You are on page 1of 36

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari

Wikipedia Indonesia tidak dapat bertanggung jawab dan tidak


bisa menjamin bahwa informasi kedokteran yang diberikan di
halaman ini adalah benar.
Mintalah pendapat dari tenaga medis yang profesional sebelum melakukan
pengobatan.

Artikel ini membutuhkan lebih banyak catatan kaki untuk


pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki dari
sumber yang terpercaya.

Lelaki yang gemuk. Lukisan dibuat oleh oleh Alessandro del Borro pada abad ke-
17.

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan.

Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang
lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan
berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas.

Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.

Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan


sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada
lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga
memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di
sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan
merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan
beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.

Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami
berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang
lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.

Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan
apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung
rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan
pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.
Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio
pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria
dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.

Daftar isi

[sembunyikan]

1 Penyebab Obesitas

2 Gejala obesitas

3 Komplikasi
4 Diagnosa

o 4.1 Mengukur lemak tubuh

o 4.2 Tabel berat badan-tinggi badan

o 4.3 Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)

5 Pengobatan

6 Pranala luar

[sunting] Penyebab Obesitas

Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan
oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini
masih belum jelas.

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

Faktor genetik. Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki


penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen,
tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong
terjadinya obesitas. Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup
dengan faktor genetik. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata
faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan
seseorang.

Faktor lingkungan. Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai


kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan
yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup
(misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta
bagaimana aktivitasnya). Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah
pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi
kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap
emosinya dengan makan.

Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini
merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa
menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman
dalam pergaulan sosial.

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam
jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).
Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan
bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge
hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai
akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari,
adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan,
agitasi dan insomnia pada malam hari.

Faktor kesehatan. Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas,


diantaranya:

o Hipotiroidisme

o Sindroma Cushing

o Sindroma Prader-Willi

o Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak


makan.

Obat-obatan.

Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan


penambahan berat badan.

Faktor perkembangan. Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak


(atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang
disimpan dalam tubuh. Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk
pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampai 5 kali lebih
banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal. Jumlah
sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan
hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam
setiap sel.

Aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah


satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di
tengah masyarakat yang makmur. Orang-orang yang tidak aktif
memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengonsumsi
makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang,
akan mengalami obesitas.

[sunting] Gejala obesitas

Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa
menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat
tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.

Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah
dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga
kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki
permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga
panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.
Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah
tungkai dan pergelangan kaki.

[sunting] Komplikasi

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang
mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas
meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:

Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Stroke

Serangan jantung (infark miokardium)

Gagal jantung

Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar)

Batu kandung empedu dan batu kandung kemih

Gout dan artritis gout

Osteoartritis

Tidur apneu (kegagalan untuk bernapas secara normal ketika sedang


tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)

Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi


dan ngantuk).

[sunting] Diagnosa

[sunting] Mengukur lemak tubuh


Tidak mudah untuk mengukur lemak tubuh seseorang. Cara-cara berikut memerlukan
peralatan khusus dan dilakukan oleh tenaga terlatih:

Underwater weight, pengukuran berat badan dilakukan di dalam air dan


kemudian lemak tubuh dihitung berdasarkan jumlah air yang tersisa.

BOD POD merupakan ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi.


Setelah seseorang memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa
digunakan untuk mengukur lemak tubuh.
DEXA (dual energy X-ray absorptiometry), menyerupai skening tulang.
Sinar X digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.

Dua cara berikut lebih sederhana dan tidak rumit:

Jangka kulit, ketebalan lipatan kulit di beberapa bagian tubuh diukur


dengan jangka (suatu alat terbuat dari logam yang menyerupai forseps).

Bioelectric impedance analysis (analisis tahanan bioelektrik), penderita


berdiri diatas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak berbahaya
dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisis.

Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga
ahli.

Pengukuran berat badan menurut WHO ( 2010) dapat dilakukan dengan membagi berat
badan dengan tinggi badan kuadrat. Hal ini dinamakan dengan Indeks Masa Tubuh ( IMT).

[sunting] Tabel berat badan-tinggi badan


ini telah digunakan sejak lama untuk menentukan apakah seseorang mengalami kelebihan
berat badan. Tabel biasanya memiliki suatu kisaran berat badan untuk tinggi badan tertentu.

Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus
digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang
berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang
lainnya tidak.

Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan
kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal
sesungguhnya tidak.

[sunting] Indeks Massa Tubuh (Body Mass Index, BMI)


BMI Klasifikasi

< 18.5 berat badan di bawah normal

18.524.9 normal

25.029.9 normal tinggi

30.034.9 Obesitas tingkat 1

35.039.9 Obesitas tingkat 2

40.0 Obesitas tingkat 3

BMI merupakan suatu pengukuran yang menghubungkan (membandingkan) berat badan


dengan tinggi badan. Walaupun dinamakan "indeks", BMI sebenarnya adalah rasio atau
nisbah yang dinyatakan sebagai berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi
badan (dalam meter). Seseorang dikatakan mengalami obesitas jika memiliki nilai BMI
sebesar 30 atau lebih.

Rumus:

Satuan Metrik menurut sistem satuan internasional : BMI = kilogram /


meter2

Rumus : BMI = b / t2

dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam
meter.

[sunting] Pengobatan

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling
penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam
mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan
perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.

Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko
kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan
obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :

Resiko rendah : BMI < 27

Resiko menengah : BMI 27-30

Resiko tinggi : BMI 30-35

Resiko sangat tinggi : BMI 35-40

Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.

Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-
beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.

Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-


1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai
dengan olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori


(800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria)
disertai olah raga

Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan


obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus
dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :

Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus
rendah kalori.

Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat


badan secara perlahan dan stabil.

Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan


pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.

Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah


penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan
bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus
meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen,
untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya
penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan
perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang
sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.

Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu
keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.
Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif,
setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.

[sunting] Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Obesitas

(Indonesia) Otak Gagal Kontrol Glukosa Memicu Makan Pada Obesitas

(Indonesia) Penyakit Yang Mengintai Si Gemuk

(Indonesia) List Info dan Tips Diet Sehat

(Indonesia) Diet kalkulator dan Lemak Badan Kalkulator

(Inggris) World Health Organization Obesity pages

(Inggris) Diet, Nutrition and the prevention of chronic diseases

(Inggris) Obesity at Endotext.org

(Inggris) International Task Force on Obesity


(Inggris) Rudd Center for Food Policy and Obesity at Yale University

(Inggris) Australasian Society for the Study of Obesity

(Indonesia) Obesitas

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/w/index.php?


title=Obesitas&oldid=5151315"

Kategori:

Kelainan metabolisme

Kategori tersembunyi:

Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan

Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Januari 2012

Akun

Masuk log / buat akun

Ruang nama

Halaman

Pembicaraan

Varian

Halaman

Baca

Sunting

Versi terdahulu

Tindakan

Pencarian
Istimew a:Pencari
Navigasi

Halaman Utama

Perubahan terbaru

Peristiwa terkini

Halaman sembarang

Komunitas

Warung Kopi

Portal komunitas

Bantuan

Wikipedia

Tentang Wikipedia

Pancapilar

Kebijakan

Menyumbang

Cetak/ekspor

Buat buku

Unduh versi PDF

Versi cetak

Peralatan

Pranala balik

Perubahan terkait

Halaman istimewa

Pranala permanen

Kutip halaman ini


Bahasa lain

Aragons

Azrbaycanca

Boarisch

()

Bahasa Banjar

Bosanski

Catal

esky

Dansk

Deutsch

English

Esperanto

Espaol

Eesti

Euskara

Suomi

Vro

Franais
Galego

Hrvatski

Magyar

slenska

Italiano

Basa Jawa

Latina

Lietuvi

Latvieu

Bahasa Melayu

Nederlands

Norsk (nynorsk)

Norsk (bokml)

Occitan

Polski

Portugus

Runa Simi
Romn

Srpskohrvatski /

Simple English

Slovenina

Slovenina

/ Srpski

Svenska

Kiswahili

Tagalog

Trke

Ting Vit

Walon

Winaray

Bn-lm-g

Halaman ini terakhir diubah pada 04.35, 19 Januari 2012.

Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons;


ketentuan ta
Kumpulan.info - Obesitas atau kelebihan berat badan dapat menyebabkan berbagai efek
negatif untuk kesehatan. Anak-anak yang masih lugu tentu tidak memahami bahaya ini.
Maka, merupakan tanggung jawab orang-tua menjaga agar anak mereka tetap sehat. Orang-
tua harus mengetahui apa penyebab obesitas dan bagaimana cara mencegah atau mengatasi
masalah obesitas anak.

Akibat Obesitas

Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi, atau
penyakit jantung. Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan
dewasa, kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan gula yang
terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak
yang mengalami obesitas.

Selain itu, anak-anak dengan kelebihan berat badan atau kegemukan juga dapat mengalami
kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan
pada organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang
dialami anak, misalnya ejekan dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah
bersekolah.

Penyebab Obesitas

Beberapa penyebab obesitas pada anak adalah:

Faktor genetik

Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah
atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada
anak.
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan

Maraknya restoran cepat saji merupakan salah satu faktor penyebab.


Anak-anak sebagian besar menyukai makanan cepat saji atau fast food
bahkan banyak anak yang akan makan dengan lahap dan menambah
porsi bila makan makanan cepat saji. Padahal makanan seperti ini
umumnya mengandung lemak dan gula yang tinggi yang menyebabkan
obesitas. Orang-tua yang sibuk sering menggunakan makanan cepat saji
yang praktis dihidangkan untuk diberikan pada anak mereka, walaupun
kandungan gizinya buruk untuk anak. Makanan cepat saji meski rasanya
nikmat namun tidak memiliki kandungan gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Itu sebabnya makanan cepat saji sering disebut
dengan istilah junk food atau makanan sampah. Selain itu, kesukaan anak-
anak pada makanan ringan dalam kemasan atau makanan manis menjadi
hal yang patut diperhatikan.

Minuman ringan

Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti
memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan
menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.

Kurangnya aktivitas fisik

Masa anak-anak identik dengan masa bermain. Dulu, permainan anak


umumnya adalah permainan fisik yang mengharuskan anak berlari,
melompat atau gerakan lainnya. Tetapi, hal itu telah tergantikan dengan
game elektronik, komputer, Internet, atau televisi yang cukup dilakukan
dengan hanya duduk di depannya tanpa harus bergerak. Hal inilah yang
menyebabkan anak kurang melakukan gerak badan sehingga
menyebabkan kelebihan berat badan.

Solusi Obesitas

Untuk Anda yang memiliki anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas, hendaknya
tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan
kesehatannya. Sebaliknya untuk mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda agar
tidak mengalami obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai
berikut.

Perhatikan makanan yang akan diberikan untuk anak

Kurangi mengkonsumsi makanan cepat saji atau fast food, makanan


ringan dalam kemasan, minuman ringan, cemilan manis atau makanan
dengan kandungan lemak tinggi. Sebaliknya, sajikan daging dan sayuran
segar. Perbanyak konsumsi buah dan susu yang baik untuk pertumbuhan
anak. Berikan porsi yang sesuai dan jangan terlalu berlebihan.

Berikan sarapan dan bekal untuk anak

Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini
diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan
mencegah makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan
dari rumah, orang-tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar
anak tidak perlu jajan di luar.

Perbaiki teknik mengolah makanan

Jangan terlalu banyak menggoreng makanan agar tidak terlalu banyak


lemak yang dikonsumsi. Anda dapat mencoba untuk mengukus, merebus
atau memanggang makanan agar makanan lebih sehat.

Tetapkan aturan makan

Biasakan agar anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi
atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak
makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati
tayangan televisi atau di depan komputer.

Batasi kegiatan menonton televisi, video game atau penggunaan


komputer

Melakukan kegiatan tersebut akan membuat anak Anda malas bergerak,


maka diperlukan aturan tegas tentang berapa lama kegiatan ini boleh
dilakukan. Selanjutnya, Anda dapat membantu anak Anda agar
menyenangi hiburan lain seperti bersepeda, bermain bola atau sekedar
lompat tali.

Lakukan kegiatan yang memerlukan aktivitas fisik

Anda dan anak-anak dapat merencanakan untuk melakukan kegiatan


olahraga bersama seperti jogging, lari pagi, berenang, badminton atau
olahraga lainnya. Atau rencanakan liburan bersama di pantai, kebun
binatang atau taman sehingga Anda dan anak dapat lebih banyak berjalan
kaki.

Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah putra dan putri
kesayangan kita agar mereka bertumbuh dengan sehat dan juga memiliki pola hidup dan pola
makan yang sehat. Orang-tua bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk anak-
anak mereka. Ingatlah bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang bagus bagi
seorang anak.
Mengenal Obesitas
Obesitas bukan sekedar masalah
Kesehatan -
Melainkan masalah Kesadaran
Dulu kegemukan identik dengan kemakmuran, akan
tetapi
sekarang kegemukan merupakan suatu kelainan atau
penyakit.
Obesitas saat ini disebut sebagai the New World
Syndrome,
angka kejadiannya terus meningkat dimana-mana.
Di seluruh dunia, kini dilaporkan ada lebih dari satu miliar
orang
dewasa dengan berat badan lebih (gemuk), dan paling
sedikit
ada 300 juta orang yang masuk kategori obesitas (BMI di
atas
30). Di Amerika Serikat dan negara-negara maju di Eropa
Barat
misalnya, hampir dua per tiga penduduk mengidap
kegemukan;
sedangkan di Indonesia, dapat dikatakan lebih dari
seperempat
penduduk memiliki berat badan berlebihan.
Efek jangka panjang daripada seseorang yang memiliki
berat
badan yang ideal atau sehat adalah risiko timbulnya
beberapa
1 / 18

Mengenal Obesitas

penyakit menjadi lebih kecil.


Banyak penyakit dapat dikaitkan dengan obesitas,
misalnya
kencing manis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung
koroner,
stroke, bahkan beberapa penyakit kanker.
Mengapa Bisa Terjadi Obesitas ?
Biasanya obesitas timbul karena jumlah kalori yang
masuk
melalui makanan lebih banyak daripada kalori yang
dibakar,
ke-adaan ini bila berlangsung bertahun-tahun akan
mengakibatkan penumpukan jaringan lemak yang
berlebihan
dalam tubuh, sehingga terjadilah obesitas.
Misalnya satu batang coklat sehari yang dikonsumsi, ini
setara
dengan kelebihan 100 kalori per hari, bila berlangsung
terus
menerus, akan berakibat penambahan 5 kg berat badan
dalam
12 bulan, atau lebih dari 50 kg dalam 10 tahun.
Disamping itu, keadaan lingkungan seseorang dan faktor
keturunan juga berpengaruh akan timbulnya obesitas.
Selain obat-obatan tertentu, beberapa hormon tertentu
yang
mempengaruhi nafsu makan seseorang dapat pula
menimbulkkan obesitas.
Kalori per hari, bila berlangsung terus menerus, akan
berakibat
penambahan 5 kg berat badan dalam 12 bulan, atau
lebih dari
50 kg dalam 10 tahun.
Disamping itu, keadaan lingkungan seseorang dan faktor
keturunan juga berpengaruh akan timbulnya obesitas.
Selain obat-obatan tertentu, beberapa hormon tertentu
yang
mempe-ngaruhi nafsu makan seseorang dapat pula
menimbulkkan obesitas.
2 / 18
Mengenal Obesitas
Macam Obesitas
Secara umum obesitas dapat dibagi atas dua kelompok
besar:
1. Obesitas Tipe Android atau Tipe Sentral
Badan berbentuk gendut seperti gentong, perut
membuncit ke
depan, banyak didapatkan pada kaum pria. Tipe ini
cenderung
akan timbul penyakit jantung koroner, diabetes, dan
stroke.
banyak didapatkan pada kaum pria.
Tipe ini cenderung akan timbul penyakit jantung koroner,
diabetes, dan stroke.
2. Obesitas Tipe Ginoid
Banyak pada kaum wanita terutama yang telah masuk
masa
menopause, panggul dan pantatnya besar, dari jauh
tampak
seperti buah pir.
3 / 18
Mengenal Obesitas
Bagaimana Mengukur Obesitas?
Tempatkan timbangan badan di kamar mandi anda,
inilah
langkah pertama tanda anda mulai sadar akan
pentingnya
memperoleh berat badan yang sehat.

Ada dua cara yang paling umum dilakukan untuk


mengetahui
apakah kita sudah memiliki berat badan yang ideal.
Pertama
adalah mengukur BMI (Body Mass Index), yang kedua
adalah
mengukur Lingkar Pinggang atau Waist Circumference.
BMI (Body Mass Index)
Dengan mengukur tinggi badan (dalam meter) dan berat
badan
(dalam kilogram), kemudian masukkan ke dalam rumus
sebagai
berikut:
4 / 18
Mengenal Obesitas
Contoh seseorang dengan berat badan 70 kg dan tinggi
badan
160 cm, maka didapatkan.
Contoh seseorang dengan berat badan 70 kg dan tinggi
badan
160 cm, maka didapatkan
Untuk orang Asia, BMI normal rata-rata adalah 20 - 23,
sedangkan menurut WHO, idealnya adalah 22 - 25. Jika
BMI di
atas 25, maka kita harus berhati-hati agar ketat menjaga
diet
serta berolahraga secara teratur.
Interpretasi BMI Secara Umum
Berat Badan Kurang (Underweight): BMI dibawah 20
Pikirkan untuk mengkonsumsi makanan dengan kalori
lebih,
5 / 18
Mengenal Obesitas
perlu konsultasi ke dokter atau ahli gizi.
Berat Badan Normal (Healthy Weight): BMI 20-24.9
Pertahankan terus diet anda dan tetap teratur
berolahraga.
Berat Badan Lebih (Overweight): BMI 25-29.9
Segera sadar untuk mulai menurunkan berat badan anda
dengan berdiet dan berolahraga.
Obesitas (Very Overweight atau Obese):
BMI diatas 30
Harus segera bertindak menurunkan berat badan anda
de-ngan
diet dan berolahraga, datang ke dokter anda untuk
ber-konsultasi, periksa apa sudah mengidap komplikasi
seperti
tekanan darah tinggi, diabetes mellitus atau yang lain.
Perlu diingat bahwa pengukuran BMI ini tidak akurat bila
dipakai untuk orang tertentu, misalnya body builder atau
atlit

(otot mempunyai berat lebih daripada lemak), anak,


orang tua,
6 / 18
Mengenal Obesitas
wanita hamil, atau orang dewasa yang pendek (tinggi
badan
kurang dari 5 feet atau 150 cm).
Perhatikan pula faktor-faktor pengaruh lain, seperti
bagaimana
keluhannya, bagaimana kelihatannya dari luar, bajunya
ketat
atau kendor, serta pekerjaannya yang menentukan
berapa
kira-kira kalori yang dibakar atau yang dibutuhkan setiap
hari.
Waist Circumference (Lingkar Pinggang
)
Letakkan pengukur pada pinggang tepat di atas tulang
panggul,
ukurlah lingkar pinggang pada saat mengeluarkan nafas.
Lingkar Pinggang yang normal atau sehat adalah
dibawah 88
cm (35 inches) untuk wanita dan dibawah 102 cm (40
inches)
untuk pria.
Apa Yang Dimaksud Dengan Berat Badan Sehat atau
Ideal ?
Berat Badan yang sehat atau ideal (Healthy Weight)
adalah

berat badan seseorang bukan underweight, bukan pula


overweight (kegemukan) atau obesitas, berarti BMI 20-
25,
lingkar pinggang dibawah 88 cm untuk wanita dan
dibawah 102
cm untuk pria.
Berat Badan yang sehat atau ideal akan membuat kita
sehat
7 / 18
Mengenal Obesitas
secara fisik, tampil percaya diri, baik dari segi
psikososial, dan
tentu saja kualitas hidup menjadi lebih baik.
Mengapa Memiliki Berat Badan yang Ideal itu Sangat
Penting?
Selain penting untuk kesehatan dan kualitas hidup, kita
harus
mengenal betapa bahayanya seseorang apabila
mempunyai
berat badan berlebihan atau obesitas.
Obesitas dapat diikuti dengan beberapa komplikasi atau
penyakit, misalnya:
Diabetes Mellitus
Orang gemuk dengan BMI di atas 25, tiap peningkatan
BMI 1
angka mempunyai kecenderungan menjadi kencing
manis

sebesar 25%.
Dengan bertambahnya ukuran lingkaran perut dan
panggul,
terutama pada obesitas tipe sentral atau android,
menimbulkan
resistensi insulin, suatu keadaan yang menyebabkan
insulin
tubuh tidak dapat bekerja dengan baik, maka terjadilah
kencing
manis.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau di atas 140/90 mm Hg,
terdapat
pada lebih dari sepertiga orang obesitas.
Gagal Jantung
8 / 18
Mengenal Obesitas
Sekalipun tanpa tekanan darah yang tinggi, obesitas
sendiri
sudah dapat mengakibatkan kelemahan otot jantung atau
cardiomyopathy, sehingga mengganggu daya pompa
jantung.
Stroke
Seiring dengan meningkatnya tekanan darah, gula dan
lemak
darah, maka orang obesitas sangat mudah terserang
stroke.

Gagal Nafas
Akibat kegemukan menyebabkan kesukaran bernafas
terutama
pada waktu tidur malam (sleep apnea), keadaan yang
berat
dapat menim-bulkan penurunan kesadaran sampai
koma.
Nyeri Sendi
Osteoartritis biasanya terjadi pada obesitas, nyeri sendi
umumnya pada sendi-sendi besar penyanggah berat
badan,
misalnya lutut dan kaki.
Pengapuran dan bengkak sendi akan bertambah dengan
bertambahnya usia atau memasuki masa menopause.
Batu Empedu
Pada obesitas dengan BMI diatas 30 didapatkan
kecenderungan timbul batu empedu dua kali lipat
dibandingkan
orang normal; pada obesitas dengan BMI lebih dari 45,
ditemukan angka 7 kali lipat.
9 / 18
Mengenal Obesitas
Psikososial
Masalah obesitas bukan semata-mata masa-lah medis,
tetapi

juga menimbulkan banyak persoalan psikososial, si


gemuk
bukan hanya mengalami kesukaran belajar, tidak
memperoleh
pendidikan dengan baik, tetapi juga kelak sukar
mendapatkan
pekerjaan yang baik, termasuk hubungan sosial,
keluarga,
dalam hal berteman, umumnya mengalami hambatan
yang
berdampak pada kepribadian dan kejiwaan seseorang.
Depresi, reaksi cemas, atau stres, banyak didapatkan
pada
orang gemuk, terutama kaum wanita.
Kanker
Laporan terbaru WHO memperkirakan obesitas dan
hidup yang
santai bertanggung jawab atas timbulnya kanker
payudara,
usus besar, endometrium, ginjal, dan esofagus.
Di Inggris, 20-30 ribu kasus kanker per tahun terdapat
pada
10 / 18
Mengenal Obesitas
kaum obesitas.
Terbukti pula hubungan kuat antara obesitas dengan
risiko
timbulnya kanker pankreas, rahim, prostat, dan indung
telur.

Angka Kematian Meningkat


Penelitian dari Framingham Heart Study di Amerika
Serikat
mene-mukan bahwa pria maupun wanita dengan usia
lebih dari
40 tahun dan berat badan berlebihan atau BMI lebih dari
30,
diperkirakan umurnya 7 tahun lebih pendek daripada
orang
dengan berat badan normal.
Bagaimana Mencapai Berat Badan Ideal
?
Pertama harus sadar bahwa anda sudah gemuk atau
obesitas.
Selanjutnya perlu ada kemauan untuk menjadi lebih
kurus.
Tidak ada cara menurunkan berat badan yang instant.
Menurunkan berat badan tidak dapat dilakukan secara
cepat.
Jangan ada pikiran bahwa menurunkan berat badan itu
mudah.
Jangan percaya dengan miracle diet yang mengklaim
bisa
menurunkan berat badan 8 - 10 kilo dalam waktu 7 hari.
Ingat
kebanyakan berat badan akan kembali naik lagi bila
upaya

penurunan berat badan tidak dilakukan dengan teratur


dan
11 / 18
Mengenal Obesitas
kontinyu.
Yang paling realistis atau masuk akal adalah
menurunkan berat
badan anda 3 - 5 kilogram dalam satu bulan, ini tidak
spektakuler, namun aman dan bermanfaat.
Mulailah Dengan Diet !
Diet adalah kunci utama penurunan berat badan, para
ahli
mengakui bahwa dengan diet yang benar anda telah
memenangi separuh pertempuran menurunkan berat
badan!
Diet yang rendah kalori dan tinggi serat perlu diupayakan,
disamping pembakaran yang teratur melalui olahraga
setiap
hari, sehingga tercapai balance yang negatif,
pembakaran
kalori lebih banyak daripada pemasukan (baca buku:
Mengenal
Makanan Sehat).
Ada beberapa tips yang bisa kita pegang dalam berdiet:
1. Jangan makan lebih, katakan tidak kepada makanan

ekstra. Banyak orang tidak tahu apakah ia benar-benar


lapar,
mungkin saja sebenar-nya hanya haus, coba minum 1 - 2
gelas
air dulu, dan tunggu 10 - 15 menit kemudian untuk
mengetahui
apakah memang anda lapar atau tidak.
12 / 18
Mengenal Obesitas
2. Makan perlahan, gigit lebih kecil dan kunyah dengan
baik.
Jangan sampai sangat lapar sehingga makan dengan
cepat
dan lahap. Ingat, perlu waktu sekitar 20 menit bagi
makanan
dalam perut untuk memberi pesan bahwa anda sudah
kenyang.
3. Bila perlu makanan kecil, cari snack rendah kalori
seperti
buah, atau roti gandum.
4. Bila makan bersama, sibukkan diri anda dengan
melayani
yang lain; jangan berpikir untuk menghabiskan makanan
sisa
karena takut atau sayang makanan yang terbuang.
Hindari
makanan fastfood, junkfood, atau makanan all you can
eat.

5. Bila anda memasak, hindari banyak mencicipi; pilih


masakan yang rendah lemak, baca label makanan
dengan
baik. Sebagai pedoman, jangan mengkonsumsi
makanan yang
mengandung lemak total lebih dari 8 gram dan lemak
jenuh
lebih dari 3 gram per 100 gram makanan. Lebih baik
masak
dengan cara dikukus, dibakar, direbus, atau dalam atau
dalam
microwave, daripada digoreng atau dipanggang.
6. Hindari alkohol, karena kalorinya tinggi tapi nutrisi
lainnya
sangat kurang. Minum kopi atau teh tanpa gula, mungkin
pada
dua minggu pertama terasa pahit, akan tetapi kelak anda
akan
merasakan yang tawar itu juga sedap.
7. Saling mengingatkan dengan teman atau keluarga
untuk
makanan yang sehat.
8. Makan yang seimbang, artinya yang dimakan dan
diminum sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.
9. Hindari godaan, jangan menyimpan banyak camilan di
kamar atau tempat kerja, jangan belanja makanan pada
saat
anda lapar.
10. Pilih makanan kaya serat karena lebih cepat
mengenyangkan. Batasi pemakaian garam dalam
makanan.
13 / 18
Mengenal Obesitas
Jangan Lupa Olahraga !
Kebiasaan hidup santai (sedentary life), nonton tv atau
main
game sambil terus mengunyah makanan kecil akan
berdampak
obesitas. Suka naik lift atau eskalator ketim-bang naik
tangga
juga merupakan kebiasaan buruk.
Mulailah berolahraga dengan teratur, minimum 3 kali
seminggu,
dan paling sedikit 20 menit lamanya setiap kali anda
berolahraga.
Selanjutnya biasakan berolahraga setiap hari, jalan 30
menit
tiap hari akan membakar 150 kalori, dan dapat
menurunkan
berat badan hingga 6-7 kilogram dalam setahun.
Selain menurunkan berat badan, olahraga meningkatkan

metabolic rate, otot menjadi lebih besar, otot ini akan


membakar kalori lebih banyak daripada lemak.
Pilih olahraga yang anda senangi dan anda merasa
enjoy.
Yang ringan seperti pekerjaan sehari-hari, misalnya
menggosok, menyapu, berkebun, jalan, naik turun
tangga; bila
olahraga resmi, dianjurkan jogging, sepeda statis,
berenang,
senam, dansa, dan aerobik.
Selanjutnya biasakan berolahraga setiap hari, jalan 30
menit
tiap hari akan membakar 150 kalori, dan dapat
menurunkan
berat badan hingga 6 - 7 kilogram dalam setahun.
14 / 18
Mengenal Obesitas
Selain menurunkan berat badan, olahraga meningkatkan
metabolic rate, otot menjadi lebih besar, otot ini akan
membakar kalori lebih banyak daripada lemak.
Pilih olahraga yang anda senangi dan anda merasa
enjoy.
Yang ringan seperti pekerjaan sehari-hari, misalnya

menggosok, menyapu, berkebun, jalan, naik turun


tangga; bila
olahraga resmi, dianjurkan jogging, sepeda statis,
berenang,
senam, dansa, dan aerobik.
Perlu Obat ?
Apabila usaha dengan diet dan berolahraga tidak
membuahkan
hasil yang memuaskan, maka perlu diberikan obat.
Obat untuk obesitas umumnya ada dua kelompok: yang
pertama adalah obat yang bekerja di usus menghambat
penyerapan lemak atau kalori ke dalam tubuh; yang
kedua
adalah obat yang bekerja secara sentral pada pusat
pengaturan nafsu makan di otak, sehingga nafsu makan
dapat
ditekan.
Sebenarnya masih ada obat yang beredar akhir-akhir ini
disebut sebagai fat burner, yang bekerja membakar
lemak di
bawah kulit pada orang gemuk.
Beberapa obat lain yang bekerja mengatur hormon
tertentu,
dapat pula dipakai menekan nafsu makan seseorang.
Datanglah berkonsultasi kepada dokter anda untuk
mendapatkan obat yang cocok dalam menurunkan berat
badan.

Apakah Pembedahan Berguna ?


15 / 18
Mengenal Obesitas
Pada obesitas yang sangat berat, biasa-nya bila BMI
lebih dari
35, dimana upaya diet, olahraga dan obat sudah
diberikan
namun belum ada hasil yang menggembirakan, maka
ahli
bedahlah yang akan berperan melakukan pemotongan
sebagian usus si gemuk, atau operasi bariatik dengan
memasang klem pada lambung.
Beberapa rumah sakit juga dapat melakukan penyedotan
lemak
perut atau liposuction. Adapula yang melakukan
mesoterapi,
yaitu suntikan ke bawah kulit untuk membakar lemak.
Mengingat orang obesitas biasanya juga disertai
penyakit atau
komplikasi lain, maka semua tindakan di atas harus
dipersiapkan dengan baik, karena bisa memberikan
dampak
yang kurang baik bagi si pasien. Kerjasama yang baik
dari

suatu tim dokter akan bisa memecahkan masalah


kegemukan
anda.
Susun Rencana, Tetapkan Langkah,
Perangi
Obesitas
16 / 18
Mengenal Obesitas
Jangan cemas, jangan takut, berpikirlah secara positif.
Menurunkan berat badan atau memerangi obesitas perlu
sabar,
tekun, dan tidak pernah putus asa, hal yang paling
penting
adalah ubah lifestyle anda yang salah!
1. Buat catatan apa saja kesalahan yang telah dilakukan
sampai berat badan anda berlebihan, susun rencana dan
tetapkan langkah yang harus dilakukan, misalnya:
2. Apakah selama ini pola makan keliru? Makan
berlebihan?
Mulailah memilih makanan yang porsi kecil, kaya serat,
rendah
kalori dan lemak, banyak makan sayur dan buah.
3. Apakah selama ini kurang gerak atau olahraga? Mulai
banyak gerak daripada terus bersantai, misalnya pakai
tangga,

banyak jalan dari pada terus naik mobil, rutin berolahraga


setiap hari.
4. Apakah sering makan makanan kecil di antara
makanan
utama (ngemil)? Ambil keputusan untuk stop semua ini,
atau
sedia snack sehat rendah kalori, seperti buah, sayur,
atau roti
gandum.
5. Sediakan timbangan badan di kamar mandi, ruang
makan, dan kantor anda, saling mengingatkan dengan
teman
dan keluarga akan kesadaran memerangi obesitas.
6. Selalu ingat dan masukkan program menurunkan berat
badan dalam setiap aktivitas anda, misalnya ke pesta,
pertemuan, maupun bila bepergian.
17 / 18
Mengenal Obesitas
Pencegahan Sejak Dini
Pencegahan obesitas harus menjadi agenda penting
dalam
kesehatan masyarakat, terutama pada usia anak dan
remaja.
Kebanyakan obesitas dimulai pada usia muda; banyak
penyakit
muncul akibat kegemukan pada usia muda.

Pengaturan diet dan latihan fisik seringkali gagal pada


usia tua.
Pada umumnya orang yang mulai mapan pekerjaan dan
penghasilannya, juga pada mereka yang memasuki
masa
pensiun, kecenderungan obesitas meningkat tajam;
sedangkan
pada orang usia lanjut biasanya berat badan akan
menurun,
namun perutnya makin membuncit. Oleh karena itu,
kesadaran
akan hidup sehat dengan berat badan ideal adalah kunci
utama
memerangi obesitas dan mencegahnya sejak dini.
18

You might also like