Professional Documents
Culture Documents
FRAKTUR
DISUSUN OLEH :
PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA LASINRANG
PINRANG
2016
2
A. Konsep Medis
a. Anatomi Tulang
bentuknya :
(kap lutut).
tulang).
yaitu osteoblas.
dirangsang oleh olah raga dan stres beban akibat arus listrik
b. Fisiologi Tulang
2. Pengertian
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh
11
tulang.
M. A, 1992).
3. Etiologi
1) Kekerasan langsung
miring.
penarikan.
4. Patofisiologi
12
yang datang lebih besar dari yang dapat diserap tulang, maka
nantinya
1) Faktor Ekstrinsik
2) Faktor Intrinsik
kekerasan tulang.
13
5. Klasifikasi Fraktur
bawahnya.
panjang.
langsung.
angulasijuga.
masih utuh.
atas:
sudut).
saling menjauh).
1. 1/3 proksimal
2. 1/3 medial
3. 1/3 distal
ulang.
patologis tulang.
jaringan subkutan.
6. Manifestasi Klinik
a. Deformitas
b. Bengkak/edema
c. Echimosis (Memar)
d. Spasme otot
e. Nyeri
f. Kurang/hilang sensasi
g. Krepitasi
h. Pergerakan abnormal
i. Rontgen abnormal
7. Test Diagnostik
trauma.
ginjal.
8. Penatalaksanaan Medik
a. Fraktur Terbuka
1) Pembersihan luka
2) Exici
3) Hecting situasi
4) Antibiotik
b. Seluruh Fraktur
1) Rekognisis/Pengenalan
2) Reduksi/Manipulasi/Reposisi
mengalami penyembuhan.
3) Retensi/Immobilisasi
mengimobilisasi fraktur.
4) Rehabilitasi
berat badan.
dan osteogenik, bila diberikan keadaan yang tepat, sel itu akan
Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago,
4) Stadium Empat-Konsolidasi
dengan tulang yang baru. Ini adalah proses yang lambat dan
5) Stadium Lima-Remodelling
10. Komplikasi
1) Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
darah. Selain itu karena tekanan dari luar seperti gips dan
d. Infeksi
e. Avaskuler Nekrosis
Ischemia.
f. Shock
b. Delayed Union
ke tulang.
c. Nonunion
d. Malunion
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Anamnesa
26
a) Identitas Klien
b) Keluhan Utama
digunakan:
siang hari.
1995).
f) Riwayat Psikososial
Istirahat
2) Pemeriksaan Fisik
a) Gambaran Umum
Perlu menyebutkan:
keadaan klien.
biasanya akut.
(b) Kepala
kepala.
(c) Leher
(d) Muka
(e) Mata
(f) Telinga
(g) Hidung
hidung.
(i) Thoraks
dada simetris.
(j) Paru
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
sama.
(3) Perkusi
tambahan lainnya.
(4) Auskultasi
ronchi.
(k) Jantung
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(3) Auskultasi
35
(l) Abdomen
(1) Inspeksi
(2) Palpasi
(3) Perkusi
cairan.
(4) Auskultasi
(m)Inguinal-Genetalia-Anus
b) Keadaan Lokal
(c) Fistulae.
hyperpigmentasi.
periksa)
35
persendian.
3) Pemeriksaan Diagnostik
a) Pemeriksaan Radiologi
mengalaminya.
trauma.
b) Pemeriksaan Laboratorium
membentuk tulang.
c) Pemeriksaan lain-lain
infeksi.
fraktur.
Trauma
Fraktur
Kurang
informasi Degranulasi sel Terapi restrictif Lepasnya lipid Port de entri kuman Gg. Integritas Edema
mast pada sum-sum kulit
tulang
3. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut
f. Risiko infeksi
pengobatan
4. Intervensi Keperawatan
a. Nyeri akut
situasi individual
48
INTERVENSI KEPERAWATAN
Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan
tanda-tanda vital)
INTERVENSI KEPERAWATAN
normal
INTERVENSI KEPERAWATAN
melakukan aktivitas
50
INTERVENSI KEPERAWATAN
terjadi
INTERVENSI KEPERAWATAN
f. Risiko infeksi
dan demam
INTERVENSI KEPERAWATAN
kebutuhan pengobatan
INTERVENSI KEPERAWATAN