You are on page 1of 19

OL

EH
:
KE
LO
MP
OK
4

Mu
na
wir
Dja
ma
lud
din
(H1
31
14
31
4)
Ha
sni
ar
(H1
31
14
32
4)
Nu
rul
Ra
hm
a
(H1

A 31
14
32

N 8)
An
di
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt.


sebagai Zat yang maha sempurna yang telah memberikan kita hidup di dunia dengan segala
keindahan, berkah, rahmat dan hidayah yang menjadikan datangnya segala kemudahan dan
yang telah melimpahkan berupa kesehatan lahir dan batin kepada hamba-Nya, kedamaian dan
kesejahteraan dari-Nya semoga tercurah bagi Rasulullah saw., beserta keluarganya, sahabat
dan pengikutnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini.

Penulis sadar sedalam-dalamnya bahwa terselesaikannya makalah ini dapat penulis


peroleh juga karena bantuan, bimbingan dan dukungan serta uluran tangan dari berbagai
pihak, sehingga tugas Makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan tugas Makalah ini masih banyak
kekurangan dari berbagai macam segi, oleh karena itu penyusun memohon maaf yang
sebesarbesarnya karena segala kesempurnaan hanya milik Allah dan penyusun mengharapkan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju kearah kesempurnaan.

Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih, semoga tugas Makalah ini dapat
bermanfaat. Amin.

Wasslamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, April 2017

Penyusun
DAFRTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1. Scheduling Process atau Penjadwalan Proses...........................................3
2.2. Tipe tipe penjadwalan pada sistem operasi............................................4
2.2.1. Penjadwalan jangka pendek................................................................4
2.2.2. Penjadwalan jangka menengah..........................................................4
2.2.3. Penjadwalan jangka panjang..............................................................5
2.3. Macam macam dari Strategi Penjadwalan..............................................5
2.3.1. Preemtive............................................................................................ 5
2.3.2. Non-Preemtive.................................................................................... 6
2.4. Algortima dalam Strategi Penjadwalan.....................................................6
2.4.1. Algoritma dalam strategi Preemtive...................................................6
2.4.2. Algoritma dalam strategi Non-Preemtive............................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses adalah sebuah program yang sedang dieksekusi/ Program adalah


kumpulan instruksi yang ditulis ke dalam bahasa yang dimengerti sistem operasi.
Proses membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menyelesaikan tugasnya. Sumber
daya dapat berupa CPU time, alamat memori, berkas berkas, dan perangkat
perangkat masukan atau keluaran. Scheduling merupakan konsep utama dalam
multitasking, sistem operasi multiprosesor dan sistem operasi real-time. Scheduling
adalah cara/metode berbagai proses dilaksanakan pada CPU, dimana biasanya
terdapat lebih banyak proses yang dijalankan daripada jumlah CPU yang tersedia. Hal
ini diatur oleh software scheduler dan dispatcher.

Tujuan dari multiprogramming adalah untuk memiliki sejumlah proses yang


berjalan pada sepanjang waktu, untuk memaksimalkan penggunaan CPU. Tujuan dari
pembagian waktu adalah untuk mengganti CPU diantara proses-proses yang begitu
sering sehingga user dapat berinteraksi dengan setiap program sambil CPU bekerja.
Untuk sistem uniprosesor, tidak akan ada lebih dari satu proses berjalan. Jika ada
proses yang lebih dari itu, yang lainnya akan harus menunggu sampai CPU bebas dan
dapat dijadwalkan kembali

Kami menulis makalah ini dengan tujuan memberi pemahaman dasar tentang
proses manajer yang lebih lanjut dimana sebelumnya telah dijelaskan oleh kelompok
sebelumnya. Dalam makalah ini kami membuatnya sedemikian mungkin agar
pembaca mempunyai pemahaman yang singkat, padat, jelas sehingga mudah untuk
dipahami oleh para pemula.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari makalah ini yang
penyusun akan tulis adalah sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan Scheduling Process?


2. Apa saja tipe tipe penjadwalan pada sistem operasi?
3. Apa saja macam macam dari strategi penjadwalan?
4. Apa saja algoritma dalam strategi penjadwalan?

1.3. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan


makalah ini adalah :
1. Pembaca dapat memahami konsep Scheduling Process.
2. Pembaca dapat mengetahui tipe tipe dari penjadwalan pada sistem
operasi.
3. Pembaca dapat mengetahui macam macam dari strategi penjadwalan.
4. Pembaca dapat memahami algoritma dalam strategi penjadwalan.
BAB II
PEMBAHASAN

Resource(sumber daya) adalah komponen fisik atau virtual dari ketersediaan terbatas
dalam komputer atau sistem manajemen informasi. Sumber daya komputer termasuk sarana
untuk input, pengolahan, output, komunikasi, dan penyimpanan.

Sistem Operasi sebagai resource manager

Yang dimaksud dengan sistem operasi sebagai resource manager adalah Sistem operasi
sebagai penanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya untuk memindahkan,
memproses dan menyimpan.

Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya fisik dan sumber daya abstrak.

Disini saya akan menjelaskan apa itu sumber daya fisik dan apa itu sumber daya abstrak
berikut dengan contoh-contohnya.

1. Sumber daya fisik

Sumber daya fisik adalah semua komponen yang ada dalam sitem komputer yang dapat
memberikan manfaat dan secara fisik dapat kita lihat.

Sebagai contohnya :

CPU, motherboard, bios / cmos, power supply


Berbagai memori volatile, misalnya RAM, change memory, dan register
Berbagai perangkat penyimpanan, misalnya hardisk, CD-ROM drive, USB Flash
Disk, dan Floppy Disk Drive
Perangkat komunikasi, misalnya modem, eethernet card, dan PCMCIA
Perangkat multimedia, misalnya kamera, sound card, video chipset, TV Tuner
Perangkat grafis, misalnya digitizer, scanner, dan plotter
Output device, misalnya printer, speaker, dan monitor
Keyboard, tetikus, joystick, dan track-ball

2. Sumber daya abstrak(virtual)

Sumber daya abstrak dibagi menjadi dua yaitu :

1. Data
Contohnya :

PCB (progran cotrol block) untuk mencatat dan mengendalikan proses


Berkas (file) sebagai penyimpan data atau program
Semaphore untuk pengendalian sinkronisasi proses-proses.
Tabel segmen, table page, i-node, FAT untuk pengendalian memori.

2. Program

Program merupakan kumpulan instruksi yang dapat dijalankan oleh sistem computer. Contoh
bentuk program dapat berupa utilitas atau aplikasi untuk mencapai tujuan komputasi
(pengolahan) tertentu.

Adapun fungsi dari Resource Manager yaitu untuk mengalokasikan sumber daya, seperti
CPU, printer, drive, memori, dan lain sebagainya. Sebelum sistem operasi dapat
menjadwalkan semua pekerjaan di lingkungan multiprogramming, sistem harus
menyelesaikan tiga keterbatasan sistem:

a. Finite number of resource (jumlah resource yang terbatas) seperti disk drive atau
printer.

b. Locked resource, beberapa sumber daya tidak dapat dibagi begitu dialokasikan.
c. Reassign jobs artinya beberapa resource mungkin membutuhkan user untuk
reassign jobs.

2.1. Scheduling Process atau Penjadwalan Proses


Penjadwalan berkaitan dengan permasalahan memutuskan proses mana yang
akan dilaksanakan dalam suatu sistem. Proses yang belum mendapat jatah alokasi
dari CPU akan mengantri di ready queue. Algoritma penjadwalan berfungsi untuk
menentukan proses manakah yang ada di ready queue yang akan dieksekusi oleh
CPU.

2.1.1. Pengertian dan Sasaran Penjadwalan Proses

Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme


dalam sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan dalam sistem
komputer. Adapun penjadwalan bertugas untuk memutuskan:

a. Proses yang harus berjalan.


b. Kapan dan selama berapa lama proses itu berjalan.
Kriteria untuk mengukur dan optimasi kinerja penjadwalan adalah:

a. Adil (Fairness)
Adil (Fairness) adalah proses proses yang diperlakukan sama, yaitu
mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak
kebahagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.
b. Efisiensi (Eficiency)
Efisiensi (Eficiency) atau utilisasi pemroses dihitung dengan
perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
c. Waktu tanggap (Respon time)
Waktu tanggap ini dibedakan yaitu:
1. Sistem interaktif
Sistem interaktif ini didefinisikan sebagai waktu yang
dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan
atau transaksi sampai hail pertama muncul di layar. Waktu tanggap
ini disebut dengan terminal response time.
2. Sistem waktu nyata
Sistem waktu nyata ini didefinisikan sebagai waktu dari saat
kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin
layanan yang dimkasud dieksekusi. Waktu tanggap ini disebut
dengan event response time.
d. Turn around time
Turn around time yaitu waktu yang yang dihabiskan dari saat program
(job) mulai masuk ke sistem sampai proses diselesaikan oleh sistem.
Turn around Time = Waktu eksekusi + Waktu Menunggu
e. Throughput
Throughput yaitu jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit
waktu. Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang
diproses persatu interval waktu.

Satu hal yang tentunya tidak diinginkan adalah resource hogging yang berarti sebuah job
bisa sangat egois/serakah dan memanfaatkan semua resource dan tidak membagikannya.
Resource hogging merupakan program yang memperlambat waktu pemrosesan. Mungkin
perlu melakukan intervensi untuk memastikan bisa mendapatkan resource sendiri. Jadi diperlukan
pre-defined point (titik standar/titik yang sudah ditentukan sebelumnya) untuk mengintervensi.

2.2. Tipe tipe penjadwalan pada sistem operasi

Penjadwalan merupakan kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem


operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan oleh sistem komputer.
Penjadwalan itu sendiri bertugas untuk memutuskan proses yang harus berjalan dan
kapan dan berapa lama proses itu harus berjalan. Penjadwalan itu sendiri terdiri dari
beberapa tipe. Berikut ini adalah beberapa tipe dari penjadwalan pada sistem operasi:

2.2.1. Penjadwalan jangka pendek


Penjadwalan jangka pendek bertugas menjadwalkan alokasi prosesor di antara
proses proses ready di memori utama. Sasaran utama penjadwalan adalah
memaksimumkan kinerja untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang diharapkan.

2.2.2. Penjadwalan jangka menengah


Setelah eksekusi selama waktu tertentu, proses mungkin akan ditunda, proses-
proses tertunda ini tak dapat membuat suatu kemajuan menuju ke hasil yang selesai
sampai kondisi kondisi yang menyebebkan proses tertunda ini dihilangkan.

Agar ruang memori dapat bermanfaat, beberapa proses dipindahkan dari


memori utama ke memori sekunder. Aktifitas pemindahan proses yang tertunda ini
disebut swapping. Penjadwalan jangka menengah lah yang akan menangani proses
proses swapping ini.

2.2.3. Penjadwalan jangka panjang


Penjadwalan jangka panjang ini bekerja terhadap antrian batch dan memilih
batch mana berikutnya yang harus dieksekusi.

Batch adalah prosesproses dengan penggunaan sumber daya intensif (waktu


processor, memori, perangkat Input/output) dan biasanya hanya berprioritas rendah.

2.3. Macam macam dari Strategi Penjadwalan

Strategi penjadwalan proses secara umum dibedakan menjadi dua kelompok


besar, yaitu penjadwaln preemtive dan non-preemtive.

2.3.1. Preemtive
Pada strategi ini, sistem operasi dan proses lain dapat mengambil alih eksekusi
prosesor tanpa harus menunggu proses yang sedang running menyelesaikan tugasnya.
Penjadwalan preemptive merupakan fitur yang penting, terutama pada sistem dimana
proses-proses memerlukan tanggapan prosesor secara cepat. Sebagai contoh adalah
sistem real-time, dimana jika terjadi interupsi dan tidak segera dilayani maka dapat
berakibat fatal. Contoh lain adalah sistem interaktif time-sharing, dimana pengguna
sistem mengharapkan tanggapan yang cepat dari sistem. Secara umum, sistem
konkuren seperti sistem operasi yang multitasking lebih menghendaki sistem
penjadwalan preemptive.

Penjadwalan Preemptive mempunyai arti kemampuan sistem operasi untuk


memberhentikan sementara proses yang sedang berjalan untuk memberi ruang kepada
proses yang prioritasnya lebih tinggi. Penjadwalan ini bisa saja termasuk penjadwalan
proses atau M/K. Penjadwalan Preemptive memungkinkan sistem untuk lebih bisa
menjamin bahwa setiap proses mendapat sebuah slice waktu operasi. Dan juga
membuat sistem lebih cepat merespon terhadap event dari luar (contohnya seperti ada
data yang masuk) yang membutuhkan reaksi cepat dari satu atau beberapa proses.
Membuat penjadwalan yang Preemptive mempunyai keuntungan yaitu sistem lebih
responsif daripada sistem yang memakai penjadwalan Non Preemptive.

Dalam waktu-waktu tertentu, proses dapat dikelompokkan ke dalam dua


kategori: proses yang memiliki Burst M/K yang sangat lama disebut I/O Bound, dan
proses yang memiliki Burst CPU yang sangat lama disebutCPU Bound. Terkadang
juga suatu sistem mengalami kondisi yang disebut busywait, yaitu saat dimana sistem
menunggu request input(seperti disk, keyboard, atau jaringan). Saat busywait tersebut,
proses tidak melakukan sesuatu yang produktif, tetapi tetap memakan resource dari
CPU. Dengan penjadwalan Preemptive, hal tersebut dapat dihindari.

Dengan kata lain, penjadwalan Preemptive melibatkan mekanisme interupsi


yang menyela proses yang sedang berjalan dan memaksa sistem untuk menentukan
proses mana yang akan dieksekusi selanjutnya. Lama waktu suatu proses diizinkan
untuk dieksekusi dalam penjadwalan Preemptive disebut time slice/quantum.
Penjadwalan berjalan setiap satu satuan time slice untuk memilih proses mana yang
akan berjalan selanjutnya. Bila time slice terlalu pendek maka penjadwal akan
memakan terlalu banyak waktu proses, tetapi bila time slice terlau lama maka
memungkinkan proses untuk tidak dapat merespon terhadap event dari luar secepat
yang diharapkan.
2.3.2. Non-Preemtive
Penjadwalan Non Preemptive ialah salah satu jenis penjadwalan dimana sistem
operasi tidak pernah melakukan context switch dari proses yang sedang berjalan ke
proses yang lain. Dengan kata lain, proses yang sedang berjalan tidak bisa di- interupt.

Penjadwalan Non Preemtive terjadi ketika proses hanya:

1. Berjalan dari running state sampai waiting state


2. Dihentikan

Ini berarti CPU menjaga proses sampai proses itu pindah ke waiting state
ataupun dihentikan (proses tidak diganggu). Metode ini digunakan oleh Microsoft
Windows 3.1 dan Macintosh. Ini adalah metode yang dapat digunakan untuk
platforms hardware tertentu, karena tidak memerlukan perangkat keras khusus
(misalnya timer yang digunakan untuk menginterupt pada metode penjadwalan
Preemptive).

Processor scheduler bergantung pada algoritma yang memerintahkan serangkaian instruksi


untuk mengalokasikan CPU dan memindahkan pekerjaan melalui sistem, diantaranya
merupakan solusi pre-emptive atau non-preemptive keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing.

2.4. Algortima dalam Strategi Penjadwalan


Adapun algoritma algoritma yang diterapkan dalam strategi penjadwalan
adalah sebagai berikut:

2.4.1. Algoritma dalam strategi Preemtive


2.4.1.1. Round Robin
Algoritma Round Robin merupakan:
Penjadwalan yang paling tua, sederhana, adil, banyak digunakan
algoritmanya dan mudah diimplementasikan
Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses lain tetapi oleh
penjadwal berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt
by time).
Penjadwalan tanpa prioritas
Berasumsi bahwa semua proses memiliki kepentingan yang sama,
sehingga tidak ada prioritas tertentu
Semua proses dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh
pemroses yang disebut kwanta (quantum) atau time slice dimana proses
itu berjalan. Jika proses masih running sampai akhir quantum, maka CPU
akan mempercepat proses itu dan memberikannya ke proses lain.

Algoritma yang digunakan :

1. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka proses menjadi
runnable dan pemroses dialihkan ke proses lain.

2. Jika kwanta belum habis dan proses menunggu suatu kejadian


(selesainyaoperasi I/O), maka proses menjadi blocked dan
pemroses dialihkan ke proses lain.

3. Jika kwanta belum habis tetapi proses telah selesai, maka proses
diakhiri dan pemroses dialihkan ke proses lain.

Diimplementasikan dengan :

1. Mengelola senarai proses ready (runnable) sesuai urutan


kedatangan.

2. Ambil proses yang berada di ujung depan antrian menjadi running.

3. Bila kwanta belum habis dan proses selesai, maka ambil proses di
ujung depan antrian proses ready.

4. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka tempatkan proses
running ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung
depan antrian proses ready.

Masalah yang timbul adalah menentukan besar kwanta, yaitu :

Kwanta terlalu besar menyebabkan waktu tanggap besar dan turn


arround time rendah.

Kwanta terlalu kecil menyebabkan peralihan proses terlalu banyak


sehingga menurunkan efisiensi proses.

Penilaian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :


Adil
Adil bila dipandang dari persamaan pelayanan oleh pemroses.
Efisiensi
Cenderung efisien pada sistem interaktif.
Waktu tanggap
Memuaskan untuk sistem interaktif, tidak memadai untuk
sistem waktu nyata.
Turn around time
Cukup baik.
Throughtput
Cukup baik.
Penjadwalan ini :
a. Baik untuk sistem interactive-time sharing dimana kebanyakan waktu
dipergunakan menunggu kejadian eksternal.
Contoh : text editor, kebanyakan waktu program adalah untuk
menunggui keyboard, sehingga dapat dijalankan proses-proses lain.
b. Tidak cocok untuk sistem waktu nyata apalagi hard-real-time
applications

2.4.1.2. Shortest Remaining First

Merupakan :
Penjadwalan berprioritas.dinamis.
Preemptive untuk timesharing
Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah
dijalankan, termasuk proses-proses yang baru tiba.
Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih
proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
Kelemahan :
Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu
penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-
kadang harus menangani peralihan.
Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.
Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu
lebih lama dibanding pada SJF.
SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan ,
menambah overhead. Secara teoritis, SRF memberi waktu tunggu
minimum tetapi karena overhead peralihan, maka pada situasi tertentu
SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibanding SRF.

2.4.2. Algoritma dalam strategi Non-Preemtive


2.4.2.1. First In First Out (First Come First Serve)
Merupakan :
Penjadwalan tidak berprioritas.
FIFO adalah penjadwalan paling sederhana, yaitu :
Proses-proses diberi jatah waktu pemroses berdasarkan waktu
kedatangan.
Pada saat proses mendapat jatah waktu pemroses, proses dijalankan
sampai selesai.

Penilitian penjadwalan ini berdasarkan kriteria optimasi :


Adil
Adil dalam arti resmi (proses yang datang duluan akan dilayani lebih
dulu), tapi dinyatakan tidak adil karena job-job yang perlu waktu lama
membuat job-job pendek menunggu. Job-job yang tidak penting dapat
membuat job-job penting menunggu lama.
Efisiensi
Sangat efisien.
Waktu tanggap
Sangat jelek, tidak cocok untuk sistem interaktif apalagi untuk sistem
waktu nyata.
Turn around time
Jelek.
Throughtput
Jelek.
FIFO jarang digunakan secara mandiri, tetapi dikombinasikan dengan
skema lain, misalnya : Keputusan berdasarkan prioritas proses. Untuk proses-
pross berprioritassama diputuskan berdasarkan FIFO.
Penjadwalan ini :
a. Baik untuk sistem batch yang sangat jarang berinteraksi dengan
pemakai.
Contoh : aplikasi analisis numerik, maupun pembuatan tabel.
b. Sangat tidak baik (tidak berguna) untuk sistem interaktif, karena tidak
memberi waktu tanggap yang baik.
c. Tidak dapat digunakan untuk sistem waktu nyata (real-time
applications)
Contoh FIFO Scheduling :

2.4.2.2.Shortest Job First


Penjadwalan ini mengasumsikan waktu jalan proses sampai selesai
diketahui sebelumnya. Mekanismenya adalah menjadwalkan proses dengan
waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai, sehingga memberikan
efisiensi yang tinggi dan turn around time rendah dan penjadwalannya tak
berprioritas.
Contoh:
Terdapat empat proses (job) yaitu A,B,C,D dengan waktu jalannya
masing-masing adalah 8,4,4 dan 4 menit. Apabila proses-proses tersebut
dijalankan, maka turn around time untuk A adalah 8 menit, untuk B adalah 12,
untuk C adalah 16 dan untuk D adalah 20. Untuk menghitung rata-rata turn
around time seluruh proses adalah dengan menggunakan rumus :
( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
Dengan menggunakan rumus, maka dapat dihitung turn around time-
nya sebagai berikut (belum memperhatikan shortest job first, lihat gambar a) :
= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
= ( 4x8 + 3x4 + 2x4 + 1x4 ) / 4
= ( 32 + 12 + 8 + 4 ) / 4
= 56 / 4
= 14 menit
Apabila keempat proses tersebut menggunakan penjadwalan shortest
job first (lihatgambar b), maka turn around time untuk B adalah 4, untuk C
adalah 8, untuk Dadalah 12 dan untuk adalah 20, sehingga rata-rata turn
around timenya adalah sebagai berikut :
= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
= ( 4x4 + 3x4 + 2x4 + 1x8 ) / 4
= ( 16 + 12 + 8 + 8 ) / 4
= 44 / 4
= 11 menit
Jelas bahwa a memberikan nilai kontribusi yang besar, kemudian b, c
dan d. Karena SJF selalu memperhatikan rata-rata waktu respon terkecil, maka
sangat baik untuk proses interaktif. Umumnya proses interaktif memiliki pola,
yaitu menunggu perintah, menjalankan perintah, menunggu perintah dan
menjalankan perintah,begitu seterusnya.
Masalah yang muncul adalah :
- Tidak mengetahui ukuran job saat job masuk.
Untuk mengetahui ukuran job adalah dengan membuat estimasi
berdasarkan kelakukan sebelumnya.
- Proses yang tidak datang bersamaan, sehingga penetapannya harus
dinamis.
Penjadwalan ini jarang digunakan, karena merupakan kajian teoritis
untuk pembandingan turn around time.
2.4.2.3.Priority Scheduling
Merupakan penjadwalan non preemptive, Memberikan perlakuan
istimewa terhadap pekerjaan penting:

Program dengan prioritas tertinggi diproses terlebih dahulu.


Tidak terputus sampai siklus CPU selesai atau penantian alami
terjadi.
Jika lebih dari dua job dengan prioritas yang sama ada di antrian ready,
maka prosesor dialokasikan ke layanan yang pertama datang (pertama
datang pertama kali dilayani dalam prioritas).
Banyak metode penetapan prioritas yang berbeda oleh administrator
sistem atau oleh Processor Manager.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Penjadwalan proses yaitu kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi


yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan oleh sistem komputer. Penjadwalan
bertugas menentukan proses mana yang harus berjalan serta kapan dan berapa lama proses itu
berjalan. Kriteria untuk mengukur dan optimasi kerja penjadwalan yaitu : Adil, Efesiensi,
Waktu Tanggap, Turn Arround Time, dan Throughtput. Terdapat 3 tipe penjadwalan dalam
sistem operasi yaitu : Penjadwalan Jangka Pendek, Jangka Menengah, dan Jangka Panjang.
Macam-macam strategi penjadwalan dibagi menjadi 2 yaitu Penjadwalan Nonpreemptive dan
Penjadwalan Preemprive. Algoritma penjadwalan pun dibagi menjadi 2, untuk Algoritma
Penjadwalan Nonpreemptive adalah : FIFO dan SJF. Sedangakan untuk Algoritma
Penjadwalan Preemptive adalah : RR, SRF.
DAFTAR PUSTAKA

Aninom. Algoritma Penjadwalan Proses. Di akses di https://www.academia.edu/9271486/


Algoritma_Penjadwalan_Proses pada tanggal 17 April 2017

Anonim. Konsep Manajemen Proses. Di akses di https://jokosuselo.wordpress.com/sistem-


operasi/tugas-individu/tugas-2-konsep-manajemen-proses-di-sistem-operasi/ pada
tanggal 17 April 2017

Bob DuCharme. 2001. The Operating System Handbook or. Fake Your Way Through Minis
and Mainframes. Singapure: McGraw- Hill Book Co.

Octarida, Reza. 2011. BAB V (SISTEM OPERASI) PENJADWALAN PROSES. Diakses di


http://manajement-info.blogspot.co.id/2011/12/bab-v-sistem-operasi-penjadwalan-
proses.html pada tanggal 17 April 2017.

OpenCanvas. 2014. Operating Systems 3 - Process Manager Part 2. Diakses di


https://www.youtube.com/watch?v=7FRW4iGjLrc pada tanggal 14 April 2017

Septyani. 2011. Manajer Proses (Process Manager) pada Sistem Operasi. Di akses di
http://dwi-septy21.blogspot.co.id/2011/02/manajer-proses-process-manager-
pada.html pada tanggal 17 April 2017.

You might also like