results obtained p value 0.023 at alpha
0.05, it that (p value <alpha) it means, that there is a significant relationship between stress
levels and coping strategies in patients undergoing hemodialysis therapy at Arifin Ahmad
Hospitals Pekanbaru. Based on these results, it is suggested to health workers who directly
engaged in the service of Hemodialysis therapy, to make efforts towards the promotion and
prevention of stress through health education about stress management and coping strategies for
Hemodialysis patients.

Keywords: Key words : stress, coping strategies, hemodialysis


References :59 (2000-2011)
PENDAHULUAN mengambil zat-zat nitrogen yang toksik dari
dalam darah dan mengeluarkan air yang
Gagal ginjal kronis atau penyakit berlebih. Selama proses menjalani terapi
renal tahap akhir (GGK) merupakan hemodialisa banyak masalah yang dialami
gangguan fungsi renal yang progresif dan oleh pasien, baik masalah biologis maupun
ireversibel dimana kemampuan tubuh gagal masalah psikososial yang muncul dalam
untuk mempertahankan metabolisme dan kehidupan pasien. Individu dengan
keseimbangan cairan dan elektrolit, yang hemodialisa jangka panjang sering merasa
dapat menyebabkan terjadinya uremia khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak
(retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam dapat diramalkan dan gangguan dalam
darah) (Smeltzer & Bare, 2002). National kehidupannya.Mereka biasanya menghadapi
Kidney Foundation (NKF) (2002), masalah finansial, kesulitan
mendefinisikan penyakit gagal ginjal kronik mempertahankan pekerjaan, dorongan
adalah kerusakan ginjal atau filtrasi seksual yang menghilang dan impotensi,
glomerulus rate (GFR) kurang dari 60 depresi akibat sakit yang kronis dan
mL/min/1.73 m2 untuk 3 bulan atau lebih ketakutan dan terhadap kematian. Pasien-
dalam kurun waktu yang sama. pasien yang berusia lebih muda khawatir
Kasus penderita gagal ginjal kronik terhadap perkawinan mereka, anak-anak
(GGK) di dunia cukup tinggi. Pada tahun yang dimilikinya dan beban yang
2006 di seluruh dunia terdapat 1,1 juta orang ditimbulkan pada keluarga mereka (Smeltzer
menjalani dialisis kronik, serta & Bare, 2002).
diproyeksikan pada tahun 2010 menjadi Stres adalah respon tubuh yang tidak
lebih dari 2 juta orang (Yayasan Ginjal spesifik terhadap setiap kebutuhan tubuh
Diatrans Indonesia (YGDI), 2001). yang terganggu, suatu fenomena universal
Grassman (2005), mengatakan bahwa pada yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
akhir tahun 2004 terdapat 1.783.000 dan tidak dapat dihindari setiap orang yang
penduduk dunia yang menjalani perawatan mengalaminya (Rasmun, 2004).
ginjal akibat gagal ginjal kronik, diantaranya Koping adalah proses yang dilalui
77% dengan cuci darah dan 23% dengan oleh individu dalam menyesuaikan situasi
transplantasi ginjal. yang penuh stres. Koping dipandang
Indonesia termasuk negara dengan sebagai suatu usaha untuk menguasai situasi
tingkat penderita gagal ginjal yang cukup tertekan, tanpa memperhatikan akibat dari
tinggi. Berdasarkan data dari Persatuan tekanan tersebut. Namun koping bukan
Nefrologi Indonesia (Perneftri) (2004), merupakan suatu usaha untuk menguasai
diperkirakan ada 70.000 penderita gagal seluruh situasi menekan, karena tidak semua
ginjal kronik di Indonesia dan yang situasi tersebut dapat benar-benar dikuasai.
terdeteksi sedang menjalani hemodialisa Maka, koping yang efektif untuk dilakukan
berjumlah 4.000-5.000 penderita. adalah koping yang membantu seseorang
Prosedur pengobatan yang digunakan untuk mentoleransi dan menerima situasi
untuk memperbaiki keadaan tersebut adalah menekan dan tidak merisaukan tekanan yang
melalui hemodialisa atau transplantasi tidak dapat dikuasainya (Rasmun, 2004).
ginjal, tetapi karena mahalnya biaya operasi Berdasarkan studi pendahuluan yang
transplantasi ginjal dan susahnya pencarian dilakukan oleh peneliti pada Oktober 2010
donor ginjal, maka cara terbanyak yang dengan wawancara terhadap 5 orang pasien
digunakan yaitu hemodialisa (Iskandarsyah, yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD
2006). Menurut Smeltzer dan Bare (2002), Arifin Ahmad Pekanbaru, didapatkan data
hemodialisa adalah tindakan untuk
bahwa mereka mengatakan stres, takut, tentang hubungan tingkat stres dan straregi
terhadap penyakit yang dialami. Stres yang Arifin Ahmad Pekanbaru.
dialami pasien tersebut adalah karena Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mereka takut kehilangan pekerjaan, mengetahui tingkat stres pada pasien yang
kehilangan pendidikan, perubahan fisik. menjalani terapi hemodialisa dan untuk
Keluarga pasien mengatakan stres mengetahui koping yang digunakan pada
memikirkan biaya yang harus di keluarkan pasien hemodialisa, serta untuk mengetahui
untuk terapi hemodialisa. hubungan tingkat stress dengan strategi
penelitan yang terkait dengan koping koping pada pasien yang menjalani terapi
pada pasien yang menjalani hemodialisa hemodialisa
dilakukan oleh Hamka (2010), tentang
analisa gambaran mekanisme koping pada METODE PENELITIAN
pasien yang menjalani terapi hemodialisa di
Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Penelitian ini termasuk penelitian
didapatkan hasil bahwa seluruh responden kuantitatif dengan desain penelitian
menggunakan koping yang adaptif, dengan deskriptif korelasi .Penelitian korelasi
nilai p > 0,05. Berdasarkan hasil penelitian menurut Kountur (2009), yaitu suatu
Novalia (2010), tentang koping pasien gagal penelitian untuk melihat hubungan antara
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa di variabel tanpa melakukan perlakuan
Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik terhadap variabel tersebut. Hubungan yang
Medan didapatkan 26 atau 63,42% diteliti dalam penelitian ini yaitu antara
responden melakukan koping adaptif dan 15 tingkat stres dan stretegi koping pada pasien
atau 36,58% responden melakukan koping yang menjalani terapi hemodialisa.dan
yang maladaptif. Pada penelitian yang pendekatan yang peneliti pilih yaitu cross-
dilakukan oleh Hamka dan Novalia terdapat sectional dimana data hanya diambil pada
perbedaan tentang koping yang digunakan satu satu waktu. . Populasi yang diambil
oleh pasien yang menjalani terapi pada penelitian ini adalah pasien yang
hemodialisa. Penelitian selanjutnya yang menjalani terapi hemodialisa diruangan
dilakukan oleh Nurrahmawati (2002), hemodialisa RSUD Arifin Achmad
mengatakan bahwa stres itu dapat Pekanbaru dengan jumlah tiap bulan
mempengaruhi mekanisme koping, apabila sebanyak 83 orang. Teknik sampling yang
individu tidak memiliki koping yang positif digunakan peneliti adalah purposive
maka stres akan meningkat. Tetapi sampling yaitu pengambilan sampel
kenyataan dilapangan yang dilihat bahwa didasarkan pada suatu pertimbangan
individu yang memiliki koping yang positif, tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
masih tetap memiliki stres yang tinggi. berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
Beberapa penelitian terkait dengan yang sudah diketahui sebelumnya menurut
stres pada pasien HD, koping pada psien HD Notoadmodjo (2005), dengan jumlah
telah dilakukan namun belum ada ditemukan minimal 30 responden. Alasan peneliti
oleh peneliti tentang penelitian yang menetapkan 30 orang sebagai jumlah
menghubungkan stres dan strategi koping minimal yaitu menurut Kountur (2009),
pada pasien yang menjalani HD. distribusi rata-rata sampel dari populasi
Berdasarkan fenomena ini maka peneliti dianggap normal dengan ukuran sampel 30
tertarik untuk melakukan penelitian atau lebih (n 30). Alat pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner, yaitu
suatu alat pengumpul data secara formal Analisis bivariat dilakukan untuk
pada subjek dengan menjawab pernyataan melihat hubungan antara variabel bebas
secara tertulis. Bagian pertama terdiri dari yaitu tingkat stres pasien hemodialisa
data demografi yaitu nama, umur, jenis
dengan variabel terikat yaitu strategi koping
kelamin, pendidikan, pekerjaan, frekuensi
hemodialisa, penjamin biaya keperawatan.. terdapat hubungan antara variabel apabila p
Bagian kedua berisikan peryataan yg < 0,05. Pada penelitian ini dilakukan uji
berhubungan dengan stress dan koping. statistik dengan uji Chi-Square. Berdasarkan
pengolahan data dengan bantuan
HASIL PENELITIAN penghitungan statistik melalui komputer
Tabel 1. diperoleh hasil penghitungan yang dapat
Distribusi frekuensi tingkat stres pasien dilihat pada tabel 11 sebagai berikut:
No. Tingkat stres (f) (%)
Tabel 3.
1. Ringan 0 0 Hubungan tingkat stres dan strategi koping
2. Sedang 11 36,7
pada psien
Variabe
Strategi koping
3 berat 10 33,3 l
Total p
4 Sangat berat 9 30,0 Tingkat Adapti Maladapti
stres f f
Total 30 100
Ringan 0 0 0
Berdasarkan tabel 1diketahui 30 0rang (0%) (0%) (0%)
responden, 0 orang (0%) stres ringan,11
orang (36,3%) dengan tingkat stres sedang, Sedang 9 2 11
10 orang (33,3%) tingkat stress berat, dan 9
(81,8% (18,2%) (100%
orang (30,0%) dengan tingkat stres sangat ) )
berat.
Berat 3 7 10
Tabel 2. 0,02
(30,0% (70,0%) (100%
Distribusi frekuensi strategi koping pasien ) )
9
No. Strategi koping (f) (%)
Sangat 3 6 9
1. Adaptif 15 50,0 berat
(33,3% (66,7%) (100%
2. Maladaptif 15 50,0 ) )
Total 30 100 Total 15 15 30
Berdasarkan tabel 2 diketahui dari 30 (50,0% (50,0%) (100%
responden, 15 orang (50,0%) dengan ) )
koping adaptif, sedangkan 15 orang (50,0%)
dengan koping maladaptif. Berdasarkan dari tabel 3 yang
menggambarkan hubungan antara tingkat
Analisis Bivariat stres dan strategi koping pada pasien yang
menjalani terapi hemodialisa di RSUD
Arifin Ahmad, didapatkan 2 cells yang nilai Berat 6 13 13
expected kurang dari 5, sedangkan salah satu (31,6% (68,4%) (100%
syarat uji Chi-Square menurut Dahlan, ) )
(2011) adalah tabel 2x2 yang nilai expected
Jumlah 15 15 30
tidak ada yang kurang dari 5. Artinya, tabel
2x4 ini tidak layak untuk uji Chi-Square, (50,0% (50,0%) (100%
) )
Untuk itu peneliti melakukan penggabungan
sel yaitu untuk variabel tingkat stres ringan Sembilan orang responden (81,8%)
dan sedang digabung menjadi ringan, yang memiliki tingkat stres ringan
sedangkan variable tingkat stres berat dan menggunakan strategi koping yang adaptif,
dan dari 6 orang responden (31,6%) dengan
sangat berat digabung menjadi berat.
tingkat stres berat menggunakan strategi
Sehingga diperoleh distribusi frekuensi koping yang adaptif, sedangkan 2 orang
sebagai berikut: responden (18,2%) memiliki tingkat stres
ringan menggunakan strategi koping yang
Tabe l 4. maladaptif, dan 13 orang responden (68,4%)
Distribusi frekuensi tingkat stres pasien memiliki tingkat stres berat menggunakan
No. Tingkat (f) (%) strategi koping yang maladaptif. Akan
stres tetapi berdasarkan hasil uji Chi-Square,
1. Ringan 11 36,7 diperoleh p 0,023 < alpha 0,05. Artinya,
terdapat hubungan yang bermakna antara
2. Berat 19 63,3 tingkat stres dan strategi koping pada pasien
Total 100
yang menjalani terapi hemodialisa.

Berdasarkan tabel 4 diketahui dari 30 KESIMPULAN


responden, 11 orang (36,7%) dengan Setelah dilakukan penelitian tentang
tingkat ringan, sedangkan 19 orang (63,3%) hubungan tingkat stres dengan strategi
dengan tingkat stres berat. Kemudian koping mahasiswa pada pasien yang
peneliti melakukan pengolahan data kembali menjalani terapi hemodialisa di RSUD
Arifin Ahmad diketahui bahwa tingkat stres
dengan menggunakan uji Chai-Square
pada pasien yang menjalani terapi
diperoleh hasil sebagai berikut: hemodialisa di RSUD Arifin Ahmad berada
dalam kategori ringan sebanyak 9 orang
Tabel 5.
(81,8%) menggunakan strategi koping yang
Variabe
adaptif, dan 2 orang (18,2%) menggunakan
Strategi koping
l strategi koping yang maladaptif, sedangkan
Total p kategori berat sebanyak 6 orang (31,6%)
Tingkat Adapti Maladapti
stres f f menggunakan strategi koping yang adaptif,
dan 13 orang (68,4%) menggunakan strategi
Ringan 9 2 11
0,02 koping yang Dari uji statistic Chi-Square,
(81,8% (18,2%) (100% 3 diperoleh p 0,023 < alpha 0,05. Diperoleh
) ) kesimpulan terdapat hubungan yang
bermakna antara tingkat stres dan strategi
koping pada pasien yang menjalani terapi
hemodialisa. Dari hasil yang didapatkan penelitian kualitatif tentang gambaran
pada penelitian ini, Sehingga dapat dianalisa pengetahuan pasein hemodilisa dalam
oleh peneliti, bahwa semakin adaptif koping menggunakan koping yang adaptif. Selain
seseorang maka semakin ringan tingkat itu bisa dilakukan penelitian yang dilihat
stres yang dimilikinya, dan begitu juga dari segi ekonomi,jenis kelamin, dan lama
sebaliknya.maladaptif. waktu menjalani terapi hemodialisa yang
berhubungan dengan stres dan koping.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
ada beberapa saran yang dapat disampaikan Al-hilali, N. (2009). Complications during
peneliti antara lain: hemodialysis. Diperoleh pada tanggal
a. Bagi tenaga kesehatan 28 Oktober 2011 dari
Upaya promotif dan preventif terhadap http://www.dialysistips.com/complicati
terjadinya stres pada pasien yang ons.html
menjalani terapi hemodialisa. Kegiatan
ini dapat dilakukan tenaga kesehatan American Psychiatric Association (APA).
melalui kegiatan penyuluhan kesehatan (2008). Diagnostic and statistical manual
tentang manajemen stres dan strategi of mental disorders (DSM IV-TR) Fourth
koping ke berbagai lapisan masyarakat, Edition. Washington, DC: Author.
salah satunya di rumah sakit. Sebaiknya
tenaga kesehatan memiliki jadwal rutin, Bagian rekam medis pasien hemodialisa
misalnya 3 bulan sekali untuk RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru
mengadakan penyuluhan kesehatan pada priode 2009-2010. Tidak di
pasien yang menjalani terapi hemodialisa Publikasikan.
yang berada di wilayah kerjanya.
b. Pihak rumah sakit Brecht. (2000). Mengenal dan
Agar pihak rumah sakit dapat menanggulangi stres. Jakarta: PT.
melaksanakan kegiatan penyuluhan Prenhallindo.
kesehatan tentang manajemen stres dan
strategi koping pada pasien yang Brunner & Suddarth. (2002). Buku ajar
menjalani terapi hemodialisa. keperawatan medikal bedah. Edisi 8
c. Bagi pemerintah Vol 3. Jakarta: EGC.
Agar pemerintah lebih mempermudah
prosedur yang digunakan pasien Cahyaningsih, N. D. ( 2009). Hemodialisa
hemodialisa dalam mendapatkan bantuan (cuci darah ). Jogjakarta : Mitra
untuk pembiayaan. Cendikia Press
d. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian lain yang akan melanjutkan Davidson., Neale., & Kring. (2004).
penelitian ini diharapkan dapat dijadikan Psikologi abnormal. Jakarta: PT.
sebagai data dan informasi dasar untuk Raja Grafindo Persada Press.
melaksanakan penelitian lanjut berkaitan
dengan tingkat stres dan strategi koping, Dahlan. (2011). Statistik untuk kedokteran
dan perlu dikembangkan metode dan desain dan kesehatan. Jakarta: Salemba
yang berbeda misalnya melakukan Medika.
Djoko. (2008). Angka kejadian sakit ginjal Hidayat, A. A. A. (2007b). Riset
di indonesia. Diperoleh tanggal 25 keperawatan dan teknik penulisan
Oktober 2011 dari ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
http://www.angka.kejadian.int/public
ation//AB%20AGUSS.htm Hidayat, A. A. A . (2004). Pengantar
Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta :
Dinkes. (2011). Jumlah penderita gagal Salemba Medika.
ginjal kronik di pekanbaru.
Pekanbaru: Dinkes Kota Pekanbaru. Hartono. (2008). Aplikasi membran dalam
bidang medis Indonesia. Diperoleh
Folkman, S., & Lazarus, R. S. (1985). The pada tanggal 19 Oktober 2011 dari
Revised Ways of Coping [online]. San http://www.google.com/membran/.htm
Francisco: University of California. l
Diperoleh tanggal 15 Desember 2011
dari Hamka. (2010). Gambaran mekanisme
http//www.caps.ucsf.edu./capsweb/pdf koping pada pasien hemodialisa.
s/Waysofcoping.pdf. Diperoleh pada tanggal 19 Oktober
2011 dari http://perawat
Grassman. (2005). Jumlah Penduduk yang berseni.com/html
menjalai Hemodialisa. Diperoleh
tanggal 2 Desember 2012 dari Hastono, S.P. (2001). Analisis data. Jakarta :
http:/repository.usu.ac.id/Chapter.pdf Universitas Indonesia

Hawari. (2001). Pengukuran tingkat Iskandarsyah. (2006). Hubungan antara


kecemasan HARS. Diperoleh tanggal health locus of control dan tingkat
25 Oktober 2011 dari http://inna- depresi pada pasien gagal ginjal
ppni.or.id/html/ kronis di RS.NY.R.A.Habibie
Bandung, Fakultas Psikologi
Haryati. (2010). Hubungan mekanisme Universitas Padjajaran. p.26.
koping dengan tingkat kejadian Diperoleh tanggal 27 Oktober 2011
hipertensi essensial pada dari http//:
masyarakat di wilayah kerja resources.unpad.ac.id/unpad.../PENE
puskesmas seyegan sleman.diperoleh LITIAN%20AULIA-2.pdf
tanggal 10 November 2011, dari
http://www.scribd.com/doc/5788584 Indonesia Nurse. (2008). Faktor-aktor yang
2/hubungan-hipertensi essensial- mempengaruhi Haemodialisa.
dengan-mekanisme-koping. Diperoleh pada tanggal 5 Oktober
2012 dari
Hidayat, A. A. A. (2007a). Metode http://www.indonesianursing.com.
penelitian keperawatan dan teknik
analisis data. Jakarta: Salemba Jayanthy, D. P. (2008). Gambaran
Medika. mekanisme koping denga dukungan
sosial keluarga dalam merawat pasien
gagal ginjal kronik di unit
hemodialisa di Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat Gatot Subroto pedoman skiripsi, tesis, dan
Jakarta tahun 2008. Diperoleh tanggal instrumen penelitian. Edisi pertama. Jakarta:
9 Oktober 2011 dari Salemba
http://library.upnvj.ac.id. Medika.

Keliat. (2005). Penatalaksanaan Stres. Nursalam., & Efendi, F. (2008). Pendidikan


Jakarta: EGC. dalam keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Kountur, R. (2009). Metode penelitian untuk
penulisan skripsi dan tesis. Jakarta: Nurrahmawati. (2002). Penyesuaian masa
PPM pension kepala keluarga terhadap
stress dan koping. Diperoleh pada
Lazarus RS, & Folkman S. (2003). Stress tanggal 28 oktober 2011 dari
Appraisal and Coping. New York: http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1k
Springer Publising Company. eperawatan/205/bab2.pdf

Lovibond. (1995). Depression Anxiety Stres Novalia, E. (2010). Koping pasien gagal
Scale. Diperoleh pada tanggal 4 ginjal kronis yang menjalani terapi
januari 2012 dari hemodialisa dirumah sakit umum
http//.www.acpmh.unimelb.edu.au/.../ H.Adam malik medan. Diperoleh
resource-asdpt. pada tanggal 28 Oktober 2011 dari
http://
Mutadin, Z. (2002). Strategi koping. repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
Diperoleh tanggal 28 Oktober 2011 9/24973/1/Appendix.pdf
dari http://www.e-
psikologi.com/remaja/index.
Potter, P.A, & Perry, A. G. (2005). Buku
ajar fundamental keperawatan. (D.
Notoadmodjo, S. (2005). Metodologi
Yulianti & M. Ester, Terj) Edisi 4.
penelitian kesehatan. Jakarta: PT.
Jakarta: EGC. (Naskah asli
Rineka Cipta.
dipublikasikan tahun 2002).
Notoadmodjo. (2003). Pendidikan
Profil Kesehatan Indonesia. (2006).
mempengaruhi terhadap respon
Informasi status kesehatan
stress. Diperoleh tanggal 10 Oktober
masyarakat indonesia. Diperoleh pada
2012 dari
tanggal 29 Oktober 2011 dari http://
http://.usu.ac.id/bitstream/123456789/
www.depkes.go.id//Profil20Kesehatan
31679/.pdf.
20Indonesia%202006.pd.
Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri).
metodologi penelitian ilmu
(2001). Konsensus Manajemen Anemia pada
keperawatan. (ed. 2). Jakarta: Salemba
pasien Gagal Ginjal Kronik. Diperoleh
Medika.
pada tanggal 28 Oktober 2011 dari
http://www.penfri.com/content.html.
Nursalam. (2009). Konsep dan penerapan
metodologi penelitian ilmu keperawatan:
Rasmun. (2004). Stres, koping dan adaptasi. Universitas Riau. (2007). Buku pedoman
(ed.1). Jakarta : Sagung Seto. prodi keperawatan 2007/2008.
Pekanbaru: Universitas Riau.
Rsud Arifin Ahmad. (2010). Jumlah pasien
yang menjalani terapi hemodialisa. Universitas Sumatra Utara. (2011). Faktor-
Pekanbaru: RSUD. faktor penyebab stres. Diperoleh
tanggal 8 Oktober 2012 dari
Santoso, D. 2008. Angka kejadian sakit http://.usu.ac.id/bitstream/123456789/31
ginjal di Indonesia. Diperoleh tanggal 038/Chapter%20II.pdf.
18 Desember 2011 dari
http://www.angka.kejadian.int/publica Udayana. (2008). Mekanisme pertahana
tion//AB%20AGUSS.htm ego. Diperoleh pada tanggal 17
Oktober 2011 dari http://
Sapri. (2006). Tingkat kepatuhan paien www.scribd.com/doc/48641090/Meka
dalam menjalani hemodialisa. nisme-Pertahanan-Ego-AmRie
Diperoleh tanggal 22 Desember 2011
dari Vida. (2010). Jumlah penderita GGK yang
http://wwwml.scribd.com/doc/94003823 menjalani hemodialisa. Diperoleh
/Sap pada tanggal 19 Oktober 2011 dari
http://www.vida-ners.com/.htm
Siswanto, (2007). Kesehatan mental:
konsep, cakupan, dan Vitasari. (2006). Hubungan mekanisme
perkembangannya. Yogyakarta : Andi. koping dengan dukungan keluarga
pada pasien hemodialisa. Diperoleh
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2002). Buku pada tanggal 22 Oktober 2011 dari
ajar keperawatan medikal bedah. http://www.
vol.3 (ed. 8) Alih Bahasa: Monica E, www.library.upnvj.ac.id/pdf/s1keperawat
Ellen P.Jakarta : EGC. (Naskah asli an08/204312029/bab6.pdf
dipublikasikan tahun 2001)
Wangsadjaja. R. (2008). Stres dan coping
Sunaryo. (2002). Psikologi Untuk stres. Diperoleh pada tanggal 19
Keperawatan. Jakarta: EGC. Oktober 2011 dari
http://rumahbelajarpsikologi.com/.htm
Stuart & Laria. (2005). Buku saku Wijayanto. A. (2008). Hubungan antara
keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta: EGC. support system keluarga dengan
mekanisme koping pada lansia di desa
Tim Perawat Hemodialisa. (2008). Stres poleng gesi sragen. Diperoleh tanggal
pada pasien yang menjalani 24 Oktober 2011 dari
hemodialisa. Diperoleh pada tanggal http://etd.eprints.ums.ac.id/3980/1/J21
25 Oktober 2011 dari 0040045.pdf.
hemodialisa.files.wordpress.com/.ht
m Wong, et.al. (2006). Buku ajar keperawatan
anak. Jakarta : EGC.
Wijayakusuma. (2008). Penatalaksanaan
hemodialisa. Diperoleh pada tanggal
02 Desember 2012 dari
http://www.ebookkedokteran.com/pdf/
metblisme mineral.html.

Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia. (2001).


Kasus Gagal Ginjal Kronik. Diperoleh
pada tanggal 24 Oktober 2011 dari
http://www.ygdi.com/.htm

Yeh. (2009). Pengaruh perbedaan jenis


kelamin terhadap stress dan koping.
Diperoleh tanggal 9 Oktober 2012 dari
http://
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20282434..
.pdf

Yosep. (2007). Keperawatan jiwa. Bandung


: PT Resika Aditama.

You might also like