Professional Documents
Culture Documents
OLEH
FIRDHA LICHA
0605.14
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan Asuhan Kebidanan ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bimbingan, pengalaman
dalam bantuan dan berbagai pihak untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
bidang kesehatan. Khususnya bimbingan dan pengajaran yang baik dan benar, untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSUD Bangil yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan praktek di RSUD Bangil.
2. Yuliyanik, SKM selaku Ka. Prodi Diploma III Kebidanan STIKES Widyagama
Husada Malang.
3. kholifah Amd.kep selaku kepala ruangan anak RSUD Bangil yang telah membimbing
& mengarahkan kami selama praktek di Ruang anak RSUD Bangil
4. Ummi Hani, SKM selaku pembimbing institusi Prodi D III Kebidanan STIKES
Widyagama Husada Malang yang telah membimbing dan memberikan koreksi selama
praktek.
5. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
6. Teman-teman Prodi D III Kebidanan STIKES Widyagama Husada Malang yang telah
memberi support dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Asuhan
Kebidanan ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan waktu yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Etiologi
Asfiksia terjadi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer O2 dari ibu ke
janin.
Penggolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi yang terdiri dari:
1. Faktor dari Ibu, seperti:
- Hipoksia ibu kurang karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika
(anastesi dalam)
- Gangguan HIS (karena berkurangnya aliran darah uterus)
- Hipertensi mendadak karena perdarahan
- Usia ibu kurang dari 20 tahun/lebih dari 35 tahun
- Sosial ekonomi rendah
2. Faktor janin seperti
- Gangguan aliran darah dari uterus
- Tali pusat melilit leher/lilitan tali pusat
- Kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
- IUGR (Intra Uterin Growth Retarilation) karena janin mengalami hipoksia
- Hidrosefalus
- Kelainan Kongenital
3. Faktor Placenta
- Gangguan mendadak pada placenta
- Solucio placenta
- Placenta kecil
- Placenta tipis
- Placenta tidak menempel pada tempatnya
4. Faktor neonatus seperti
Depresi pusat pernafasan pada BBL terjadi karena
- Pemakaian alat anestesi yang berlebihan pada ibu
- Trauma pada persalinan (misal, perdarahan intrakranial)
- Kelainan kongenital pada bayi (misal hernia diafragma, dll)
5. Faktor persalinan seperti
- Partus lama
- Partus dengan penyulit
- Partus dengan tindakan
(Melson, 1999)
(Nelson, 1999)
1.4. Asfiksia ada 2 macam gambaran
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia palida (putih)
No Perbedaan Asfiksia Livida Asfiksia Polida
1 Warna kulit Pucat Kebiru-biruan
2 Tanus otot Berkurang Masih baik
3 Reaksi terhadap rangsangan (-) (+)
4 Bunyi jantung Tidak teratur Masih teratur
5 Prognosa Jelek Lebih baik
1.6 Patofisiologi
Faktor Ibu hamil
Transport O2 tidak adekuat
Oksigenasi sel tubuh kurang
Gangguan fungsi sel
Janin kekurangan O2
Bayi lahir
Tidak dapat bernafas teratur dan spontan dalam 1 menit
(Nelson, 1999)
1.7 Penatalaksanaan
-Memberi lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernafasan
tetap bebas
-Memberikan bantuan pernafasan secara aktif kepada bayi dengan pernafasan
lemah
-Melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi
Tindakan Umum
1. Pengawasan suhu
2. Pembersihan jalan nafas
3. Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan
Tindakan Khusus
Tindakan ini dikerjakan sesuai dengan beratnya asfiksia yang timbul pada
bayi yang dimanivestasikan oleh tinggi rendahnya Apgar score
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal MRS : 02-12-2007 Jam : 01.28
Tanggal pengkajian : 03-12-2007 Jam : 14.00
Tempat : Ruang perinatal RSUD Bangil
No Reg : 019837
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama bayi : By Ny R
Tanggal lahir : 02-12-2007
Jenis kelamin : laki-laki
Anak : 1
2. Keluhan utama
Saat MRS : Keluarga mengatakan bayi lahir secara operasi pada jam 00.20 dan
tidak langsung bernafas secara spontan. Kemudian pada jam 01.10
bayi dibawa keruang bayi dengan keadaan umum lemah, tidak
menangis ,bayi pucat
Saat dikaji : Ibu bayi mengatakan bahwa keadaan anaknya masih, lemah, sesak,
3. Riwayat prenatal, natal dan post natal
a. Riwayat prenatal
Ibu selama hamil periksa ke bidan sebanyak 4 kali, setiap kali kontrol
mendapat tablet fe, kalk dan vitamin b komplek.
Trimester I : Ibu mual, muntah, biasanya di pagi hari dan berhenti setelah
usia kehamilan 4 bulan
Trimester II : ibu mendapat suntik TT Ix. Merasakan pergerakan janin pada
usia kehamilan 5 bulan
Trimester III : ibu mengeluh sering kencing pada malam hari
b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan bayi lahir secara operasi karena dinyatakan keadaannya
gawat oleh dokter.
c. Riwayat persalinan
Ibu juga mengatakan harus dioperasi karena tidak kuat meneran.Dan saat
tidak kuat meneran, ibu dilakukan tindakan ekstraksi vacum akan tetapi tidak
berhasil.
4. Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Bayi dipuasakan
b. Pola eliminasi
Bab : bayi belum bab
Bak : 2x /hari
c. Pola istirahat
Bayi hanya tidur saja
d. Pola aktivitas
Bayi hanya tidur saja dengan keadaan umum lemah
6. Riwayat psikologis
Kelahiran bayinya sangat diharapkan bagi keluarga pasien karena anak pertama.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sangat lemah
Kemampuan menghisap : Bayi tidak mampu menghisap
Kesadaran : Apatis
Warna kulit : Pucat
2. Observasi TTV
Suhu : 36,3 oC
BB : 2800 gr
N : 120 x/menit
RR : 76 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
Insfeksi
Kepala : terdapat caput succedaneun, tidak ada hematome, sutura
tidak ada molase (renggang)
Muka : warna kulit pucat, kulit keriput tampak seperti orang tua,
syanosis
Mata : Simetris, tidak ikterus, konjungtiva pucat, sklera merah,
tidak terbuka maksimal
Hidung : Simetris, lubang kanah dan kiri, terdapat pernafasan
cuping hidung nampak terpasang O2 2 lt/menit, terpasang
sonde
Mulut : Bibir kering, syanosis
Leher : Leher simetris, terdapat pergerakan pernafasan
Dada : Terdapat retraksi dinding dada
Telinga : telinga simetris, bersih tidak ada secret
Abdomen : Tali pusat belum lepas, bersih, tidak ada perdarahan
Ekstremitas atas : tangan sebelah kiri terpasang infus D 10% 6 tetes/menit
kekuatan otot lemah
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedema, kekuatan otot lemah
Genetalia : Testis belum turun dalam skrotum, anus berlubang
Palpasi
Abdomen : tidak kembung
Kulit : turgor baik
Auskultasi
Dada : terdapat bunyi rochi kanan
4. Pemeriksaan neurologis
Tidak ada refleks babynski, tidak ada reflek moro, tidak ada reflek sucking, tidak
ada graps reflek,
5. Riwayat persalinan
UK : 38 minggu
Kehamilan tunggal/ganda : tunggal
Air ketuban : jernih
Cara persalinan : SC dengan indikasi fetal distress
Tempat persalinan : diruang operasi RSUD Bangil
Penolong : Dr. Spesialis Obgyn
Penyulit persalinan : Feetal distress karena partus lama
Keadaan bayi saat lahir : Tidak menagis, pucat
BB :2800 gr
AS :3-4
Kelainan kongenital :tidak ada
Anus :berlubang
V. INTERVENSI
Tanggal : 03 Desember 2007
Jam : 14.00
Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 1x30 detik bayi
diharapkan bisa bernafas secara spontan, dan reguller
Kreteria hasil : bayi dapat bernafas spontan
K/U baik
Tidak sianosis, tidak sesak, tidak ada pernafasan cuping hidung
irama nafas reguler
TIV dalam batas normal
S : 36,5oC 37,5oC
N : 120 160 x/menit
RR : 30 60 x/menit
Ekstremitas warna merah muda
Intervensi
1. Jelaskan pada keluarga tentang hasil pemeriksaan
R/ agar keluarga tidak khawatir dengan keadaan bayinya
2. Minta keluarga untuk mendampingi ibu
R/ untuk memberikan dukungan moril
3. Jaga bayi agar tetap hangat
R/ agar bayi tidak hipotermi
4. persiapkan tempat untuk resusitasi
R/ agar tindakan bisa cepat dilakukan
5. siapkan alat resusitasi
R/ mempermudah melakukan tindakan
6. Lakukan langkah awal resusitasi
R/ membantu mengembangkan paru-paru bayi agar bayi bisa bernafas
7. Pasang sonde pada hidung bayi
R/ Untuk pemberian nutrisi bayi
8. Observasi TTV
R/ untuk mengetahui komplikasi sejak dini
9. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi dan tindakan
selanjutnya
R/ fungsi dependent
10. Berikan therapy sesuai advis dokter
R/ agar membantu mempercepat penyembuhan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 3 Desember 2007
Jam : 15.30 WIB
Dx : Bayi baru lahir dengan asfiksia berat
VII. EVALUASI
Tanggal : 3 Desember 2007
Jam : 20.30 WIB
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 03-12-2007 jam 21.00
Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S : -
O : - K/U : sangat lemah
- Sesak (+)
- Syanosis
- Pernafasan cuping hidung(+)
- Irama nafas irregular
- Terpasang oksigen 2 lt/menit
- TTV
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,3C
RR : 22x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas warna pucat
5.1 Kesimpulan
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi yang gagal bernafas secara spotan
dan teratur dengan segera setelah lahir kurang lebih 1 menit
Asfiksia terjadi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer oksigen dari
ibu ke janin.
Penatalaksanaan dari asfiksia yaitu memberi lingkungan yang baik pada bayi dan
mengusahakan saluran pernafasan tetap bebas. Memberi bantuan pernafasan
secara aktif kepada bayi dengan pernafasan lemah.
5.2 Saran
Untuk petugas kesehatan RSUD Bangil diharapkan tetap mempertahankan
perawatan yang diberikan. Berikan informasi secara merata dan menyeluruh.
Untuk mahasiswa lebih meningkatkan perawatan dalam
mengimplementasikan tindakan asuhan kebidanan dan lebih menambah
pengalaman dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
- Saifuddin, bari abdul.2001. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal jakarta:YBPSP
- Nelson 1999.Ilmu Kesehatan anak Vol I. Jakarta EGC
- Hatchonson.1967. Dikutip dalam Ilmu Kesehatan Anak FKUI Jakarta: Infomedika