Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Untuk dapat mentransmisikan daya yang besar dan putaran yang tinggi
seorangenginer dapat menggunakan roda gesek, untuk itu pada permukaan roda
gesek diberi bergigi yang kemudian dikenal dengan nama roda gigi.
Roda gigi merupakan elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya
dan putaran dari suatu poros ke poros yang lain dengan rasio kecepatan yang konstan
dan memiliki efisiensi yang tinggi. Untuk di butuhkan ketelitian yang tinggi dalam
pembuatan, pemasangan dan pemeliharaan.
Secara umum roda gigi dapat di bagi atas roda gigi lurus, mirng, kerucut, dan roda
gigi cacing. Agar roda gigi mentransmisikan daya dengan baik, maka kami berupaya
untuk menulis sebuah makalah ini untu bisa diteliti, sehingga bisa mengetahui
berbagai macam jenis roda gigi dan bentuknya.
1
1.4 Metode Penulisan
Ada berbagai metode dalam penulisan makalah ini, yang saya gunakan dalam
penyusunan makalah ini selain dengan pengamatan terhadap roda gigi, kami juga
mengumpulkan informasi melalui metode pustaka, yaitu dengan cara menggali
informasi dari berbagai situs yang ada di internet.
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubahkecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak
semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya
adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan
gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan
transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu
mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak
bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan
puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang
bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi
yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun
meningkatkan torsi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Roda gigi adalah roda yang berguna untuk mentransmisikan daya besar atau
putaran yang cepat. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk silinder atau kerucut
yang saling bersinggungan pada kelilingnya agar jika salah satu diputar maka
yang lain akan ikut berputar.
Roda gigi merupakan sejenis roda cakra dimana pada sekitar sekeliling bagian
luarnya memiliki profil gigi yang simentris. Dalam bekerja memindahkan
daya/putaran roda gigi mesti berpasangan sesama roda gigi yang sejenis. Dengan
keadaan yang sedemikian rupa itu (bentuk dan cara kerja) memberikan beberapa
keuntungan dalam memindahkan daya putar/putaran yaitu anti slip dan terjadinya
gaya dorong yang positif. Tetapi hanya dapat memindahkan daya putar dengan
jarak antara poros relatif singkat, tidak dapat terlalu jauh.
Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang
tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya
dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda gigi sering
digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang lebih bervariasi dan
lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu
rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat
transmisi lainnya, yaitu :
Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil.
4
Kecepatan transmisi rodagigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan
pengukuran yang kecil dan daya yang besar.
Dalam teori, roda gigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang
hampir tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama. Roda gigi
bekerja memindahkan daya putar melalui terjadinya kontak luncur antara
permukaan profil gigi dari dua roda gigi yang bekerja berpasangan. Oleh karena
itu dalam bekerja selama kontak luncur berlangsung, kecepatan sudut kedua roda
gigi harus di jaga tetap dan putaran harus dapat berlangsung dengan halus serta
tidak menimbulkan kejutan dan gesekan terlalu besar. Dari hasil penelitian dan
percobaan para pakar mekanik ditemui beberapa kurva yang memungkinkan
untuk dijadikan dasar pembentukan profil gigi.
Adapun kurva yang umum dipakai dan telah merupakan standart untuk
pembuatan profil gigi yaitu kurva involute (evolvente) dan kurva cycloide.
Kurva evolvente adalah kurva garis lengkung yang terbentuk dari titik-titik
ujung sebuah tali/benang yang dibuka dari gulungannya dalam keadaan selalu
tegang.
Kurva cycloide adalah kurva garis lengkung yang terbentuk dari titik-titik
pada sebuah lingkaran dimana lingkaran itu menggelinding pada garis lurus.
Jika dari dua buah roda gigi berbentuk silinder atau kerucut yang saling
bersinggungan pada kelilingnya salah satu diputar maka yang lain akan ikut
berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk
menstranmisikan daya disebut roda gesek. Cara ini cukup baik untuk meneruskan
daya kecil dengan putaran yang tidak tepat.
Guna menstramisikan daya besar dan putaran yang tepat tidak dapat dilakukan
dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus dibuat bergigi pada
kelilingnya sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang
saling berkait. Roda bergigi semacam ini, yang dapat berbentuk silinder atau
kerucut, disebut roda gigi.
Di luar cara transmisi di atas, ada pula cara lain untuk meneruskan daya, yaitu
dengan sabuk atau rantai. Namun demikian, transmisi roda gigi mempunyai
5
keunggulan dibandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran
lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. Kelebihan ini tidak selalu
menyebabkan dipilihnya roda gigi di samping cara lain, karena memerlukan
ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun
pemeliharaannya. Pemakaian roda gigi sebagai alat transmisi telah menduduki
tempat terpenting disegala bidang selama 200 tahun terkhir ini. Penggunaannya
dimulai dari alat pengukur yang kecil dan teliti seperti jam tangan, sampai roda
gigi reduksi pada turbin besar yang berdaya puluhan megawatt.
6
7. Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch
diukur dalam arah radial.
8. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah
radial.
9. Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak
dikurangi dengan jarak poros.
10. Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.
11. Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak
yang juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
12. Operating pitch circle
Lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan
jarak porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.
13. Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
14. Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
15. Width of space
Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
16. Sudut tekan (pressure angle)
Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi.
17. Kedalaman total (total depth)
Jumlah dari adendum dan dedendum.
18. Tebal gigi (tooth thickness)
Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
19. Lebar ruang (tooth space)
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch
20. Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
7
21. Sisi kepala (face of tooth)
Permukaan gigi diatas lingkaran pitch.
22. Sisi kaki (flank of tooth)
Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.
23. Puncak kepala (top land)
Permukaan di puncak gigi.
24. Lebar gigi (face width)
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.
Bentuk lengkung pada suatu profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya
melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang dapat menjamin terjadinya kontak
gigi dengan baik.
8
2.5 Klasifikasi Rodagigi
9
Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :
Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.
Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama
Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan
dengan jenis rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses
pengerjaannya (machining) sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok
digunakan pada sistim transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak
menimbulkan gaya aksial.
10
1. Roda gigi lurus (external gearing)
Roda gigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar 2.2. Pasangan roda
gigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan putaran dalam arah
yang berlawanan.
11
Gambar 2.4 Roda gigi Permukaan
Rodagigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus, tetapi
dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya
rendah dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1.
12
2. Roda gigi miring silang
13
Jenis-jenis roda gigi kerucut antara lain :
1. Roda gigi kerucut lurus
14
2.5.3.4 Roda gigi Cacing
Peningkatan pemakaian roda gigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada
nilai i antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk
mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya
hubungan seri dengan salah satu tingkat roda gigi lurus sebelum atau sesudahnya
untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.
15
Pemakaian dari roda gigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe
transmisi sampai daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin
tekstil, rangkaian kemudi kapal, mesin bor vertikal, mesin freis dan juga untuk
berbagai sistim kemudi kendaraan.
Adapun bentuk profil dari roda gigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar
2.16 :
2. E-worm
Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan antara
87sampai dengan 45o .
3. K-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk trapezoidal,
menunjukkan dua kerucut.
4. H-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung.
16
b. Globoid worm gear dipasangkan dengan rodagigi lurus
Gambar 2.18 Globoid Worm Gear Dipasangkan Dengan Roda gigi Lurus
Gambar 2.19 Globoid worm drive dipasangankan dengan roda gigi globoid
d. Roda gigi cacing kerucut dipasangkan dengan roda gigi kerucut globoid yang
dinamai dengan roda gigi spiroid (gambar 2.20)
Gambar 2.20 Roda gigi cacing kerucut dipasangkan dengan roda gigi kerucut
globoid
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm) pada poros
penggerak dan n 2 (rpm) pada poros yang digerakkan, diameter lingkaran jarak bagi d
17
1 (mm) dan d 2 (mm) dan jumlah gigi z 1 dan z 2 , maka perbandingan putaran u
n1 d m . z1 z 1 z1
adalah : u 1 1 i
n2 d 2 m . z 2 z2 i z2
Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada rodagigi dan pinion, dikenal
juga sebagai perbandingan transmisi atau perbandingan rodagigi. Perbandingan ini
dapat sebesar 4 sampai 5 dalam hal rodagigi lurus standar, dan dapat diperbesar
sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada rodagigi miring ganda dapat sampai 10.
Jarak sumbu poros aluminium (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d 1 dan d
(d 1 d 2 ) m ( z1 z 2 )
a
2 2
2a
d1
i 1
2 a .i
d2
i 1
18
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam perancangannya roda gigi berputar bersamaan dengan roda gigi lurus
lainnya dengan nilai perbandingan putaran yang ditentukan . Roda gigi ini dapat
mengalami kerusakan berupa gigi patah , aus atau berlubang lubang (bopeng )
permukaannya , dan tergores permukaannya karena pecahnya selaput minyak
pelumas.
Karena perbandingan kontak adalah 1,0 atau lebih maka beban penuh tidak
selalu dikenakan pada satu gigi tetapi demi keamanan perhitungan dilakukan atas
dasar anggapan bahwa beban penuh dikenakan pada titik perpotongan A antara garis
tekanan dan garis hubung pusat roda gigi , pada puncak gigi .
Gaya Ft yang bekerja dalam arah putaran roda gigi :
Ft = Fn . Cos b
Dimana : Ft = Gaya tangensial
Fn = Tekanan normal pada permukaan gigi
b = Sudut tekanan kerja
Jika diameter jarak bagi adalah db1 (mm) , maka kecepatan keliling v (m/s)pada
lingkaran jarak bagi roda gigi yang mempunyai putaran N1 (rpm) ,adalah :
19
Beban gaya tangensial Ft pada puncak balok :
Pada perancangan ini digunakan dua buah roda gigi yang saling berputar terhadap
satu sama lain . Roda gigi 1 ( roda gigi kecil ) berfungsi sebagai penggerak roda gigi 2
( roda gigi besar ) yang mendapat distribusi dayadari putaran poros dan dua buah roda
puli .
20
Dari pengukuran di lapangan dapat diketahui beberapa parameter yang
dapat digunakan untuk perhitungan roda gigi .
Dalam perencanaannya jumlah gigi pada roda gigi besar ( z2 ) adalah 50 gigi .
Modul gigi , m
21
Perbandingan roda gigi pada poros penggerak dengan roda gigi yang digerakkan, i
F1b = a . M . Y . Fv
= 19 x 4 x 0,408 x 0,49
= 15,19 kg/mm
# Faktor tegangan kontak pada bahan roda gigi yang diambil menurut
22
kekerasan (HB) bahan roda gigi dapat di lihat pada tabel 4.4 yaitu :
KH = 0,039 kg/mm2
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari hasil penyusunan makalah ini adalah
sebagi berikut:
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen mesin yang mempunyai bentuk serta
fungsi tertentu. Dalam prinsip terjadinya ada hal-hal tertentu yang harus benar-benar
dipahami dan dicermati, agar roda gigi dapat difungsikan secara optimal.
4.2 Saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas maka saya dapat memberikan saran
sebagai berikut:
24
DAFTAR PUSTAKA
http://asaldotcom.blogspot.com/2011/07/pengertian-roda-gigi.html
http://pksm.mercubuana.ac.id/new/.../files.../13012-8-368214845111.doc
http://m2kaboet.blogspot.com/2011/04/pengertian-dan-pembuatan-roda-gigi.html
http://akmalindra.wordpress.com/2009/06/18/roda-gigi/
http://yefrichan.files.wordpress.com/2007/04/bab-1.doc
http://id.wikipedia.org/wiki/Roda_gig
http://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/teori-dasar-rodagigi.doc
25
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1.Data Pribadi
2.Data keluarga
3.Pendidikan
26