You are on page 1of 6

Asuhan Keperawatan Colitis

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ulcerative colitis (Colitis ulcerosa, UC) adalah suatu bentuk penyakit radang usus (IBD).
Ulcerative colitis adalah suatu bentuk radang usus besar, suatu penyakit dari usus, khususnya
usus besar atau usus besar, yang meliputi karakteristik bisul, atau luka terbuka, di dalam usus.
Gejala utama penyakit aktif biasanya konstan diare bercampur darah, dari onset gradual. Kolitis
ulseratif ,biasanya diyakini memiliki sistemik etiologi yang mengarah ke banyak gejala di luar
usus. Karena nama, IBD sering bingung dengan sindrom iritasi usus besar ( IBS), yang
merepotkan, tapi kurang serius, kondisi. Kolitis ulseratif memiliki kemiripan dengan penyakit
Crohn, bentuk lain dari IBD. Kolitis ulseratif adalah penyakit hilang timbul, dengan gejala
diperburuk periode, dan periode yang relatif gejala-bebas. Meskipun gejala kolitis ulserativa
kadang-kadang dapat berkurang pada mereka sendiri, penyakit biasanya membutuhkan
perawatan untuk masuk ke remisi.
Colitis ulseratif terjadi pada 35-100 orang untuk setiap 100.000 di Amerika Serikat, atau
kurang dari 0,1% dari populasi. Penyakit ini cenderung lebih umum di daerah utara. Meskipun
kolitis ulserativa tidak diketahui penyebabnya, diduga ada genetik kerentanan komponen.
Penyakit ini dapat dipicu pada orang yang rentan oleh faktor-faktor lingkungan. Meskipun
modifikasi diet dapat mengurangi ketidaknyamanan seseorang dengan penyakit, kolitis ulserativa
tidak diduga disebabkan oleh faktor-faktor diet. Meskipun kolitis ulserativa diperlakukan seolah-
olah itu merupakan penyakit autoimun, tidak ada konsensus bahwa itu adalah seperti itu.
Pengobatannya dengan obat anti-peradangan, kekebalan, dan terapi biologis penargetan
komponen spesifik dari respon kekebalan. Colectomy (parsial atau total pengangkatan melalui
pembedahan usus besar) yang kadang-kadang diperlukan, dan dianggap sebagai obat untuk
penyakit
BAB II
DASAR TEORI
A.Pengertian
Colitis ulserativa merupakan suatu penyakit menahun di usus besar mengalani
peradangan dan luka,yang menyebabkan diare berdarah,kram perut dan demam.kolitis ulserativa
bisa dimulai pada umur berapapun,tapi biasanya dimulai antara umur 15-30 tahun. tidak seperti
crohn,colitis ultrativa tidak selalu menoengaruhi seluruh ketebalan dari usus dan tidak pernah
mengenai usus halus.penyakit ini biasanya di mulai di rectum atau kolon sigmoid dan akhirnya
menyebar ke sebagian atau seluruh usus besar.Sekitar 10% penderita hanya mendapat satu kali
serangan..
Proktitis ulserativa merupakan peradangan dan perlukaan di rectum.pada 10-30%
penderita penyakit ini akhirnya menyebar ke usus besar.jarang diperlakukan pembedahan dan
harapan hidupnya baik.
B.ETIOLOGI
Penyebab penyakit ini tidak diketahui,namun factor keturunan dan respon sistem
kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus,diduga berperan dalam terjadinya jolitis ulserativa.
C.PATOFISIOLOGI
Suatu serangan ini bisa mendadak dan berat,menyabebkan diare hebat,demam tinggi,sakit
perut,dan peritonitis(radang selaput perut) selama serangan penderita tampak sangat sakit.
Yang lebih sering terjadi adalah serangannya dimulai secara bertahap,dimana penderita
memiliki keinginan untuk buang air besar,kram ringan pada perut bawah dan tinja yang berdarah
dan berlendir.
Jika penyakit ini tervatas pada rectum dan kolon sigmoid tinja mungkin
normal,kering,dank eras.tetapi ketika buang air besar ,dari rectum keluar lender yang banyak
mengandung sel darah merah dan sel darah putih.Gejala lain bisa demam.
Jika menyebar ke usus besar ,tinja akan lunak dan penderita dapat buang air besar
sebanyak 10-20 kali/hari.Tinja tampak mengandung nanah,darah dah lendir.

D. Manifestasi Klinik
Kebanyakan gejala Colitis ulserativa pada awalnya adalah berupa buang air besar yang lebih
sering. Gejala yang paling umum dari kolitis ulseratif adalah sakit perut dan diare berdarah.
Pasien juga dapat mengalami:

1. Anemia

2. Fatigue/ Kelelahan

3. Berat badan menurun

4. Hilangnya nafsu makan

5. Hilangnya cairan tubuh dan nutrisi

6. Lesi kulit (eritoma nodosum)

7. Lesi mata (uveitis)

8. Nyeri sendi

9. Kegagalan pertumbuhan (khususnya pada anak-anak)

10. Buang air besar beberapa kali dalam sehari (10-20 kali sehari)

11. Terdapat darah dan nanah dalam kotoran.

12. Perdarahan rektum (anus).

13. Rasa tidak enak di bagian perut.

14. Mendadak perut terasa mulas.

15. Kram perut.

16. Sakit pada persendian.

17. Rasa sakit yang hilang timbul pada rectum

18. Anoreksia

19. Dorongan untuk defekasi

20. Hipokalsemia

E. Pathways

F. PENGOBATAN
Pengobatan ditujukan untuk mengendalikan peradangan mengurangi gejala dan
mengganti cairan dan zat gizi yang hilang.penderita sebaij\knya mengurangi makan-makan sayur
mentah untuk mengurangi cedera fisik pada lapisan usus besar yang meradang.Diet bebas
susu,dan minum obat antikolinergik.
Apabila sudah terjadi colitis toksis maka penderita harus diawasi,semua obat dihentikan
dan pasien dipuasakan.Jika pasien masih lemah dapat dilakukan tindakan pembedahan.
G. ASUHAN KEPERAWATAN
1.PENGKAJIAN
Riwayat kesehatan diambil untuk mengidentifikasi awitan,durasi,dan karakteristik nyeri
abdomen,adanya diare atau dorongan fekal ,mual,anoreksiaatau penurunan berat badan.Dan
riwayat keluarga tentang penyakit usus inflamasi.Pengkajian pola eliminasi usus mencakup
karakter ,frekuensi,dan adanya darah,pus,lemak,atau mucus.Alergi penting untuk dokumentasi
khususnya intoleransi usus atau laktasol.Pasien dapat menunjukkan gangguan pola tidur bila
diare / nyeri terjadi pada malam hari.
Pengkajian objektif mencakup auskultasi abdomen terhadap bising usus dan
karakteriristiknya,palpasi abdomen terhadap nyeri tekan,inspeksi kulit tanda bukti adanya fistula
atau gejala dehidrasi.Pasian diinspeksi adanya darah dan mucus.
Tujuan utama:
Mendapatkan eliminasi usus normal
Hilangnya nyeri abdomen dan kram
Mencegah kekurangan volume cairan
Mempertahankan nutrisi dan berat badan
Menghindari keletihan
Mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang proses penyakit dan program terapeutik.
2. Diagnosa keperawatan
1.Diare berhubungan dengan adanya inflamasi,iritasi atau malabsorbsi usus
Intervensi:
Observasi dan catat frekuensi defekasi,karakteristik,jumlah dan factor pencetus.
Identitas makanan dan cairan yang mencetuskan diare.
Observasi demam,takikardia,ansietas,dan kelesuan.
Memberikan obat antikolinergik
2.Nutrisi perubahan kurang dari kebutuhan tubuh berhubangan dengan gangguan absorpsi
nutrient
Intervensi:
Timbang beratbadan tiap hari
Sediakan makanan dalam ventilasi yang baik,lingkungan yang nyaman
Pertahankan puasa sesuai indikasi
Tambahkan diet sesuai indikasi
3.Nyeri berhubungan dengan diare lama
Intervensi:
Dorong pasien untuk melaporkan nyeri
Kaji laporan kram abdomen atau nyeri ,catat lokasi,skala nyeri.
Izinkan pasien untuk memulai posisi yang nyaman.
4.Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan informasi
Intervensi:
Tentukan persepsi pasien tentang proses penyakit
Beri tahu pasien tentang penyakit
Beri pendidikan kesehatan
H. ANATOMI
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Colitis ulserativa merupakan suatu penyakit menahun di usus besar mengalani peradangan
dan luka,yang menyebabkan diare berdarah,kram perut dan demam.kolitis ulserativa bisa dimulai
pada umur berapapun,tapi biasanya dimulai antara umur 15-30 tahun.
Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun factor keturunan dan respon sistem
kekebalan tubuh yang terlalu aktif di usus,diduga berperan dalam terjadinya jolitis ulserativa.
Kebanyakan gejala Colitis ulserativa pada awalnya adalah berupa buang air besar yang
lebih sering. Gejala yang paling umum dari kolitis ulseratif adalah sakit perut dan diare berdarah.
DAFTAR PUSTAKA

1. Moorhouse,Dongoes.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3.Jakarta:EGC


2. Smeltzer,Suzanne.2002.keperawatan Medikal Bedah. Volume 2.Edisi 8 .Jakarta EGC
3. Anonim. 2011. http://digestive.niddk.nih.gov/ddiseases/pubs/colitis/. Posted by: oktober 2011

You might also like