You are on page 1of 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekologi merupakan salah satu ilmu dasar bagi ilmu lingkungan. Kata ekologi berasal
dari Bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti habitat atau tempat tinggal, dan logos yang
berarti ilmu atau kajian. Secara umum ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
interaksi anatara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar dalam ekologi, mengingat bahwa di
dalamnya tercakup organisme dan lingkungan abiotik yang satu terhadap yang lain saling
mempengaruhi. Berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor
abiotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik
adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi
juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi,
komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan.
Satu kelompok penting dari faktor-faktor lingkungan abiotik membentuk cuaca.
Benda hidup dan mati dipengaruhi oleh hujan, salju, suhu yang panas atau dingin, penguapan
air, kelembapan, angin, dan sejumlah kondisi-kondisi cuaca lainnya. Setiap tahun banyak
tumbuhan dan tanaman yang mati yang disebabkan oleh kondisi cuaca. Manusia membangun
rumah dan menggunakan pakaian untuk melindungi tubuh mereka dari iklim yang keras.
Mereka mempelajari cuaca dengan tujuan untuk mengetahui cara mengaturnya.
Atmosfer adalah lapisan gas yang mengelilingi bumi yang tertahan oleh gravitasi
bumi. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi ultraviolet,
menghangatkan bumi, dan mereduksi suhu ekstrim antara siang dan malam. Atmosfer juga
merupakan faktor abiotik yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Karena tanpa udara,
maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan
sehari-hari terdapat di atmosfer. Atmosfer juga berfungsi sebagai payung atau pelindung
kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya
panas ke ruang angkasa pada malam hari. Atmosfer juga merupakan penghambat bagi benda-
benda angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer
akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. 5 macam lapisan
atmofer yaitu Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.
Air tidak kalah penting dengan atmosfer. Air merupakan salah satu faktor abiotik
yang sangat berguna bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa air semua

1
makhluk hidup yang ada dibumi ini tidak bisa hidup. Dari sudut pandang biologi, air
memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi
yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup
yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air juga merupakan zat pelarut yang
penting untuk makhluk hidup dan penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan
dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk
memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk
glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 Atmosfer
Atmosfer barasal dari bahasa yunani atmos yang berati uap air atau gas dan
shapira yang berati selimt. Atmosfer dapat diartikan sebagai lapisan gas yang menyelimuti
sebuah planet, temasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa
dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan bermassa 59x1014 ton. Di
bumi atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar
560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfer mengikuti peputaran bumi (rotasi) dan
berevolusi mengelilingi matahari.
Atmosfer bertindak sebagai pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang
kuat pada siang hari dan mencegah hilangnya panas keruang angkasa pada malam hari.
Sebagian meteor-meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum
mencapai permukaan bumi. Atmosfer dapat bersifat kompresibel, sehingga lapisan atmosfer
lebih padat dari pada lapisan diatasnya, akibatnya tekanan udara berkurang dengan
ketinggian. Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas-gas yang tidak tampak dan tidak
berwarna. Empat gas yaitu oksigen, nitrogen, argon dan karbon dioksida meliputi hampir
100% dari volume udara kering. Tanpa udara, maka manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
tidak dapat hidup. Udara untuk kehidupan sehari-hari terdapat di atmosfer.
2.2 Macam-macam Lapisan Atmosfer Yaitu :
1. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yaitu ketinggian 0-10 km di atas
permukaan bumi. Di daerah khatulistiwa, ketinggian lapisan troposfer sekitar 16 km

dengan temperatur rata-rata 80 C . Di daerah sedang ketinggian lapisan troposfer

sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata 54 C , sedangkan di daerah kutub

ketinggiannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata 46 . Pada lapisan ini

tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan bumi berpengaruh terhadap suhu


udaranya. Hal ini mengikuti hukum gradien geothermis, yaitu semakin ( suatu tempat
1.000 M ) suatu tempat di permukaan bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata

sekitar 6 di daerah khatulistiwa.


2. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian 10-40 km dari permukaan bumi. Suhu di lapisan
stratosfer yang paling bawah (lapisan isotermis) relatif stabil dan sangat dingin yaitu-

3
70 atau sekitar 57 . Di lapisan ini tidak berlaku hukum gradien geothermis

karena semakin tinggi posisis di temnpat ini suhu akan semakin naik. Hal ini
disebabkan kandungan uap air hampir tidak ada dan adanya lapisan ozon. Pada
lapisan ini angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Disini
juga tempat terbangnya pesawat yang mengunakan mesin jet. Hal ini di maksudkan
untuk menghindari gangguan cuaca. Pada ketinggian sekitar 40 km suhu pada

lapisann ini bisa mencapai sekitar 18 .


3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 40-70 km dari permukaan bumi. Susunan
tidak sama seperti stratosfer kepadatan gas-gasnya sudah agak berkurang. Mesosfer
mempunyai suatu lapisan ion atau udara yang bermuatan listrik yang disebut lapisan
D yang terletak pada ketinggian 50-70 km di atas bumi. Hal ini di sebabkan sinar ultra
violet pada molekul-molekul yang bertemu dengan elektron atau muatan listrik
negatif. Ozon juga terdapat di mesosfer, yang terjadi karena pengaruh ultra violet dan
sinar-x pada oksigen.
Pada ketinggian 50 km suhu menjadi 0 . Suhu kembali turun ketika ketinggian

bertambah, sampai menjadi sekitar 143 di dekat bagian atas dari lapisan ini,

yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi. Suhu serendah ini memungkikan
terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari kristal es. Lapisan ini merupakan lapisan
pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-benda luar angkasa lainnya. Lapisan
mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara
mesosfer dan termosfer.
4. Termosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 70-400 km di permukaan bumi. Dinamai
termosfer karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu

sekitar 1982 sedangkan dinamai ionosfer karena radiasi ultra violet

menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik. Lapisan ini
mengandung ozon dan karbon dioksida. Kepadatan termosfer sangat rendah, kurang
dari sejuta kepadatan udara pada permukaan bumi. Namun, meskipun tipis udara di
termosfer dapat membakar meteor pada ketinggian 300 km, jika sangan besar dan
tidak habis di lapisan udara ionosfer ini maka akan jatuh sampai kepermukaan bumi
yang disebut meteorit.
5. Eksosfer

4
Eksosfer terletak pada ketinggian antara 400 km atau lebih dari permukaan bumi
lapisan ini merupakan batas terluar dengan atmosfer dan radiasi matahari. Gas di
daerah ini amat sangat tipis. Hidrogen merupakan unsur yang paling utama, cahay
redup muncul di daerah lapisan ini. Dikenal sebagai cahaya zodiakal dan
gegenschein, cahaya redup ini sebenarnya adalah refleksi matahari yang dipantulkan
oleh patikel debu meteorik yang tidak terhitung jumlahnya dan bergelantung di dekat
bumi. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat
meninggalkan atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan
ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi kehancuran meteor dari
angkasa luar.

2.3 Manfaat Atmosfer


1. Melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultra violet dari
matahari.
2. Mengurangi suhu ekstrim diantara siang dan malam.
3. Melindungi dari batu meteor meteor yang hendak jatuh ke bumi dan benda luar
angkasa lainnya.
4. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi.
5. Menyediakan oksigen dan karbon dioksida.
6. Wahana komunikasi.
7. Sebagai pengubah cuaca dan iklim di bumi.

2.4 Air
Air merupakan sumber kehidupan yang tidak dapat tergantikan oleh apa pun. Tanpa
air seluruh organisme tidak akan dapat hidup. Di dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut
unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga
sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis. Air
juga dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan
untuk aktivitas katalisnya. Bagi tumbuhan, air mempunyai peranan yang penting karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam tanah. Air
terdapat dalam berbaga ibentuk, misalnya uap air, es, cairan dan salju.
Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub
dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka
air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah
(runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.

5
2.5 Peranan Air Bagi Tumbuhan
Bagi tumbuhan air di perlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran
biji, oleh karena itu air sangat penting bagi tanaman, karena berfungsi sebagai:
Bahan baku ( sumber hydrogen dalam proses fotosintesis)
Penyususn protoplasma yang sekaligus memelihara turgor sel
Bahan atau media dalam proses transpirasi
Pelarut unsur hara dalam tanah dan dalam tubuh tanaman serta sebagai media translokasi
unsur hara dari dalam tanah ke akar untuk selanjutnya dikirim ke daun.
Terkait dengan bahan baku dalam proses fotosintasis, air berfungsi sebagai sumber
hydrogen (H2) dalam proses fotolisa air yang selanjutnya H2 inilah yang berfungsi sebagai
sumber energy dalam proses fotosintesis untuk mereduksi CO2 menjadi karbohidrat.
Sebagai penyusun protoplasma, air lebih banya berperan untuk menjaga turgor sel
agar sel dapat berfungsi secara normal. Bila sel kekurangan air dalam waktu cukup lama, isi
sel akan terlepas dari dindingnya yang mengakibatkan rusaknya sel dan akhirnya tanaman
mati.
Fungsi air dalam proses transpirasi merupakan proses penguapan air dari permukaan
tanaman. Daun dikatakan terbakar. Untuk menghindari hal ini, tanaman menggunakan energy
yang terakumulasi pada permukaan daun tersebut untuk menguapkan air (transpirasi)
sehingga dengan demikian suhu daun tetap terjaga.
Maka untuk menghindarinya plasmolisis, melalui proses difusi dan osmoses sel-sel
didaun lalu menarik air yang ada di cabang, batang, dan kemudian di akar untuk selanjutnya
akan menyerap air yang ada dalam tanah. Mengingat air dalam tanah terkandung garam-
garam/unsure hara yang bermanfaat bagi tanaman, maka dengan adanya proses transpirasi ini
memungkinkan akar tanaman lebih cepat menyerap unsur hara.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penulisan makalah Atmosfer dan Air Sebagai Lingkungan Abiotik
yang Mempengaruhi Ekologi Tumbuhan dapat diambil kesimpulan bahwa:

6
Ekologi memiliki dipengaruhi oleh dua komponen penyusun yaitu faktor biotik dan
abiotik. Faktor biotik meliputi seluruh makhluk hidup, sedangkan faktor abiotik terdiri
dari suhu, udara, air, dan atmosfer.
Atmosfer memiliki peranan penting bagi kehidupan karena bertindak sebagai
pelindung kehidupan di bumi dari radiasi matahari yang kuat pada siang hari dan
mencegah hilangnya panas keruang angkasa pada malam hari.
Atmosfer mengikuti peputaran bumi (rotasi) dan berevolusi mengelilingi matahari.
Air memberikan peran penting bagi tumbuhan karena secara langsung atau tidak
langsung kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses
metaboliknya sehingga dapatmenurunkan pertumbuhan tanaman.
Stratifikasi Atmosfer merupakan penggambaran struktur atmosfer, yang dibagi
kedalam lapisan yang berbeda-beda, tiap lapisan dibedakan dengan karakteristik yang
spesifik seperti suhu atau komposisi.
Air sangat dibutuhkan oleh tumbuhan karena tanpa air baik tumbuhan maupun hewan
tidak dapat melangsungkan kehidupannya.
3.2 Kritik dan Saran
Demikian makalah ini kami, semoga dapat bermanfaat khususnya untuk kami selaku

penulis, umumnya untuk pembaca sekalian.


Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih jauh sekali dari kata

sempurna. Untuk itu, untuk perbaikan makalah ini, Kami membutuhkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca sekalian.


Akhir kata, kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta : Penerbit Kanisius


Hardjodinomo, Soekirno. 1980. Ilmu Iklim dan Pengairan. Penerbit Binacipta: Bandung.
Heddy Suwasono. 1999. Ekofisiologi Pertanaman. Sinar Baru: Bandung
Sugito, Yogi. 2009. EkologiTanaman. UB Press: Malang
Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Penerbit ANDI: Yogyakarta
Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB : Bandung
Tersiawan, M. 2005. Air Hujan Sebagai Air Bersih. Jakarta : PT Musi Perkasa Utama.

You might also like