You are on page 1of 21

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


Jalan Osamaliki No.19 Salatiga, Kodepos 50721
Telpon(0298) 324074, Faks (0298) 321925
Website www.rsudkotasalatiga.com, Email : rsud.salatiga@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KOTA SALATIGA


NOMOR :

TENTANG
PANDUAN TRANSPORTASI AMBULANCE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA

Menimbang : a. bahwa kegiatan proses rujukan, dan pemulangan


pasien rawat inap atau rawat jalan mencakup
kriteria jenis transportasi yang dibutuhkan
pasien termasuk perencanaan untuk kebutuhan
transportasi pasien.

b. bahwa agar proses proses transportasi pasien


berlangsung dengan aman dan lancar serta
pelaksanaannya memperhatikan
kebutuhan/kondisi dan keselamatan pasien serta
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
maka diperlukan panduan transportasi di Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Salatiga.

c. bahwa agar panduan transfer pasien mempunyai


kekuatan hukum, perlu ditetapkan melalui Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Salatiga.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009

tentang Rumah Sakit;


2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009

tentang Kesehatan

3. PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008

tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

4. PerMenKes no 280/MenKes/Per/III/2008

tentang Rekam Medis

5. PerMenKes Ri no

1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang

Keselamatan Pasien

6. Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987,

tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan

Medik

7. Kepmenkes No 143/Menkeskesos/SK/II?2001

tentang Standarisasi kendaraan Pelayanan

Medik

8. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit, yang

diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina

Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit

(KARS), tahun 2011

Memperhatikan : Keputusan Walikota Salatiga Nomor 060/365/2008

tentang Badan Pengelolaan Rumah Sakit Umum

Daerah (BPRSUD) Kota Salatiga sebagai Badan

Layanan Umum Daerah.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN TRANSPORTASI AMBULANCE PASIEN

DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA

SALATIGA

KESATU : Memerintahkan kepada semua unsur dan bagian


terkait di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga
untuk melaksanakan panduan transportasi
sebagaimana terlampir.

KEDUA : Mengamanatkan kepada Kepala Instalasi Gawat

Darurat dan Koordinator Pelayanan Ambulance

untuk melakukan pemantauan, monitoring dan

evaluasi atas pelaksanaan panduan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal

ditetapkannya.

KEEMPAT : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam

Surat Keputusan ini, maka akan diadakan

perbaikan dan perubahan seperlunya.

Ditetapkan di Salatiga
Tanggal :

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KOTA SALATIGA
AGUS SUNARYO
PANDUAN PELAYANAN
ADMISI

PEMERINTAH KOTA SALATIGA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

Jalan Osamaliki No.19 Salatiga, Kodepos 50721


Telepon (0298) 324074, Faks (0298) 321925

2016
KATA PENGANTAR

Sistem transportasi pasien yang di dalamnya mengandung makna untuk


membawa orang yang sakit ataupun terluka menuju rumah sakit, ataupun membawa
atau mengangkut pasien dari satu rumah sakit ke rumah sakit lain, menjadi bagian
yang sangat penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sistem transportasi memudahkan pasien/keluarga untuk mendapat pelayanan
kesehatan lebih cepat dan aman, sehingga pelayanan transpotasi di rumah sakit
perlu mendapat perhatian dan di kembangkan secara terus menerus.
Kami menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah memberikan sumbangsih demi tersusunya buku panduan
ini.

Demikian panduan ini dibuat apabila ada salah atau kurang adalah
keterbatasan penulis dalam membuat panduan, semoga kritik dan saran pembaca
dapat menjadi masukan untuk perbaikan yang akan datang.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Definisi....................................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 2
C. Tanggung Jawab........................................................................................ 4
BAB II RUANG LINGKUP.................................................................................... 5
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................... 16
A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan........................................................... 16
B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap............................................................ 17
C. Jenis Jenis Pendaftaran............................................................................... 23
D. Pengaturan Kamar Rawat.............................................................................. 23
BAB IV DOKUMENTASI...................................................................................... 27
BAB VI PENUTUP................................................................................................ 29
KEPUSTAKAAN................................................................................................... 30
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR :
TANGGAL :

BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data social atau mendaftar pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, atau mencatat hasil pelayanannya.
RSUD Kota Salatiga harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang
yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu
kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien
mempunyai kondisi medis yang emergensi.
Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup berat
dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan
pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang
serius dari organ tubuh atau bagian.
Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan status
klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan
diluar dari yang tersedia di RSUD Salatiga, pasien akan dipindahkan/dirujuk ke fasilitas
perawatan kesehatan yang sesuai, mempunyai perjanjian dan hubungan dengan
organisasi/fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber
daya yang dibutuhkan tidak tersedia di RSUD Salatiga.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama, bagian II:
ruang lingkup pelayanan di RSUD Salatiga, bagian III: pedoman akses untuk perawatan
dan penerimaan. Walaupun terdapat perbedaan dalam setiap aspek menurut persyaratan
praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum yang sama.
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di RSU BROS,
termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan
atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian
mengenai kebutuhan pasien tersebut

B. Tujuan
1 Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan
pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di
dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama.
2 Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah :
a Untuk membangun respon yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima,
menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis
darurat.
b Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan
pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan.
c Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat
perawatan, serta kontinuitas pelayanan

C. Tanggung Jawab
1 Direktur Utama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/protokol
yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk
implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat
diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.

2 Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua Manajer:
a Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka
b Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung
jawab mereka
c Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya
kebijakan ini
d Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui
kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini
1 Semua Manajer juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa audit
internal dilaksanakan.
2 Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk
implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka kelola dan harus
memastikan bahwa:
Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai
kebijakan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang terkait
Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada kebijakan ini dan
dipantau untuk kepatuhannya.
3 Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan harus memastikan
bahwa:
Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini
Akan menggunakan kebijakan ini dalam hubungannya dengan semua
kebijakan dan SPO lainnya
Ketidak patuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan tindakan
indisiplin
Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan
ketidak patuhan.
BAB II. RUANG LINGKUP

Pasien dapat mengakses layanan perawatan di unit emergensi dan VK 24 jam/hari, 7


hari/minggu, 52 minggu/tahun. Pasien akan ditriase dan dikategorikan untuk penilaian dan
perawatan dapat dilakukan pada saat yang bersamaan.
Pasien dapat melakukan akses untuk mendapat perawatan :
Rawat Jalan Poliklinik dan one day care (ODC)
Unit Emergensi
VK
Pasien hanya dapat dilayani di RSUD Salatiga jika tersedia jenis layanan yang di
butuhkan. Apabila layanan yang di butuhkan tidak memadai atau tidak ada, maka pasien
harus di rujuk ke rumah sakit lain yang memiliki kebutuhan jenis layanan yang dibutuhkan
pasien saat itu dengan sebelumnya dilakukan test pemeriksaan penunjang sebagai dasar
pengambilan keputusan sesuai standard pelayanan medis.
Pasien akan dipindahkan ke rumah sakit lain, untuk mendapatkan pelayanan yang
sesuai, ketika tidak tersedianya pelayanan tersebut di RSUD Salatiga atau jika pasien ingin
untuk dipindahkan ke rumah sakit dikarenakan asuransi atau masalah lainnya (merujuk
kepada kebijakan transfer pasien). Pada pasien dengan hambatan/keterbatasan/kendala fisik /
komunikasi / bahasa / budaya, RSUD Salatiga memfasilitasi untuk menyelesaikan kendala
tersebut.
BAB III
TATA LAKSANA

Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan
mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir),
pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah)
diregisterkan sebagai pasien. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka
duplikasi registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal
ini dapat mengganggu pelayanan pasien.

A Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan:


1 Pasien datang di bagian pendaftaran dan diterima oleh petugas pendaftaran (FO).
2 Petugas menanyakan apakah pasien tersebut merupakan pasien baru (pasien yang baru
pertama kali berkunjung, tidak membawa kartu berobat dan kehilangan kartu) atau
pasien lama;
3 Jika pasien tersebut adalah pasien baru, maka petugas pendaftaran mendaftar
pasien sbb:
1 Petugas pendaftaran memberikan formulir pendaftaran untuk dilengkapi sesuai
identitas diri (KTP/Pasport) jika pasien Asuransi petugas meminta kartu asuransi
untk di fotocopy, 1 disimpan dalam rekam medis, 1 sebagai administrasi saat
penagihan.
2 Petugas pendaftaran mencocokkan formulir pendaftaran dengan kartu identitas
3 Petugas pendaftaran memasukkan ke sitem IT sesuai formulir pendaftaran yang
telah diisi
4 Petugas pendaftaran mencetak KIB (Kartu Identitas Berobat), bukti registrasi dan
IUP (Index Utama Pasien);
5 Petugas pendaftaran menyerahkan KIB kepada pasien untuk disimpan dan bukti
registrasi diserahkan ke petugas poliklinik;
6 Petugas Rekam medis membuatkan berkas rekam medis dan membawa ke
poliklink / unit pelayanan yang dituju.

4 Jika Pasien tersebut adalah pasien lama,


1 Petugas menerima dan meneliti kartu identitas berobat pasien;
2 Petugas pendaftaran mendaftar pasien sesuai dengan pelayanan yang akan dituju
dengan mewawancarai pasien tersebut;
3 Petugas membuat bukti registrasi berdasarkan KIB pasien
4 Petugas rekam medis mengambil berkas rekam medis dan menyerahkan ke unit
yang dituju
5 Petugas menyerahkan bukti registrasi dan menyerahkan ke pasien untuk
diserahkan ke poliklinik.

5 Di Unit Pelayanan / Poliklinik:


1 Petugas di unit pelayanan memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien;
2 Apakah pasien perlu dirujuk ke unit pelayanan penunjang yang lain? Jika Ya
petugas, maka petugas membawa formulir rujukan ke unit yang dituju;
Jika tidak, maka pasien / keluarganya dipersilahkan menyelesaikan administrasi di
kasir mempersilahkan untuk menunggu obat;
3 Kemudian petugas farmasi memberikan obat dan menjelaskan fungsi, aturan pakai
dan efeksamping obat.
4 Petugas mempersilakan pasien pulang dan tidak lupa mengucapkan terima kasih

Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas pendaftaran dan terkait, maka,
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen maupun direktur.
Merujuk ke prosedur registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk informasi proses yang
lebih rinci.

B Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap :


Pasien dapat didaftarkan masuk ke rumah sakit oleh dokter spesialis yang memiliki Surat
Ijin Praktek di RSUD Salatiga. Dokter spesialis/ UGD/ Poliklinik akan membuat surat
pengantar rawat inap sesuai kondisi pasien dan diagnosis sementara kepada admission.
Penerimaan pasien non-emergensi atau pasien rujukan ke RSU ali Royal harus dilakukan
verfikasi terlebih dahulu mengenai kelayakan pasien serta kesediaan unit pelayanan sesuai
kebutuhan pasien untuk dirawat di RSUD Salatiga.
Semua admission, tidak termasuk perinatologi, memerlukan kelengkapan lembar kerja
admission dari dokter spesialis atau dokter umum dengan instruksi dari dokter spesialis,
yaitu:
1 Lembar admission (Surat Pengantar Rawat Inap)
2 Diagnosis

C Jenis-jenis pendaftaran :
1 Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan
merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai
tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan
dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk
melapor ke bagian pendaftaran.
2 Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: keluarga pasien membawa surat pengantar rawat
inap ke bagian admission dan memilih kamar yang tersedia dan sesuai perawatan
yang dibutukan.
3 Pendaftaran dari Unit Emergensi: keluarga pasien membawa surat pengantar rawat
inap ke bagian admission dan memilih kamar yang tersedia dan sesuai perawatan
yang dibutukan.
4 Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK
maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus
memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk ke rumah sakit lain
atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga. Selama
observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan
oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan
dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang
tersedia di ruang rawat inap.
5 Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh bagian
pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit Emergensi.
Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian
admission dan mengumpulkan data yang diperlukan..
Merujuk kepada prosedur di bawah ini:
Pendaftaran pasien- Rawat jalan dan Unit Emergensi
Pendaftaran pasien Rawat Inap
Penerimaan pelayanan di Emergensi
Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan
Observasi pasien di Unit Emergensi
Observasi pasien di VK

Proses penerimaan pasien rawat inap:


1 Pasien datang di bagian admisi dan diterima oleh petugas admisi dan menyerahkan
Surat Pengantar Rawat Inap yang berasal dari poliklinik, UGD maupun rujukan dari
dokter praktek
2 Petugas menjelaskan kamar yang tersedia dan menginformasikan harga kamar, visite
dokter dan perawatan.
3 Petugas mengecek / mencarikan tempat / fasilitas yang diinginkan;
4 Petugas menanyakan apakah pasien meminta fasilitas atau perawatan yang lain;
a Jika pasien / keluarga pasien meminta fasilitas / perawatan yang lain sesuai
permintaan pasien tersebut, maka pasien diminta untuk mengisi form
persetujuan;
b Jika pasien tidak meminta fasilitas yang lain, maka petugas mendaftar pasien
berdasarkan identifikasi data social pasien;
5 Petugas menanyakan apakah pasien setuju dengan fasilitas yang sesuai dengan
permintaan pasien;
a Jika setuju, maka pasien mengisi formulir persetujuan;
b Jika tidak setuju, maka petugas menanyakan apakah pasien memilih tempat yang
lain selama tempat yang diinginkan belum ada;
c Jika setuju, maka petugas mengisi formulir persetujuan sesuai tempat yang
diinginkan pasien;
d Jika tidak setuju, maka petugas merujuk pasien ke rumah sakit lain sesuai
permintaan pasien;
e Petugas mendaftar pasien berdasarkan identifikasi data social pasien;
6 Petugas mengisi berkas rekam medis dengan melakukan wawancara kepada pasien
mengenai tempat/fasilitas dan jaminan kesehatan yang diinginkan
7 Petugas admisi memesan kamar sesuai pilihan pasien/keluarga dan memberitahukan
ke ruangan rawat inap akan ada pasien baru;
8 Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang mendaftar bahwa tempat
akan disiapkan dan mempersilakhan menunggu di tempat pasien berasal;
9 Petugas rawat inap menginformasikan kamar sudah siap dan mempersilahkan pasien
untuk di transfer
10 Petugas mengantarkan pasien untuk diantar ke ruangan rawat inap dan melakukan
serah terima;
11 Petugas medis di unit pelayanan rawat inap melakukan serah terima pasien
memberikan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan pasien;
12 Petugas Rawat Inap menanyakan kepada dokter apakah pasien sudah diperbolehkan
untuk pulang;
a Jika diperbolehkan untuk pulang, maka petugas menginformasikan kepada kasir
bahwa pasien rencana pulang dan menyerahkan formulir tindakan.
b Jika billing sudah siap petugas Kasir akan menginformasikan ke perawat ruangan
bahwa pasien sudah boleh mengurus administrasi.
c Petugas ruangan mempersilahkan keluarga pasien untuk menyelesaikan
administrasi pembayaran di bagian kasir;
d Jika pasien sudah menyelesaikan administrasi akan diberikan kartu bukti lunas
untuk diserahkan ke perawat ruangan.
e Perawat mempersilahkan pasien untuk pulang;
f Jika tidak diperbolehkan untuk pulang, maka pasien tetap mendapatkan pelayanan
kesehatan rawat inap;
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas rawat inap, maka petugas yang
bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihakmanajemen maupun Direktur Rumah
Sakit.

D. Pengaturan Kamar Rawat


Alokasi kamar di RSUD Salatiga dibedakan berdasarkan:
a Lantai 1 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari :
1 Kamar Royal class
2 Kamar Royal Princes
3 Kamar Royal Prince
b Lantai 2 untuk perawatan pasien, yang terdiri dari :
1 Kamar Roya Queen
c Lantai 3 untuk perawatan pasien yang terdiri dari :
1 Kamar Royal King
2 Kamar Royal Majesty

Pengalokasian kamar dikendalikan oleh bagian pendaftaran. Pasien diperbolehkan


untuk memilih kelas ruangan yang diinginkan, terkecuali pasien dengan kebutuhan Ruang
isolasi atau pelayanan intensive setelah dikaji /assessment oleh dokter
Kelas ruangan meliputi:
1 Royal Class
2 Royal Princess
3 Royal prince
4 Royal Queen
5 Royal King
6 Royal Majesty
Jika kelas kamar yang diminta tidak ada akan ditawarkan kelas yang tersedia. Jika
pasien tetap menolak, permintaan pasien akan disampaikan kepada Manajemen untuk
ditindaklanjuti. Jika semua kamar tidak tersedia akan di rujuk. Pasien yang sudah tidak ada
indikasi rawat disegerakan untuk dipulangkan dari RS untuk berobat Jalan.
Box neonatus yaitu. Bayi baru lahir maka tarif yang berlaku adalah sesuai dengan
kelas kamar ibu nya.
Pasien dengan suspek atau penyakit menular :
ADi dalam kebijakan rumah sakit, pasien yang diketahui atau diperkirakan dengan
penyakit menular harus (ketika dalam prakteknya) dirawat di satu ruangan dengan tanda
isolasi.
BSemua kasus menular yang baru di dalam rumah sakit harus dilaporkan kepada tim
infection control secepatnya.
Jika jumlah pasien dengan diare dan/atau muntah- muntah meningkat di dalam satu area
bangsal, pertama tama harus dilaporkan ke tim infection control dan dilakukan rapat tentang
berjangkitnya penyakit tersebut mungkin diperlukan.
BAB IV
DOKUMENTASI

1 Formulir Pendaftaran pasien baru


2 Foto copy identitas (KTP/SIM/Pasfor)
3 Bukti Kunjungan (Pasien IKS/Asuransi)
4 Bukti Registrasi Rawat Jalan
5 Form permintaan Rawat Inap
6 Form Perkiraan Biaya

Ditetapkan di : Salatiga
Pada Tanggal : 2016
Rumah Sakit Umum Kota Salatiga
Rumah

dr. Agus Sunaryo, Sp.PD


Direktur Utama
Lampiran Daftar Rumah Sakit / Instansi Rujukan

RUMAH RAD
ALAMAT NO. TELP / FAX e-Mail
SAKIT IUS
Jl.Pulau
Nias
(0361)227911-
RSUP Sanglah Denpasar 2Km
227915
Bali-
Indonesia
Jl. Teuku
Umar No.
120 Telp. 0361
RSU Kasih Ibu E-Mail:
Denpasar 3Km 223036 Fax.
Denpasar kasih.ibu@telkom.net
- Bali 0361 238690

Jl. Pulau
Telp. 0361
RSU Surya Serangan
233787
Husadha 1, 2Km
Fax. 0361 231177
Denpasar Denpasar

Web
Jl. Sunset http://www.siloamhosp
Road No itals.com/
RS Siloam 818 (0361) 779900
Badung Email
Bali mailto:info.bali@siloa
mhospitals.com
BAB VI
PENUTUP

Pelayanan admisi di Rumah Sakit memiliki peranan yang tidak kalah


pentingnya dalam menunjang pelayanan bagi pasien yang akan dirujuk, pasien yang
dinyatakan sembuh/ pulang maupun memberikan penghormatan terakhir kepada
jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir.

Untuk itu rumah sakit harus memberikan pelayanan transportasi ambulance


secara profesional dan berdedikasi tinggi. Dengan memastikan bahwa proses
transportasi pasien berlangsung dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya
memperhatikan kebutuhan/kondisi dan keselamatan pasien sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan.

Maka disinilah pentingnya panduan pelayanan transportasi ambulance


Rumah Sakit ini dipakai sebagai acuan oleh para petugas terkait dalam memberikan
pelayanan transportasi.
KEPUSTAKAAN

Blog Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Protap dan SOP pelayanan oleh
tenaga medis/paramedic di ambulances. Diambil
darihttp://yankesdinkesmagetan.blogspot.com/2011/09/protap-dan-sop-pelayanan-
oleh-tenaga.html pada tanggal 4 November 2013
Blog PMI Jakarta Selatan. Ambulances. Diambil dari
http://ambulancespmikotaiakartaselatan.blogspot.compada tanggal 4 November
2013
Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik
Kepmenkes No 143/Menkeskesos/SK/II/2001 tentang Standarisasi
Kendaraan Peiavanan Medik
Pro Emergency (Emergency Assistance, training, and ambulance service.
Diambil dari http://proemergency-ems.blogspot.compada tanggal 4 November 2013.
M .Amin dkk. 2012. Manajemen dan SOP Ambulance Gawat Darurat.
Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang.
NHIC, Corp. Ambulance Billing Guide. CMS: Centers For Medicare &
Medicand Services. October 2010.
Suhartono. 2007. Emergency Medical System Sistim Pelayanan Gawat
Darurat Terpadu. Universitas Indonesia. Tanggal upload 28 November 2013

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA SALATIGA

dr. AGUS SUNARYO, Sp.PD

You might also like