You are on page 1of 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA BERAT


DI RUANG PERINATOLOGI RSUD BANGIL PASURUAN

OLEH
FIRDHA LICHA
0605.14

STIKES WIDYAGAMA HUSADA MALANG


PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
2007
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum .................................................................. 1
1.2.2 Tujuan Khusus ................................................................. 1
1.2.3 Metode Penulisan............................................................. 1
1.2.4 Sistematika Penulisan....................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Konsep Dasar .................................................................................. 2
1.1 Pengertian Asfiksia berat ...................................................... 2
1.2 Etiologi Asfiksia berat ........................................................... 2
1.3 Tanda dan gejala..................................................................... 3
1.4 Macam-macam asfiksia ......................................................... 4
1.5 Tingkatan atau Jenis............................................................... 4
1.6 Patofisiologi............................................................................4
1.7 Penatalaksanaan......................................................................5
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian Data ........................................................................... 6
3.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah ............................................. 10
3.3 Antisipasi Masalah Potensial ....................................................... 10
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera .................................................... 10
3.5 Intervensi ..................................................................................... 10
3.6 Implementasi ............................................................................... 12
3.7 Evaluasi ....................................................................................... 12
3.8 Catatan Perkembangan.................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 15
5.2 Saran ............................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun laporan Asuhan Kebidanan ini.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat bimbingan, pengalaman
dalam bantuan dan berbagai pihak untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
bidang kesehatan. Khususnya bimbingan dan pengajaran yang baik dan benar, untuk itu
kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Direktur RSUD Bangil yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan praktek di RSUD Bangil.
2. Yuliyanik, SKM selaku Ka. Prodi Diploma III Kebidanan STIKES Widyagama
Husada Malang.
3. kholifah Amd.kep selaku kepala ruangan anak RSUD Bangil yang telah membimbing
& mengarahkan kami selama praktek di Ruang anak RSUD Bangil
4. Ummi Hani, SKM selaku pembimbing institusi Prodi D III Kebidanan STIKES
Widyagama Husada Malang yang telah membimbing dan memberikan koreksi selama
praktek.
5. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materiil.
6. Teman-teman Prodi D III Kebidanan STIKES Widyagama Husada Malang yang telah
memberi support dan membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan Asuhan
Kebidanan ini jauh dari sempurna. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan waktu yang akan datang. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, November 2007

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi yang gagal bernafas
secara spotan dan teratur dengan segera setelah lahir kurang lebih 1 menit
Bayi dengan riwayat gawat janin sebelum lahir, umumnya akan mengalami
asfiksia pada saat dilahirkan.
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan
sirkulasi darah utero plasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi
berkurang. Beberapa factor tertentu diketahui dapat menyebabkan terjadinya
asfiksia pada bayi baru lahir yaitu factor ibu (preeklamsi, eklamsi, perdarahan
abnormal saat kehamilan, partus lama, demam selama persalinan), factor tali
pusat (lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat, prolupsus tali pusat),
factor bayi antara lain bayi premature, persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi
kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi vorcep)
Penatalaksanaan dari asfiksia yaitu memberi lingkungan yang baik pada
bayi dan mengusahakan saluran pernafasan tetap bebas. Memberi bantuan
pernafasan secara aktif kepada bayi dengan pernafasan lemah.melakukan tindakan
awal resusitasi.

1.2 Tujuan Penulisan


a. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuahn kebidanan pada ibu dengan ketuban
pecah dini sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan
ketrampilan mengenai asuhan kebidanan kepada ibu dengan ketuban pecah
dini.
b. Tujuan khusus
Dengan menyusun laporan ini mahasiswa dapat
1. Dapat mengumpulkan data sampai analisa data
2. Dapat mengidentifikasikan diagnosa dan masalah
3. Dapat mengidentifikasi masalah potensial
4. Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
5. Dapat melakukan intervensi dari kebutuhan segera
6. Dapat melakukan implementasi dari intervensi
7. Dapat mengevaluasi dari implementasi

1.3 Metoda Penulisan


Metoda penulisan yang digunakan penulis dalam membuat asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir dengan asfiksia berat menggunakan metode study
kasus dengan pendekatan deskriptif dengan melakukan tinjauan kasus ini melalui
a. Wawancara (anamnese)
Komunikasi langsung yang bertujuan untuk mencari informasi guna
melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan pasien
maupun keluarga pasien untuk memperoleh data yang invalid
b. Observasi
Dengan mengamati cara, perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang kesehatan pasien
c. Study dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan melihat catatan atau status
pasien, catatan perkembangan pasien dan hasilnya
d. Study pustaka
Dari buku-buku penunjang

1.4 Sistematika Penulisan


BAB I PENDAHULUAN, Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang konsep persalinan, konsep
ketuban pecah dini, konsep asuhan kebidanan
BAB 3 TINJAUAN KASUS, berisi tentang pengkajian data, identifikasi
diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi
kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi
BAB 4 PEMBAHASAN
BAB 5 PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Konsep Dasar Asfiksia Neonatorum


1.1. Definisi
- Asfiksia neonatorom adalah suatu keadaan bayi yang gagal bernafas secara
spontan dan teratur dengan segera setelah lahir kurang lebih 1 menit

(Hatarensa, 1967 dikutip oleh IKA FKUI)

1.2. Etiologi
Asfiksia terjadi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer O2 dari ibu ke
janin.
Penggolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi yang terdiri dari:
1. Faktor dari Ibu, seperti:
- Hipoksia ibu kurang karena hipoventilasi akibat pemberian obat analgetika
(anastesi dalam)
- Gangguan HIS (karena berkurangnya aliran darah uterus)
- Hipertensi mendadak karena perdarahan
- Usia ibu kurang dari 20 tahun/lebih dari 35 tahun
- Sosial ekonomi rendah
2. Faktor janin seperti
- Gangguan aliran darah dari uterus
- Tali pusat melilit leher/lilitan tali pusat
- Kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
- IUGR (Intra Uterin Growth Retarilation) karena janin mengalami hipoksia
- Hidrosefalus
- Kelainan Kongenital
3. Faktor Placenta
- Gangguan mendadak pada placenta
- Solucio placenta
- Placenta kecil
- Placenta tipis
- Placenta tidak menempel pada tempatnya
4. Faktor neonatus seperti
Depresi pusat pernafasan pada BBL terjadi karena
- Pemakaian alat anestesi yang berlebihan pada ibu
- Trauma pada persalinan (misal, perdarahan intrakranial)
- Kelainan kongenital pada bayi (misal hernia diafragma, dll)
5. Faktor persalinan seperti
- Partus lama
- Partus dengan penyulit
- Partus dengan tindakan

(Melson, 1999)

1.3. Tanda dan Gejala


- Pernafasan cepat, irreguler
- Pernafasan cuping hidung
- Sianosis
- Nadi cepat
- Kulit pucat
- Tangisan lemah
- Tonus otot lemah
- Denyut jantung tidak ada / lemah
Hipoksia janin dapat dilihat dalam persalinan dengan ditemukan tanda-tanda gawat
pada janin, 3 hal yang harus diperhatikan
a. DJJ
b. Memeriksa air ketuban
c. Pemeriksaan PH darah janin

(Nelson, 1999)
1.4. Asfiksia ada 2 macam gambaran
1. Asfiksia livida (biru)
2. Asfiksia palida (putih)
No Perbedaan Asfiksia Livida Asfiksia Polida
1 Warna kulit Pucat Kebiru-biruan
2 Tanus otot Berkurang Masih baik
3 Reaksi terhadap rangsangan (-) (+)
4 Bunyi jantung Tidak teratur Masih teratur
5 Prognosa Jelek Lebih baik

1.5 Tingkatan / jenis-jenis asfiksia


a. Asfiksia Ringan
Apgar skor 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan
tindakan yang lain
b. Asfiksia Sedang
Apgar skor 4-6, pada pemeriksaan fisik akan terlihat frekuensi jantung lebih
dari 100x/menit, tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, reflek iritabilitas
tidak ada.
c. AsfiksianBerat
Apgar skor 0-3, pada pemeriksaan fisik ditemukan frekuensi jantung kurang
dari 100x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat, dan kadang-kadang pucat,
refleks iritabilitas tidak ada

1.6 Patofisiologi
Faktor Ibu hamil

Transport O2 tidak adekuat

Oksigenasi sel tubuh kurang

Gangguan fungsi sel

Janin kekurangan O2

Bayi lahir

Tidak dapat bernafas teratur dan spontan dalam 1 menit
(Nelson, 1999)
1.7 Penatalaksanaan
-Memberi lingkungan yang baik pada bayi dan mengusahakan saluran pernafasan
tetap bebas
-Memberikan bantuan pernafasan secara aktif kepada bayi dengan pernafasan
lemah
-Melakukan koreksi terhadap asidosis yang terjadi
Tindakan Umum
1. Pengawasan suhu
2. Pembersihan jalan nafas
3. Rangsangan untuk menimbulkan pernafasan

Tindakan Khusus
Tindakan ini dikerjakan sesuai dengan beratnya asfiksia yang timbul pada
bayi yang dimanivestasikan oleh tinggi rendahnya Apgar score

Tindakan Lain Dalam Resusitasi


1. Pengisapan cairan lambung
2. Penggunaan obat
3. Profilaksis terhadap blenorea
4. Faktor aseptik dan antiseptik
5. Cara lain dalam mengatasi bayi dengan asfiksia berat adalah hipotermia
dan oksigen hiperbarik
(Nelson, 1999)
BAB III
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal MRS : 02-12-2007 Jam : 01.28
Tanggal pengkajian : 03-12-2007 Jam : 14.00
Tempat : Ruang perinatal RSUD Bangil
No Reg : 019837

A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama bayi : By Ny R
Tanggal lahir : 02-12-2007
Jenis kelamin : laki-laki
Anak : 1

Nama ibu : Ny R Nama ayah : Tn A


Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : TNI
Alamat : Perum bukit sukorejo

2. Keluhan utama
Saat MRS : Keluarga mengatakan bayi lahir secara operasi pada jam 00.20 dan
tidak langsung bernafas secara spontan. Kemudian pada jam 01.10
bayi dibawa keruang bayi dengan keadaan umum lemah, tidak
menangis ,bayi pucat
Saat dikaji : Ibu bayi mengatakan bahwa keadaan anaknya masih, lemah, sesak,
3. Riwayat prenatal, natal dan post natal
a. Riwayat prenatal
Ibu selama hamil periksa ke bidan sebanyak 4 kali, setiap kali kontrol
mendapat tablet fe, kalk dan vitamin b komplek.
Trimester I : Ibu mual, muntah, biasanya di pagi hari dan berhenti setelah
usia kehamilan 4 bulan
Trimester II : ibu mendapat suntik TT Ix. Merasakan pergerakan janin pada
usia kehamilan 5 bulan
Trimester III : ibu mengeluh sering kencing pada malam hari

b. Riwayat Natal
Ibu mengatakan bayi lahir secara operasi karena dinyatakan keadaannya
gawat oleh dokter.

c. Riwayat persalinan
Ibu juga mengatakan harus dioperasi karena tidak kuat meneran.Dan saat
tidak kuat meneran, ibu dilakukan tindakan ekstraksi vacum akan tetapi tidak
berhasil.

c. Riwayat post natal


Keluarga mengatakan bayi lahir secara operasi dan saat lahir tidak menangis

4. Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Bayi dipuasakan
b. Pola eliminasi
Bab : bayi belum bab
Bak : 2x /hari
c. Pola istirahat
Bayi hanya tidur saja
d. Pola aktivitas
Bayi hanya tidur saja dengan keadaan umum lemah

5. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu mengatakan bahwa dia tidak pernah merokok, tidak mempunyai penyakit
asma,hipertensi, demam selama persalinan, infeksi berat seperti (malaria, HIV,
TBC)

6. Riwayat psikologis
Kelahiran bayinya sangat diharapkan bagi keluarga pasien karena anak pertama.

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Sangat lemah
Kemampuan menghisap : Bayi tidak mampu menghisap
Kesadaran : Apatis
Warna kulit : Pucat

2. Observasi TTV
Suhu : 36,3 oC
BB : 2800 gr
N : 120 x/menit
RR : 76 x/menit

3. Pemeriksaan Fisik
Insfeksi
Kepala : terdapat caput succedaneun, tidak ada hematome, sutura
tidak ada molase (renggang)
Muka : warna kulit pucat, kulit keriput tampak seperti orang tua,
syanosis
Mata : Simetris, tidak ikterus, konjungtiva pucat, sklera merah,
tidak terbuka maksimal
Hidung : Simetris, lubang kanah dan kiri, terdapat pernafasan
cuping hidung nampak terpasang O2 2 lt/menit, terpasang
sonde
Mulut : Bibir kering, syanosis
Leher : Leher simetris, terdapat pergerakan pernafasan
Dada : Terdapat retraksi dinding dada
Telinga : telinga simetris, bersih tidak ada secret
Abdomen : Tali pusat belum lepas, bersih, tidak ada perdarahan
Ekstremitas atas : tangan sebelah kiri terpasang infus D 10% 6 tetes/menit
kekuatan otot lemah
Ekstremitas bawah : Simetris, tidak oedema, kekuatan otot lemah
Genetalia : Testis belum turun dalam skrotum, anus berlubang

Palpasi
Abdomen : tidak kembung
Kulit : turgor baik

Auskultasi
Dada : terdapat bunyi rochi kanan

4. Pemeriksaan neurologis
Tidak ada refleks babynski, tidak ada reflek moro, tidak ada reflek sucking, tidak
ada graps reflek,

5. Riwayat persalinan
UK : 38 minggu
Kehamilan tunggal/ganda : tunggal
Air ketuban : jernih
Cara persalinan : SC dengan indikasi fetal distress
Tempat persalinan : diruang operasi RSUD Bangil
Penolong : Dr. Spesialis Obgyn
Penyulit persalinan : Feetal distress karena partus lama
Keadaan bayi saat lahir : Tidak menagis, pucat
BB :2800 gr
AS :3-4
Kelainan kongenital :tidak ada
Anus :berlubang

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
Ds : Keluarga mengatakan bayi lahir secara operasi pada jam 00.20 karena
dinyatakan gawat oleh dokter, jenis kelamin laki-laki dan saat lahir tidak
menangis
Do : Keadaan Umum : sangat lemah
Kesadaran : Apatis
Sianosis, sesak, hidung terpasang O2 2 lt/menit, pasien dipuasakan tangan
terpasang infus D 10% 6 tetes/menit dan terpasang sonde, pasien nampak
pernafasan cuping hidung.ekstremitas berwarna pucat.
TTV Nadi :60x /menit
RR :76x /menit
Suhu :36,3oC
AS :3-4
Auskultasi
Dada : terdengar bunyi ronchi

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


-Apnea
-Meninggal
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-Resusitasi
-Hangatkan bayi
-Kolaborasi dengan tim medis untuk melanjutkan intervensi selanjutnya

V. INTERVENSI
Tanggal : 03 Desember 2007
Jam : 14.00
Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan dalam waktu 1x30 detik bayi
diharapkan bisa bernafas secara spontan, dan reguller
Kreteria hasil : bayi dapat bernafas spontan
K/U baik
Tidak sianosis, tidak sesak, tidak ada pernafasan cuping hidung
irama nafas reguler
TIV dalam batas normal
S : 36,5oC 37,5oC
N : 120 160 x/menit
RR : 30 60 x/menit
Ekstremitas warna merah muda
Intervensi
1. Jelaskan pada keluarga tentang hasil pemeriksaan
R/ agar keluarga tidak khawatir dengan keadaan bayinya
2. Minta keluarga untuk mendampingi ibu
R/ untuk memberikan dukungan moril
3. Jaga bayi agar tetap hangat
R/ agar bayi tidak hipotermi
4. persiapkan tempat untuk resusitasi
R/ agar tindakan bisa cepat dilakukan
5. siapkan alat resusitasi
R/ mempermudah melakukan tindakan
6. Lakukan langkah awal resusitasi
R/ membantu mengembangkan paru-paru bayi agar bayi bisa bernafas
7. Pasang sonde pada hidung bayi
R/ Untuk pemberian nutrisi bayi
8. Observasi TTV
R/ untuk mengetahui komplikasi sejak dini
9. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi dan tindakan
selanjutnya
R/ fungsi dependent
10. Berikan therapy sesuai advis dokter
R/ agar membantu mempercepat penyembuhan

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 3 Desember 2007
Jam : 15.30 WIB
Dx : Bayi baru lahir dengan asfiksia berat

1. Menjelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya berdasarkan hasil pemeriksaan


yaitu keadaan bayinya sangat lemah, pucat, sesak
2. Meminta keluarga untuk mendampingi ibu terutama suami untu memberikan
dukungan moril
3. Jaga bayi agar tetap hangat dengan menaruh bayi dalam inkubator
4. Mempersiapkan tempat yaitu ruangan yang hangat, tidak angin, menyalakan
lampu, menyiapkan tempat resusitasi yang rata, keras, bersih, kering, hangat
5. Menyiapkan alat resusitasi siap pakai antara lain
- 2 helai kain/ handuk
- Bahan ganjal bayi.Bahan ganjal dapat berupa kain, kaos, selendang,
handuk kecil, digulung setinggi 5 cm dan mudah disesuaikan untuk
mengatur posisi kepala bayi
- Alat pengisap lender de lee
- Sungkup
- Kotak alat resusitasi
- Jam atau pencatat waktu
6. Melakukan langkah awal resusitasi
a. Jaga bayi agar tetap hangat, dengan menyelimuti bayi dengan kain
b. Atur posisi bayi dengan membaringkan bayi terlentang dengan
mengganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi diatas meja yang datar
c. Melakukan isap lender didalam mulut >5cm, kemudian baru isap lender
di hidung <3 cm
d. Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya
dengan sedikit tekanan. Lakukan rangsang taktil dengan menepuk atau
menyentil telapak kakai atau bisa dengan menggosok punggung
e. Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti bayi
f. Lakukan penilaian apakah bayi bisa bernafas normal, megap-megap
atau tidak bernafas.
g. Apabila sudah bisa bernafas normal, lakukan tindakan pasca resusitasi
yaitu perawatan tali pusat lalu berikan bayi kepada ibu untuk segera
disusui
h. Apabila belum, atur posisi lalu lakukan ventilasi dengan 2x tiupan
percobaan dengan tekanan air 30 cm air.bila dilihat dada bayi
mengembang, maka teruskan ventilasi dengan 20x tiupan selama 30
detik.
i. Evaluasi hasil ventilasi tiap 30 detik
j. Bila bayi sudah bisa bernafas spontan, hentikan ventilasi dan lakukan
asuhan pascaresusitasi.
7. Memasang sonde pada hidung bayi untuk pemberian nutrisi
8. Observasi TTV
S : 36,o3C
N : 60x/menit
R : 22x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas berwarna pucat
9. berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan tindakan
10. Berikan terapi sesuai advis dokter
- viccilin 2x 150mg
- sagestam 2x 8mg
- infuse D 10 % 6 tetes / menit mikro
- O2 lt/ menit

VII. EVALUASI
Tanggal : 3 Desember 2007
Jam : 20.30 WIB

Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat


S : -
O : Keadaan umum : sangat lemah
Kesadaran : apatis
Sesak (+),Cyanosis (+), Nampak pernafasan cuping hidung, irama nafas
irregular, terpasang O2: 2 lt/menit
TTV :
Nadi : 60 x/menit
Suhu : 36,3oC
RR : 22 x/menit
BB : 2800 Gr

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat


P : Lanjutkan intervensi
- Bebaskan jalan nafas dengan di suction
- Retensi 0,5 CC jernih
- O2 tetap diberikan
- Berikan posisi defleksi
- Pemberian therapy sesuai dengan advis dokter
- viccilin 2x 150mg
- sagestam 2x 8mg
- infuse D 10 % 6 tetes / menit mikro
- O2 2 lt/ menit

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 03-12-2007 jam 21.00
Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S : -
O : - K/U : sangat lemah
- Sesak (+)
- Syanosis
- Pernafasan cuping hidung(+)
- Irama nafas irregular
- Terpasang oksigen 2 lt/menit
- TTV
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,3C
RR : 22x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas warna pucat

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat

P : - Bebaskan jalan nafas dengan di suction


- Retensi 0,5 cc jernih
- Oksigen tetap diberikan
- Berikan posisi defleksi

Tanggal : 04-12-2007 Jam 14.00


Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S : -
O : K/U : sangat lemah
Syanosis
Sesak(+)
Pernafasan cuping hidung (+)
Irama nafas irregular
Terpasang oksigen 3 lt/ menit
TTV
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,3C
RR : 16x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas warna pucat

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat


P : - Bebaskan jalan nafas dengan di suction
- Retensi cairan lambung 0,5 cc jernih
- Oksigen tetap diberikan
- Berikan posisi defleksi
Pemberian therapy sesuai dengan advis dokter
- Inj. viccilin 2x 100mg
- sagestam 2x 8mg
- infuse D 10 % 6 tetes / menit mikro
- O2 2 lt/ menit

Tanggal : 04-12-2007 Jam 17.00


Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S : -
O : K/U : sangat lemah
Syanosis
Sesak(+)
Pernafasan cuping hidung (+)
Irama nafas irregular
Bayi apnoe
Terpasang oksigen 2 lt/ menit
TTV
Nadi : 60x/menit
Suhu : 36,3C
RR : 10x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas warna pucat

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat

P : - Dilakukan tindakan membebaskan jalan nafas dengan diresusitasi


- Oksigen ditingkatkan 3 lt/menit
Pemberian therapy sesuai dengan advis dokter
- viccilin 2x 150mg
- sagestam 2x 8mg
- infuse D 10 % 6 tetes / menit mikro
- O2 2 lt/ menit

Tanggal : 04-12-2007 Jam 20.00


Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S :-
O : K/U : sangat lemah
Syanosis
Sesak(+)
Pernafasan cuping hidung (+)
Irama nafas irregular
Terpasang oksigen 3 lt/ menit
TTV
Nadi :60x/menit
Suhu :36,3C
RR :17x/menit
BB : 2800 gr
Ekstremitas warna pucat

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat

P : - Dilakukan tindakan membebaskan jalan nafas dengan diresusitasi


- Oksigen ditingkatkan 3 lt/menit
Pemberian therapy sesuai dengan advis dokter
- viccilin 2x 150mg
- sagestam 2x 8mg
- infuse D 10 % 6 tetes / menit mikro
- O2 2 lt/ menit

Tanggal : 05-12-2007 Jam 14.00


Dx : bayi baru lahir dengan asfiksia berat
S : -
O : Tanggal 05-12-2007 jam 7.25 pasien apnoe
Dilakukan tindakan membebaskan jalan nafas dengan diresusitasi
- Oksigen ditingkatkan 4 lt/menit
- Tindakan tidak berhasil
- Jam 08.00 Intervensi dihentikan
- Jam 08.00 Pasien meninggal

A : bayi baru lahir dengan asfiksia berat


P :-
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan analisa dari penulis mengenai kesenjangan-kesenjangan


yang terjadi antara teori dengan kasus di lapangan. Dalam kasus yang diasuh oleh penulis
tidak ada kesenjangan dengan teori.
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada anak R di RSUD Bangil tanggal 04
Desember 2007 maka dapat dikatakan bahwa anak R menderita penyakit febris. Pada
kasus anak R diharapkan dengan intervensi yang benar didukung dengan implementasi
yang optimal pada asfiksia neonatus, tidak jatuh ke dalam keadaan yang lebih parah
(misal : Apnoe) hal inipun perlu didukung dengan KIE yang jelas agar dapat diterima
oleh orang tua klien supaya masalah teratasi.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Asfiksia neonatorum adalah suatu keadaan bayi yang gagal bernafas secara spotan
dan teratur dengan segera setelah lahir kurang lebih 1 menit
Asfiksia terjadi karena adanya gangguan pertukaran gas dan transfer oksigen dari
ibu ke janin.
Penatalaksanaan dari asfiksia yaitu memberi lingkungan yang baik pada bayi dan
mengusahakan saluran pernafasan tetap bebas. Memberi bantuan pernafasan
secara aktif kepada bayi dengan pernafasan lemah.

5.2 Saran
Untuk petugas kesehatan RSUD Bangil diharapkan tetap mempertahankan
perawatan yang diberikan. Berikan informasi secara merata dan menyeluruh.
Untuk mahasiswa lebih meningkatkan perawatan dalam
mengimplementasikan tindakan asuhan kebidanan dan lebih menambah
pengalaman dan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
- Saifuddin, bari abdul.2001. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal jakarta:YBPSP
- Nelson 1999.Ilmu Kesehatan anak Vol I. Jakarta EGC
- Hatchonson.1967. Dikutip dalam Ilmu Kesehatan Anak FKUI Jakarta: Infomedika

You might also like