Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 5
ANGGOTA :
RIDA ARYANI
RIMA NURIMA
RISDA ERMADIANI
1C
AKADEMI KEPERAWATAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan lancar.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah kesemprnaan. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih.
KELOMPOK 2
PEMBAHASAN KONSEP
Kerangkan pemecahan masalah dilema etik menurut (Model Murphy dan
Murphy) :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan
b. Mengidentifikasi masalah etik
c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
d. Mengidentifikasi peran perawat
e. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan
f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif
keputusan
g. Memberi keputusan
h. Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan
falsafah umum untuk perawatan klien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan
berikutnya.
PRINSIF MORAL
c) Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap
orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan . Nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek
dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan.
Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu
Rumah Sakit di Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 6
hari. Selain itu bapak-bapak tersebut (Tn.A) menderita sarriawan sudah 3 bulan
tidak sembuh-sembu, dan berat badannya turun secara berangsur-angsur. Semula
Tn.A badannya gemuk tapi 3 bualn terakhir ini badannya kurus dan telah turun 10
kg dari berat badan semula. Tn.A ini merupakan seorang sopir truk yang sering
pergi ke luar kota karena tuntutan kerja bahkan jarang pulang, kadang-kadang 2
minggu sekali bahkan 1 bulan sekali.
Tn.A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname diruang penyakit
dalam karena kondisi Tn.A yang sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang
menangani Tn.A melakukan visit kepada Tn.A, dan memberikan advice kepada
perawatnya untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel
darahnya. Tn.A yang ingin tahu sekali tentang penyakitnya minta perawat tersebut
untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah di dapatkan hasil pemeriksaan.
Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima oleh perawat
tersebut dan telah dibaa oleh dokterya. Hasilnya mengatakan bahwa Tn.A positif
terjangkit penyakit HIV/AIDS. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga
Tn A untuk menghadap dokter yang menangani Tn.A. Bersama dokter dan seijin
dokter tersebut, perawat menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya.
Keluarga terlihat kaget dan bingung. Keluarga meminta kepada dokter terutama
perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn.A. keluarga Tn.A
akan frustasi,tidak mau menerima kondisinya dan dikucilkan dari masyarakat.
Perawat tersebut mengalami dilemma etik dimana satu sisi dia harus
memenuhi permintaan keluarga namun disisi lain perawat tersebut harus memberi
tahukan kondisi yang dialami Tn.A. karena itu merupakan hak pasien untuk
mendapatkan informasi.
PEMBAHASAN KASUS
Menurut kasus di atas yang berdasakan teori (Model Murphy dan Murphy) :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan
Tentang penyakit HIV/AIDS
b. Mengidentifikasi masalah etik
Veracity (kejujuran) dan Confidentiality (kerahasiaan)
c. Siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan
Perawat dan keluarga
d. Mengidentifikasi peran perawat
e. Mempertimbangkan berbagai alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan.
Memberitahukan kepada pasien, karena jika tidak di beritahukan berarti
kita sebagai perawat telah melanggar kode etik perawat yaitu VERACITY
(kejujuran) karena pasien juga berhak untuk mengetahui tentang penyakitnya
tersebut.
f. Mempertimbangkan besar kecilnya konsekuensi untuk setiap alternatif
keputusan
Jika tidak di beritahukan maka pasien akan menanyakan terus menerus tentang
penyakitnya tetapi bila dikasih tau pasien akan shock marah dan tidak
menerima kenyataan
g. Memberi keputusan
Keputusan yang dapat diambil oleh seorang perawat ketika dalam kasus
tersebut adalah perawat harus memberitahukan dan menjelaskan kepada
keluarganya bahwa pasien tersebut harus mengetahui tentang penyakit karena
itu pasien untuk mengetahui penyakitnya dan untuk memudahkan
pengobatannya
h. Mempertimbangkan bagaimanan keputusan tersebut hingga sesuai dengan
falsafah umum untuk perawatan klien
Seorang perawat dilema antara harus jujur atau merahasiakannya, tetapi
akhirnya perawat mengambil keputusan untuk berkata jujur kepada pasiien
tentang penyakitnya karena itu hak pasien
i. Analisa situasi hingga hasil aktual dari keputusan telah tampak dan
menggunakan informasi tersebut untuk membantu membuat keputusan
berikutnya.
Setelah perawat mengambil keputusan dengan kejujuran pasien merasa bisa
menerima penyakit yang dideritanya dan menjalankan pengobatannya dengan
lancar.
DAFTAR PUSTAKA