Professional Documents
Culture Documents
N Kelenjar limfe
No Tidak terdapat metastasis ke kelenjar limfe regional
N1 Metastasis di dalam kelenjar limfe inguinal superficial
N2 Metastasis multiple atau bilateral di kelenjar limfe inguinal superficial
N3 Metastasis di kelenjar inguinal profunda atau di dalam pelvis
(unilateral/bilateral)
M Metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium khas tidak ada. Pemeriksaan pencitraan umumnya tidak
memberikan informasi tambahan kecuali jika ada indikasi khusus seperti obstruksi uretra
yang jarang disebabkan oleh Ca penis.
Diagnosis ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan biopsy.
8. Penatalaksanaan
Lesi yang lebih kecil hanya melibatkan kulit dapat dikontrol dengan eksisi biopsy.
Kemoterapi topical dengan krim 5-Fluourasil mungkin menjadi pilihan pada pasien tertentu.
Terapi radiasi digunakan untuk mengobati karsinoma sel skuamosa kecil dari penis atau
untuk paliasi pada tumor lanjut atau metastasis nodus limfe. Penektomi parsial lebih dipilh
daripada penektomi total jika memungkinkan penektomi total diindikasikan jika tumor tidak
dapat diatasi dengan pengobatan konservatif.
Human papilloma viruses (HPV) tipe 16 dan 18 telah ditemukan pada sepertiga pria yang
menderita kanker penis. Apakah virus ini menyebabkan kanker ataukah hanya berperan
sebagai saprophytes, belum ditetapkan.
Belum ada bukti nyata bahwa smegma merupakan karsinogen (zat penyebab kanker),
meskipun hal ini telah dipercaya secara luas.
Tingkatan/Klasifikasi
Pada kanker penis, biasa digunakan sistem klasifikasi Jackson dan TNM sebagai berikut
(untuk menghindari salah dalam terjemahan, kami kutip versi bahasa Inggrisnya untuk
pembaca):
* The TNM classification of the primary tumor (T) is below. Note that the following
description is devoid of N (node) and M (metastasis) descriptions. These stages simply
relate the presence or absence of nodal and distant metastases.
Pasien datang dengan lesi yang sulit sembuh, disertai subtle induration pada kulit,
pertumbuhan kecil di kulit (a small excrescence), papula, pustula, tumbuhnya kutil atau
veruka (a warty growth), atau pertumbuhan exophytic.
Banyak pria tidak periksa ke dokter sampai kanker meng-erosi (eroded) preputium dan
menjadi berbau tidak sedap karena infeksi dan nekrosis.
Nyeri jarang timbul bahkan bila telah terjadi kerusakan jaringan setempat (significant
local destruction of tissue) yang berarti.Penderita dengan kanker yang telah menyebar
luas (advanced metastatic cancer) dapat mengeluhkan lemah (weakness), penurunan
berat badan (WEIGHT LOSS ), kelelahan (fatigue), lesi pada penis kemungkinan dapat
berdarah.
Adanya lesi (luka) di penis yang tak kunjung sembuh (nonhealing) biasanya membuat
pasien memeriksakan diri ke dokter.
1. Lesi yang jinak (benign lesions)Misalnya: pearly penile papules, hirsute papillomas,
dan coronal papillae.
3. Lesi yang ganas (malignant neoplasm atau malignant carcinoma)Ini termasuk variants
dari squamous cell carcinoma seperti: carcinoma in situ (CIS), erythroplasia of Queyrat,
dan Bowen disease.
Pemeriksaan Laboratorium:
1. Tidak ada pemeriksaan laboratorium khusus (specific) atau petanda tumor (tumor
markers) pada kanker penis.
2. Pemeriksaan umum, meliputi: hitung darah lengkap, pemeriksaan kimia dengan tes
fungsi hati (a chemistry panel with liver function tests), dan penilaian (assessment)
status jantung, paru-paru, dan ginjal, sangat membantu untuk mendeteksi masalah
yang tak terduga.
3. Pasien dengan penyakit yang parah dapat anemis, dengan leukocytosis dan
hypoalbuminemia.
4. Hypercalcemia ditemukan pada beberapa pasien saat ketiadaan penyebaran (absence
of metastases).
Prosedur Diagnostik:
Terapi:
Terapi Medis:
Neoplasma intraepitel seperti Bowen disease atau erythroplasia of Queyrat dapat diterapi
dengan topical 5-fluorouracil.
Radiation therapy
Macamnya:
1. External beam radiation therapy
2. Brachytherapy
1. Pria muda dengan kanker pada glans atau coronal sulcus dengan ukuran kecil (<3>
2. Pasien menolak tindakan bedah atau datang dengan metastatic disease dan
memerlukan terapi "palliative".
Terapi radiasi memiliki kekurangan. Squamous cell carcinomas cenderung resistant, dan
dosis untuk high tumor yaitu 0.6 Gy yang diperlukan untuk merawat tumor dapat
menyebabkan urethral fistulae, strictures, penile necrosis, nyeri, dan edema.
Jika kanker terinfeksi, maka efek terapi dapat berkurang, sedangkan risiko terjadinya
komplikasi akan meningkat.
Kemoterapi
Standar terapi untuk kanker primer adalah pemotongan setempat (local excision) dan
partial atau total penectomy.
Pada pasien dengan tumor yang berukuran kecil yang terbatas pada preputium, cukup
dengan khitan (circumcision).
Amputasi sebagian (partial amputation) cocok jika kanker meliputi glans penis dan
bagian distal penis saat ereksi (distal shaft).
Pada beberapa situasi/keadaan, Local wedge resection dapat dikerjakan dengan mudah
(feasible), ini berhubungan dengan rata-rata rekurensi sebesar 50%. Jika surgical
resection baik dengan wedge maupun partial penectomy tidak memberikan kebebasan
yang cukup (adequate margin), maka strategi total penectomy haruslah
dipertimbangkan. Jika sebagian sisa penis (residual penis) dan urethra tidak cukup bagi
pasien untuk kencing sambil berdiri, maka dapat dilakukan tindakan perineal
urethrostomy.
Teknik bedah lainnya adalah Mohs micrographic surgery (MMS), yang dapat dipakai
(applicable) untuk pasien dengan noninvasive disease.
Bedah Laser
Bedah laser (Laser surgery) digunakan pada pasien dengan lesi jinak (benign) dan ganas
(malignant) yang ada di permukaan (superficial). Terapi ini telah diterapkan pada kasus-
kasus local and limited invasive disease. Empat tipe laser yang digunakan dalam bedah
laser, yaitu: carbon dioxide, Nd:YAG, argon, dan potassium-titanyl-phosphate (KTP)
lasers.
Komplikasi
Sedikit komplikasi bedah yang dijumpai pada eksisi tumor primer, penectomy partial
atau complete, misalnya saja:
1. infeksi
2. edema
3. striktura uretra
jika urethral meatus yang baru harus dibuat.
Biasanya terlihat pada tumor yang berukuran lebih besar dari 4 cm.
Catatan:
1. Penyakit ini jarang terjadi pada pria yang telah disunat (circumcised men), terutama
jika disunat saat bayi.
2. Kanker penis cenderung dialami pria dewasa yang berusia kira-kira 60-80 tahun. Pada
dewasa muda tidak biasa dijumpai. Suatu penelitian melaporkan bahwa 22% pasien
berusia kurang dari 40 tahun, dan hanya 7% yang berusia kurang dari 30 tahun.
3. Jika kanker (carcinoma in situ atau CIS) terjadi di glans penis, disebut erythroplasia of
Queyrat. Namun jika terjadi di "follicle-bearing skin of the shaft" disebut Bowen disease.
5. Sebanyak 15-50% pasien kanker penis menunda periksa ke dokter selama lebih dari 1
tahun.
7. Tumor penis dapat ditemukan dimana saja di penis, namun terbanyak ditemukan di
glans penis (48%) dan preputium (21%).