Professional Documents
Culture Documents
Lelaki yang gemuk. Lukisan dibuat oleh oleh Alessandro del Borro pada abad ke-
17.
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang
berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat
panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang
lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan
berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak
tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami
obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat
badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada
lokasi penimbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pada pria dan wanita
cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga
memberikan gambaran seperti buah pir. Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di
sekitar perut, sehingga memberikan gambaran seperti buah apel. Tetapi hal tersebut bukan
merupakan sesuatu yang mutlak, kadang pada beberapa pria tampak seperti buah pir dan
beberapa wanita tampak seperti buah apel, terutama setelah masa menopause.
Seseorang yang lemaknya banyak tertimbun di perut mungkin akan lebih mudah mengalami
berbagai masalah kesehatan yang berhubungan dengan obesitas. Mereka memiliki risiko yang
lebih tinggi. Gambaran buah pir lebih baik dibandingkan dengan gambaran buah apel.
Untuk membedakan kedua gambaran tersebut, telah ditemukan suatu cara untuk menentukan
apakah seseorang berbentuk seperti buah apel atau seperti buah pir, yaitu dengan menghitung
rasio pinggang dengan pinggul. Pinggang diukur pada titik yang tersempit, sedangkan
pinggul diukur pada titik yang terlebar; lalu ukuran pinggang dibagi dengan ukuran pinggul.
Seorang wanita dengan ukuran pinggang 87,5 cm dan ukuran pinggul 115 cm, memiliki rasio
pinggang-pinggul sebesar 0,76. Wanita dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 0,8 atau pria
dengan rasio pinggang:pinggul lebih dari 1, dikatakan berbentuk apel.
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Penyebab Obesitas
2 Gejala obesitas
3 Komplikasi
4 Diagnosa
5 Pengobatan
6 Pranala luar
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan
oleh tubuh. Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini
masih belum jelas.
Faktor psikis. Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa memengaruhi
kebiasaan makannya. Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap
emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini
merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa
menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman
dalam pergaulan sosial.
Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam
jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).
Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan
bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge
hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai
akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak. Pada sindroma makan pada malam hari,
adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan,
agitasi dan insomnia pada malam hari.
o Hipotiroidisme
o Sindroma Cushing
o Sindroma Prader-Willi
Obat-obatan.
Penimbunan lemak yang berlebihan dibawah diafragma dan di dalam dinding dada bisa
menekan paru-paru, sehingga timbul gangguan pernapasan dan sesak napas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas yang ringan. Gangguan pernapasan bisa terjadi pada saat
tidur dan menyebabkan terhentinya pernapasan untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita sering merasa ngantuk.
Obesitas bisa menyebabkan berbagai masalah ortopedik, termasuk nyeri punggung bawah
dan memperburuk osteoartritis (terutama di daerah pinggul, lutut dan pergelangan kaki). Juga
kadang sering ditemukan kelainan kulit. Seseorang yang menderita obesitas memiliki
permukaan tubuh yang relatif lebih sempit dibandingkan dengan berat badannya, sehingga
panas tubuh tidak dapat dibuang secara efisien dan mengeluarkan keringat yang lebih banyak.
Sering ditemukan edema (pembengkakan akibat penimbunan sejumlah cairan) di daerah
tungkai dan pergelangan kaki.
[sunting] Komplikasi
Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan yang
mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan seseorang. Obesitas
meningkatkan risiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
Stroke
Gagal jantung
Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus
besar)
Osteoartritis
[sunting] Diagnosa
Pemeriksaan tersebut bisa memberikan hasil yang tidak tepat jika tidak dilakukan oleh tenaga
ahli.
Pengukuran berat badan menurut WHO ( 2010) dapat dilakukan dengan membagi berat
badan dengan tinggi badan kuadrat. Hal ini dinamakan dengan Indeks Masa Tubuh ( IMT).
Permasalahan yang timbul adalah bahwa kita tidak tahu mana tabel yang terbaik yang harus
digunakan. Banyak tabel yang bisa digunakan, dengan berbagai kisaran berat badan yang
berbeda. Beberapa tabel menyertakan ukuran kerangka, umur dan jenis kelamin, tabel yang
lainnya tidak.
Kekurangan dari tabel ini adalah tabel tidak membedakan antara kelebihan lemak dan
kelebihan otot. Dilihat dari tabel, seseorang yang sangat berotot bisa tampak gemuk, padahal
sesungguhnya tidak.
18.524.9 normal
Rumus:
Rumus : BMI = b / t2
dimana b adalah berat badan dalam satuan metrik kilogram dan t adalah tinggi badan dalam
meter.
[sunting] Pengobatan
Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling
penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam
mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan
perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko
kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan
obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-
beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.
Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan
(vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus
rendah kalori.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu
keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat.
Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif,
setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.
(Indonesia) Obesitas
Kategori:
Kelainan metabolisme
Kategori tersembunyi:
Akun
Ruang nama
Halaman
Pembicaraan
Varian
Halaman
Baca
Sunting
Versi terdahulu
Tindakan
Pencarian
Istimew a:Pencari
Navigasi
Halaman Utama
Perubahan terbaru
Peristiwa terkini
Halaman sembarang
Komunitas
Warung Kopi
Portal komunitas
Bantuan
Wikipedia
Tentang Wikipedia
Pancapilar
Kebijakan
Menyumbang
Cetak/ekspor
Buat buku
Versi cetak
Peralatan
Pranala balik
Perubahan terkait
Halaman istimewa
Pranala permanen
Aragons
Azrbaycanca
Boarisch
()
Bahasa Banjar
Bosanski
Catal
esky
Dansk
Deutsch
English
Esperanto
Espaol
Eesti
Euskara
Suomi
Vro
Franais
Galego
Hrvatski
Magyar
slenska
Italiano
Basa Jawa
Latina
Lietuvi
Latvieu
Bahasa Melayu
Nederlands
Norsk (nynorsk)
Norsk (bokml)
Occitan
Polski
Portugus
Runa Simi
Romn
Srpskohrvatski /
Simple English
Slovenina
Slovenina
/ Srpski
Svenska
Kiswahili
Tagalog
Trke
Ting Vit
Walon
Winaray
Bn-lm-g
Akibat Obesitas
Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat obesitas adalah diabetes, darah tinggi, atau
penyakit jantung. Penyakit-penyakit yang dulu dianggap sebagai penyakit usia lanjut dan
dewasa, kini dapat dialami pada anak akibat timbunan lemak, kolesterol dan gula yang
terdapat dalam tubuh. Gangguan pernapasan atau asma berisiko lebih besar dialami anak
yang mengalami obesitas.
Selain itu, anak-anak dengan kelebihan berat badan atau kegemukan juga dapat mengalami
kesulitan bergerak dan terganggu pertumbuhannya karena timbunan lemak yang berlebihan
pada organ-organ tubuh yang seharusnya berkembang. Belum lagi efek psikologis yang
dialami anak, misalnya ejekan dari teman-teman sekelas pada anak-anak yang telah
bersekolah.
Penyebab Obesitas
Faktor genetik
Merupakan faktor keturunan dari orang-tua yang sulit dihindari. Bila ayah
atau ibu memiliki kelebihan berat badan, hal ini dapat diturunkan pada
anak.
Makanan cepat saji dan makanan ringan dalam kemasan
Minuman ringan
Sama seperti makanan cepat saji, minuman ringan (soft drink) terbukti
memiliki kandungan gula yang tinggi sehingga berat badan akan cepat
bertambah bila mengkonsumsi minuman ini. Rasa yang nikmat dan
menyegarkan menjadikan anak-anak sangat menggemari minuman ini.
Solusi Obesitas
Untuk Anda yang memiliki anak dengan kelebihan berat badan atau obesitas, hendaknya
tidak memaksakan diet ketat untuk anak karena hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan
kesehatannya. Sebaliknya untuk mengatasi obesitas anak atau mencegah anak Anda agar
tidak mengalami obesitas, langkah-langkah yang dapat Anda lakukan antara lain sebagai
berikut.
Sarapan merupakan awal baik untuk anak saat memulai harinya. Ini
diperlukan agar anak dapat kuat saat beraktivitas di sekolah dan
mencegah makan berlebihan setelahnya. Dengan membawa makanan
dari rumah, orang-tua dapat mengontrol gizi anak dan menghindari agar
anak tidak perlu jajan di luar.
Biasakan agar anak Anda makan di meja makan bukan di depan televisi
atau komputer. Banyak orang akan tidak menyadari berapa banyak
makanan yang sudah disantapnya bila dia makan sambil menikmati
tayangan televisi atau di depan komputer.
Anak yang gemuk memang lucu dan menggemaskan. Namun jagalah putra dan putri
kesayangan kita agar mereka bertumbuh dengan sehat dan juga memiliki pola hidup dan pola
makan yang sehat. Orang-tua bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik untuk anak-
anak mereka. Ingatlah bahwa obesitas atau kegemukan bukanlah hal yang bagus bagi
seorang anak.
Mengenal Obesitas
Obesitas bukan sekedar masalah
Kesehatan -
Melainkan masalah Kesadaran
Dulu kegemukan identik dengan kemakmuran, akan
tetapi
sekarang kegemukan merupakan suatu kelainan atau
penyakit.
Obesitas saat ini disebut sebagai the New World
Syndrome,
angka kejadiannya terus meningkat dimana-mana.
Di seluruh dunia, kini dilaporkan ada lebih dari satu miliar
orang
dewasa dengan berat badan lebih (gemuk), dan paling
sedikit
ada 300 juta orang yang masuk kategori obesitas (BMI di
atas
30). Di Amerika Serikat dan negara-negara maju di Eropa
Barat
misalnya, hampir dua per tiga penduduk mengidap
kegemukan;
sedangkan di Indonesia, dapat dikatakan lebih dari
seperempat
penduduk memiliki berat badan berlebihan.
Efek jangka panjang daripada seseorang yang memiliki
berat
badan yang ideal atau sehat adalah risiko timbulnya
beberapa
1 / 18
Mengenal Obesitas
sebesar 25%.
Dengan bertambahnya ukuran lingkaran perut dan
panggul,
terutama pada obesitas tipe sentral atau android,
menimbulkan
resistensi insulin, suatu keadaan yang menyebabkan
insulin
tubuh tidak dapat bekerja dengan baik, maka terjadilah
kencing
manis.
Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau di atas 140/90 mm Hg,
terdapat
pada lebih dari sepertiga orang obesitas.
Gagal Jantung
8 / 18
Mengenal Obesitas
Sekalipun tanpa tekanan darah yang tinggi, obesitas
sendiri
sudah dapat mengakibatkan kelemahan otot jantung atau
cardiomyopathy, sehingga mengganggu daya pompa
jantung.
Stroke
Seiring dengan meningkatnya tekanan darah, gula dan
lemak
darah, maka orang obesitas sangat mudah terserang
stroke.
Gagal Nafas
Akibat kegemukan menyebabkan kesukaran bernafas
terutama
pada waktu tidur malam (sleep apnea), keadaan yang
berat
dapat menim-bulkan penurunan kesadaran sampai
koma.
Nyeri Sendi
Osteoartritis biasanya terjadi pada obesitas, nyeri sendi
umumnya pada sendi-sendi besar penyanggah berat
badan,
misalnya lutut dan kaki.
Pengapuran dan bengkak sendi akan bertambah dengan
bertambahnya usia atau memasuki masa menopause.
Batu Empedu
Pada obesitas dengan BMI diatas 30 didapatkan
kecenderungan timbul batu empedu dua kali lipat
dibandingkan
orang normal; pada obesitas dengan BMI lebih dari 45,
ditemukan angka 7 kali lipat.
9 / 18
Mengenal Obesitas
Psikososial
Masalah obesitas bukan semata-mata masa-lah medis,
tetapi