Professional Documents
Culture Documents
Initial Assesetment
1. Persiapan
1. Penerima pertama,
kebakaran, dan relawan lain yang tiba pertama kali di tempat kejadian.
EMT-B adalah orang yang terlatih untuk melakukan bantuan hidup dasar,
3. Paramedis (EMT-P)
EMT-T adalah orang yang terlatih untuk melakukan bantuan hidup
sudah siap saat pasien tiba di rumah sakit. Pada fase pra-rumah sakit, titik berat
pasien, dan segera ke rumah sakit terdekat yang cocok (American College of
Surgeons, 2012).
Cara Trasportasi
memastikan lokasi kejadian aman dari faktor lain yang berpotensi mempersulit
berbahaya, atau kabel listrik. Penolong harus memposisikan diri berada di jarak
yang aman. Sebelum tiba di rumah sakit, penolong dan korban harus
pada ruangan yang sempit, pasien obesitas, dan pasien trauma. Pemindahan
benda-benda yang mungkin masih menjerat pasien juga dilakukan pada proses
2005). Perjalanan antar rumah sakit dapat berbahaya, kecuali apabila terhadap
imobilisasi spinal. Kolar servikal keras dengan ukuran yang tepat harus
dipasang pada pasien dengan potensi cedera spinalis. Selain itu, pasien harus
endotracheal tube, dsb.) sudah dipersiapkan, dicoba, dan diletakkan di tempat yang
dihangatkan disiapkan dan diletakkan pada tempat yang mudah dicapai. Perlengkapan
medik tambahan sudah harus ada, demikian juga tenaga laboratorium dan radiologi.
Semua tenaga medis yang berhubungan dengan pasien harus dihindarkan dari
deficiency Syndrome (AIDS). Center for Disease Control (CDC) dan pusat kesehatan
lain sangat menganjurkan pemakaian alat-alat proteksi seperti masker (face mask),
proteksi mata (kacamata), baju kedap air, dan sarung tangan kedap air bila ada kontak
sampai kaki (head to toe examination), termasuk reevaluasi tanda vital. Secondary
survey care baru dilakukan setelah primary survey care selesai, resusitasi dilakukan
1) Anamnesis
Riwayat AMPLE menurut American College of Surgeons (2012)
yaitu :
A : Allergy
L : Last meal
menjadi dua, yakni trauma tumpul dan trauma tajam. Pada kasus kecelakaan
lalu lintas, trauma tumpul sering kali terjadi. Keterangan lain yang dibutuhkan
terlempar ke luar.
2) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan secara detail dari kepala sampai kaki hanya dimulai jika
hati-hati. Adanya benda asing atau bagian tulang yang menusuk tidak
boleh dimanipulasi.
tulang wajah. Fraktur fasialis berat dapat berakibat pada gangguan jalan
napas.
2. Leher
atau deformitas.
3. Toraks
4. Abdomen
a. Nilai apakah ada distensi, dan nyeri tekan. Dua sumber perdarahan yang
dan limpa.
perdarahan retroperitoneal.
5. Punggung
asisten sambil tetap menjaga servikal tetap stabil. Palpasi daerah servikal
b. Nilai luka tersembunyi pada bagian ketiak, dibawah kolar servikal, dan
daerah bokong.
adanya fraktur pelvis. Pada uretra, lihat apakah ada akumulasi darah
7. Ekstremitas
perdarahan tersembunyi
3) Pemeriksaan Neurologis
motorik dan sensorik. Perubahan dalam status neurologis dapat dinilai dengan