Professional Documents
Culture Documents
EH
:
KE
LO
MP
OK
4
Mu
na
wir
Dja
ma
lud
din
(H1
31
14
31
4)
Ha
sni
ar
(H1
31
14
32
4)
Nu
rul
Ra
hm
a
(H1
A 31
14
32
N 8)
An
di
KATA PENGANTAR
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan tugas Makalah ini masih banyak
kekurangan dari berbagai macam segi, oleh karena itu penyusun memohon maaf yang
sebesarbesarnya karena segala kesempurnaan hanya milik Allah dan penyusun mengharapkan
saran dari pembaca demi perbaikan menuju kearah kesempurnaan.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih, semoga tugas Makalah ini dapat
bermanfaat. Amin.
Penyusun
DAFRTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3. Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
2.1. Scheduling Process atau Penjadwalan Proses...........................................3
2.2. Tipe tipe penjadwalan pada sistem operasi............................................4
2.2.1. Penjadwalan jangka pendek................................................................4
2.2.2. Penjadwalan jangka menengah..........................................................4
2.2.3. Penjadwalan jangka panjang..............................................................5
2.3. Macam macam dari Strategi Penjadwalan..............................................5
2.3.1. Preemtive............................................................................................ 5
2.3.2. Non-Preemtive.................................................................................... 6
2.4. Algortima dalam Strategi Penjadwalan.....................................................6
2.4.1. Algoritma dalam strategi Preemtive...................................................6
2.4.2. Algoritma dalam strategi Non-Preemtive............................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
Kami menulis makalah ini dengan tujuan memberi pemahaman dasar tentang
proses manajer yang lebih lanjut dimana sebelumnya telah dijelaskan oleh kelompok
sebelumnya. Dalam makalah ini kami membuatnya sedemikian mungkin agar
pembaca mempunyai pemahaman yang singkat, padat, jelas sehingga mudah untuk
dipahami oleh para pemula.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dari makalah ini yang
penyusun akan tulis adalah sebagai berikut:
Resource(sumber daya) adalah komponen fisik atau virtual dari ketersediaan terbatas
dalam komputer atau sistem manajemen informasi. Sumber daya komputer termasuk sarana
untuk input, pengolahan, output, komunikasi, dan penyimpanan.
Yang dimaksud dengan sistem operasi sebagai resource manager adalah Sistem operasi
sebagai penanggung jawab terhadap pengolahan sumber daya untuk memindahkan,
memproses dan menyimpan.
Sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya fisik dan sumber daya abstrak.
Disini saya akan menjelaskan apa itu sumber daya fisik dan apa itu sumber daya abstrak
berikut dengan contoh-contohnya.
Sumber daya fisik adalah semua komponen yang ada dalam sitem komputer yang dapat
memberikan manfaat dan secara fisik dapat kita lihat.
Sebagai contohnya :
1. Data
Contohnya :
2. Program
Program merupakan kumpulan instruksi yang dapat dijalankan oleh sistem computer. Contoh
bentuk program dapat berupa utilitas atau aplikasi untuk mencapai tujuan komputasi
(pengolahan) tertentu.
Adapun fungsi dari Resource Manager yaitu untuk mengalokasikan sumber daya, seperti
CPU, printer, drive, memori, dan lain sebagainya. Sebelum sistem operasi dapat
menjadwalkan semua pekerjaan di lingkungan multiprogramming, sistem harus
menyelesaikan tiga keterbatasan sistem:
a. Finite number of resource (jumlah resource yang terbatas) seperti disk drive atau
printer.
b. Locked resource, beberapa sumber daya tidak dapat dibagi begitu dialokasikan.
c. Reassign jobs artinya beberapa resource mungkin membutuhkan user untuk
reassign jobs.
a. Adil (Fairness)
Adil (Fairness) adalah proses proses yang diperlakukan sama, yaitu
mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak
kebahagian layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.
b. Efisiensi (Eficiency)
Efisiensi (Eficiency) atau utilisasi pemroses dihitung dengan
perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
c. Waktu tanggap (Respon time)
Waktu tanggap ini dibedakan yaitu:
1. Sistem interaktif
Sistem interaktif ini didefinisikan sebagai waktu yang
dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan
atau transaksi sampai hail pertama muncul di layar. Waktu tanggap
ini disebut dengan terminal response time.
2. Sistem waktu nyata
Sistem waktu nyata ini didefinisikan sebagai waktu dari saat
kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin
layanan yang dimkasud dieksekusi. Waktu tanggap ini disebut
dengan event response time.
d. Turn around time
Turn around time yaitu waktu yang yang dihabiskan dari saat program
(job) mulai masuk ke sistem sampai proses diselesaikan oleh sistem.
Turn around Time = Waktu eksekusi + Waktu Menunggu
e. Throughput
Throughput yaitu jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit
waktu. Sasaran penjadwalan adalah memaksimalkan jumlah job yang
diproses persatu interval waktu.
Satu hal yang tentunya tidak diinginkan adalah resource hogging yang berarti sebuah job
bisa sangat egois/serakah dan memanfaatkan semua resource dan tidak membagikannya.
Resource hogging merupakan program yang memperlambat waktu pemrosesan. Mungkin
perlu melakukan intervensi untuk memastikan bisa mendapatkan resource sendiri. Jadi diperlukan
pre-defined point (titik standar/titik yang sudah ditentukan sebelumnya) untuk mengintervensi.
2.3.1. Preemtive
Pada strategi ini, sistem operasi dan proses lain dapat mengambil alih eksekusi
prosesor tanpa harus menunggu proses yang sedang running menyelesaikan tugasnya.
Penjadwalan preemptive merupakan fitur yang penting, terutama pada sistem dimana
proses-proses memerlukan tanggapan prosesor secara cepat. Sebagai contoh adalah
sistem real-time, dimana jika terjadi interupsi dan tidak segera dilayani maka dapat
berakibat fatal. Contoh lain adalah sistem interaktif time-sharing, dimana pengguna
sistem mengharapkan tanggapan yang cepat dari sistem. Secara umum, sistem
konkuren seperti sistem operasi yang multitasking lebih menghendaki sistem
penjadwalan preemptive.
Ini berarti CPU menjaga proses sampai proses itu pindah ke waiting state
ataupun dihentikan (proses tidak diganggu). Metode ini digunakan oleh Microsoft
Windows 3.1 dan Macintosh. Ini adalah metode yang dapat digunakan untuk
platforms hardware tertentu, karena tidak memerlukan perangkat keras khusus
(misalnya timer yang digunakan untuk menginterupt pada metode penjadwalan
Preemptive).
1. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka proses menjadi
runnable dan pemroses dialihkan ke proses lain.
3. Jika kwanta belum habis tetapi proses telah selesai, maka proses
diakhiri dan pemroses dialihkan ke proses lain.
Diimplementasikan dengan :
3. Bila kwanta belum habis dan proses selesai, maka ambil proses di
ujung depan antrian proses ready.
4. Jika kwanta habis dan proses belum selesai, maka tempatkan proses
running ke ekor antrian proses ready dan ambil proses di ujung
depan antrian proses ready.
Merupakan :
Penjadwalan berprioritas.dinamis.
Preemptive untuk timesharing
Melengkapi SJF
Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah
dijalankan, termasuk proses-proses yang baru tiba.
Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai.
Pada SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih
proses baru dengan sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
Kelemahan :
Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu
penyimpanan waktu layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-
kadang harus menangani peralihan.
Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.
Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu
lebih lama dibanding pada SJF.
SRF perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan ,
menambah overhead. Secara teoritis, SRF memberi waktu tunggu
minimum tetapi karena overhead peralihan, maka pada situasi tertentu
SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibanding SRF.
Bob DuCharme. 2001. The Operating System Handbook or. Fake Your Way Through Minis
and Mainframes. Singapure: McGraw- Hill Book Co.
Septyani. 2011. Manajer Proses (Process Manager) pada Sistem Operasi. Di akses di
http://dwi-septy21.blogspot.co.id/2011/02/manajer-proses-process-manager-
pada.html pada tanggal 17 April 2017.