Professional Documents
Culture Documents
TENTANG
PANDUAN TRANSPORTASI AMBULANCE
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA
tentang Kesehatan
3. PerMenKes no 290/MenKes/Per/III/2008
4. PerMenKes no 280/MenKes/Per/III/2008
5. PerMenKes Ri no
1691/Menkes/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien
Medik
7. Kepmenkes No 143/Menkeskesos/SK/II?2001
Medik
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PANDUAN TRANSPORTASI AMBULANCE PASIEN
SALATIGA
ditetapkannya.
Ditetapkan di Salatiga
Tanggal :
2016
KATA PENGANTAR
Demikian panduan ini dibuat apabila ada salah atau kurang adalah
keterbatasan penulis dalam membuat panduan, semoga kritik dan saran pembaca
dapat menjadi masukan untuk perbaikan yang akan datang.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Definisi....................................................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................................ 2
C. Tanggung Jawab........................................................................................ 4
BAB II RUANG LINGKUP.................................................................................... 5
BAB III TATA LAKSANA...................................................................................... 16
A. Proses Penerimaan Pasien Rawat Jalan........................................................... 16
B. Proses Penerimaan Pasien Rawat Inap............................................................ 17
C. Jenis Jenis Pendaftaran............................................................................... 23
D. Pengaturan Kamar Rawat.............................................................................. 23
BAB IV DOKUMENTASI...................................................................................... 27
BAB VI PENUTUP................................................................................................ 29
KEPUSTAKAAN................................................................................................... 30
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KOTA SALATIGA
NOMOR :
TANGGAL :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Definisi
Pelayanan pendaftaran adalah mencatat data social atau mendaftar pasien untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, atau mencatat hasil pelayanannya.
RSUD Kota Salatiga harus menyediakan skrining medis yang sesuai untuk setiap orang
yang datang ke rumah sakit yang meminta pemeriksaan atau pengobatan untuk suatu
kondisi medis. Skrining medis harus dapat digunakan untuk menentukan apakah pasien
mempunyai kondisi medis yang emergensi.
Suatu kondisi medis yang emergensi berarti pasien dengan gejala akut yang cukup berat
dan tanpa perhatian medis yang segera dapat diperkirakan akan mengakibatkan kesehatan
pasien dalam bahaya yang serius, gangguan fungsi tubuh yang serius, atau disfungsi yang
serius dari organ tubuh atau bagian.
Pasien bukan emergensi akan mendapat perawatan yang kontinue sesuai dengan status
klinisnya dan sumber daya yang tersedia. Untuk pasien yang membutuhkan pelayanan
diluar dari yang tersedia di RSUD Salatiga, pasien akan dipindahkan/dirujuk ke fasilitas
perawatan kesehatan yang sesuai, mempunyai perjanjian dan hubungan dengan
organisasi/fasilitas agar dapat memberikan pasien perawatan yang sesuai jika sumber
daya yang dibutuhkan tidak tersedia di RSUD Salatiga.
Struktur dari kebijakan ini terdiri dari tiga bagian: Bagian I: Kebijakan Utama, bagian II:
ruang lingkup pelayanan di RSUD Salatiga, bagian III: pedoman akses untuk perawatan
dan penerimaan. Walaupun terdapat perbedaan dalam setiap aspek menurut persyaratan
praktis dari pelayanan, persyaratan tersebut akan mempunyai prinsip umum yang sama.
Dokumen ini berlaku untuk semua petugas kesehatan yang bekerja di RSU BROS,
termasuk para manajer, bidan, perawat, dokter, dan petugas kesehatan yang berhubungan
atau siapapun yang membuat kontak pertama dengan pasien dan melakukan penilaian
mengenai kebutuhan pasien tersebut
B. Tujuan
1 Tujuan umum adalah meregistrasi pasien untuk memastikan agar catatan
pelayanan kesehatan pasien sekarang, sebelumnya dan berikutnya terangkum di
dalam satu catatan rekam medis pasien yang sama.
2 Tujuan khusus dari pendaftaran rawat jalan adalah :
a Untuk membangun respon yang sesuai oleh unit emergensi dalam menerima,
menyaring dan menstabilkan pasien yang datang dengan kondisi klinis
darurat.
b Untuk memastikan standarisasi penerimaan pasien rawat inap, dan
pendaftaran pelayanan pasien rawat jalan.
c Untuk memberikan pedoman bagi semua staf petugas kesehatan dalam
memberikan perawatan untuk proses akses bagi pasien untuk mendapat
perawatan, serta kontinuitas pelayanan
C. Tanggung Jawab
1 Direktur Utama bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mekanisme/protokol
yang dijelaskan dalam kebijakan ini dan dokumen yang terkait tersedia untuk
implementasi, monitoring dan revisi kebijakan ini secara keseluruhan serta dapat
diakses dan dimengerti oleh semua staf terkait.
2 Direktur yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua Manajer:
a Menyebarkan kebijakan ini di wilayah yang menjadi tanggung jawab mereka
b Mengimplementasikan kebijakan ini di dalam wilayah yang menjadi tanggung
jawab mereka
c Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumberdaya yang tepat untuk terpenuhinya
kebijakan ini
d Memastikan bahwa semua staf dibawah pengawasan mereka mengetahui
kebijakan ini dan mengikuti pelatihan untuk kebijakan ini
1 Semua Manajer juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa audit
internal dilaksanakan.
2 Kepala Unit yang terlibat dalam ruang lingkup ini bertanggung jawab untuk
implementasi kebijakan ini di bagian yang mereka kelola dan harus
memastikan bahwa:
Semua staf baru dan lama mempunyai akses dan tahu mengenai
kebijakan ini serta kebijakan, SPO dan formulir lain yang terkait
Adanya SPO tertulis yang mendukung dan patuh pada kebijakan ini dan
dipantau untuk kepatuhannya.
3 Semua staf yang terlibat dalam ruang lingkup kebijakan ini bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan kebijakan ini dan harus memastikan
bahwa:
Mereka mengerti dan mematuhi kebijakan ini
Akan menggunakan kebijakan ini dalam hubungannya dengan semua
kebijakan dan SPO lainnya
Ketidak patuhan pada kebijakan ini dapat mengakibatkan tindakan
indisiplin
Setiap anggota staf dapat mengisi laporan kejadian bila ditemukan
ketidak patuhan.
BAB II. RUANG LINGKUP
Semua pasien yang mendapatkan pelayanan perawatan kesehatan, atau yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan, harus diregistrasikan di dalam data pasien dan
mendapatkan nomor rekam medis. Ini meliputi pasien rawat inap (termasuk bayi baru lahir),
pasien rawat jalan, dan pasien yang hanya memeriksakan spesimen (contoh: sample darah)
diregisterkan sebagai pasien. Keberhasilan mengidentifikasi pasien menurunkan angka
duplikasi registrasi. Jika pasien tidak mempunyai satu identitas unik dan spesifik maka hal
ini dapat mengganggu pelayanan pasien.
Jika prosedur diatas tidak diindahkan oleh petugas pendaftaran dan terkait, maka,
petugas yang bersangkutan mendapatkan sangsi oleh pihak manajemen maupun direktur.
Merujuk ke prosedur registrasi pasien rawat jalan dan rawat inap untuk informasi proses yang
lebih rinci.
C Jenis-jenis pendaftaran :
1 Pendaftaran yang direncanakan (elektif): Pendaftaran yang sudah direncanakan
merupakan pendaftaran rawat inap dari pasien yang sudah direncanakan sebagai
tindak lanjut untuk mendapatkan pelayanan rawat inap. Semua data akan
dikumpulkan sebelum tanggal yang sudah ditentukan. Pasien diinstruksikan untuk
melapor ke bagian pendaftaran.
2 Pendaftaran bagi pasien rawat jalan: keluarga pasien membawa surat pengantar rawat
inap ke bagian admission dan memilih kamar yang tersedia dan sesuai perawatan
yang dibutukan.
3 Pendaftaran dari Unit Emergensi: keluarga pasien membawa surat pengantar rawat
inap ke bagian admission dan memilih kamar yang tersedia dan sesuai perawatan
yang dibutukan.
4 Pendaftaran pasien observasi: Pasien dapat di observasi di emergensi dan VK
maksimal 6 jam sejak pasien masuk rumah sakit, selanjutnya dokter harus
memutuskan apakah pasien masuk dalam perawatan RS, rujuk ke rumah sakit lain
atau pasien di pulangkan dan di informasikan kepada pasien atau keluarga. Selama
observasi pasien dimonitor secara berkala. Ketika pasien diobservasi dan diputuskan
oleh dokter memerlukan perawatan rawat inap, harus melengkapi formulir dan
dikirimkan ke bagian pendaftaran dan pasien akan diberikan kamar rawat yang
tersedia di ruang rawat inap.
5 Pasien transfer dari rumah sakit lain: Ketika permintaan transfer diterima oleh bagian
pendaftaran, selanjutnya dialihkan kepada dokter umum di Unit Emergensi.
Kemudian Unit Emergensi akan mengkoordinasikan transfer pasien dengan bagian
admission dan mengumpulkan data yang diperlukan..
Merujuk kepada prosedur di bawah ini:
Pendaftaran pasien- Rawat jalan dan Unit Emergensi
Pendaftaran pasien Rawat Inap
Penerimaan pelayanan di Emergensi
Menerima pasien rujukan dari fasilitas kesehatan lain untuk perawatan
Observasi pasien di Unit Emergensi
Observasi pasien di VK
Ditetapkan di : Salatiga
Pada Tanggal : 2016
Rumah Sakit Umum Kota Salatiga
Rumah
RUMAH RAD
ALAMAT NO. TELP / FAX e-Mail
SAKIT IUS
Jl.Pulau
Nias
(0361)227911-
RSUP Sanglah Denpasar 2Km
227915
Bali-
Indonesia
Jl. Teuku
Umar No.
120 Telp. 0361
RSU Kasih Ibu E-Mail:
Denpasar 3Km 223036 Fax.
Denpasar kasih.ibu@telkom.net
- Bali 0361 238690
Jl. Pulau
Telp. 0361
RSU Surya Serangan
233787
Husadha 1, 2Km
Fax. 0361 231177
Denpasar Denpasar
Web
Jl. Sunset http://www.siloamhosp
Road No itals.com/
RS Siloam 818 (0361) 779900
Badung Email
Bali mailto:info.bali@siloa
mhospitals.com
BAB VI
PENUTUP
Blog Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan. Protap dan SOP pelayanan oleh
tenaga medis/paramedic di ambulances. Diambil
darihttp://yankesdinkesmagetan.blogspot.com/2011/09/protap-dan-sop-pelayanan-
oleh-tenaga.html pada tanggal 4 November 2013
Blog PMI Jakarta Selatan. Ambulances. Diambil dari
http://ambulancespmikotaiakartaselatan.blogspot.compada tanggal 4 November
2013
Kepmenkes No. 0152/YanMed/RSKS/1987, tentang Standarisasi Kendaraan
Pelayanan Medik
Kepmenkes No 143/Menkeskesos/SK/II/2001 tentang Standarisasi
Kendaraan Peiavanan Medik
Pro Emergency (Emergency Assistance, training, and ambulance service.
Diambil dari http://proemergency-ems.blogspot.compada tanggal 4 November 2013.
M .Amin dkk. 2012. Manajemen dan SOP Ambulance Gawat Darurat.
Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Brawijaya Malang.
NHIC, Corp. Ambulance Billing Guide. CMS: Centers For Medicare &
Medicand Services. October 2010.
Suhartono. 2007. Emergency Medical System Sistim Pelayanan Gawat
Darurat Terpadu. Universitas Indonesia. Tanggal upload 28 November 2013
KOTA SALATIGA